Acara peresmian

waktu berjalan dengan begitu cepatnya, matahari kini telah kembali ke peraduannya berganti dengan bulan yang menyinari gelapnya malam.

Acara Peresmian villa telah berjalan sesuai yang diinginkan, kini saatnya para tamu undangan menikmati suguhan pesta kecil-kecilan yang di sediakan kedua orang tuanya Dila, sambil menanti malam pergantian tahun yang tinggal menunggu beberapa jam saja.

Malam itu Dila, menggunakan long dress berwarna hitam serasi dengan yang di gunakan kedua orang tuanya, Sedangkan Mira mengunakan long dress berwarna putih tulang bertali spaghetti, yang di sediakan mamanya Dila. sedangkan untuk Intan sendiri, Hana menyiapkan gaun yang sama dengan Mira yang membedakan hanya warnanya saja, Mira putih tulang sedangkan Intan berwarna putih.

" Hai." Sapa Arsen, kepada ketiga gadis yang tengah duduk bersenda gurau itu.

" Om Arsen." Ucap Intan begitu histeris. " Om disini juga." Tanyanya.

" Iya dong, kan om di undang." Jawab Arsen. " Kalian bertiga?" Arsen menunjuk mereka secara bergantian.

" Kalau kita, di khususkan om! kan orang tua dia yang punya Villa ini." Intan menunjuk kearah Dila.

" Oh gitu." Arsen mengangguk-angguk kepalanya.

" Dia siapa om?" Intan dan Dila menatap kearah Yudha.

" Dia teman om! kenalin om Yudha." Arsen memperkenalkan Yudha kepada mereka.

" Yudha."

" Dila, intan." Ucap mereka sambil gantian berjabat tangan dengan Yudha. Sedangkan Mira tidak terlalu menghiraukan, bahkan untuk mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Yudha saja tidak.

" Nama Kamu siapa?" Tanya Yudha, sambil mengulurkan tangannya kepada Mira

" Mira." Jawab Mira sambil mengantungkan kedua tangan di depan dadanya.

Melihat sikap Mira yang acuh, Arsen semakin menaruh benci kepadanya, Seandainya tidak ada orang di sekeliling Mira, mungkin Arsen sudah menghancurkan kesombongan gadis itu sekarang juga.

" Kita boleh gabung sama kalian." Tanya Arsen.

" Nggak."

" Boleh."

Ucap ketiganya kompak, tentunya dengan jawaban yang berbeda. Mira menolak dan kedua sahabatnya membolehkan.

" Terima kasih." Ucap Arsen dengan tidak tahu malunya, ia mendaratkan bokongnya di kursi yang berada tepat di samping Mira, Sedangkan Yudha duduk bersebelahan dengannya.

Draarrrtt Drrraattt..

Saat tengah Asyik bercerita ponsel Dila berbunyi, Dila pun izin kepada mereka untuk mengangkat teleponnya.

" Mira, Aku mau ke toilet, kamu mau ikut nggak?" Tanya Intan. Mira yang tengah asyik membalas chat dengan kedua kakaknya, menggeleng kepala sebagai jawaban. " Ya udah bentar ya." Intan pun pergi, tinggal Mira, Arsen dan Yudha.

Seolah alam tengah berpihak kepadanya, Arsen tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada sedikit pun, di saat Mira masih tetap Fokus pada ponsel di tangannya. Arsen langsung mengeluarkan botol berukuran sangat kecil dari saku celananya, kemudian meneteskan tiga tetes cairan itu kedalam minuman Mira, Yudha pun ikut ikutan, menaruh sesuatu kedalam minuman Intan dan Dila.

Tidak berselang lama, Dila dan intan pun kembali ketempat duduk mereka. " Ra." Panggil Intan.

" Hmmm." Mira mengangkat wajahnya menatap Dila.

" Balapannya di tunda, soalnya polisi udah tahu."

" Ya Ko gitu sih! padahal aku bela belain kesini juga! tahu gitu mending aku di rumah aja." Ucap Mira, wajahnya terlihat begitu mengemaskan saat cemberut seperti sekarang ini.

" Mau bagaimana lagi, dari pada kita ketangkap! mending di tunda kan."

" Tau ah."

" Jangan ngambek gitu dong." Ucap Dila sambil meminum minumannya.

" Udah, belum rejeki itu mah!" Sahut intan. tetapi raut wajah Mira masih sama.

" Nak Arsen, jam berapa datangnya?" Tanya papanya Dila saat menghampiri tempat duduk putrinya.

" Belum lama kok om." Jawab Arsen, sekenanya.

" Terima kasih ya, sudah mau menghadiri undangan Om." Ucap papanya Dila saat mereka berjabat tangan.

" Ma." Panggil papanya Dila, kepada Hana mamanya Dila.

" Ada apa pa." Tanya Hana saat menghampiri suaminya itu.

" Kenalin, ini Arsen anaknya, Anggara." Hana dan Arsen pun berkenalan. " Tolong kamu bilang sama bibi siapin kamar buat dia dan temannya." Lanjutannya.

" Tapi, pa! kamar di Villa ini sudah penuh! kecuali, kamar mereka." Tunjuk Hana kepada Dila dan kedua sahabatnya.

" Ya udah Tante pakai kamar intan Aja, nanti biar intan, tidurnya sama Mira aja." Ucap Intan.

" Makasih ya sayang! kamu pengertian banget." Hana mengusap kepala intan. " Ya udah sekalian aja kalian bertiga tunjukkin kamarnya." Sambung Hana lagi.

" Siap Tante." Ucap Intan sambil memberi hormat.

" Ya udah kalian silahkan nikmati acaranya! saya tinggal dulu ya." pamit papanya Dila, di susul Hana mamanya.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ole

Ole

hadeh bikin dag dig dug

2021-10-07

0

qolifatul

qolifatul

awas obat perangsang to itu

2021-09-01

0

Siti Marfu'ah

Siti Marfu'ah

dek2an mau terusin bacanya

2021-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual.
2 Kembali sekolah
3 Pulang ke Indonesia
4 Arsen pulang?
5 Kebenaran yang disimpan.
6 Kebohongan Faiz
7 Ke perusahaan
8 Faiz bebas.
9 Memulai rencana.
10 Sekolah Mira
11 Izin ke Vila
12 Tiba di villa
13 Acara peresmian
14 Kekejaman Arsen.
15 Merasa hancur.
16 Sevi Kecelakaan
17 Dokter Brian
18 Air mata Mira
19 Mira sadar.
20 Kembali sekolah lagi.
21 Namanya Sevi
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 Mereka terlalu cerdik
54 Meyakinkan Sevi
55 Proses perceraian.
56 Dia berbohong.
57 Jawab pertanyaan, mommy
58 Maaf, mommy
59 Dia bukan anakku.
60 Masalahmu, Masalahku.
61 Memperjelas status.
62 Mengubah panggilan.
63 Meisya dan Devi
64 Arsen dan Sevi
65 Istri orang.
66 Aku mencintaimu.
67 Kamu yakin?
68 Istri kecilnya!
69 Pasangan yang cocok.
70 Hadiah buat istri om.
71 om, nanti dulu!
72 My husband.
73 Makan siang bersama.
74 Gaun Impian.
75 Ada dengan Sevi?
76 Hamil
77 Bangun di tengah malam
78 Serba salah.
79 Kemarahan Arsen.
80 Cemas menunggu.
81 End
82 Epilog.
83 Terima kasih
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog dan Visual.
2
Kembali sekolah
3
Pulang ke Indonesia
4
Arsen pulang?
5
Kebenaran yang disimpan.
6
Kebohongan Faiz
7
Ke perusahaan
8
Faiz bebas.
9
Memulai rencana.
10
Sekolah Mira
11
Izin ke Vila
12
Tiba di villa
13
Acara peresmian
14
Kekejaman Arsen.
15
Merasa hancur.
16
Sevi Kecelakaan
17
Dokter Brian
18
Air mata Mira
19
Mira sadar.
20
Kembali sekolah lagi.
21
Namanya Sevi
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
Mereka terlalu cerdik
54
Meyakinkan Sevi
55
Proses perceraian.
56
Dia berbohong.
57
Jawab pertanyaan, mommy
58
Maaf, mommy
59
Dia bukan anakku.
60
Masalahmu, Masalahku.
61
Memperjelas status.
62
Mengubah panggilan.
63
Meisya dan Devi
64
Arsen dan Sevi
65
Istri orang.
66
Aku mencintaimu.
67
Kamu yakin?
68
Istri kecilnya!
69
Pasangan yang cocok.
70
Hadiah buat istri om.
71
om, nanti dulu!
72
My husband.
73
Makan siang bersama.
74
Gaun Impian.
75
Ada dengan Sevi?
76
Hamil
77
Bangun di tengah malam
78
Serba salah.
79
Kemarahan Arsen.
80
Cemas menunggu.
81
End
82
Epilog.
83
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!