" Arsen ingin memberi kejutan kepada mami sekaligus menghentikan kebiasaan mami yang suka mengganggu tidur Arsen Pi." Keluhnya. Arsen melepaskan pelukan mereka, Ia menghampiri Yudha! duduk di samping Sahabatnya itu.
" Apa yang mami lakukan sampai membuat kamu terganggu nak." Tanya Anggara sebab ia tidak tahu menahu tentang kebiasaan Meisya yang sering menelepon Arsen di pagi hari.
" Papi tahu, Selama 6 bulan terakhir ini mami selalu menghubungi Aku di jam tiga atau jam empat pagi, karena masalah yang di buat Fais! tapi papi dan Ka Er hanya diam saja." Keluh Arsen. " Pi Faiz itu cucu papi, Arsen yakin papi bisa bebaskan dia dengan mudah tetapi kenapa papi tidak melakukannya." Ucapnya lagi.
" Karena dia pantas untuk mendapatkannya! kamu tahu, Fais itu terbukti bersalah dalam hal ini, nak! Seandainya dia memukul atau menganiaya orang lain, papi akan tetap membelahnya tetapi ini kasus pemerkaosaan! kalau papi membela dia jelas moral papi juga turut di pertanyakan disini."
" Dari mana papi tahu kalau itu pemerkosaan? bagaimana jika semua itu terjadi atas dasar suka sama suka."
" Karena papi yang mengurus kasus ini, bahkan papi juga bertemu dengan korbannya." Anggara mejeda ucapannya. " Apa empat orang melakukan hal keji itu kepada satu wanita! bisa di sebut suka sama suka. Ars, kalau kamu tidak tahu kejadian yang sebenarnya jangan bertindak yang mungkin bisa merugikan kamu nantinya."
" Kenapa Pi, Apa papi begitu takut sampai tidak mau membelah Fais! apa papi di ancam sama keluarganya?"
" Jangan berasumsi sendiri jika kamu tidak tahu masalah sebenarnya! lagian Papi dan Er Tidak pernah di ancam atau takut kepada siapapun! sebab yang kita lakukan sekarang ini adalah bentuk penebusan dosa atas kebejatan Fais! walaupun papi dan kakakmu sadar semua tidak akan bisa menebus perbuatan Fais! Setidaknya kami memberi keadilan untuk wanita itu." Anggara berdiri dari tempat duduknya, iya merapikan jasnya. " Temui lah mami mu! Kalau kamu tidak ada kesibukan tolong bantu papi di perusahaan! papi pergi dulu ada meeting pagi ini."
Anggara meninggalkan Arsen dan Yudha! dengan tanda tanya besar di benak mereka! seakan ada sesuatu yang coba iya tutup tutupi dari putranya.
Pada Kenyataannya, Kasus pemerkaosaan itu memang benar terjadi tetapi buka Mira korbannya melainkan Risya! Mira hanya ingin membantu sahabatnya agar tidak semakin terpuruk dengan keadaan yang menimpanya saat itu.
Melihat Risya yang Depresi, Mira langsung mengambil inisiatif untuk menganti posisi Risya, ia yang akan menghadapi masyarakat biar sahabatnya bisa kembali seperti dulu. Dengan menjadi dirinya korban pemerkosaan. Walaupun keinginannya sempat di tentang kedua kakak dan Ayahnya. Tetapi pada akhirnya mereka mendukung karena, karena permintaan dari sang mommy.
Setelah itu Semua hasil visum Risya di ubah menjadi nama Mira! Dan semua orang percaya bahwa Mira Adalah korbannya, Soal video Risya yang berada pun tidak menunjukkan bahwa itu Risya sebab video itu di sengaja di blur. Yang tahu korban sebenarnya pun hanya Keluarga Mira, Dila, Intan, Risya, Fais, Kakeknya Anggara dan Erna serta tuan Abdy Dinata.
Ternyata usaha Mira tidak sia sia, karena pengorbanan yang ia lakukan, Membuat Risya perlahan lahan pulih secara fisik maupun psikis! Erna setiap hari mengunjungi Risya di rumah sakit, begitu juga dengan Mira, Dila dan intan. Mereka menghibur serta mengembalikan kepercayaan dirinya setiap hari selama dia di rawat.
Begitu melihat kondisi Risya delapan puluh persen hampir membaik, Erna merencanakan pertunangan Fais dan Risya begitu gadis itu keluar dari rumah sakit nanti! sebagai bukti pertanggung jawaban mereka. Orang tua Risya dan Anggara pun setuju sedang Meisya istrinya belum mengetahui apapun.
Satu Minggu sebelum Risya keluar dari rumah sakit ia di nyatakan hamil, semua orang nampak khawatir dengan kondisi Risya saat itu, mereka takut Risya sok dan menolak kehamilannya atau mungkin lebih dari itu. Bukan hanya mereka Mira pun demikian, Tetapi apa yang mereka takutkan, hanyalah sebuah kekhawatiran semata, sebab Risya terlihat begitu siap menerima kehamilannya.
Benar kata pepatah dalam lautan dapat di ukur dalamnya hati tidak ada yang tahu. Itulah yang di tunjukkan Risya saat itu, Gadis yang terlihat baik baik saja ternyata sudah berencana untuk mengakhiri rasa sakit yang ia rasakan! siapa yang dapat menyangka hal itu, senyum yang Risya tunjukkan hanyalah sebuah kebohongan.
Karena pada saat ia di tinggal sendiri, Risya langsung mengunci pintu ruang rawatnya, Setelah itu ia mengambil pisau yang ada di keranjang buah untuk menyayat pergelangan tangannya. Mira mungkin sanggup menghadapi dunia dengan menanggung rasa malu untuk sahabat tetapi sayangnya, Risya bukanlah Mira ia tidak sehebat itu.
...~Ra, Maafkan aku yang terlalu malu menghadapi dunia! Maafkan kebodohan ku ini, Aku terlalu takut menghadapi kenyataan anak ini bukan anaknya Faiz, Mereka berempat yang melakukannya kepada ku sekalipun Faiz yang memulainya tetap saja itu tidak menjamin bahwa dia ayah anak ini, lalu bagaimana caranya aku menjelaskan kepadanya suatu hari nanti! dia pasti akan malu mempunyai ibu seperti aku....
...~Ra terima kasih untuk semuanya seandainya Tuhan mengizinkan aku hadir di kehidupan mendatang aku ingin kau menjadi saudariku, agar aku bisa membalas semua kebaikanmu ini. Ra tolong Maafkan aku yang telah membuat semua pengorbanan dan rasa malumu sia sia! Aku terlalu takut jika suatu hari dunia tahu yang sebenarnya, Mereka pasti akan menyalahkan dan menghina aku sekali pun aku korbannya, Maaf aku tidak bisa melihat orang tua ku dihina, Sekali lagi maaf aku karena aku tidak sehebat dirimu. Jangan membenci aku....
Isi dari selembar kertas yang Risya sisipkan di bawah bantalnya, Untuk Mira sahabatnya.
Kepergian Risya meninggalkan kesedihan mendalam untuk keluarga serta ketiga sahabatnya, mereka tidak menyangka Risya akan melakukan hal itu. Bukan hanya mereka saja, Bunda dan kakeknya Faiz juga merasakan hal yang sama.
Rasa bersalah, penyesalan, Malu dan kegagalan terus menggerogoti hati dan pikiran Erna. Semenjak hari memilukan itu Erna tidak pernah mengunjungi Faiz lagi, bukan karena ia membenci putranya, tetapi setiap kali melihat wajah Fais iya akan teringat dengan wajah gadis malang itu.
Entah siapa yang harus disalahkan disini, Risya yang lemah dan rapuh, dirinya yang tidak becus dalam mendidik putranya atau memang sifat putranya. Erna tidak tahu, Semua berjalan dengan begitu cepat, penyesalan rasanya tidak akan cukup untuk mengembalikan semua pada tempatnya. yang bisa ia lakukan adalah membiarkan putranya menjalani hukum sebagai mestinya walaupun hukuman itu rasanya tidak sepadan dengan apa yang di alami Risya setidaknya Erna memberikan keadilan untuk gadis itu, dengan harapan ia dapat tenang disisi-Nya.
.
.
.
.
Bersambung.
💋 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Wani Ikhwani
apa korbannya itu temannya Mira?🤔
2022-02-13
0
Yuli Purwati
😂😂😂ternyata ada sandiwara cinta yang di lakukan emak2 bar bar.bener bener nih.......the power of emak-emak sedang bersatu menumpas kejahatan.🤭🤭sabar ya sevi,arsen.
2022-02-13
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
kasihan ntar Mira yang jadi sasaran Arsen
2022-02-07
0