Catla memandang bahagia adiknya dan Calvin. Perasaannya pada Calvin sebenarnya tulus tapi dia menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa dipaksakan. Hidup dan karirnya hancur karena dirinya sendiri. Ingin menyesal tapi semuanya sudah terlambat. Mungkin tak akan ada lelaki yang akan mencintainya setulus Calvin mencintai Kath. Dia pasrah akan hal itu. Sekarang saat ini dia hanya akan memperbaiki diri.
"Door....Kakak lagi memikirkan apa?"
"Apakah aku bisa berubah?"
Kath memeluk Catla. "Aku percaya kakakku bisa berubah. Dan yakinlah....kisah kakak akan indah pada waktu yang tepat. Dan aku akan selalu ada untuk kakak dalam keadaan apa pun."
Catla membalas pelukan Kath dan menangis pelan. Inilah adik yang selalu membuatnya iri. Adik yang selalu berusaha disingkirkannya. Adik yang dibuatnya harus hidup menderita selama beberapa tahun demi keegoisannya. Adik yang tidak menaruh dendam padanya. Adik yang hampir saja direnggut nyawanya dengan tangannya sendiri.
"Maaf-maafkan aku Kath....."
" Tidak ada yang perlu dimaafkan antar saudara. Kakak adalah kakakku satu-satunya. apapun yang terjadi tidak akan ada bisa merubah kenyataan itu."
" Apakah tak ada sedikit dendam atau amarah dihatimu untukku?"
Kath tersenyum dan menghapus air mata kakaknya. " No...aku telah belajar..amarah dan dendam hanya akan menutup matamu dari keindahan dunia yang lain."
"Seluas itukah kebaikan hatimu?" Kath mengangguk.
"Baiklah...Jadi kapan Restaurant kakak akan diresmikan? Ingat...kakak sudah berjanji akan menjadikan makanan favoritku sebagai menu utama?"
" Haha...ok ok. Rencananya bulan depan. Smoga semuanya lancar. Kau tau sendirikan bagaimana historyku beberapa tahun ini. Aku tak yakin ada yang akan melirik restaurantku."
" Believe yourself kak. Rejeki tidak akan kemana apalagi kalau semua dilakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Tidak ada bisnis yang akan langsung lancar. Semua ada pasang surutnya. "
Catla mengganguk. Kath lebih dewasa darinya.
" Tunggu dulu...kau tidak berencana akan memesan terus di restaurantku kan?"
"Haha...kakak tau aja. Aku paling tidak bisa memasak. "
" Apa Calvin tahu hal itu?"
Kath nyengir. TIba- tiba sepasang tangan memeluknya dari belakang.
" Aku tak masalah. Aku bisa masak. Dia cukup menikmatinya saja." Calvin menumpangkan dagunya di bahu Kath.
"Hei...kau berjanji aku boleh kerja dan meneruskan S2 ku."
"No problem. Selama kau tidak menunda untuk memiliki baby."
Wajah Kath memerah malu. Catla tersenyum.
"Tolong jangan pamer kemesraan di depan Jomblo." Catla meraih hp nya dan menghindar dari ruangan itu.
Calvin menarik Kath duduk di sofa. " Tahu tidak...ada seseorang yang selalu memperhatikan Catla selama ini. Orang yang membantunya mengatasi semua gosip buruknya."
"Benarkah? Siapa-siapa orangnya? Beritahu aku." Kath mengguncang tubuh Calvin penuh antusias.
"sabar sayang, kau akan tahu saat waktunya tiba. Aku bisa menjamin orangnya benar-benar tulus pada kakakmu. "
Kath menatap Calvin sinis. " Apa dia juga bisa menerima klau kau dan kakakku pernah berhubungan?"
Calvin mencubit gemas pipi Kath. " Apa yang harus kulakukan agar kau bisa melupakan semua itu?"
Kath menatap Calvin serius. " Bagaimana perasaanmu melihat kakakku?"
" Tak ada perasaan apapun. Sejak awal sampai sekarang hanya ada istriku di hati ini." Kath menatapnya tak percaya.
" Tapi laki-laki manapun pasti akan selalu tertarik pada kakakku."
" Tidak bagiku." Calvin menggendong Kath ke kamar sebelum Kath semakin bicara ngawur.
Sebulan kemudian....
Acara Peresmian restaurant Catla sangat ramai. Catla menangis haru. Dia tak pernah menyangka masih banyak orang yang menyayanginya. Acaranya sangat ramai bahkan beberapa media juga datang meliputnya.
Seseorang bergerak mendekatinya.....
Kath menatap Calvin yang tersenyum penuh arti seolah meng iyakan apa yang ingin ditanyakan Kath. Kath langsung terpekik senang dan memeluk suaminya. Pria yang dibilang Calvin sangat mencintai Catla adalah Alan. Pria yang dulu dicampakkan Catla. Catla tak sanggup berkata apapun. Alan datang dengan membawa sebukat mawar merah dan sebuah cincin. Di depan umum Alan melamarnya..
"Aku tahu mungkin bagimu aku tak sempurna sebagai lelaki yang kau impikan. Tapi bagiku kau adalah wanita yang ingin kujaga seumur hidupku. Aku tak perduli masa lalu mu. Yang penting bagiku adalah kau ada disisiku. " Catla kembali sesegukan. Tuhan ternyata masih sayang padanya. Dibalik semua perbuatan jahatnya masih ada yang mencintainya tulus. Semua orang ikut terharu melihatnya.
"Maaf-maafkan aku atas perlakuanku padamu dulu. Dan terima kasih karena telah membantuku selama ini. Calvin sudah memberitahuku semuanya. "
Alan memasangkan cincin di jari Catla dan memeluknya penuh bahagia. Kesabarannya membuahkan hasil. Selama ini dia mencintai Catla dalam diam. Catla sejak putus tak pernah memandangnya sekalipun. Dia tahu Catla mencintai Calvin tapi dia tak menyerah. Saat Calvin menemuinya untuk memintanya membantu menyelesaikan skandal Catla dia langsung melakukannya tanpa kompromi. Dia tak mengerti jalan fikiran Calvin. Calvin ingin memanfaatkan Catla tapi sekaligus membantunya. Tapi dia tak ingin berfikir apapaun lagi. Catla kini ada dalam pelukannya.
Alan dan Catla melangsungkan pernikahan tiga bulan kemudian. Catla benar-benar berubah jadi pribadi yang lebih baik. Tak ada lagi Catla yang egois walaupun Alan memanjakannya. Hardy menggenggam tangan Fitri. Hidupnya benar-benar sempurna. Anak-anaknya telah menemukan kebahagiaan masing-masing dan ada wanita yang menemani hari tuanya. Selama ini dia fikir harta bisa membeli segalanya, tapi nyatanya harta hampir membuatnya kehilangan anak-anaknya. Hardy tak tahu akan bagaimana hidupnya tanpa anak-anaknya. Dia bersyukur semua bisa kembali baik-baik saja. Mereka lah harta terbesarnya.
-End-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments