Catla mengantar mereka ke bandara 2 hari kemudian. Kath dan Catla tak tahu kemana mereka akan pergi. Calvin tak mau memberitahunya.
“Akan kusiapkan semuanya. Begitu kalian kembali kita akan segera menikah.” Kath menjauh,memberi kesempatan pada keduanya.
“Ya.Siapkan semuanya.”Catla mengangguk lalu mencium pipi Calvin.”Sebentar lagi kau akan jadi milikku. Tak kusangka akan semudah ini. Padahal aku sudah siap untuk bertarung lagi dengan Kath.”
“Tak ada kompetisi. Kath terlalu lembut untuk melawan iblis sepertimu.”
“Iblis? Yah....tapi kenapa kau mau?” Calvin menunduk hingga Catla bisa mendengar bisikannya.” Kau akan segera tahu kenapa aku mau.”
Catla tak sempat bertanya. Calvin sudah berbalik dan menarik kath ke pesawat.
“Apa yang sebenarnya kau rencanakan Calvin? Aku tak mengerti dirimu tapi rasa cintaku benar-benar tulus untukmu. Aku rela masuk neraka demi mendapatkanmu.”
Selama perjalanan Kath tak bersemangat untuk memulai pembicaraan apapun. Calvin pun tenggelam dalam
fikirannya sendiri.
Perjalanan mereka berhenti disebuah rumah yang cukup besar. “selamat datang di rumahku.”
“Rumah?”
“Ya,ini rumah yang kubeli dari hasil jerih payahku selama ini. Ayo masuk.” Rumah dengan
2 lantai itu dalamnya begitu luar biasa.
“Kau yang menata rumah ini?”
“Bukan,mantan pacarku yang melakukannya.”
“Owh....”Kath menggangguk. Mantan pacar? Dia tak tahu kehidupan Calvin sebelum menjadi
bodyguardnya selain bahwa dia adalah anak dari mantan pembantunya. Calvin menuntun Kath ke dapur.
“happy Birthday....”Sebuah kue tart yang indah tersedia di meja.
“cantiknya....”
“Aku menyuruh seorang teman menyiapkan semua ini sebelum kita datang.”
“Teman atau mantan pacar?” Calvin mencuri ciuman sekilas lalu menyalakan lilin.
“Buat permohonan dan tiup lilinnya tuan putri.” Kath mendekat dan menutup mata beberapa saat. Begitu semua lilin selesai ditiup Kath mencolek sedikit krim dan menempelkannya di wajah Calvin
“Dasar usil!”Kath lari menghindari balasan Calvin. Keduanya tertawa bahagia. Tapi Kath bukanlah lawan Calvin. Dengan mudah Dia ditangkap dan wajahnya tak ayal penuh dengan krim.
“Ampun....” Calvin menarik Kath dan menggendongnya.
“Calvin....apa yang kau lakukan?”
“kau butuh mandi dan akan kutunjukkan tempatnya.”
“Aku bisa jalan sendiri.” Calvin membuka sebuah kamar dan menuju kamar mandi yang ada di dalamnya.
“Kau tak berniat ikut mandi kan?”
“Kalau itu undangan aku tak masalah.”
“Calvin!!!” Kath mendorong Calvin keluar dan mengunci pintu. Kath mendengar Calvin tertawa.
Selesai mandi Kath melihat kopernya sudah ada di tempat tidur.
“Kamar ini benar-benar bagus. Pasti mantan pacarnya orang yang cantik juga.” Rasa
cemburu Kath timbul entah darimana.
Selesai berpakaian Kath mencari Calvin dan menemukannya di dapur sedang menyiapkan makanan.
“Kau bisa masak?”
“Yup. Kenapa? Apa seorang pria tak boleh pandai memasak?”
“Aku tak bilang begitu kok.”
“Memang,tapi dari kerutan di dahimu sudah menunjukkan apa isi pikiranmu.”
Kath mencomot udang goreng tepung dan berdecak kagum. “Delicious.” Calvin tersenyum dan bergabung dengannya di meja makan.
“maukah kau memberiku hadiah karena memasakkanmu makanan enak?”
“Hadiah?” Calvin perlahan menciumnya. “Thankz.” Wajah Kath memerah malu.
“ayo makan yang banyak. Berat badanmu benar-benar turun.” Tanpa diminta pun Kath
takkan melewatkan semua makanan enak itu.
Catla pasti akan bahagia bersama Calvin. Kath sadar dia terlalu memaksakan kehendaknya pada Calvin. Dia tak
pernah mendengarkan apa keinginan Calvin.
Selesai makan mereka menikmati kue ulang tahunnya sambil menonton film. Keesokan harinya Calvin mengajaknya ke sebuah pantai yang indah. Pantai yang akan selalu diingatnya. Kenangan yang akan selalu tersimpan dalam hatinya.
“Besok kita harus pulang.”Kath menahan rambutnya yang ditiup angin.
“Ya.”Calvin melingkarkan lengannya disekeliling pinggang Kath. Kath menyandarkan kepalanya
di dada Calvin. Keduanya terdiam,menikmati matahari terbenam.
Malam terakhir keduanya membuat makan malam bersama.
“Bersulang untuk kebahagiaanmu dan kakak!”
“Tidak,aku bersulang untuk kebahagiaan kita semua. Setelah hari ini kau harus berjanji
padaku untuk bahagia.”
Kath tak tahu apakah dia bisa berjanji seperti itu. Dia pun tak bisa memastikan apa yang terjadi di masa
depan. Kath mengangguk dan mengangkat gelasnya.
“Malam ini takkan kulupakan selama hidupku.” Kath mengangguk menyetujui.
“Kumohon bahagiakan kakakku....Ugh...”
“Kath,ada apa?”
“Kepalaku pusing,tubuhku rasanya panas....”Kath memeluk dirinya sendiri,berusaha mengatasi rasa panasnya.
“Maafkan aku,aku pasti akan menyesali semua ini. Aku benar-benar minta maaf.” Kath tak tahu kenapa Calvin minta maaf tapi kesadarannya mulai menghilang. Kath jatuh dalam kegelapan. Calvin menggendongnya ke kamar.
“Kath....aku tak tahu apa yang terjadi tapi hari ini aku akan melakukan sesuatu yang akan
membuatmu marah bila kau tahu dan akan kusesali seumur hidupku. Aku benar-benar mencintaimu.”
Malam itu,akan mengubah cerita kehidupan mereka bertiga. Calvin tak perduli apa yang terjadi kemudian. Dia
hanya ingin menjadikan Kath miliknya. Dia tak membiarkan Kath lepas dari genggamannya. Kath akan membencinya tapi dia akan melakukan apaun untuk membuat Kath memafkannya.
“Kath....ini bukanlah rencana awalku tapi....”Calvin tak mampu bicara lagi hanya memeluk
Kath dan menjadikannya miliknya.
“uhm...calvin.” Kath merasa sesuatu menyakitinya.
“SSst,tenanglah. Tidurlah. Besok akan lebih baik.” Kath tak mampu melawan kantuknya.
Calvin memandang wajah tidur kath.
“kath,Kathku!!!!”
Calvin meraih handphonenya dan menelfon sesorang. “kau sudah mendapatkannya?”
“ya,semuanya ada padaku. Tanda tangannya pun sudah kudapatkan.”
“Baiklah,beberapa jam lagi aku akan kembali. Terima kasih atas kerja samanya.”
Calvin tersenyum puas.Kath masih terlelap dan tak menyadari apa yang akan terjadi padanya dan pada keluarganya selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments