I LOVE YOU

“Ughh…..” Catla merasa kepalanya bagai dijatuhi batu besar saat berusaha bangun. Diliriknya jam yang tertera di HPnya. Sudah tengah hari. Berarti dia benar-benar mabuk berat semalaman.

            “Ini…” Calvin menyodorkannya segelas susu.

            “Thankz….” Calvin mengangguk pelan. Catla tak menyadari keberadaan seseorang  yang sedang duduk menatapnya.

            “Aku minta maaf atas sikap kekanakanku tadi malam.”

            “No problem. Sebaiknya kau mandi. Sebentar lagi kau ada pertemuan dengan para staf resort.” Catla mengangguk. Catla berusaha menahan rasa pusingnya dan bangkit dari tempat tidur. Pandangannya dan Kath pun bertemu. Sekujur tubuh Catla seolah mati rasa. Gadis itu langsung duduk di tempat tidur.

            “Kath????”

            “Hai kak..” Kath tersenyum getir. Dia pun belum siap bertemu kakaknya. Tapi Calvin memaksanya dengan berbagai ancaman yang Bagi Calvin adalah hal mudah untuk direalisasikan.

            “Kenapa….”

            “Kenapa aku bisa berada disini?”Kath menyelesaikan kata-kata Catla yang seolah tak mampu bicara. Catla mengangguk.

            “Aku menjadi pegawai disini demi menyambung hidup.”

            “Pegawai?Semua pegawai disini tahu siapa kau,mana mungkin mereka mempekerjakanmu dan tak

melapor pada Ayah?”

            “Karena aku memakai nama lain dan mengubah penampilan.”

            “Me….ngubah penampilan?”Catla memandang Kath dari atas ke bawah.

            “Aku memakai wig dan kacamata.”

            “Lalu kenapa sekarang kau menjadi dirimu lagi? Apa kau ingin minta uang?”

Kath tersenyum. Itulah Catla yang dikenalnya seumur hidupnya. Hanya mementingkan materi dan selalu berprasangka buruk pada orang lain.

            “Gajiku lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhanku. Aku pun tak ingin kembali

ke rumah. Calvin mengetahui penyamaranku.”

Catla memandang Calvin yang mengangguk pelan. Pria itu tampak bahagia dan seolah hidup. Selama Kath pergi Calvin bagai mayat hidup yang hanya tahu bekerja tanpa istirahat.

“Sebaiknya kakak mandi. Kakak benar-benar acak-acakan.” Kath keluar diiringi Calvin. Catla berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Kath muncul di hadapannya di saat semua keinginannya baru saja akan tercapai.

“Kau benar-benar penuh keberuntungan Kath. Tapi aku belum kalah.” Catla menenangkan diri di bawah guyuran shower.

Kath menatap Calvin yang duduk di hadapannya. Café resort ramai dengan orang-orang yang ingin menikmati makan siang.

“Jika ingin mengatakan sesuatu katakan saja. Wajahku bukan objek untukdipandangi.”

Kath meneguk cappucinonya dengan pelan. “ Aku akan pulang tapi dengan satu syarat.” Calvin mengerinyitkan dahi. Syarat itu pasti takkan mudah. “Dan????”

“ Kau harus menikah dengan kakakku.”  Calvin diam sesaat dan tiba-tiba langsung tertawa. Kath memandangnya tak mengerti.

“ Kath,kau ini benar-benar naïf yah. Kau fikir pernikahan itu akan bahagia tanpa didasari

rasa cinta?”

“Kakakku benar-benar mencintaimu. Aku bisa melihatnya tadi. Kalian sudah bersama selama setahun pasti benih-benih cinta itu sudah tumbuh dan berkembang. Aku tau semua skandal yang dibuatnya. Hanya kau yang bisa merubahnya”

“ Ya, Catla memang mencintaiku,tapi aku tak mencintainya. Aku mencintai wanita lain! Dan wanita itu sekarang sedang menjodohkanku dengan kakaknya sendiri.”

“Calvin….”

            “Jangan berkata apa-apa lagi. Kau hanya memikirkan perasaan Catla,lalu perasaanku bagaimana? Perasaanmu juga bagaimana?” Kath terdiam. Perasaanya? Perasaannya tak boleh ada yang tahu. Dia hanya ingin Catla bahagia,tapi Calvin benar. Semua hal yang dipaksakan hanya akan berakhir jelek. Calvin berdiri dan memeluk kath dari belakang.

“Calvin,apa yang kau lakukan? Disini banyak orang dan aku anak majikanmu!”

“ I love u.” Calvin melepas pelukannya dan menarik Kath berdiri.

“Aku harus menemani Catla rapat. Kau akan tetap dikamarku sampai aku kembali!”

“What???are u kidding me? Kau akan mengurungku lagi?”

“Tak ada pilihan lain. Selama setahun ini aku sudah belajar untuk tidak termakan semua tipuanmu dari mantan-mantan bodyguardmu.”

Kath memasang wajah cemberut dan itu tak berarti Calvin mengurungkan niatnya. Kath memandang pintu yang perlahanditutup dan dikunci dari luar. “argh...menyebalkan!!!”

Calvin mendengarnya dan tersenyum puas. Catla memandangnya dari kejauhan. Amarah bergejolak dalam dirinya. Dan amarah itu sebentar lagi akan dilampiaskannya pada seseorang  yang bertanggung jawab. “Kath....”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!