Kenyataan Pahit

“Uhm....” Kath membuka matanya perlahan dan menyesuaikan penglihatannya.

“Oh iya,aku di rumah Calvin.” Kath berusaha bangun tapi kembali merebahkan diri. Sekujur

tubuhnya sakit semua. “Apa yang terjadi?”

Kath menyibakkan selimut dan terkejut bukan main. Dia tak mengenakan selembar benang pun tubuhnya dan ada

bercak darah di seprei. “Calvin!!!!” Kath terpekik pelan. Dengan susah payah Kath mencapai kamar mandi dan menangis histeris dibawah guyuran shower.

Kath memaksakan diri bergerak walau tubuhnya benar-benar kesakitan. Dia harus bicara pada Calvin. Mengapa  dia tega melakukan itu padanya?

Calvin tak ada dimanapun. Kath mencarinya ke seluruh rumah. Tak ada tanda-tanda Calvin. Bahkan pakaiannya pun tak ada. Tubuh Kath benar-benar lemas. Dia jatuh terduduk karena kakinya tak lagi kuat menopang tubuhnya. Setelah susah payah mandi dan mengenakan pakaian Kath tak mampu lagi berpijak dan dengan susah payah kembali ke tempat tidur.

“Calvin,kenapa kau lakukan ini padaku?” Kath benar-benar bingung dan terluka. Air matanya tak henti mengalir hingga dia kembali tertidur karena kelelahan lahir dan bathin.

Hari sudah gelap saat dia terbangun. Kath kembali ke kamar dan membereskan barang bawaannya. Dia harus

pulang. Walaupun dia telah hancur tapi Ayah dan Kakaknya tak boleh tahu. Dia harus tegar.Tapi calvin tak meninggalkan sedikit pun uang untuknya  bahkan semua kartu kredit di dompetnya diambil.

Kath terenyak di tempat tidur. Tak tahu harus berbuat apa. Persediaan makanan ada tapi tak ada sepeser pun uang. “Apa sebenarnya yang sedang terjadi?” Kath menangkup wajah dengan kedua tangannya. Kath berusaha berjalan mencari bantuan tapi rumah itu sangat jauh dari keramaian. Tak ada satupun rumah lain. Kath kembali dengan linglung dan kelelahan. Esok harinya beberapa pria datang dan menjaga rumah itu. Kath tidak diperbolehkan keluar sedikit pun.

Selama 1 bulan Kath berusaha menghubungi keluarganya. Yang menjawab teleponnya bukan ayah atau kakaknya,bukan pula para pembantunya. Suaranya terdengar asing dan tak mengizinkannya bicara dengan siapapun di rumahnya.Menghubungi teman atau keluarganya yang lain pun tak bisa. dia benar-benar diasingkan dari dunia luar.

Beruntung setelah tiga bulan terkurung, seorang pelayan yang ditugaskan mengurusnya ternyata adalah teman lamanya saat bekerja di hotel. Dengan bantuan temannya itu, Kath berhasil melarikan diri dan akhirnya berdiri di depan rumahnya.

“Cari siapa ya?” tanya pelayan yang kira-kira berusia hampir sama dengannya.

“Ini rumahku dan kau siapa?”

“Saya Narti,pelayan baru disini.”

“Pelayan baru? Dimana pelayan yang lain?”

“Mereka semua telah diberhentikan oleh Tuan Calvin.”

Kath mengerinyitkan dahi. Sejak kapan Calvin jadi tuan di rumahnya? Kath memandang sekeliling. Beberapa  pria yang terlihat seperti bodyguard sedang menatap ke arahnya. Kath tak mengenali satupun  di antara mereka. Bahkan bodyguard Catla pun tak nampak.

Perasaan Kath semakin bercampur aduk. Dengan langkah cepat gadis itu masuk ke dalam rumah.

” Hei apa yang kau lakukan?” Kath tak memerdulikan teriakan pembantu itu. Diperiksanya ruang kerja

dan kamar Ayahnya,tak ada siapapun. Samar – samar didengarnya suara dari kamar Catla. Dari dalam terdengar suara Calvin danCatla.

Kath membuka pintu yang tak terkunci dan mendapatkan pemandangan yang begitu menyakitkan hatinya. Kakinya

goyah dan sekujur tubuhnya gemetar.

Mendengar pintu terbuka Calvin dan Catla menoleh dan menghentikan aktivitas mereka. Kath berdiri memandangi mereka sambil menutup mulut dengan tangannya. Catla tersenyum sinis.

“Darimana saja kau? Tiga bulan menghilang tiba-tiba muncul dan menghentikan aktivitas kami.”

Kath tak bisa menjawab. Dia benar-benar syok.

Calvin menarik Kath pergi. Kath tersadar dan berusaha memberontak. Tapi kekuatan kath tak sebanding dengan

kekuatan Calvin.

Calvin tak habis fikir bagaimana Kath bisa kembali. Dia akan menjemput Kath begitu dia menyelesaikan semua

urusannya.

“Let me go....!!!!” Katah berusaha menarik tangannya yang digenggam Calvin dengan erat hingga membuatnya kesakitan. Calvin mendorongnya ke tempat tidurnya yang telah di tata rapi dengan tambahan boneka yang tak pernah dimilikinya. Jika saja Kath tidak sedang marah dan kesakitan dia pasti akan mengagumi interior baru kamarnya.

“apa yang sebenarnya yang sedang terjadi? Kenapa kau meninggalkanku di rumahmu?” Calvin bersandar di meja rias Kath. Pandangannya begitu tajam. Kath balik menatapnya tajam. Dia harus mendengar alasan Calvin. Perasaannya mengatakan sesuatu sedang terjadi di rumahnya dan berkaitan dengan alasan Calvin meninggalkannya. Calvin tak kunjung menjawab.

Kath benar-benar kehabisan kesabaran. Gadis itu bangkit dan berniat menemui kakaknya. Jika Calvin tak bisa

menjawabnya,Catla pasti tahu apa yang sedang terjadi. Kenapa semua pembantunya baru dan memanggil Calvin dengan kata Tuan. Baru beberapa langkah,lengannya digenggam dan dia kembali ditarik ke tempat tidur.

“ Apa-apaan kau!”

“ Aku meninggalkanmu karena kau hanya akan merusak semua rencanaku.”

“Rencana?”

Calvin mengunci pintu dan mendekatinya. Sekujur tubuh Kath merinding melihat tatapan Calvin yang begitu

tajam. Kath bergerak mundur semakin jauh ke tempat tidur.

“Rencana untuk merebut semua harta Ayahmu.”

“A...ap...apa????”

“Dengan bantuan Catla aku berhasil menyingkirkan Ayahmu dan mendapatkan semua hartanya.” Calvin menunggu reaksi Kath.

Kath merasa seolah dunianya runtuh. Berita yang baru saja didengarnya seakan menusuk tajam ke jantungnya. Calvin merebut harta Ayahnya dengan bantuan kakaknya sendiri? Ayahnya???? Lalu dimana ayahnya?

“A..Ayahku dimana??”tanyanya terpatah-patah. Pandangannya mulai kabur.

“Aku tak tahu dia kemana. Begitu semuanya kudapatkan aku mengusirnya.”

“Kenapa? Kenapa kau melakukan semua ini? Apa salah kami?” Suara Kath bergetar.

“Karena Ayahmulah yang membuat Ayahku meninggal. Saat aku baru lahir Ayahku adalah sopir ayahmu.

Dia mengabdikan seluruh hidupnya demi Ayahmu. Dia meninggal demi melindungi Ayahmu dari serangan pembunuh. Bukannya berterima kasih Ayahmu malah menuduh ayahku lah dalang dibalik rencana pembunuhan itu. Ibuku harus memohon padanya agar aku dan dia tetap hidup. Kau tak tahu bagaimana penderitaan kami. Ibuku sakit pun karena dipakasa terus bekerja tanpa istirahat. Amarah yang selalu kupendam atas penderitaan kami membuatku jadi kuat dan melakukan segala cara untuk membalasnya. Dan semua itu dapat terjadi dengan bantuan kakakmu yang cinta mati padaku. Dengan sedikit janji bahwa aku akan menjadikannya istri dia melakukan

semua keinginanku. Aku menyuruhnya mendapatkan tanda tangan Ayahmu di atas kertas kosong yang kuisi dengan surat penyerahan semua hartanya atas namaku. Dengan sedikit obat pelemah saraf semua rencanaku berhasil.” Calvin tertawa puas.

“Ayahmu begitu pucat dan lemah. Ekspresinya benar-benar menghiburku.” Kath bangkit dan memukul Calvin. Calvin hanya diam dan menerima semua pukulan itu. “ Kau benar-benar keterlaluan. Ayahku percaya padamu. Aku percaya padamu. Kau kejam!”

Kath melampiaskan semua kemarahannya. Dia mencintai Calvin tapi cowok itu ternyata hanya ingin balas

dendam. “ kau hancurkan masa depanku dan keluargaku.. Kau iblis.” Kath menangis histeris. Pukulannya mulai melambat. Tidak.... dia tak boleh jatuh. Dia harus menemukan Ayahnya.

“Dimana Ayahku?” Kath mencengkram jubah Calvin. Tapi sebelum mendapatkan jawaban

kesadarannya pun menghilang. Kath benar-benar tertekan. Dia  jatuh dalam pelukan Calvin.

Calvin menggendongnya ke tempat tidur. Dengan pelan direbahkannya tubuh kath dan menyelimutinya. Pria itu duduk di samping Kath. Dielusnya pipi halus Kath. “ Maaf. Maafkan aku Kath.”

“Ternyata selama 1 bulan ini kau menyembunyikan Kath di rumahmu.”

Catla mencegatnya di depan pintu kamar Kath. “ Itu bukan urusanmu!”

“Tentu saja itu urusanku. Kau berjanji akan menjadi milikku bila aku membantu mendapatkan semua harta Ayahku. Aku rela menjadi anak durhaka demi kau. Apa itu belum cukup?”

Calvin berbalik dan menatap Catla tajam. “ Ya dan semua itu kini jadi milikku. Jika tak ingin tidur di jalanan

maka jangan banyak bicara!” katanya ketus. Begitu Calvin pergi Catla merosot ke lantai. Ternyata semua tak berjalan sesuai apa yang diharapkannya. Calvin bukanlah orang yang gampang dimanfaatkan. Justru dialah yang dimanfaatkan. Menyesal pun takkan ada gunanya. Di atelah terjerumus dalam neraka kehidupan,takkan

ada jalan untuk kembali. Ayahnya dan Kath takkkan pernah memaafkannya.

Dengan langkah sempoyongan Catla kembali ke kamarnya. Di dalam kamar itu sudah bertambah 1 lemari yang berisi aneka minuman keras. Minuman yang dapat membuatnya melupakan semua dosa-dosanya. Calvin tak melarangnya melakukan hal itu. Satu lagi alasan yang menegaskan bahwa  Calvin tak perduli padanya.

Sebulan yang lalu Calvin kembali dari liburannya tanpa Kath. Semua orang termasuk dirinya heran tapi Calvin

hanya menjawab kalau Kath mampir ke rumah temannya. Saat itu dia pun telah mendapatkan apa yang Calvin perintahkan. Dengan sekali bergerak mereka mendapatkan semua harta Ayahnya. Ayahnya pun dibuat tak berdaya,tapi dengan bantuan tante Fitri ayahnya berhasil kabur dari pengawasan para bodyguard

bawahan Calvin. Entah dimana ayahnya sekarang tapi yang dia tahu dirinya tak termaafkan.

“HAHAHAHA......Demi seseorang yang tak pernah memandangku sedikit pun aku menjadi iblis.” Catla tak

perduli berapa botol yang dihabiskannya. Yang diinginkannya Cuma melampiaskan rasa sakit di hatinya. “Kath....” Tiba-tiba terbersit sesuatu di fikirannya. Dengan sempoyongan dan fikiran tak jelas gadis itu kembali ke kamar Kath.

“Anda di larang masuk ke kamar ini.” Karena sudah mabuk berat Catla tak menyadari

kalau Calvin telah menaruh 2 penjaga di depan kamar Kath.

“Aku hanya ingin bertemu adikku.” Catla mulai cegukan. “ Tapi tak ada yang boleh masuk selain Tuan Calvin.”

“HAHAHHA..... Lagi-lagi dia melindunginya. Kath, kau benar-benar hebat. Walau dia dendam pada

Ayah kita tapi dia mati-matian melindungimu.” Catla jatuh terduduk. Air matanya perlahan keluar. Dia iri pada Kath yang selalu jadi orang suci. Di depan Ayahnya dia tak berarti apa-apa dan di depan Calvin pun posisinya tak lebih dari benda yang dapat dimanfaatkan. Seorang pembantu membantunya berdiri dan membawanya kembali ke kamar. Catla tak tahu apa yang dilakukan pelayan itu karena begitu menyentuh tempat tidur sesuatu diminumkan padanya dan diapun jatuh dalam kegelapan tidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!