Ayah

“Kath….sebelum mengunjungi ayahmu ada yang ingin kubicarakan.” Kath dan catla yang sedang sarapan menatapnya. “Ikut aku ke kamar. Catla kau juga siap-siap. Kau ikut.” Catla dan Kath saling berpandangan

tak mengerti. Kath kemudian mengikuti calvin yang berjalan ke kamarnya. Calvin berdiri di tengah kamar dengan posisi membelakanginya. Begitu pintu ditutup Calvin berbalik memandangnya. Wajahnya terlihat rapuh. “apa kau membenciku?”

“a…apa?”

“Kumohon jawablah. Jawablah dengan jujur. Apa artinya diriku bagimu.”

“Calvin,apa yang terjadi?” calvin bergerak ke arahnya dan meraihnya dalam pelukan. “jawab

saja.”

Suara calvin bergetar. Kath bingung dengan sikap Calvin yang seperti ini. “Calvin,awalnya aku membencimu. Karena kau keluargaku hancur. Tapi 2 bulan bersamamu aku menyadari kalu kau pun tersiksa dengan semua

ini.” Calvin menjauh sedikit tapi tak melepaskan pelukannya. Di tatapnya Kath yang tersenyum. Di matanya tergambar semua isi hatinya. Kath tak menatapnya dengan benci. Tatapannya begitu lembut dan menenangkan.

“Akan kukembalikan semuanya seperti dulu tapi aku tak bisa mengembalikanmu. Aku mencintaimu. Aku takkan pernah bias melepaskanmu. Maafkan aku.”

“Kalau begitu jangan lepaskan.” Jantung Calvin seolah berhenti berdetak mendengarnya. Kath tak membencinya dan bersedia bersamamanya. Persaannya begitu bahagia. Dikecupnya Kath pelan. “Terima kasih.” Bisiknya pelan.

Entah berapa lama meeka saling berpelukan dalam diam. Calvin melepaskan pelukannya tapi tetap menggandeng tangan gadis yang dicintainya.

” Catla pasti sudah siap. Dan kau pasti tak sbar lagi bertemu Ayahmu jadi sebaiknya kita berangkat.” Kath menggangguk. Entah apa yang akan terjadi tapi dia siap menghadapinya. Calvin berjanji akan mengembalikan semuanya. Dan dia akan memohon pada Ayahnya untuk memaafkan Calvin. Selama ini kath yakin Calvin

sangat menderita dan dia tak ingin melihat pria itu terluka lagi. Dia ingin membahagiakan Calvin.

Catla menunggu mereka di ruang tamu. “ Catla,maafkan semua perlakuanku padamu.” Calvin berlutut di hadapan catla tanpa melepaskan genggamannya dari Kath. Kedua gadis itu terkejut. Catla menatap pria yang telah

melukainya begitu dalam. Perasaan amarah dalam dirinya seolah ingin keluar. Tapi berkat semua perlakuan Calvin itu dia akhirnya menyadari semua perbuatannya pada Kath adalah salah. Berkat dia pula dirinya menyadari arti keluarga. Dia dan Calvin tak beda jauh. Demi membalas dendam meraka rela melakukan apapun.

Bahkan mengorbankan keluarga sendiri. Dan melihat Calvin rela berlutut di hadapannya semua amarahnya reda.

Plakk….

Kath menutup mulut dengan tangannya yang bebas. “ aku sudah memafkanmu.” Catla tersenyum puas stelah menampar Calvin. Calvin merasa pipinya berdenyut tapi hatinya sedikit lega. Dia fikir Catla akan memakinya

atau membalasnya lebih dari sebuah tamparan.

“Berdirilah. Aku tak nyaman  melihat seorang pria berlutut di hadapanku tapi menggenggam tangan gadis lain.” Catla membuang muka. Tak sanggup melihat kebersamaan Mereka. Kath tersenyum. Kakaknya sudah berubah. Walau tak mau mengakuinya itu semua berkat Calvin.  Calvin telah mengajarkan berbagai hal pada

`mereka.

Tak ada bodyguard yang menyertai mereka. Calvin sendiri yang menyetir. Calvin membawa mereka ke semua perumahan yang memerlukan waktu 3 jam untuk mencapainya. Mereka berhenti di depan sebuah rumah sederhana. Dengan hati berdebar  Kath mengetuk pintu. Tak ada jawaban. Kath kembali mengetuk pintu. Beberapa saat tante Fitri membuka pintu. Wanitu paruh baya itu menjerit pelan dan memeluk Kath.

“Kath…kau kemana saja. Kami khawatir.” Setelah puas memeluk Catla dan Kath bergantian,tante Fitri membawa mereka ke halaman belakang. Ayah mereka sedang duduk sambil memberi makan ikan-ikannya. Dengan langkah pelan kedua bersaudara itu mendekatinya. “ Ayah.”

Hardy menoleh. Kedua putrinya berlari memeluknya. Dia tak pernah menyangka akan bertemu putri-putrinya lagi. Kath dan Catla menangis bahagia.

“Jadi bagaimana sekarang?” tante fitri menatap keponakannya. Dia menyayangi Calvin seperti anaknya sendiri. “aku sudah lelah. Asalkan Kath tetap bersamaku akan kulupakan semua amarah dan dendam itu. Semuanya akan kukembalika.”

‘Kau sudah berubah.” Fitri tersenyum dan memeluknya. Begitu banyak masa sulit yang harus dilalui anak-anak muda itu untuk menemukan jati diri dan ketenangan hati mereka. Di satu sisi mereka kehilangan di sisi lain mereka menemukan. Begitu pula suaminya. Dia menemukan arti keberadaan putri-putrinya yang begitu penting

dibandingkan bisnis.

Calvin melepaskan diri dan melangkah kea rah keluarga yang sedang melepas rindu itu. Calvin berlutut. Hardy menatapnya lembut. “Apa yang kau lakukan? Berdirilah.”

“Aku minta maaf atas semuanya. Aku bersalah pada anda. Hukumlah aku.”

Hardy mendekat dan membantu calvin berdiri. “kau tak bersalah. Semua ini terjadi karena kesalahanku di masa lalu. Dulu aku begitu egois dan tenggelam dalam gelimang harta. Aku tak memperdulikan orang-orang

yang perduli dan menyayangiku. Istri dan anak-anakku pun kulupakan demi mengejar harta. Berkat kau aku menyadari semua kesalahan itu. Maafkan aku atas kematian ayah dan ibumu. Fitri sudah menjelaskan semuanya.”

“Akan kukembalikan semuanya pada anda. Tapi aku tak bias mengembalikan Kath. Aku

mencintainya.” Calvin tertunduk. Dia siap menerima kemarahan Hardy.

“Tak perlu. Aku malah ingin pension dan meninggalkan semuanya padamu dan putri-putriku. Aku ingin menghabiskan masa tuaku disini bersama istriku.”

“Tapi…tapi aku bukanlah siapa-siapa.”

“Kau adalah calon suami kath,berarti kau juga adalah anakku.” Kath menitikkan air mata. Catla memeluknya. Ayahnya jadi lebih bijak. Peristiwa ini merubah mereka semua.

“Aku tahu kau memberi Fitri uang untuk kehidupan kami selama 3 bulan ini. Dibandingkan aku kau masih punya perasaan walau dendammu lebih besar. Dulu aku menganggap uang bisa menggantikan kasih sayangku pada Catla dan Kath. Tapi aku salah. Selama 3 bulan ini aku merenung dan sadar keberadaan anak-anakku tak

bias digantikan oleh uang. Terima kasih padamu.” Hardy memeluk calvin. Semuanya tersenyum bahagia.

“Semua kesalahpahaman sudah selesai. Sekarang waktunya mempersiapkan pernikahan.”

“Pernikahan siapa?” kath menatap kakaknya. Catla tersenyum dan balas menatapnya penuh arti.

Wajah kath langsung memerah malu.

“Catla benar. Ayah juga ingin skali ikut campur dalam persiapan itu. Ayah tak sabar lagi.”

“Ayah….kok ayah ikut-ikutan menggodaku sich?”

“Ayah tak menggoda kok. Ayah setuju kalian menikah. Jika kau tak mau ayah akan melaporkan Calvin ke polisi. Mungkin dia akan dipenjara selama 20 tahun.”

“Ayah….!!!!”

Kath menghentak-hentakkan kakinya karena kesal,semuanya tertawa. Langit begitu cerah seolah ikut mendukung kebahagiaan sebuah keluarga yang akhirnya bersatu lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!