My Bodyguard
"Ughhh...Bibiiii!!!!Biarkan aku tidur sejam lagi,pleaseeee....!!"
Kath meraih bantal dan menutup wajahnya, berusaha menghindari pancaran sinar matahari pagi dari jendela yang telah dibuka tirainya oleh seseorang. Setiap pagi salah satu asisten rumh tangganya akan membangunkannya. Kath sama skali tidak keberatan karena jadwal kuliahnya rata-rata masuk pagi. Tapi hari ini sedikit berbeda. Dia benar - benar butuh tambahan tidur karena semalam dia begadang demi mendengar curhatan hati sahabatnya yang lagi putus cinta. Alhasil dia baru bisa tidur jam 3 subuh tadi.
Tapi sepertinya yang berusaha membangunkannya adalah orang lain. Bantal yang dipegangnya direbut. Kath membuka mata dan berusaha menyesuaikan penglihatannya yang masih kabur. Wajah seorang pria muncul dihadapannya. Sekilas Kath berfikir masih tidur dan bermimpi bertemu salah satu aktor korea.
"Cool....." Gumamnya tanpa sadar.
"Terima kasih atas pujiannya. Tapi sepertinya anda harus segera bangun. " Pria itu tanpa sungkan langsung menariknya bangun hingga terduduk. Kath mengucek matanya dan mulai sadar itu bukan mimpi. Kath menatap pria itu lalu menatap pakaiannya. Dengan reflek dia segera menarik selimut membungkus tubuhnya.
" Siapa kau! dan apa yang kau lakukan di kamarku?!?" Teriaknya panik.
" Selamat pagi tuan putri. Mulai hari ini aku adalah bodyguardmu."
Kath mengerinyitkan dahi. Pria itu menjawab dengan wajah datar tanpa ekspresi. Benar - benar mencerminkan wajah para bodyguard walaupun yang satu ini lebih cocok jadi aktor. Tapi mata pria ini sedikit teduh.
" Bodyguard??? Owh...Daddddd.....!!!!"
Kath bergerak turun dari tempat tidur dan berlari ke kamar ayahnya. Dia tak perduli lagi bila pria itu melihat pakaian tidurnya yang walaupun bagian atas tertutup baju lengan pendek tapi bawahnya adalah celana pendek dia atas lutut yang memperlihatkan sedikit paha putihnya. Kath benar - benar kesal dan ingin melampiaskan pada orang yang bertanggung jawab. Seminggu yang lalu Ayahnya memang membicarakan tentang bodyguard baru untuknya. Terlahir sebagai putri bungsu dari seorang pengusaha ternama di Asia memang penuh bahaya dan ancaman. Begitu banyak orang yang berniat jahat demi mendapatkan keuntungan. Berkali - kali Kath mengalami percobaan penculikan atau berusaha dicelakakan lawan bisnis Ayahnya. Tapi Kath bukanlah anak manja yang suka diawasi kesana kemari oleh Bodyguard.
Kamar Ayahnya kosong. Kath mengarah ke ruang kerja ayahnya dan keadaanya sama. Tak ada tanda - tanda keberadaan pria paruh baya itu. Dan itu berarti dia tak akan bertemu Ayahnya sampai 3 bulan kedepan. Dan itu artinya juga apapun perintahnya sebelum Ayahnya pergi berlaku mutlak dan tak bisa ditawar. Dengan gontai Kath kembali ke kamarnya. Sang bodyguard sedang duduk di kursi meja belajarnya dan menatap kedatangannya dengan tenang.
" Ayah anda berpesan, jika anda menolakku berarti smua fasilitas anda akan dicabut dan anda akan dikirim ke rumah nenek anda di Makassar. "
Kath menggeram pelan. Dikirim ke neneknya sama saja masuk ke camp militer paling ketat didunia. Neneknya sangat disiplin dan penuh ceramah perjuangan jaman penjajahan dulu. Saking seringnya sang nenek bercerita Kath sampai hafal smuanya. Tak ada kesempatan bersenang - senang di rumah neneknya. Hanya diam dalam rumah belajar tata krama.
" Daddy paling bisa membuat anaknya tak berdaya!!"
Kath memandang bodyguard itu dan mulai merancang berbagai cara agar pria itu segera dipecat seperti yang dilakukannya pada bodyguard - bodyguard sebelumnya. Kath tersenyum licik.
" Baiklah....waktunya anda mandi dan bersiap ke kampus. Anda punya jadwal kuliah 1 jam lagi.'
Kath mendengus kesal. " Bahkan jadwal kuliahku pun kau sudah punya? Ugh!!!! Daddy menyebalkannnn!!!!"
Kath memasang wajah manyun dan beranjak ke kamar mandi.
Calvin, sang Bodyguard tersenyum simpul. Sepertinya gadis yang akan dijaganya itu akan memberikannya banyak masalah. Calvin sudah mendengar smua keusilan gadis itu. Walaupun sering mengalami usaha penculikan, Kath sangat tegar. Tak pernah ada rasa takut sampai mengerjai smua bodyguard sebelumnya agar mereka diberhentikan. Calvin sedikit salut pada gadis itu. Dan sedikit kasihan padanya. Ayah yang lebih sering bepergian, Ibu yang telah meninggal, dan kakak yang sibuk dengan dunia modellingnya, bukanlah keluarga sempurna yang diinginkan seorang anak. Harta melimpah tapi tak ada rasa kasih sayang keluarga. Jadi anak orang kaya pun tak selamanya enak. Pandangan orang para anak orang kaya sangat hebat di luar tapi di dalam mereka tak tau penderitaan bathin yang anak orang kaya itu alami. Mereka lebih sering mendapatkan teman yang menilai harta dan latar belakang mereka saja bukan karena pribadi mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments