Keesokan harinya, pukul 10.00 waktu setempat. Genta dan Maurine sudah kembali kerumah. Sesampainya di rumah, Genta langsung mandi dan pergi bekerja. Seperti biasa Maurine hanya bisa tinggal dirumah dan menunggu Genta pulang.
***
Norry datang ke ruang kerja Papanya. Norry melihat ada Nicholas juga di ruangan Papanya. Norry duduk di sofa tidak bicara apa-apa.
"Bagimana kerjamu Norry, " tanya Nicky.
"Baik," jawab singkat Norry.
"Lihat ini," kata Nicky meletakan berkas dokumen kerjasama, "kerja samamu di tolak," imbuh Nicky.
"Apa? bagaimana bisa Pa?" seru Norry.
"Ntah lah, pasti terjadi sesuatu. Kau pergilan dan minta penjelasan, usahakan kita dapat bekerjasama lagi."
"Baik Pa, Norry akan kesana sekarang juga."
"Pa, aku akan temani Norry."
"Hm, kalian berdua pergilah. Bawakan Papa hasil yang memuaskan," kata Nicky.
"Baik Pa," jawab Norry dan Nicholas secara bersamaan.
Norry dan Nicholas pergi meninggalkan Nicky seorang diri di ruang kerjanya. Mereka langsung pergi dari gedung kantor menuju perusahaan yang membatalkan kerjasama.
***
Genta selesai rapat, Genta menghubungi Sekertarisnya untuk tidak menerima tamu siapapun. Karena dia lelah dan ingin bersantai. Sekertarisnya mengiyakan perintah Genta.
Genta mengambil ponsel dan manghubungi Maurine. Maurine menerima panggilan Genta.
(Percakapan di telepon)
"Hallo," jawab Maurine.
"Sayang, kau sedang apa?" tanya Genta.
"Hm, tidak sedang apa-apa. Hanya duduk bersantai dan menonton televisi, ternyata seperti ini kehidupan Nyonya besar?" keluh Maurine.
"Tentu, menyenangkan bukan?" kata Genta.
"Menyenangkan apa, ini justru membosankan. Aku seperti burung dalam sangkar emas," kata Maurine.
"Hm, burung kecilku yang cantik tidak boleh keluar dari sangakar. Aku takut kau diburu oleh pemburu," kata Genta.
"Jadi aku berharga?" kata Maurine.
"Sangat berharga, aku bahkan bisa bertaruh nyawa demimu."
"Astaga Tuan Aiden, mulutmu manis sekali hmmm....," ucap Maurine dengan senyuman.
"Aku akan pulang terlambat sayang, jangan menungguku untuk makan malam. Aku ada keperluan bertemu seseorang. Kau tidak keberatan kan?" Kata Genta.
"Hm, tidak masalah. Aku tahu kau orang yang sibuk. Bekerjalah dengan baik dan terus semangat ya," jawab Maurine.
"Kau adalah penyemangatku sayang. Aku mencintaimu," kata Genta.
"Aku juga. Tutup panggilanmu dan lanjutlah bekerja," ucap Maurine.
"Iya, kau istrirahatlah. Makan dengan baik, jika butuh sesuatu minta pada Bibi Anna."
"Aku mengerti sayang, jangan khawatir. Sampai jumpa nanti," jawab Maurine.
Maurine mengakhiri panggilan Genta. Genta menatap layar ponsel dan tersenyum menatap fotonya bersama Genta.
"Aku bahkan belum sehari pergi dari rumah, aku sudah serindu ini padamu. Kau sudah mengubah duniaku Maurine," batin Genta.
Tok....
Tok....
Tok....
Pintu ruang Genta di ketuk.
Klekkkkk....
Pintu ruangan terbuka, Sekertaris masuk dan membawa beberapa berkas dokumen yang butuh tanda tangan Genta.
"Tuan, saya butuh tanda tangan Anda."
"Hm," jawab Genta.
Sekertaris meletakan berkas dokumen diatas meja, dia menunggu Genta untuk menandatangani berkas. Genta meletakam ponsel di meja, mengambil satu berkas dan membuka berkas tersebut, Genta menandatangani semua berkas yang di bawa Sekertarisnya.
"Bagaimana keadaan dikantor selama aku tidak ada? semua baik-baik saja kan?" tanya Genta.
"Baik Tuan."
"Felicia menghubungimu?" tanya Genta lagi.
"Iya Tuan. Beberapa kali," jawab Srkertaris.
"Nina, maaf membuatmu harus terlibat dalam urusan pribadiku. Kau tahu kan, ini semua aku lakukan karena masalah dimasa lalu, diantara semuaya hanya kau dan Alvian lah yang aku percaya. Aku harap kau tidak mengkhianatiku dan berpihak pada Felicia," kata Genta.
"Tuan, Anda sudah menolong saya. Saya bukan orang yang tidak tahu diri. Percayalah, saya sungguh ada di pihak Anda. Saya tidak akan pernah berkhianat," tegas Nina.
"Baik, aku akan percaya kata-katamu. Jika ada waktu pergilah berkunjung kerumah, Ku akan perkenalkan kau dengan istriku."
"Istri? Ah..., Nyonya Maurine kah? Alvian beberapa kali bercerita, mengatakan jika Nyonya sangat cantik dan baik. Saya senang akhirnya Anda bisa berbahagia,Tuan. Selamat Atas pernikahan Anda," ucap Nina.
"Maaf tidak mengundangmu datang, aku tidak ingin Felicia curiga saat itu. Aku akan ganti dengan memberimu bonus bulan ini, setuju?" Kata Genta.
"Wah bonus. Tentu setuju Tuan," jawab Nina senang.
"Pergilah makan siang, ini sudah jam makan siang. Aku lelah ingin istirahat," kata Genta.
"Baik Tuan, saya permisi."
Nina langsung mengambil berkas dokumen yang sudah ditanda tangani Genta dan pergi. Saat Nina membuka pintu dan ingin keluar, dari luar Alvian masuk kedalam. Alvian dan Nina berpapasan dan saling menyapa.
"Hai Nin," sapa Alvian.
"Hai Al," sapa Nina.
Nina menutup pintu dan kembali ke mejanya. Sedangkan Alvian melangkah mendekati Genta membawa sebuah tas. Alvian meletakan tas dimeja, dihadapan Genta.
"Silakan Tuan," ucap Alvian.
"Apa ini?" tanya Genta.
"Kotak makan siang Anda," jawab Alvian.
"Kotak makan siang?" ulang Genta penasaran.
Genta lekas membuka tas dan mengeluarkan sebuah kotak makan siang. Genta membuka kotak dan kaget, ada pasta dengan parutan keju diatasnya.
"Apakah Maurine mangatakan sesuatu?" tanya Genta.
"Ya, Nyonya mengatakan makan siang ini tidak cuma-cuma."
Genta tersenyum, "aku mengerti. Kau pergilah makan siang," kata Genta.
"Hm, saya sudah makan di rumah. Hehe, masakan Bibi Anna."
"Ahh.. begitu."
"Saya permisi Tuan, selamat menikmati makan siang."
Alvian pergi meninggalkan Genta di ruangannya. Genta menikmati pasta buatan Maurine. Genta mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Maurine.
Pesan untuk Istriku.
"Terima kasih sayang. Pastanya sangat lezat."
Tidak beberapa lama, Maurine membalas pesan Genta.
Pesan dari Istriku.
"Makanlah perlahan, aku beri banyak keju agar kau puas. Ingat ini, bayar aku dengan harga mahal. Hehe...."
Membaca pesan Maurine genta menjadi tertawa. Genta merasa Maurine sangat lucu dan menggemaskan.
***
Hallo semua..
Terima kasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..
Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..
Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..
Jangan lupa berikan vote juga ya..
Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,
•Lelaki Bayaran Amelia (Season 1&2) (End)
•Pelukan Hangat Paman Tampan (End)
•Pangeran Es Jatuh Cinta (End)
(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)
•Pangeran Vampir (End)
•Pangeran Vampir 2 (SEASON 2) (End)
•Vampir "Sang Abadi" (End)
•Cinta Lama Yang Datang Kembali (End)
•Mommy And Daddy (CLYDK 2) (End)
•Darren & Karren (Perjalanan Cinta) (CLYDK SEASON KE 3) (End)
•Suami Pengganti (End)
•Oh My Husband (End)
•The Hit Man In Love
•Jatuh Cinta Pada Tetangga
•Dendam Permaisuri Kepada Kaisar
Jangan lupa like, ☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar.. vote juga dong..
Terimakasih..
Untuk pembaca yang ingin join grup FB/WA silakan..
Untuk yang ingin follow ig saya juga silakan..
ig: dea_anggie
Line id: dea_anggie
Fb: dea anggie
Grup FB: Lelaki Bayaran Amelia
❤❤❤❤❤
Bye bye..
Salam hangat,
"Dea Anggie"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Franki Lengkey
😍😍😍😍😍😍😍😍😍
2021-07-24
0
Rico Rico
so sweeeet😘😘😘
2021-07-22
0
Oelpa Yulistina
manis...😊
2020-12-07
0