Pemanasan

Beberapa hari kemudian....

Liburan sudah hampir usai. Hari itu adalah hari terakhir Genta dan Maurine berbulan madu. Karena keesokan paginya Maurine dan Genta harus segera kembali pulang.

Pagi itu Maurine baru terjaga dari tidurnya. Maurine membuka matanya perlahan dan mengusap matanya lembut. Maurine menatap langit-langit kamar lalu menatap ke arah sampingnya. Genta masih terlelap tidur disisinya.

Maurine mengubah posisi tidurnya menghadap Genta. Maurine menatap lekat wajah Genta yang tampan. Membuat tangan Maurine tanpa sadar membelai wajah Genta lembut.

"Tampan sekali," batin Maurine.

Maurine tersenyum cantik, memberanikan diri mendekatkan wajahnya dan mencium kening Genta. Jari telunjuk tangan kiri Murine menyusuri wajah Genta. Mulai dari dahi hingga hidung Genta, Maurine meraba dan mengusap-usap wajah Genta dengan penuh kasih.

Genta yang merasakan sesuatu di wajahnya langsung membuka mata. Genta melihat Maurine menatapnya lekat, pandangan mereka saling bertemu.

"Apa sudah puas melihatnya?" tanya Genta.

Maurine merasa canggung, aksinya ketahuan. Seperti pencuri yang masuk kedalam rumah dan sudah kepergok sang empu rumah.

"Hm, kita sudah tidur bersama setiap hari. Kau tidak bosan melihat wajahku? tanya Genta lagi.

"Bagaimana bisa bosan, kau sangat tampan. Wanita mana yang tidak akan terpesona olehmu?" gumam Maurine.

"Kau benar, semua wanita terpesona olehku. Namun aku hanya terpesona oleh satu wanita, yaitu kau Nyonya Aiden. Tidakkah kau sadar, pesonamu begitu luar biasa."

"Manis sekali kata-katamu. Apa kau sedang merayuku?" ucap Maurine.

"Aku tidak merayu, ini adalah kenyataan yang mungkin kau sendiri tidak sadari."

"Baiklah, terima kasih Tuan Aiden. Untuk semua yang kau berikan padaku. Perhatianmu, waktumu, kasih sayangmu. Dan yang terpenting adalah, terima kasih kau sudah mau menerimaku apa adanya tanpa menuntut apa-apa dariku. Terima kasih suamiku," ucap Maurine.

Genta tersenyum, mendekat dan mencium bibir Maurine. Seketika Maurine langsung membalas ciuman Genta, mengalungkan dua tangannya keleher genta.

"Ahh, ciumannya begitu memikat. Bagaimana bisa aku tahan jika seperti ini," batin Genta.

Genta berusaha mengendalikan diri, dia tidak ingin melewati menyakiti Maurine. Genta melepas ciuman dan mencium kening Maurine.

"Cukup untuk hari ini, jika terus berciuman aku tidak akan tahu ujungnya. Kau sudah belajar baik selama beberapa hari ini, ciumanmu membuatku hilang akal istriku. Sungguh aku takut akan lepas kendali," ucap Genta.

Maurine merasa sedih dengan ucapan Genta. Maurine sadar seharusnya Genta tidak perlu menahan diri, karena perbuatan yang mereka juga bukan hal kotor. Mereka susah sah menjadi pasangan suami istri.

"Apa aku sudah membuatnya kecewa? aku harusnya tidak membuat dia menunggu kan, ini sudah beberapa hari semenjak kita bersama. Maurine, apa yang kau lakukan? apa aku harus mememulainya? apa aku siap disentuh olehnya?" Batin Maurine bimbang.

Genta medekat, "sayang..., ada apa? apa yang kau pikirkan?" tanya Maurine.

Maurine menatap Genta tanpa bicara, Maurine mencium bibir Genta dengan lembut, Maurine memulai aksinya. Maurine berusaha menggoda Genta dengan mencium bibir Genta.

Genta kaget, melebarkan mata namun tidak menolak perlakuan Maurine. Genta hanya diam menikmati ciuman yang diberikan Maurine. Tangan Maurine mengusap dan meraba-raba dada bidang genta. Genta mengeryitkan dahi, merasa Maurine mulai liar untuk menggodanya.

"Apa ini, apa istriku salah minum obat? Dia begitu liar, ohh tidak apa yang dia sentuh. Apa yang harus aku lakukan?" batin Genta menahan diri.

Rasanya darah dalam tubuhnya mendidih, wajah Genta memerah karena sentuhan Maurine. Lama menahan diri, pada akhirnya Genta tidak tahan. Genta mengubah posisinya menindih Maurine, Genta pun melepaskan ciuman dan menatap Maurien.

Napas keduanya tersengal-sengal. Dada Maurine kembang kempis, bergitu juga Genta yang terus mengatur napasnya.

"Apa yang kau lakukan sayang, itu berbahaya. Bagaimana jika aku...," kata-kata Genta terputus oleh Maurine.

"Jika ingin lakukan, lakukan saja. Jangan menunggu lagi. Maafkan aku membuatmu menunggu," ucap Maurine.

"Apa?" seru Genta kaget.

Wajah Maurine memerah, "Aku rasa kita bisa melakukannya. Kau tidak perlu menunggu lagi untuk bisa menyentuhku. Kau suamiku, kau berhak melakukannya Genta. Lakukanlah, aku milikmu...," ucap Maurine malu-malu.

Genta kaget tidak menyangka Maurine akan membuat penyataan seperti itu. Genta mengusap wajah Maurine lembut, Genta mengecup hidung Maurine dan memastikan ucapan Maurine.

"Sayang, apa kau tau apa yang kau ucapkan?" tanya Genta.

Maurine mengangguk, "ya...," jawab Maurine sembari menggeliat karena Genta menciumi leher Maurine.

"Kau yakin?" tanya Genta lagi.

Genta mengusap bahu dan leher Maurine. Membuat Maurine merasa geli dan menggeliah.

"Ya-yakin. Mmmmh..., itu geli," ucap Maurine.

"Kau siap?" tanya Genta lagi.

"Ya, aku siap. Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan," jawab Maurine.

Genta tidak membuang watu lagi. Genta mengecup kening, pipi, kedua pipi dan hidung Maurine. Kecupan Genta turun ke dagu dan leher Maurine, Maurine mencengkram bahu Genta.

Puas mengecup leher dan dad* Maurine. Kecupan Genta berpindah ek bibir Maurine.

Cup....

Cup....

Cup....

Kecupan lembut berulang-ulang didaratkan ke bibir Maurine. Sampai akhirnya Genta memendamkan kecupannya menjadi sebuah ciuman. Genta beraksi pada bibir Maurine. Aksi Genta masih sederhana, Genta ingin melihat reaksi yang di berikan Maurine. Melihat reaksi Maurine yang menggebu, Genta pun mulai intim mencium Maurine. Lidah genta berpetualang kedalam rongga mulut Maurine.

Tak mau kalah dengan Genta, Maurine juga memulai aksi liarnya. Lidahnya membelit seperti ular yang sedang membelit mangsanya. Genta tersenyum dalam hati, Maurine mengalahkanya dalam permainan tarik ulur dalam rongga mulut. Genta menyerah dan melepas ciuman.

"Wah-wah istirku. Beritahu aku, apa jenis seranganmu tadi?" tanya Genta menggosa Maurine.

Maurine tertawa kecil, "haha..., apa ya? entahlah, aku hanya mengimbangi permainanmu. Kenapa? kau menyerah?" jawab Maurine menatap Genta dengan tatapan mata menggoda.

"Karena kau sudah setuju dengan memberiku izin, maka aku tidak akan ragu-ragu lagi sayangku. Ayo kita nikmati bulan madu kita yang sesungguhnya," ucap genta.

Genta membuka kacing piamanya dan menanggalkan piamanya. Maurine yang melihat Genta bertelanjang dada langsung melongo, dadanya berdebar.

Deg....

Deg....

Deg....

Deg....

Walau sudah beberapa kali melihat suaminya dengan tubuh bagian atas terbuka, namun tetap saja Maurine merasa malu dan berdebar.

***

Hallo semua..

Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..

Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..

Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..

Jangan lupa berikan vote juga ya..

Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,

•Lelaki Bayaran Amelia (Season 1&2 End)

•Pelukan Hangat Paman Tampan (End)

•Pangeran Es Jatuh Cinta (End)

(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)

•Pangeran Vampir (End)

•Pangeran Vampir 2 (SEASON 2) (End)

•Vampir "Sang Abadi" (End)

•Cinta Lama Yang Datang Kembali (End)

•Mommy And Daddy (CLYDK 2) (End)

•Darren & Karren (Perjalanan Cinta) CLYDK SEASON KE 3 (End)

•Suami Pengganti (End)

•Oh My Husband (End)

•The Hit Man In Love

•Jatuh Cinta Pada Tetangga

•Dendam Permaisuri Kepada Kaisar

Jangan lupa like, ☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar.. vote juga dong..

Terimakasih..

Untuk pembaca yang ingin join grup FB/WA silakan..

Untuk yang ingin follow ig saya juga silahkan..

ig: dea_anggie

Line id: dea_anggie

Fb: dea anggie

Grup FB: Lelaki Bayaran Amelia

❤❤❤❤❤

Bye bye..

Salam hangat,

"Dea Anggie"

Terpopuler

Comments

Lusia Tanti

Lusia Tanti

ayo mas Genta .....jangan sampai kendooooor 😍😍😍😍

2021-08-04

0

Lusia Tanti

Lusia Tanti

akhirnya setelah sekian lama dianggurin .....tiba saat nya buat wik..wik....🤣🤣🤣🤣🤣

2021-08-04

0

Franki Lengkey

Franki Lengkey

lanjudkan thor bulan madunya

2021-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!