Genta dan Maurine bersiap untuk tidur. Maurine terlihat gelisah, berkali-kali memeriksa keadaan Genta. Maurine menempelkan telapak dangan kirinya menyentuh dahi Genta. Gentah memegang tangan Maurine yang menyentuh dahinya lalu menciumnya.
"Aku baik-baik saja. Ayo tidur, besok adalah hari pentingbuntuk kita."
"Kau tidurlah dulu, aku masih belum bisa tidur. Aku tidak bisa tidur sebelum memastikan keadaanmu benar-benar baik. Tutup matamu dan tidur," pinta Maurine mengusap wajah Genta lembut.
Genta tersenyum, "inikah rasanya mendapatkan perhatian? ini sangat menyenangkan, aku suka seperti ini."
"Bicara apa, jangan pernah berpikir hanya karena kau sakit aku akan perhatian. Aku akan berusaha selalu perhatian padamu untuk seterusnya. Oke?" sela Maurine.
"Kau janji?" pinta Genta.
"Janji, tidurlah...," jawab Maurine.
Genta mendekat dan membenamkan wajahnya ke leher Maurine. Genta begitu manja ingin diperhatikan lebih lagi oleh Maurine. Maurine mengerti apa yang di inginkan Genta. Dia memeluk dan mengusap-usap kepala Genta lembut penuh kasih.
Genta menutup matanya perlahan dan terlelap tidur. Maurine menjaga Genta sampai Genta benar-benar terlelap. Melihat Genta baik-baik saja, Maurine menutup matanya dan terlelap tidur bersama Genta.
***
Keesoakan harinya....
Genta terjaga dari tidurnya karena hari sudah terang. Genta perlahan membuka matanya, tangannya meraba sisi tempat tidur. Ternyata Maurine sudah tidak ada disisinya lagi. Mendengar pintu kamar terbuka, Genta kembali pura-pura tidur. Dia tahu yang akan datang pasti Maurine.
Klekkk....
Pintu kamar terbuka. Maurine masuk dan menutup pintu perlahan. Maurine membawa nampan berisi segelas susu hangat, segelas air putih dan semangkuk bubur kaldu untuk Genta.
Maurine berjalan mendekati Genta yang masih terbaring di tempat tidur. Dia meletakan namoan di atas nakas dan duduk di tepi tempat tidur, disamping Genta. Maurine menjulurkan tangan memeriksa dahi Genta.
"Syukurlah, demamnya sudah mereda. Akan berbahaya jika masih demam," gumam Maurine.
Saat ingin menarik tangannya kembali, dengan cepat Genta menarik lebih dulu tangan Maurine. Membuat Maurine terjatuh menindih Genta. Genta membuka matanya perlahan, menatap Maurine. Begitu juga Maurine yang menatap dalam mata Genta.
"Kau sudah bangun?" tanya Maurine.
Genta mengangguk, "kau dari mana? Meninggalkanku sendiri diatas temoat tidur?" tanya Genta.
"Aku membuat bubur. Aku tidak pergi kemana-mana," jawab Maurine.
"Ada bibi Anna. Minta bibi Anna saja yang membuat bubur," bantah Genta.
"Ayolah, ini bubur spesial untuk suami tersayang. Oke? jangan seperti itu, bukankah kewajiban istri memasak untuk suaminya juga? merawat dan melayani suaminya dengan baik," jawab Maurine mencoba membuat Genta mengerti.
"Hm, baiklah. Aku tidak bisa berdebat dan marah padamu. Sepertinya aku punya kelemahan sekarang," keluh Genta.
"Hahaha...," Maurine tertawa mendengar ucapan Genta.
"Jangan tertawa," ucap Genta.
"Oke, oke. Aku akan diam, hahaha...," ucap Maurine yang lagi-lagi tertawa melihat Genta yang seperti anak kecil.
"Kau menggodaku? kemari dan aku akan menghukummu," ucap Genta memeluk Maurine dan mengubah posisi menindih Maurine.
Deg....
Deg.....
Deg.....
Jantung Genta berdetak kencang. Genta meraba dan meangusap lembut wajah Maurine.
"Cantik sekali," puji Genta.
Maurine merasa malu saat mendengar Genta memujinya. Wajah Maurine bersemu merah, Genta perlahan mendekatkan wajahnya. Semakin dekat dan cup, kecupan sangat lembut mendarat di bibir Maurine. Tidak puas sekali kecup, Genta kembali mengecup bibir Maurine berulang-ulang.
Maurine menutup mata, saat merasakan Kecupan-kecupan lembut Genta. Genta mencium kening, kedua pipi, hidung dan dagu Maurine.
"Aku menyayangimu," ucap Genta dengan suara lembut.
Maurine tersenyum memeluk erat Genta. Maurine senang, Genta tidak memeperlakukannya kasar juga tidak memaksanya. Sebaliknya, Genta justru bersikap sangat lembut padanya.
Lama baerpelukan, Genta melepas pelukan dan menatap jam di dinding kamar.
"Sudah pukul 8 lebih. Jangan lupa pukul 10 kita harus pergi untuk menikah."
"Makan dulu," sela Maurine.
"Suapi aku," pinta Genta.
"Manja sekali," jawab Maurine.
"Ya, aku ingin dimanja olehmu. Jangan menolakku," jawab Genta.
Maurine tersenyum, bangun dari baringnya di bantu Genta. Genta duduk bersandar. Maurine mengambil mangkuk bubur dan mengaduk-aduk bubur. Maurine menyendok bubur dan menyodorkan sendok berisi bubur ke mulut Genta.
Genta tersenyum dan membuka mulutnya, Genta melahap bubur lalu menyunyahnya. Genta melebarkan mata menatap Maurine. Maurine menatap Genta langsung mengeryitkan dahi, takut Genta ada apa-apa.
"Ada apa?" tanya Maurine.
"Ini sangat enak sayang. Aku suka bubur buatanmu," puji Genta.
"Benarkah? Aku senang kau suka masakanku, makanlah yang banyak."
Genta mengangguk, Genta melahap bubur yang disuapkan Maurine untuknya. Tidak butuh waktu lama, bubur di mangkuk langsung habis tanpa sisa. Maurine meletakan mangkuk ke nampan dan memberikan gelas minum pada Genta. Genta minum air dalam gelas, meneguknya habis dengan sekali tegukkan.
"Puas rasanya," ucap Genta.
"Jadi katakan, kau suka makanan seperti apa? rasa yang seperti apa?" tanya Maurine.
"Aku tidak suka makanan yang manis juga pedas. Aku suka makanan gurih, seperti rasa keju."
"Hm, oke. Selaramu cukup unik."
"Kau? makanan seperti apa yang kau sukai?" tanya Genta.
"Aku kebalikan darimu, aku suka sekali makanan pedas dan puding susu yang manis. Bisa di katakan aku suka semua makanan. Karena pada dasarnya aku tidak pilih-pilih makanan."
Suasana hening, Genta dan Maurine sama-sama diam. Maurine mengambil gelas dari tangan Genta dan meletakan kembali di nampan.
Tok....
Tok....
Tok....
Pintu kamar diketuk dari luar. Bibi Anna memanggil Mauire dari luar.
"Maaf Nyonya, saya datang mengantar barang Anda."
Maurine mengernyitakan dahi, "Barang?" gumam Maurine.
"Oh, mungkin itu gaunmu. Ambillah," pinta Genta.
Maurine menatap Genta dan langsung berdiri dari duduknya. Maurine berjalan menuju pintu kamar. Maurine membuka pintu dan memlihat bibi Anna membawa dua tas berukuran besar lalu memberikan pada Maurine.
"Silakan Nyonya," ucap ramah Bibi Anna.
"Terima kasih," jawab Maurine ragu-ragu dengab senyuman.
Bibi Anna menganggukan kepala, "Saya permisi Nyonya," ucap Bibi Anna yang langsung pergi.
Maurine menutup pintu dan berjalan masuk mendekati Genta yang sudah bangun dan berdiri menatap Maurine dari jauh.
"Ayo bersiap-bersiap. Pakailah gaun ini," pinta Genta.
Maurine hanya mengangguk, Genta berjalan medekati Maurine dan mengusap kepala Maurine.
"Aku berkeringat, aku akan mandi. Keluarkan Tuxedo ku dari dalam tas, aku akan pakai."
Genta berjalan menuju kamar mandi. Maurine memutar bola mata lalu membuka isi tas besar yang dia bawa. Satu tas berisi gaun, dan satu tas lagi berisi Tuxedo.
Maurine meletakan dulu tas yang ad adi tangannya dan merapikan tempat tidur. Setelah rapi, Maurine mengeluarkan Tuxedo dari dalam tas dan meletakan di atas tempat tidur. Maurine menatap Tuxedo lalu menatap gaun yang ads di tas.
"Apakah ini pakaian yang akan kami gunakan untuk menikah? Aku pada akhirnya menikah," batin Maurine.
Maurine tidak tahu apakah dia harus bahagia atau tidak. Perasaanya masih tidak jelas, yang dia inginkan adalah sebuah kebagaian yang belum pernah dia gapai.
***
Hallo semua..
Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..
Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..
Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..
Jangan lupa berikan vote juga ya..
Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,
•Lelaki Bayaran Amelia (Season 1&2 End)
•Pelukan Hangat Paman Tampan (End)
•Pangeran Es Jatuh Cinta (End)
(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)
•Pangeran Vampir (End)
•Pangeran Vampir 2 (SEASON 2) (End)
•Vampir "Sang Abadi" (End)
•Cinta Lama Yang Datang Kembali (End)
•Mommy And Daddy (CLYDK 2) (End)
•Darren & Karren (Perjalanan Cinta) CLYDK SEASON KE 3 (End)
•Suami Pengganti (End)
•Oh My Husband (End)
•The Hit Man In Love
•Jatuh Cinta Pada Tetangga
•Dendam Permaisuri Kepada Kaisar
Jangan lupa like, ☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar.. vote juga dong..
Terimakasih..
Untuk pembaca yang ingin join grup FB/WA silakan..
Untuk yang ingin follow ig saya juga silahkan..
ig: dea_anggie
Line id: dea_anggie
Fb: dea anggie
Grup FB: Lelaki Bayaran Amelia
❤❤❤❤❤
Bye bye..
Salam hangat,
"Dea Anggie"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Lusia Tanti
semoga acara pernikahannya lancar🙏🙏
2021-08-04
0
Lusia Tanti
maurine sangat beruntung.....😍😍
2021-08-04
0
Franki Lengkey
mantul
2021-07-24
0