Genta dan Maurine ada di dalam rumah. Mereka selesai mandi dan berganti pakaian. Maurine terus menerus menatap ke belakang rumah yang langsung di hadapkan dengan pantai. Maurine membuka pintu teras belakang dan keluar, dia berdiri bersandar dinding pembatas.
Genta membawa dua cangkir cokelat panas untuknya juga Maurine. Genta berdiri di samping Maurine, mereka sama-sama menikmati terbenamnya matahari.
"Indah sekali," gumam Maurine.
Genta menatap Maurine, merapikan rambut Maurine kebelakang telinga. Genta mendaratkan kecupan lembut ke pipi Maurine.
"Kau lebih indah," bisik Genta.
Maurine tersipu, menatap Genta dan tersenyum. Maurine menyandarkan kepalanya kebahu Genta smebari menikmati cokelat panasnya.
"Berapa lama kita akan disini? Kau tidak apa-apa bolos bekerja?" tanya Maurine.
"Aku Bossnya, mereka bisa apa?" jawab Genta.
"Hm, kau aku lupa jika kau seorang Boss. Baiklah, apa kata Boss saja jika seperti itu," ucap Maurine diiringi tawa kecil.
"Kau ingin berapa lama? Aku mengosongkan jadwal kerjaku 1 minggu. Jika masih kurang aku akan minta Sekertarisku mengatur ulang," kata Genta dengan nada suara lembut.
"Jangan, itu tidak perlu. 1 minggu sudah cukup untukku," jawab Maurine.
"Kau yakin?" tegas Genta.
Maurine mengangguk, "Hmm, yakin."
"Sayang, boleh aku bertanya?" tanya Genta penasaran.
"Ya, katakan. Apa yang ingin kau tanyakan?" jawab Maurine.
"Kau tidak bertanya mengapa pernikahan kita hanya dihadiri beberapa orang saja? tidak ingin tahu apa alasannya?" tanya Genta.
Maurine mengangkat kepala dan menatap Genta, "Jika begitu katakan padaku. Mengapa seeperti itu?" jawab Maurine.
Genta terdiam, pikirannya masih berpikir apa yang ingin dikatakan dan apa yang tidak tidak bisa dikatakan. Genta tidak bisa berterua terang pada Maurine perihal pernikahan palsunya dengan Felicia.
"Kenapa diam? bukankah sudah jelas jika aku hanya seorang Istri simpanan? Boss besar sepertimu pasti malu mengakui seseorang rendahan sepertiku. Hal itu aku tahu benar Genta, kau tidak perlu memancingku bicara."
Genta melebarkan mata, "Kau salah paham Maurine. Aku tidak bermaksud seperti itu. Dengar..., aku melakukan ini karena aku sangat sayang padamu. Aku tidak ingin kau diincar orang-orang yang tidak bertanggung jawab karenaku. Kau tau, kehidupan orang besar selalu diambang bahaya. Pesaing bisnis ada dimana-mana. Banyak mata mengawasi pergerakanku. Jika mereka tau kau istriku dan melukaimu. Lalu aku harus bagaimana? Aku tidak bisa melihatmu terluka Maurine. Tolong, jangan berpikir jika aku menikahimu hanya karena kebutuhan sesaatku saja. Berhetilah menduga-duga, karena aku sungguh tulus mencintaimu. Aku berjanji, aku akan mengenalkanmu pasa semua orang nanti, jika waktunya sudah tepat. Kau mau kan menunggu saat itu?" Jelas Genta panjang lebar pada Maurine.
Maurine menatap Genta, "aku yang terlalu berpikir sempit. Genta hanya ingin aku aman ternyata. Hm, selama aku bekerja di club, aku banyak mendengar keluh kesah tamu dan mungkin aku terlalu jauh menyimpulkan. Maurine sadarlah, tidak seharusnya kau curiga pada Genta. Bukankah sudah terlihat sangat jelas jika Genta sangat sayang padamu?" batin Maurine meracau.
"Maaf," ucap Maurine menunduk.
"Hei, kau tidak perlu minta maaf. Akulah yang bersalah, aku hanya seorang yang asing yang membawamu pergi dan mengharuskan kau menikah denganku. Maafkan aku Maurine, sungguh aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku hanya ingin melindungimu," ucap Genta.
"Aku tahu, akulah yang berpikir jauh. Aku tau kau ingin menjagaku," gumam Maurine.
Genta menadahkan dagu Maurine, Genta melihat mata Maurine berkaca-kaca. Genta mendekat dan mencium sangat lembut bibir Maurine.
"Maafkan aku sayang," batin Genta.
Genta melepas ciumannya dan mendekap Maurine. Genta mengusap lembut rambut Maurine.
"Habisakan cokelat panasmu, dan ayo kita pergi jalan-jalan mencari makan malam."
"Cokelat panasku sudah habis, punyamu bagaimana?" tanya Maurine.
Meurine mengintip isi cangkir Genta. Maurine menatap Genta dan tersenyum cantik seakan memeberi isyarat.
"Kau snagat menyukai cokelat rupanya. Hm, ambil dan minum punyaku. Berikan gelas kosongmu padaku," pinta Genta.
Genta menerima cangkir kosong dari Maurine dengan tangan kiri, dan memberikan cangkirnya pada Maurine.
Genta melihat Maurine langsung menghabiskan isi dalam cangkir dengan sekali minum.
"Astaga, Istriku monster cokelat."
"Haha..., benar. Monster coklat," jawab Maurine diiringi tawa.
"Ayo kita berkeliling, langit sudah redup."
"Hm,"jawab Maurine.
Genta mengambil cangkir kosong dari tangan Maurine dan membawa cangkir ke dapur. Maurine mengikuti Genta ke dapaur, Maurine mendekati Genta dan mengambil alih mencuci gelas saat Genta akan mencucinya.
"Biar aku yang lakukan," kata Maurine.
"Oke," jawab Genta mengiyakan permintaan istri tercintanya.
Maurine mencuci gelas kotor, rambut Maurine yang tergerai membuat Genta merasa risih. Genta merapikan rambut Maurine dan menyatukannya. Genta memegangi rambut Maurine agar dia bisa leluasa memandangi wajah cantik Maurine.
Maurine mencuci dan membilas gelas sampai bersih, lalu meniriskannya. Maurine selesai, Genta memberikan lap tangan yang bersih untuk Maurine mengelap tangan. Maurine tersenyum sembari mengelap tangan, selesai mengelap Maurine meletakan lap di meja dapur.
"Sudah?" tanya Genta.
Maurine mengangguk, "Sudah. Kenapa kau memegang rambutku?" tany Maurine.
"Aku tidak bisa melihat wajahmu karena rambutmu," jawab Genta.
"Baiklah, aku akan ikat."
"Jangan, jika keluar jangan ikat rambutmu. Kau bisa ikat saat dirumah, aku tidak mau leher istiku terlihat pria lain."
Maurine tersenyum, "baiklah, baiklah, kau Bossnya."
"Ayo pergi," ajak Genta yang melepas tangannya dari rambut Maurine.
Genta menggandeng tangan Maurine keluar dari rumah menuju restoran pinggir jalan yang berada tidak jauh dari rumah.
Genta dan Maurine berjalan beriringan menyusuri jalan. Genta dan Maurine bergandengan tangan dan menikmati malam yang mulai gelap. Lampu jalan yang terang menyinari jalan.
"Jadi, seberapa sering kau datang kesini?" Tanya Maurine.
"Ini adalah kota kelahiranku, aku, Papaku, Mamaku juga Kakakku tinggal disini."
"Benarkah?" seru Maurine tidak percaya.
"Kau terkejut? Mamaku menyukai Pantai, Papaku spesial membangun rumah untuk Mamaku disini. Karena suatu hal kami akhirnya harus pindah kelaur negeri. Dan aku pun harus melanjutkan sekolahku disana," jelas Genta.
"Hm, apakah karena tugas Papamu pergi? Maksudku semacam perjalanan bisnis," tanya Maurine.
"Ya," jawab Genta.
"Disini banyak kenangan Maurine. Kenangan indah bersama keluargaku, kenangan itu tiba-tiba hancur saat kami pindah keluar negeri. Hal buruk terjadi disana," batin Genta merasa kesal dan kecewa.
"Sayang, kua melamun?" tanya Maurine.
"Ahh, tidak. Hanya teringat sesuatu saja," jawab Genta tersenyum paksa.
"Jika kau ada sesuatu, masalah atau keluh kesah. Katakan saja, aku akan dengar kan dan mencoba memberikan saran. Aku memang tidak pandai membaca situasi, namun aku bisa diandalkan untuk menampung keluh kesah."
"Iya, sayang sekali tidak ada keluh kesah saat ini. Aku akan berbagi keluh kesah denganmu juga bebanku Nyonya Aiden."
"Apa yang ingin kita makan? semua terlihat lezat dan menggiurkan," ucap Maurine disaat melihat banyaknya penjual makanan berjajar rapi sepanjang jalan.
"Apa saja yang kau inginkan, aku akan makan."
Maurine tersenyum, matanya terus menyelisik sekitar. Maurine menjadi bimbang ingin memilih makanan apa untuk dimakan. Karena begitu banyaknya pilihan menu makanan yang ada.
***
Hallo semua..
Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..
Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..
Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..
Jangan lupa berikan vote juga ya..
Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,
•Lelaki Bayaran Amelia (Season 1&2 End)
•Pelukan Hangat Paman Tampan (End)
•Pangeran Es Jatuh Cinta (End)
(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)
•Pangeran Vampir (End)
•Pangeran Vampir 2 (SEASON 2) (End)
•Vampir "Sang Abadi" (End)
•Cinta Lama Yang Datang Kembali (End)
•Mommy And Daddy (CLYDK 2) (End)
•Darren & Karren (Perjalanan Cinta) CLYDK SEASON KE 3 (End)
•Suami Pengganti (End)
•Oh My Husband (End)
•The Hit Man In Love
•Jatuh Cinta Pada Tetangga
•Dendam Permaisuri Kepada Kaisar
Jangan lupa like, ☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar.. vote juga dong..
Terimakasih..
Untuk pembaca yang ingin join grup FB/WA silakan..
Untuk yang ingin follow ig saya juga silahkan..
ig: dea_anggie
Line id: dea_anggie
Fb: dea anggie
Grup FB: Lelaki Bayaran Amelia
❤❤❤❤❤
Bye bye..
Salam hangat,
"Dea Anggie"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Lusia Tanti
makin penasaran aku🤗🤗🤗
2021-08-04
2
Franki Lengkey
thor jangan lupa malam pertamanya bikin asik😂😁😁😁😁
2021-07-24
1
👸 Naf 👸
like like 💛💜💙 💚💛
2021-03-11
0