Malam harinya....
Maurine sudah terlelap tidur, sedangkan Genta masih terjaga. Genta belum mengantuk dan memilih melihat email masuk di ponselnya.
Ponsel Genta bergetar, panggailan dari Felicia. Genta menatap Maurine di sampingnya, Genta turun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamar. Genta berjalan menuju ruang tengah, Genta duduk di sofa dan menerima panggilan Felicia.
"Aku harus bisa membujuk Felicia. Genta tenangkan dirimu, kau pasti bisa melakukanya. Tenang, tenang, tenang...," batin Genta.
(Percakapan di telepon)
"Hallo," jawab Genta.
"Sayang kau akhirnya menerima panggilanku. Apa kau sibuk?" tanya Felicia.
"Hm, aku banyak pekerjaan. Ada apa? jam berapa ini kau belum tidur?" tanya Genta balik.
"Aku merindukanmu sayang, kau tidak rindu padaku? kau sangat sibuk sampai lupa padaku."
"Fel, aku sibuk. Tolong mengerti posisiku, oke? jangan kesal lagi, aku akan berikan hadiah spesial dihari ulang tahunmu."
"Sungguh? kau janji?" seru Felicia.
"Hm, janji. Tidurlah..., ini sudah malam," ucap Genta.
"Oke. Muaaaachhh..., aku mencintaimu sayang," ucap Felicia.
"Hm, selamat tidur."
Genta mengakhiri panggilan Felicia. Genta menghela napasnya panjang, meletakan ponsel di meja dan memijat pangkal hidungnya lembut.
"Selangkah lagi Genta, tinggal selangkah lagi. Selanjutnya kau akan bebas dan bisa mengambil semuanya kembali. Ferdian Lorenz, kau akan menerima semuanya akibatnya. Kau membuatku kehilangan semuanya. Jangan salahkan aku membuatmu kehilangan semua yang kau miliki," gumam Genta.
Genta mengambil kembali ponselnya. Genta menghubungi Alvian, Alvian tidak menerima panggilan Genta. Genta mencoba kembali dan akhirnya di terima oleh Alvian.
(Percakapan di telepon)
"Hallo Tuan. Maaf saya baru selesai mandi," jawab Alvian.
"Hm, tidak apa. Kau sudah memeriksa semuanya?" tanya Genta.
"Sudah Tuan," jawab Alvian.
"Baiklah jika seperti itu. Kita tinggal menunggu hari yang tepat untuk menuntaskan ini semua. Aku sudah tidak tahan berlama-lama," keluh Genta.
"Bersabarlah Tuan. Anda tahu bukan, Ferdian Lorenz masih memiliki pengaruh besar. Kita harus bisa mengambil saham yang masih ada padanya juga. Jangan sampai perjuangan Tuan selama ini berakhir sia-sia hanya karena tidak bisa menahan emosi. Saya akan selalu ada di pihak Anda Tuan," jawab Alvian.
"Aku mengerti Alvian, terima kasih untuk semuanya. Berkatmu juga aku bisa lebih mudah tahu rahasia keluarga Lorenz. Kau tidak pernah mengeluh saat membantuku Al, kau berharga bagiku."
"Tuan, jangan membuat saya menangis. Itu sudah semestinya saya lakukan, mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Kita seharusnya perlu juga berterima kasih pada Nona Felicia, karena Nona sangat mencintai Anda dan rela melakukan apa saja demi Anda. Jika bukan karena Nona saya juga tidak bisa sesukses ini membantu Anda."
"Kau benar, jika begitu kita akan beri kejutan untuknya. Pesan tempat untuk merayakan hari ulang tahun Felicia. Ini adalah ulang tahun terakhirnya yang bisa dirayakannya bersamaku."
"Saya akan mencari tempat yang bagus Tuan," jawab Alvian.
"Oke, terima kasih Alvian."
"Sama -sama Tuan, "Jawab Alvian.
Genta mengakhiri panggilannya. Genta berdiri dari duduknya dan berjalan menuju meja makan. Genta mengambil gelas lalu menuang air minum dalam teko ke gelasnya sampai penuh.
Genta meneguk air minum perlahan sampai habis. Genta mengambil gelas lagi yang bersih dan mengisinya dengan air lagi. Dia membawa air dalam gelas kembali bersamanya ke kamar.
Klekkk....
Pintu kamar terbuka, Genta masuk dalam kamar dan menutup pintu perlahan. Dia berjalan masuk mendekati tempat tidur. Genta meletakan air minum di atas nakas, meraba saku piamanya dan mengeluarkan ponselnya yang sudah dimatikan kedalam laci nakas.
Genta naik ke atas tempat tidur, dia masuk dalam selimut dan berbaring di samping Maurine. Melihat Maurine tidur dengan posisi miring membelakanginya, Genta mengambil posisi memeluk Maurine dari belakang. Dia melingkarkn tangan kekarnya ke perut Maurine.
Genta mencium pipi dan kapala belakang Maurine dengan lembut. Genta erat mendekap Maurine, seakan tak ingin melepas walau sesaat.
Genta masih membuka mata, Genta mengusap-usap hidungnya ke rambut belakang kepala Maurine. Genta memikirkan Maurine, memikirkan dirinya dan Maurine dimasa depan.
"Aku pasti akan membuatmu bahagia sayang. Tunggulah sebentar saja, bertahanlah bersamaku walaupun nanti kita menemui kesulitan. Aku tahu akan sulit nantinya jika pernikahan kita terbongkar. Disaat hari itu datang, suamimu ini akan melindungimu dan akan selalu berada disisimu. Hanya kau satu-satunya wanita yang aku cintai. Tidak ada wanita lain dalam hatiku selain Mamaku dan kau," batin Genta.
Maurine mengubah posisi tidurnya, Maurine tidur menghadap genta. Maurine perlahan membuka mata, samar-samar terlihat Genta yang masih membuka mata. Maurine mengusap matanya lembut lalu membuka lebar matanya.
"Kau belum tidur?" tanya Maurine.
Genta tersenyum, "Kau terbangun? apa tidak nyaman tidur?" tanya Genta cemas.
Maurine menggeleng, "Aku hanya ingin mengubah posisi tidurku."
"Jika begitu ingin posisi tidur dengan ku peluk? Kemarilah," ucap Genta.
Maurine tersenyum menatap Genta. Genta mengusap wajah Maurine dan mengelus rambut Maurine. Maurine mendekat mencium dagu Genta sangat lembut lalu masuk dalam pelukan Genta. Genta mendekap maurine, mengusap pelan punggung Maurine.
"Selamat tidur, Suamiku...," ucap Maurine pelan.
"Hm, selamat tidur. Istriku tersayang, mimpi indah...," jawab Genta sembari mencium puncak kepala Maurine.
Maurine yang memang masih mengantuk kembali memejamkan mata dan tertidur lelap. Genta menutup matanya perlahan, dan mulai tertidur.
***
Felicia memandangi foto Genta. Felucia mengusap gambar foto yang ada di bingkai foto. Felicia tersenyum lalu mencium gmbar foto Genta.
"Muaaachhh...."
"Genta, kita sudah lama mengenal. Aku senang pada akhirnya aku bisa menikah denganmu, menjadi istrimu. Meski pada awalnya Papaku tidak setuju aku menikah denganmu karena tidak jelas asal usulmu dulu. Kasian sekali kau, keluargamu meninggal dan kau pun mengalami hilang ingatan. Huuhhh...," gumam Felicia menghela napas panjang.
Felicia menatap langit-langit kamarnya.
(Kilas balik)
Felicia masih ingat saat dia masih berusia 13 tahun dulu, Ferdian Papanya membawa pulang seorang anak laki-laki yang berusia yang lebih tua darinya. Anak laki-laki itu tidak lain adalah Genta. Setelah beberapa lama tinggal di bersama. Saat Genta lulus dari sekolah menengah, Ferdian mengirim Genta keluar negeri untuk masuk Universitas yang dipilih Ferdian.
Felicia tidak di ijinkan Ferdian ikut bersama Genta. Felicia dan Genta berpisah untuk sementara waktu. Genta sangatlah baik pada Felicia, membantu Felicia belajar juga menemani Felicia bermain. Genta menjaga dan melindungi Felicia.
***
Sesuatu hal terjadi pada Genta saat Genta berada di luar negeri. Potongan-potongan masa lalu bisa diingatnya perlahan. Genta diam-diam mendatangi dokter dan berkonsultasi mengenai ingatannya. Berkat bantuan Dokter, selama masa belajarnya Genta juga mulai mengingat apa yang terjadi padanya, pada keluarganya.
Dokter terkejut, mengatakan pada Genta jika hal ini sebaiknya di rahasiakan. Dokter memberikan solusi pada Genta, Dokter ingin Genta menyelesaikan belajarnya dan berpura-pura masih hilang ingatan. Dari situlah Dokter mulai dekat dengan Genta, Dokter itu sangat baik dan sudah seperti Papa kedua bagi Genta.
(Kilas balik berakhir)
***
Hallo semua..
Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..
Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..
Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..
Jangan lupa berikan vote juga ya..
Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,
•Lelaki Bayaran Amelia (Season 1&2 End)
•Pelukan Hangat Paman Tampan (End)
•Pangeran Es Jatuh Cinta (End)
(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)
•Pangeran Vampir (End)
•Pangeran Vampir 2 (SEASON 2) (End)
•Vampir "Sang Abadi" (End)
•Cinta Lama Yang Datang Kembali (End)
•Mommy And Daddy (CLYDK 2) (End)
•Darren & Karren (Perjalanan Cinta) CLYDK SEASON KE 3 (End)
•Suami Pengganti (End)
•Oh My Husband (End)
•The Hit Man In Love
•Jatuh Cinta Pada Tetangga
•Dendam Permaisuri Kepada Kaisar
Jangan lupa like, ☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar.. vote juga dong..
Terimakasih..
Untuk pembaca yang ingin join grup FB/WA silakan..
Untuk yang ingin follow ig saya juga silahkan..
ig: dea_anggie
Line id: dea_anggie
Fb: dea anggie
Grup FB: Lelaki Bayaran Amelia
❤❤❤❤❤
Bye bye..
Salam hangat,
"Dea Anggie"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Lusia Tanti
salam sehat selalu buat author dan semuanya🙏🙏
2021-08-04
1
Lusia Tanti
semangat authorku.....🙏🙏
2021-08-04
0
Franki Lengkey
ferdian yg adalah ayah felicia apakah dia yg menyebabkan ayah genta meninggal?
2021-07-24
0