Genta pulang dengan perasaan senang. Genta pulang lebih awal demi ingin bertemu Maurine. Rasa rindunya sudah tidak tertahankan lagi.
Klekkkkk....
Pintu kamar terbuka. Genta masuk dalam kamarnya dan melihat Maurine berdiri di teras kamar. Genta menutup pintu perlahan dan berjalan mendekati sofa, meletakan jasnya di sofa. Genta terkejut, melihat vas bunga berisi mawar merah diatas meja. Ada juga sekotak coklat di samping vas bunga. Senyum Genta pun mengembang,
Genta melangkah ke teras kamaer dan langsung memeluk Maurine dari belakang.
"Aku merindukanmu," ucap Genta.
Maurine kaget, mereba tanga Genta yang melingkar di perutnya. Maurine senang Genta sudah pulang, Maurine mengusap lembut tangan Genta.
Tidak lama Maurine membalikan badan menatap Genta.
"Jam berapa ini? belum jamnya untuk pulang kan?" tanya Maurine.
"Lupakan saja. Aku Bossnya, mau pulang cepat atau lambat siapa yang akan mengomel?" jawab Genta.
"Aku yang akan mengomel. Mana boleh seperti itu, jam kerja ya bekerja. Jangan malas," ucap Maurine.
"Baiklah, kali ini saja. Oke?" bujuk Genta.
"Hm, aku akan siapkan air untuk kau mandi."
Genta mencium kening Maurine dengan lembut. Genta memeluk Maurine erat-erat.
"Pria ini," batin Maurine.
Maurine mengusap punggung Genta, "Sampai kapan memeluk? ayo lepas, aku akan siapkan air untukmu mandi."
Genta melepas pelukan, "Kau sudah mandi?" tanya Genta.
Maurine menggeleng, "Belum. Aku bisa mandi setelah kau mandi."
"Mau mandi bersama?" tawar Genta.
Maurine melebarkan mata, "Apa? mandi bersama?" ulang Maurine ragu-ragu.
Genta tersenyum, "Ya, mandi bersama."
"Tapi...," kata-kata Maurine terputus.
"Aku mengerti, lupakan saja. Pergilah dan siapkan air mandi untukku," ucap Genta.
Maurine menatap Genta. Genta tersenyum mengusap kepala Maurine.
"Bodoh sekali kau Genta, mengapa kau mengatakan hal yang membuatnya takut. Oh.. otakku," batin Genta merasa bersalah.
***
Maurine menyiapkan air mandi untuk Genta. Setelah siap, Maurine keluar dari kamar mandi dan memanggil Genta.
"Air mandimu sudah siap," ucap Maurine.
"Baiklah, tolong siapkan pakaianku."
"Ya," jawab Maurine.
Genta pergi berjalan ke arah kamar mandi. Sedangkan Maurine melangkah mendekati lemari pakaian. Maurine menyiapkan pakaian ganti untuk Genta.
20 menit kemudian....
Genta keluar dari kamar mandi dengan hanya berlilit handuk di pinggangnya. Maurine terkejut, matanya melebar merasa canggung. Ini pertama kalinya dia melihat tubuh pria tanpa pakaian.
Genta berjalan mendekati Maurine. Maurine menunduk tidak berani menatap Genta.
"Ada apa?" tanya Genta.
"Ti-tidak ada apa-apa. Bajumu sudah aku siapkan. Aku akan mandi," jawab Maurine.
"Mandilah," jawab Genta.
Maurine mengangguk, berjalan perlahan menuju kamar mandi. Genta melihat kearah Maurine sampai Maurine hilang di balik pintu.
Ponsel Genta berdering, Genta berjalan mendekati sofa dan meraba-raba saku jasnya. Genta mengeluarkan ponselnya dari saku jas dan langsung melihat layar ponselnya. Melihat Alvian menghubunginya, Genta langsung menerima panggilan dari Alvian.
(Percakapan di telepon)
"Ada apa Al?" jawab Genta.
"Tuan, apa yang Anda minta sudah saya siapkan. Saya sudah mendekorasi dan menata restorant yang akan Anda gunakan untuk makan malam romantis bersama Nyonya."
"Hm, kau bisa pulang dan istirahat. Dan ya, jangan terima panggilan dari nenek sihir. Jika terpaksa menerima katakan aku sedang perjalanan bisnis ke luar kota. Sekertaris sudah aku beri pesan, hanya kau yang belum. Kau paham?" jelas Genta.
"Paham Tuan, saya mengerti."
"Hm," jawab Genta.
Genta mengakhiri panggilan dan membawa ponsel bersamanya mendekati tempat tidur. Genta meletakan ponselnya di nakas, dia lekas berganti pakaian sebelum Maurine keluar dari kamar mandi.
Tidak beberapa lama, Mauriene keluar dari kamar mandi. Maurine melihat Genta duduk bersandar di atas tempat tidur sembari bermain ponsel. Maurine duduk di meja rias dan menyisir rambutnya. Maurine melirik kearah Genta.
"Ingin makan apa untuk makan malam?" tanya Maurine.
"Tidak perlu memasak, aku akan mengajakmu makan malam di luar."
Genta memalingkan wajah menatap Maurine. Padangan mata bertemu, Maurine yang merasa canggung segera mengalihkan pandangannya. Maurine menatap cermin segera menyelesaikan menyisir rambut.
"Kemarilah, aku ingin tunjukan sesuatu."
Maurine meletakan sisir di meja dan berdiri mendekati Genta. Genta memegang tangan Maurine dan meminta Maurine duduk di dekatnya. Tak banyak pertanyaan, Maurine menurut dan duduk. Genta pun memeluk Maurine dari belakang dan menunjukan sesuatu.
"Lihat ini, kau ingin pergi kemana? ayo kita pergi bulan madu setelah kita resmi menikah besok."
"Kemana saja," jawab Maurine.
"apa kau kesal padaku?" tanya Genta.
Maurine menggeleng, "Tidak. Apa bisa aku kesal padamu? kau sudah menyelamatkanku dari lubang kehancura. Aku berhutang padamu," jawab Maurine.
"Jangan bicara seperti itu. Aku tahu memang terkesan terburu-buru dan terlalu cepat. Namun aku akan buktikan padamu jika aku memang serius padamu. Aku menyukaimu Maurine, aku sayang dan aku rasa aku sudah jatuh cinta pdamu. Maafkan aku yang memaksamu," jelas Genta.
Maurine terdiam tidak bicara. Maurine merasakan kehangatan saat Genta mendekapnya. Dekapan Genta begitu erat seakan tak ingin jauh dari Maurine.
"Aku harap kau mau membuka hati untukku," ucap Genta.
"Aku akan coba, itu bukan hal mudah. Terima kasih untuk kebaikanmu," jawab Maurine.
"Panggil aku sayang, aku ingin kau memanggilku sayang mulai detik ini."
"Sa-sayang...," panggil Maurine.
Genta mencium pipi Maurine, "terima kasih sayangku."
"Ya, aku harus terbiasa mulai sekarang. Jika bukan karena Genta, aku juga pasti masih harua bekerja di club itu untuk membayar hutang Papa. Entah sampai kapan aku harus menemani banyak orang yang berbeda. Dibandingkan itu aku bisa cukup tenang hanya dengan menemani Genta disini. Maurine, biaskan dirimu dengan adanya Genta dalam hidupmu. Kau pasti bisa melewati ini," batin Maurine.
Maurine mengusap kepala Genta. Maurine meraskaan sesuatu saat menyentuh dahi Genta. Genta demam, membuat Maurine sedikit panik.
"Kau deman?" tanya Maurine.
"Tidak, aku baik-baik saja."
Maurine memalingkan wajah dan melihat wajah Genta yang memerah karena demam. Maurine kembali menyentuh dahi Genta lalu meraba wajah Genta.
"Kau demam, aku akan ambilkan obat untukmu."
Genta memeluk Maurine, "Jangan kemana-mana. Tetaplah disini bersamaku," pinta Genta.
"Tapi...," kata-kata Maurine terputus.
"Tidak ada tapi," jawab Genta pelan.
"Baiklah jika seperti itu, kau berbaring dulu. Aku akan temani kau berbaring. Oke?" bujuk Maurine.
Genta melepas pelukan dan berbaring, Maurine juga berbaring di samping Genta. Maurine mengusap-usap kepala Genta merasa khawatir.
Genta meraba wajah Maurine, "Kenapa kau sedih?" tanya Genta.
"Kau sakit, bagaimana aku tidak sedih. Aku khawatir terjadi apa-apa padamu."
"Aku baik-baik saja," jawab Genta menenangkan hati Maurine.
"Tetap saja jika demam harus minum obat," sela Maurine.
"Kau adalah obatku. Temani aku seperti ini, aku akan sembuh nanti. Jangan berpikiran buruk lagi," jelas Genta.
"Tutup matamu dan istirahat, aku akan bangunkan saat jam makan malam nanti."
"Oke," jawab Genta yang langsung menutup mata.
Maurine merasa sedih, tangannya mengelus dan mengusap kepala Genta. Maurine mendekatkan wajahnya ke wajah Genta lalu mencium kening Genta.
"Jangan sakit," ucap Maurine.
Genta tersenyum dalam hati, hatinya sungguh sangat senang. Jika sakit bisa mendapatkan perhatian Maurine, Genta rela sakit agar bisa terus diperhatikan dan dimaja oleh Maurine.
***
Hallo semua..
Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..
Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..
Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..
Jangan lupa berikan vote juga ya..
Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,
•Lelaki Bayaran Amelia (Season 1&2 End)
•Pelukan Hangat Paman Tampan (End)
•Pangeran Es Jatuh Cinta (End)
(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)
•Pangeran Vampir (End)
•Pangeran Vampir 2 (SEASON 2) (End)
•Vampir "Sang Abadi" (End)
•Cinta Lama Yang Datang Kembali (End)
•Mommy And Daddy (CLYDK 2) (End)
•Darren & Karren (Perjalanan Cinta) CLYDK SEASON KE 3 (End)
•Suami Pengganti (End)
•Oh My Husband (End)
•The Hit Man In Love
•Jatuh Cinta Pada Tetangga
•Dendam Permaisuri Kepada Kaisar
Jangan lupa like, ☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar.. vote juga dong..
Terimakasih..
Untuk pembaca yang ingin join grup FB/WA silakan..
Untuk yang ingin follow ig saya juga silahkan..
ig: dea_anggie
Line id: dea_anggie
Fb: dea anggie
Grup FB: Lelaki Bayaran Amelia
❤❤❤❤❤
Bye bye..
Salam hangat,
"Dea Anggie"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Elliyana Mifa
laa...katany mo mkm malam romantis...koq malah demam...
2022-09-17
0
Lusia Tanti
Genta sangat senang .....dan tambah sayang sama maurine 🤗🤗
2021-08-04
0
Lusia Tanti
perhatian yang sangat dibutuhkan oleh Genta....😘😘😘
2021-08-04
0