Kinar menuruni anak tangga dengan pelan pelan, karena ia merasa kepala nya masih terasa pusing, tapi sebelum Kinar turun kebawah Tatit sudah menyusul nya ke atas
"Ada apa mam?"tanya Kinar bingung
"Ikut mami sebentar ya sayang"ajak Tatit dengan menggandeng tangan kinar dengan lembut"Kinar dengar mami ya sayang,coba kamu bercermin?"kata Tatit ketika di dalam kamar Irsyad
"Kenapa mam?"tanya Kinar bingung
"Buah dada kamu begitu mengembang dan seperti menantang"
"Masak sih mam"jawab Kinar dengan memegang buah dada nya"Tapi seperti nya memang iya seh mam"
"Nah tu kamu tau sayang"jawab Tatit dengan tersenyum"Mulai besok kamu harus pakai baju yang lebih longgar seperti daster atau,,,?
"Tapi mam, nanti mas Irsyad akan tau kalau aku sedang hamil"
"Kenapa bukan kah ini anak nya Irsyad?"tanya Tatit dengan memegang perut Kinar"sekarang kamu pakai baju daster mami ya sayang?"
"Kalau itu mau nya mam pasti aku turuti"
"Anak pintar, tunggu sebentar ya"Tatit keluar, kinar masih bercermin memperhatikan bentuk tubuh nya, karena selama ini Kinar tidak pernah memperhatikan bentuk tubuh nya yang berubah, tidak berapa lama Tatit masuk dan membawa baju daster
"Kamu pakai ini ya"Kinar mengambil baju daster dari tangan Tatit dan membawa nya ke kamar mandi Irsyad
"Coba perhatikan, bokong kamu juga mengembang, kalau Irsyad ngeh pasti dia tau ada yang berubah pada tubuh kamu"
"Mam membuat aku menjadi malu"senyum Kinar dengan wajah memerah. Daster yang Kinar pakai terasa pas di tubuh nya, meski panjang nya sebetis tapi terasa nyaman
"Sekarang turun yuk?"Tatit kembali menuntun Kinar seperti anak kecil
"Eh Kinar, makan yuk?"Irfan juga baik sekali pada Kinar
"Iya pap"Kinar duduk di depan Irfan
"Kamu pucat Kinar, apa kamu sedang sakit?"Kinar terdiam dan tersenyum
"Tidak pap"
"Pap tau, pasti Irsyad tidak membiarkan mu tidur dengan tenangkan?"
"Papi!!bentak Tante tatit
"Kenapa mam?"
"Papi,,, mami bukan mam, yang boleh manggil mam itu hanya Kinar"
"Tapi pap senang dengan panggilan itu mam?"
"Seperti lelaki binal"
"Laki laki itu tidak ada yang binal mam, yang ada perempuan binal"Kinar hanya tersenyum tiba tiba Kinar merasakan mual, Ia berlari menuju wastafel, Tatit mengejar nya membuat Irfan tersenyum
"Hoek,Hoek"
"Kamu jangan lari lari sayang"kata Tatit dengan memijit tengkuk Kinar
"Rasa nya mual sekali mam"jawab Kinar lemas dengan bersandar di wastafel
"Kita ke dokter ya"?
"Percuma mam, aku sudah ke dokter dan ini juga bekas infus untuk mengurangi rasa mual mam"
"Lalu"?tanya Tatit begitu khawatir terjadi sesuatu kepada calon cucu dan menantu nya
"Kepingin makan rujak mam"kata Kinar dengan manja
"Oh ternyata calon cucu oma pengen makan rujak ya"?kata Tatit dengan membelai perut kinar, rasa nya Kinar ingin menangis, ia tidak menyangka dulu Tatit sering kali menarik telinga nya ketika diri nya berebut mainan dengan Imran dan Isan, sekarang justru sebalik nya Tatit begitu menyayangi nya.
"Kamu tidak apa apa Kinar?"
"Yerima kasih sudah menyayangi ku mam"
"Eh kenapa kamu menangis, ingat Kinar kamu bukan saja keponakan mam, bukan juga menantu mam, tapi kamu anak mam"kata tatit dengan menghapus air mata Kinar"Kamu tau Kinar, kenapa mam begitu maksa Irsyad untuk menikahi kamu?"kinar menggelengkan kepala
"Mam tidak memiliki seorang anak perempuan Kinar"tampak wajah sedih nya"Mam sudah tua hanya Irsyad yang bisa memenuhi keinginan mam, karena mam takut Irsyad akan memilih istri yang tidak sesuai mam inginkan, dan kamu tau jika seorang ibu tidak memiliki anak perempuan bagaimana dengan hari tua nya Kinar"kini Tatit menitik kan air mata"Kamu adalah wanita yang tepat menjadi pendamping Irsyad, karena mam tau kamu tidak ingin menyakiti hati mertua mu sekaligus Tante mu ini, dan mam tidak bisa mengharapkan Imran dan Isan"Kinar memeluk Tatit
"Eh ada apa ini?"tanya Irfan, heran melihat mereka berpelukan"kalian berdua seperti Teletubbies"kata Irfan dengan tersenyum"Mam, pap mau keluar ya ada acara ngumpul bareng teman teman pap"
"Awas kalau perempuan ya Pi!!!"ancam Tatit, tapi Irfan malah memeluk dan mencium Tatit, sungguh Kinar merasa iri melihat pemandangan di depan nya, meski usia mereka tidak mudah lagi tapi masih kelihatan romantis
"Jati hati Pi"
"Oke mam"Kinar hanya mampu tersenyum melihat pasangan yang berada di depan nya, dengan setia Tatit mengantar suami nya ke depan sambil memegang punggung nya.
Kinar merasa mual kembali bahkan ini lebih parah dari yang sebelum nya, keringat dingin membasahi wajah nya yang pucat, ia berpegangan erat di dinding wastafel, tangan kanan memegang wastafel dan tangan kiri memegang perut nya, ia berusaha menampung badan nya dengan kedua kaki nya, ia masih muntah muntah tapi tidak ada yang di keluarkan, pandangan nya mulai kunang kunang, ia merasa takut
"Mam!!!!"panggil nya lemah, akhir nya kinar tidak mampu berdiri dan terduduk di lantai, hingga
"Kinar!!!!"jerit Tatit dengan memegang tangan Kinar yang terasa begitu dingin, keringat membanjiri wajah nya yang pucat
"Bi,bii!!!!!"
"Iya nya"
"Bantu saya bi, bantu saya bawa Kinar ke rumah sakit bi"Sumi dan Tatit membawa kinar ke dalam mobil dan selanjut nya Kinar tidak ingat apa yang terjadi
"Gimana dok dengan anak saya?"Kinar mendengar suara Tatit samar samar
"Jangan khawatir Bu, anak ibu tidak apa apa,ini biasa terjadi di awal awal semester pertama kehamilan, cuma anak ibu mengalami morning Sickness yang lumayan parah, nanti kalau di rumah harus banyak minum air putih hangat ya Bu atau kalau mau minum teh manis pakai jeruk lemon yang di peras, mungkin itu bisa mengurangi rasa mual nya, dan jangan lupa minum vitamin dan obat anti mual nya Bu"
"Terima kasih dokter"Tatit tidak menyadari kalau diri nya sedang memakai baju daster sama seperti Kinar, Tatit masuk ke dalam ruangan dimana Kinar sedang di rawat
"Kamu sudah bangun sayang"?tanya Tatit dengan memegang tangan Kinar yang dingin dan berkeringat, wajah nya yang cantik tapi begitu pucat, bulatan hitam di bawah mata nya seperti panda
"Kita pulang aja yuk mam?"ajak Kinar lemah
"Tapi kamu masih sakit sayang"
"mam lupa kalau aku itu tidak sakit mam"Tatit tersenyum melihat Kinar membelai perut nya
"Tapi kamu janji ya tidak boleh capek, kalau kamu tidak mendengar kata mam kamu tinggal aja sama mam"
"Baik mam"Kinar sudah di perbolehkan pulang dengan catatan tidak boleh kecapaian karena Kinar harus istirahat total.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments