Istri Yang Setia

Istri Yang Setia

Menolak

Sungguh Kinar merasa sangat kecewa dengan kedua orang tua nya, bagaimana mungkin mereka menjodohkan diri nya dengan sepupu anak dari Tante nya sendiri. Ya anak Tante TATIT kakak dari papa nya Kinar. Apa kedua orang tua nya menganggap nya sudah tidak laku lagi sehingga harus menikah dengan kakak sepupu nya.

"Ma"

"Ya"mama dan papa ku masih begitu santai dengan kopi yang tersedia di meja

"Ma, pa, aku ingin bicara?"

"Kamu ingin bicara?"goda papa ku

"Aku serius pa"

"Papa juga serius"senyum nya tersungging di bibir nya

"Papa dan mama masih berniat ingin menjodohkan ku dengan kak Irsyad?"

"Kalau itu sudah keputusan mama sama papa dan itu tidak bisa di ganggu gugat"

"Tapi aku bukan anak kecil lagi pa"

"Justru kamu bukan anak kecil lagi, maka nya papa menjodohkan kamu dengan Irsyad"

"Pa tolong di pikir kan kembali pa"

"Papa sudah memikirkan nya berulang kali"

"Tapi masa iya aku harus menikah dengan sepupu ku sendiri"

"Kenapa?"

"Pa di dunia ini masih banyak laki laki, tapi kenapa papa menjodohkan ku dengan nya?"

"Irsyad itu baik, mapan, tampan dan yang pasti dia kriteria yang papa ingin kan"

"Tapi bukan dengan ku pa"mama hanya tersenyum menatap ku"Ma,,,"panggil Kinar

"Betul kata papa kamu"

"Bagaimana mungkin aku menikah dengan nya pa? Di kantor aja kami tidak bertegur sapa, dia itu angkuh dan sombong pa"

"Karena kamu tidak begitu mengenal nya"

"Aku mengenal nya"

"Lalu kenapa mengeluh tentang nya?"

Percuma berbicara dengan kedua orang tua nya, karena itu sudah keputusan nya dan tidak bisa di ganggu gugat

"Di usia 33 tahun kamu belum memiliki pendamping hidup, jangan kan pendamping hidup, kekasih saja tidak punya"

"Pa"panggil Kinar manja

"Adik kamu sudah punya anak bahkan sudah mau dua, lah kamu"

"Papa selalu berbicara seperti itu"

"Supaya kamu segera menikah"

"Percuma ngomong sama papa dan mama"

"Jadi deal ya kamu menikah sama Irsyad?"

"Terserah"jawab Kinar dengan meninggalkan mereka, wajah penuh kemenangan terhias di wajah kedua orang tua nya, dan mereka langsung tos, Kinar membanting tubuh nya di kasur

"Masak iya aku menikah dengan Irsyad, dia bukan kriteria ku dan dia juga"

"Haagggghhhhh!!"Kinar menjerit"Tega sekali papa dan mama memilihkan ku pendamping hidup seperti dia"

Semasa sekolah tingkat pertama Kinar memang dekat dengan nya, tapi setelah itu dia melanjutkan kuliah di Amsterdam sampai S2, dan dari itu Kinar tidak pernah ketemu dan berkomunikasi, bahkan setelah dia kembali ke Indonesia Kinar pun tidak pernah berkomunikasi dengan baik. Dan sekarang dia akan menjadi calon pendamping hidup Kinar, bagaimana mungkin?

Hari Minggu adalah hari yang sangat Kinar rindukan, karena hari ini lah ia bisa tidur dangan tenang tanpa harus memikirkan kegiatan nya di kantor. Selimut masih menutupi tubuh nya, dan mama nya sudah membuka jendela kamar, sehingga matahari membuat mata Kinar silau

"Ma, aku masih ingin tidur"

"Anak perawan hari gini masih tidur"

"Ini hari minggu ma"

"Justru karena hari ini hari Minggu kamu harus cepat bangun dan bergegas lah"

"Emang nya ada acara apa ma?" tanya Kinar dengan mata masih terpejam

"Hari ini Tante dan anak nya akan datang"

"Kalau mereka datang ya datang aja ma, apa hubungan nya dengan ku?"tanya Kinar dengan menarik selimut menutup seluruh wajah nya

"Mereka datang karena ingin melamar kamu kinar"

"Ha!!!"Kinar langsung terduduk, dan setelah itu ia tidur kembali"Apa keputusan ini tidak bisa di rubah ma?"

"Tidak. Mandi dan bergegaslah karena sebenar lagi mereka akan sampai"

"Ma,,,"panggil Kinar

"Sudah buruan"senyum mama membuat Kinar tidak bisa menolak nya, dan mama meninggalkan kamar Kinar begitu saja

Dengan langkah malas Kinar ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya yang lengket, karena malam tadi ia tidak mandi

Mama sama papa sama aja begitu kekeh dengan keputusan nya, kenapa Kinar harus di bandingkan dengan Kinan adik nya yang sudah menikah dan memiliki seorang anak?dan calon dua orang anak yang menghiasi rumah tangga mereka. Ia memakai baju biasa saja, dengan atasan kemeja pink dan bawahan celana Lea dan di padu dengan sendal rumahan, tanpa di poles pun wajah nya sudah sangat cantik karena wajah mama nempel di wajah nya seperti copy paste.

Rasa nya enggan sekali Kinar untuk turun, tapi ia tidak ingin membuat kecewa kedua orang tua nya, karena mereka adalah orang tua paling baik yang ia miliki. Kinar begitu santai menuruni anak tangga dan mereka semua sudah menunggu nya di ruang tamu

"Buruan Kinar"panggil mama

"Eh iya ma"jawab nya gugup, ia langsung mendekati Tante TATIT alias calon ibu mertua nya, dengan tanpa ragu ia langsung memeluk nya

"Apa kabar calon menantu Tante?"

"Tante"sungut Kinar, Irsyad hanya mencuri pandang

"Jangan terlalu formal, karena dari kecil kamu itu Tante yang gendong, yang bedong dan sekarang akan menjadi menantu Tante"aku tersipu malu sehingga membuat wajah Kinar seperti tomat kena bakar.

"Kita lanjutkan kembali'kata om Irfan

"Iya silahkan mas" Kinar hanya mampu menunduk kan kepala

"Kedatangan kami berniat mempersunting Kinar untuk kami jadikan istri dari Irsyad"

"Gak usah terlalu formal kali pi"cubit Tante TATIT

"Yang pasti kami ingin melamar Kinar"

"Dengan senang hati kami menerima nya"

"Dan kami memberi waktu hanya tiga hari untuk mempersiapkan pernikahan mereka"kak Irsyad sedikit pun tidak berbicara atau menolak nya

"Kami siap"jawaban yang begitu kompak antara mama dengan papa. Jika Kinar diperbolehkan untuk memilih, ia ingin menolak semua nya tapi itu tidak mungkin

Kinar yakin kalau kak irsyad sudah memiliki pacar, karena ia pernah melihat nya pergi dengan seorang wanita cantik, dan mereka mengatakan pada nya kalau itu adalah ke kasih pak irsyad. Sungguh mereka berdua adalah pasangan yang sangat ideal, lalu kenapa Kak Irsyad menerima perjodohan ini jika dia sudah memiliki kekasih?

"Bagaimana dengan kamu Irsyad?"

"aku?"tanya nya dengan menunjuk dada nya"Kalau aku ikut aja Pi"om Irfan tertawa dengan menepuk pundak anak kesayangan nya

"Kamu memang anak kebanggaan papi Ir"

"Anak mami juga pi"

"Sudah pasti anak kita berdua mi, karena ini adalah hasil kerja sama kita yang baik"mereka semua tertawa, terkecuali Kinar dan Irsyad yang merasa masih canggung dengan keputusan ini. Mudah mudahan ini adalah yang terbaik buat kedua keluarga nya, dan ia tidak ingin kedua keluarga ini retak karena hubungan pernikahan mereka berdua

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus Sehat

2023-07-13

1

Khaanza

Khaanza

....

2023-04-17

0

Khaanza

Khaanza

😯😯😯

2023-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Sah
3 Cuek
4 Menyesal
5 Menatap Ku
6 Seperti Biasa
7 Rumah Baru
8 Masih Rumah Baru
9 Menginap di Rumah Mama
10 Tanda Tanda
11 Makan Mie Ayam
12 Diam
13 Masih Diam
14 Infus
15 Kehadiran Mami Nya
16 Masih Kehadiran Mami nya
17 Sedikit Kecewa
18 Masih Sedikit Kecewa
19 Ada Yang Berubah
20 Masih Ada yang Berubah
21 Istirahat
22 Bertengkar
23 Masih Bertengkar
24 Makan Bersama
25 Cemburu
26 Ketahuan
27 Masih Ketahuan
28 Merasa Bersalah
29 Masih Merasa Bersalah
30 Benarkah
31 Masih Benarkah
32 Marah Besar
33 Kecewa
34 Masih Kecewa
35 Masih Kecewa
36 Khawatir
37 Di Jenguk
38 Pulang
39 Masih Pulang
40 Lelah
41 Masih lelah
42 Menghindar
43 Masih Menghindar
44 Masih Menghindar
45 Masih Menghindar
46 Takut Kehilangan
47 Di izin kan pulang
48 Masuk Kantor
49 Bertemu klien
50 Masih Bertemu Klien
51 Menamparnya
52 Marah Besar
53 Merasa Iri
54 Begitu Khawatir
55 Masih Begitu Khawatir
56 Mengatakan Semuanya
57 Bingung
58 Merasa Lebih Baik
59 Mulai Dari Awal
60 Menangis
61 Masih Menangis
62 Penyesalan Yang Begitu Dalam
63 Keadaan Telah Berubah
64 Merasa Heran
65 Masih Merasa Heran
66 Jangan Menyerah
67 Masih Jangan Menyerah
68 Kebiasaan Baru
69 Resign
70 Kembali ke Jogja
71 Hotel
72 Berkunjung
73 Hilangkan Rasa Ego
74 Penyesalan
75 Jatuh
76 Masih Jatuh
77 Merawat
78 Masih Merawat
79 Gelisah
80 Masih Gelisah
81 Masih Gelisah
82 Masih Gelisah
83 Marah nya Seorang Ibu
84 Ada Yang Berbeda
85 Terkejut
86 Masih Terkejut
87 Masih Terkejut
88 Penyesalan Terdalam
89 Cinta Yang Tumbuh
90 Terlalu Mual
91 Begitu Marah
92 Tidak Sengaja
93 Emosi
94 Terheran Heran
95 Senyum Kemenangan
96 Kasih Sayang Seorang Ibu
97 Keegoisan Seorang Ayah
98 Menyerah
99 Belum Cukup Puas
100 Terasa Sesak
101 Bahagia
102 Rasa Penyesalan
103 Pertemuan
104 Masih Pertemuan
105 Mulai Berani
106 Rasa Takut
107 Rasa Khawatir
108 Masih Rasa Khawatir
109 Penasaran
110 Mimpi
111 Menyesal
112 Rindu
113 Masih Rindu
114 Belajar Ikhlas
115 Berusaha Menerima
116 Tentang Takdir
117 Iba
118 Rasa Bahagia
119 Masih Tidak Percaya
120 Masih Tidak Percaya
121 Merajuk
122 Cemburu
123 Masih Cemburu
124 Sensitif
125 Masih Sensitif
126 Masih Sensitif
127 Cemburu
128 Bertengkar
129 Ini lah
130 Takdir
131 Wajah Bahagia
132 Kabar Bahagia
133 Khawatir
134 Takut
135 Sakit Hati Kembali
136 Masih Sakit Hati Kembali
137 Masih Sakit Hati Kembali
138 Berusaha Untuk Percaya
139 Rindu Tak Sampai
140 Masih Meragukan nya
141 Rasa Bahagia itu Indah
142 Di Goda
143 Terharu dan Bahagia
144 Masih Terharu dan Bahagia
145 Bahagia atau sedih
146 Iri
147 Hari Bahagia
148 Masih Hari Bahagia
149 Rasa Bahagia
150 Marah, Kecewa dan sakit hati
151 Bucin
152 Terharu
153 Sangat Khawatir
154 Masih sangat khawatir
155 Khawatir Bercampur Marah
156 Terluka
157 Tidak Sabar
158 Masih Tidak Sabar
159 Menahan Rindu
160 Marah Besar
161 Masih Marah Besar
162 Kecewa, Terluka, Sakit hati
163 Tidak akan sanggup
164 Masih Tidak Akan Sanggup
165 Terharu
166 Nyesak
167 Masih nyesak
168 Candu
169 Iba
170 Masih Iba
171 Rindu
172 Geram Plus Emosi
173 Malu
174 Bahagia atau Sedih
175 Masih Bahagia atau Sedih
176 Curhat
177 Berkunjung
178 Benarkah selingkuh
179 Memberikan Penjelasan
180 Merasa Iri
181 Cemburu
182 Masih Cemburu
183 Cemburu Tak Jelas
184 Merasa Malu
185 Gelisah
186 Seperti Mimpi
187 Masih Seperti Mimpi
188 Memberikan semangat
189 Satu Nasib
190 Berusaha kuat
191 Terkejut
192 Masih Terkejut
193 Tidak Percaya
194 Antrian Panjang
195 Yang kedua kali nya
196 Masih yang kedua kali nya
197 Terlalu sakit
198 Penasaran
199 Tidak Menyangka
200 Bingung
201 Antara sedih dan bahagia
202 Rasa Cemas dan khawatir
203 Tidak Rela
204 Masih Tidak Rela
205 Telah Kembali
206 Mertua yang posesif
207 Masih Mertua Yang Posesif
208 Pernikahan Hanna
209 Masih Pernikahan Hanna
210 Masih Pernikahan Hanna
211 Terkejut
212 Minta Talak
213 Marah Besar
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Menolak
2
Sah
3
Cuek
4
Menyesal
5
Menatap Ku
6
Seperti Biasa
7
Rumah Baru
8
Masih Rumah Baru
9
Menginap di Rumah Mama
10
Tanda Tanda
11
Makan Mie Ayam
12
Diam
13
Masih Diam
14
Infus
15
Kehadiran Mami Nya
16
Masih Kehadiran Mami nya
17
Sedikit Kecewa
18
Masih Sedikit Kecewa
19
Ada Yang Berubah
20
Masih Ada yang Berubah
21
Istirahat
22
Bertengkar
23
Masih Bertengkar
24
Makan Bersama
25
Cemburu
26
Ketahuan
27
Masih Ketahuan
28
Merasa Bersalah
29
Masih Merasa Bersalah
30
Benarkah
31
Masih Benarkah
32
Marah Besar
33
Kecewa
34
Masih Kecewa
35
Masih Kecewa
36
Khawatir
37
Di Jenguk
38
Pulang
39
Masih Pulang
40
Lelah
41
Masih lelah
42
Menghindar
43
Masih Menghindar
44
Masih Menghindar
45
Masih Menghindar
46
Takut Kehilangan
47
Di izin kan pulang
48
Masuk Kantor
49
Bertemu klien
50
Masih Bertemu Klien
51
Menamparnya
52
Marah Besar
53
Merasa Iri
54
Begitu Khawatir
55
Masih Begitu Khawatir
56
Mengatakan Semuanya
57
Bingung
58
Merasa Lebih Baik
59
Mulai Dari Awal
60
Menangis
61
Masih Menangis
62
Penyesalan Yang Begitu Dalam
63
Keadaan Telah Berubah
64
Merasa Heran
65
Masih Merasa Heran
66
Jangan Menyerah
67
Masih Jangan Menyerah
68
Kebiasaan Baru
69
Resign
70
Kembali ke Jogja
71
Hotel
72
Berkunjung
73
Hilangkan Rasa Ego
74
Penyesalan
75
Jatuh
76
Masih Jatuh
77
Merawat
78
Masih Merawat
79
Gelisah
80
Masih Gelisah
81
Masih Gelisah
82
Masih Gelisah
83
Marah nya Seorang Ibu
84
Ada Yang Berbeda
85
Terkejut
86
Masih Terkejut
87
Masih Terkejut
88
Penyesalan Terdalam
89
Cinta Yang Tumbuh
90
Terlalu Mual
91
Begitu Marah
92
Tidak Sengaja
93
Emosi
94
Terheran Heran
95
Senyum Kemenangan
96
Kasih Sayang Seorang Ibu
97
Keegoisan Seorang Ayah
98
Menyerah
99
Belum Cukup Puas
100
Terasa Sesak
101
Bahagia
102
Rasa Penyesalan
103
Pertemuan
104
Masih Pertemuan
105
Mulai Berani
106
Rasa Takut
107
Rasa Khawatir
108
Masih Rasa Khawatir
109
Penasaran
110
Mimpi
111
Menyesal
112
Rindu
113
Masih Rindu
114
Belajar Ikhlas
115
Berusaha Menerima
116
Tentang Takdir
117
Iba
118
Rasa Bahagia
119
Masih Tidak Percaya
120
Masih Tidak Percaya
121
Merajuk
122
Cemburu
123
Masih Cemburu
124
Sensitif
125
Masih Sensitif
126
Masih Sensitif
127
Cemburu
128
Bertengkar
129
Ini lah
130
Takdir
131
Wajah Bahagia
132
Kabar Bahagia
133
Khawatir
134
Takut
135
Sakit Hati Kembali
136
Masih Sakit Hati Kembali
137
Masih Sakit Hati Kembali
138
Berusaha Untuk Percaya
139
Rindu Tak Sampai
140
Masih Meragukan nya
141
Rasa Bahagia itu Indah
142
Di Goda
143
Terharu dan Bahagia
144
Masih Terharu dan Bahagia
145
Bahagia atau sedih
146
Iri
147
Hari Bahagia
148
Masih Hari Bahagia
149
Rasa Bahagia
150
Marah, Kecewa dan sakit hati
151
Bucin
152
Terharu
153
Sangat Khawatir
154
Masih sangat khawatir
155
Khawatir Bercampur Marah
156
Terluka
157
Tidak Sabar
158
Masih Tidak Sabar
159
Menahan Rindu
160
Marah Besar
161
Masih Marah Besar
162
Kecewa, Terluka, Sakit hati
163
Tidak akan sanggup
164
Masih Tidak Akan Sanggup
165
Terharu
166
Nyesak
167
Masih nyesak
168
Candu
169
Iba
170
Masih Iba
171
Rindu
172
Geram Plus Emosi
173
Malu
174
Bahagia atau Sedih
175
Masih Bahagia atau Sedih
176
Curhat
177
Berkunjung
178
Benarkah selingkuh
179
Memberikan Penjelasan
180
Merasa Iri
181
Cemburu
182
Masih Cemburu
183
Cemburu Tak Jelas
184
Merasa Malu
185
Gelisah
186
Seperti Mimpi
187
Masih Seperti Mimpi
188
Memberikan semangat
189
Satu Nasib
190
Berusaha kuat
191
Terkejut
192
Masih Terkejut
193
Tidak Percaya
194
Antrian Panjang
195
Yang kedua kali nya
196
Masih yang kedua kali nya
197
Terlalu sakit
198
Penasaran
199
Tidak Menyangka
200
Bingung
201
Antara sedih dan bahagia
202
Rasa Cemas dan khawatir
203
Tidak Rela
204
Masih Tidak Rela
205
Telah Kembali
206
Mertua yang posesif
207
Masih Mertua Yang Posesif
208
Pernikahan Hanna
209
Masih Pernikahan Hanna
210
Masih Pernikahan Hanna
211
Terkejut
212
Minta Talak
213
Marah Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!