Di dalam kantor Kinar hanya duduk termenung dengan memainkan mouse komputer yang berada di hadapan nya, sesekali ia membelai perut nya yang masih datar, tapi telah tumbuh benih suami nya
"Kau tau begitu banyak kerjaan yang harus kau selesaikan sore ini!!"suara Irsyad membuat Kinar terkejut, dengan membanting map di atas meja nya, Kinar menarik nafas, ia tidak menjawab dan hanya mengambil map yang di letak kan Irsyad di meja nya
"Aku tunggu sampai jam tiga sore"Irsyad melihat mata Kinar yang sembab, sementara yang di lihat tidak melihat sama sekali
Kinar sibuk membaca satu persatu isi map, hanya perlu sedikit yang harus Kinar kerjakan
"Aku sedang bicara pada mu!!!"nada suara nya begitu tinggi, sehingga membuat Kinar tersentak"Ingat Kinar kamu itu di sini bawahan ku, jadi jangan sesuka hati mu!!"Kinar tetap diam dengan memijit kepala nya yang terasa pusing dan tanpa ia sadari air mata nya jatuh, ia mengusap nya dengan kasar, itu membuat Irsyad menjadi lebih penasaran
"Dan cepat selesai kan!!"kata Irsyad dengan meninggalkan ruangan istri nya
Sungguh Kinar benar benar menangis atas ucapan Irsyad
"sebenar nya apa yang terjadi terhadap Kinar,dia tidak pernah membalas wa ku dan tidak pernah menjawab pertanyaan ku,kesan nya dia memang sedang menghindari ku"batin Irsyad
"Kenapa sekarang aku menjadi cengeng? Bukan kah Irsyad selalu berkata seperti itu"gumam Kinar
Kinar dengan cepat menyelesaikan pekerjaan yang di berikan kepada Irsyad, ia tidak ingin sakit hati lagi karena perkataan suami nya, bahkan ucapan nya lebih pedas dari cabai
"Cika"
"Ya Bu"
"Tolong kamu antar ya berkas ini keruangan pak Irsyad, dan kalau beliau bertanya katakan tentang saya, katakan masih banyak pekerjaan yang saya kerjakan"
"Baik Bu"Kinar kembali keruangan nya setelah memberikan laporan nya kepada Cika
tok,,tok,,tok,,
"Masuk"Irsyad heran kenapa Cika yang masuk
"Saya tidak memanggil mu"kata Irsyad
"Maaf pak, ini laporan yang Bu Kinar kerjakan dan semua nya sudah selesai"dengan meletakan beberapa map di atas meja irsyad
"Kenapa tidak Bu Kinar yang mengantarkan sendiri?"
"Sekali lagi maaf pak, Bu Kinar sedang sibuk"
"Kalau begitu buat kan saya kopi"
"baik pak, kalau begitu saya permisi pak"pamit Cika"Dasar keluarga aneh, kenapa semua harus memakai perantara? Bukan kah mereka sepasang suami istri"gumam Cika pelan
Irsyad benar benar bingung dengan perubahan sikap Kinar.
"Aku akan menelpon nya dan bertanya, ah tidak, tidak, aku akan bertanya sekarang, akan aku tanyakan nanti setelah di rumah"
"Maaf pak ini kopi nya"
"Terima kasih"
"Saya permisi pak"
Waktu nya jam pulang, Irsyad berhenti tepat di depan ruangan Kinar, dan ia melihat ruangan Kinar masih tertutup
"Apa dia sudah pulang"batin Irsyad
Nina berjalan menuju ruangan Kinar, dan ia melihat suami sahabat nya berdiri menatap pintu ruangan Kinar
"Jangan di lihatin saja pak, kalau mau masuk,masuk saja pak"
"Tidak, Apakah kalian akan pergi lagi?"
"Tidak pak?
"Kalau tidak ingin pergi, kenapa kamu kemari?"
"Oh, mobil Kinar rusak pak, jadi saya akan mengantar nya pulang"jawab Nina sekena nya saja
"Apa dia berbicara sesuatu?"
"Maksud bapak?"
"Tidak"kata Irsyad dengan meninggalkan Nina yang menatap nya
"Dasar aneh"kata Nina, dan ia membuka pintu ruangan Kinar, Nina menatap sahabat nya yang masih sibuk menatap komputer yang berada di hadapan nya
"Sudah waktu nya pulang"kata Nina dengan mematikan komputer yang berada di depan Kinar,
"Nanggung banget Nin"
"Jangan terlalu memforsir tenaga dan pikiran mu Kinar, jika kamu sakit aku yakin tidak ada yang akan merawat mu"Kinar menatap Nina
"Aku bisa menjaga diri ku"
"Oh ya"mereka saling memandang
"Oke, oke"kata Kinar dengan berdiri mengambil tas dan ponsel nya
Di depan lift mereka masih ngantri, dan Kinar tidak sengaja melihat irsyad yang juga sama sama sedang menunggu
"Kita nanti saja pulang nya Nin"
"Kenapa? Karena ada suami kamu?Kinar,,, Kinar,, sampai kapan kamu akan menghindari nya, kalian itu masih suami istri"benar kata Nina sampai kapan ia akan menghindari nya
"Baiklah"sahut Kinar dan mereka berjalan menuju lift, ia berdiri di belakang Irsyad sehingga dia tidak melihat keberadaan nya, pintu lift terbuka dan mereka sama sama masuk, sekilas Irsyad melihat ke arah Kinar, tapi Kinar justru tidak memperdulikan nya
Pintu lift terbuka, Kinar buru buru keluar di ikuti dengan Nina, dan langsung menuju parkiran, dengan setia Nina mengantarkan Kinar
"Masuk dulu yuk"ajak Kinar
"Aku ganggu tidak?"Kinar menggelengkan kepala, ia jongkok karena Kinar merasakan kepala nya sedang pusing, ia berdiri ketika pintu lift terbuka
"Kamu jangan terlalu memaksa kan diri Kin, kondisi kamu saat ini sudah berbeda" ujar Nina ketika mereka sudah masuk ke dalam lift" Eh,, aku takut Kin?"
"Takut dengan siapa? Suami ku?"Nina hanya tersenyum sembari menganggukkan kepala, Kinar mengajak Nina untuk masuk, tapi Nina justru di kejutkan dengan keberadaan Susan yang berada di pelukan Irsyad sedang berciuman
"Kin,,,,"panggil Nina dengan menarik tangan Kinar
"Jangan terkejut, itu hal biasa bagi ku"
"Jadi,,,?" Nina hanya mampu terdiam, karena Nina tidak menyangka, kalau sahabat nya setelah menikah justru penderitaan yang di dapat, Irsyad buru buru melepaskan pelukan Susan
"Kita ke pantry aja Nin"Kinar menarik tangan Nina
"Oh iya, iya"suara Nina terdengar gugup
"Kamu mau minum apa?"
"Apa saja deh Kin? Eh kamu jangan repot repot, nanti aku buat sendiri"Nina menatap Kinar begitu dalam, namun Kinar masih sibuk mengambil air di lemari pendingin
"Jangan menatap ku seperti itu Nin"Nina justru memeluk Kinar begitu erat
"Kamu kenapa?"pelukan nya semakin erat, Kinar berusaha melepaskan pelukan Kinar
"Sesak Min"berlahan Nina melepaskan pelukan nya
Kini Kinar sedang menikmati minuman jus jeruk buatan Nina, dan Irsyad mendekati Kinar dan Nina
"Bisa kami bicara berdua"
"Silahkan pak"jawab Nina, sementara Kinar masih memegang gelas nya dengan sesekali meneguk nya
"Aku pulang dulu ya Kin, besok aku jemput"Kinar membalas dengan anggukan kepala, dan ia memainkan gelas nya kembali
"Kau tidak memiliki hak membawa tamu di apartemen ku"Kinar hanya diam
"Dan aku tidak suka kau membawa teman mu di rumah ku tanpa seizin ku!!"bentak nya dengan keras, Kinar masih diam dengan memainkan gelas
"Aku sedang berbicara pada mu!!!"plak, pukulan keras tangan Irsyad di meja membuat Kinar tersentak, sehingga membuat badan nya sedikit melonjak, Kinar menghabis kan minuman nya dan langsung berdiri
"Aku belum selesai bicara Kinar!!"Irsyad menarik tangan Kinar dengan kasar dan menatap nya begitu dingin
"Bukan kah aku juga tidak punya hak untuk bicara? Bahkan di rumah ini bicara ku pun di atur oleh mu"jawab Kinar dengan melepas kan tangan Irsyad yang memegang pergelangan tangan nya, Irsyad terdiam melihat Kinar masuk ke kamar mandi bawah
"Apa yang sudah aku perbuat, rasa ini ah tidak!!Irsyad berusaha menepis perasaan nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Hernawati Wati
lanjut dong
2024-05-05
0
Enung Samsiah
minta cerai aja dan tinggalin pergi jauh kinar, kamu jngn bodoh lemah,
2023-09-21
1
maya ummu ihsan
typo lg kak
2023-05-19
0