Seperti biasa Kinar tidur di depan TV, dan membiarkan irsyad yang lagi menikmati kopi dan martabak telur yang sempat Kinar buat ketika Irsyad sedang mandi.
Ingin rasa nya Kinar lari dari rumah ini, dan tidak akan bertemu lagi dengan manusia dingin seperti Irsyad, bahkan sekarang dia lebih kasar. Setelah selesai makan Irsyad menuju ruang TV, tapi sebelum Irsyad sampai ke ruang TV Kinar sudah berdiri dan berjalan keluar, Irsyad menatap nya.
Kini Kinar sedang duduk di luar memandang bintang yang begitu terang, ternyata seperti ini kehidupan nya setelah menikah
kling pesan masuk
"Kau ingin masuk atau ingin tidur di luar?"pesan dari Irsyad, tapi Kinar tidak membalas nya
"Jangan salah kan aku, kalau malam ini kau tidur di luar"Kinar hanya membaca pesan wa dari irsyad, ia masih menikmati udara yang begitu segar, malam sudah larut, waktu menunjukkan angka 23.20, ia menuju apartemen suami nya, begitu handle pintu di putar ternyata pintu sudah terkunci dari dalam
"Sudah aku duga"kata Kinar dengan menarik nafas nya yang terasa begitu berat, Tidka ada pilihan, ia menuju lobi, dan duduk"Lebih baik aku tidur di sini"Kinar menyandarkan tubuh nya di sofa lobi yang ukuran nya tidak bisa menampung tubuh nya dengan sepenuhnya, tapi lumayan bisa melepaskan lelah.
Di dalam kamar Irsyad tidak mendengar bel bunyi, apakah benar Kinar tidur di luar? Ah tidak barang kali Kinar membawa kunci cadang, rasa penasaran membuat Irsyad turun dan mengecek di ruang tv, apakah Kinar sudah masuk atau belum ternyata tidak ada, di pantry juga tidak ada
"Apa dia benar benar tidur di luar?"Irsyad dengan berlari kecil menuju lift tujuan nya ke lobi, begitu pintu terbuka dugaan Irsyad benar kalau kinar tidur di lobi, tangan kanan nya menyangga kepala nya, kaki nya meringkuk
"Apa yang kau lakukan disini!!!"bentak Irsyad dengan menyentuh kaki Kinar
"Kau seperti gelandangan yang tidak memiliki rumah, apakah kau ingin mempermalukan ku? Kau ingin melihat harga diri ku hancur? Itu mau mu? Jawab Kinar!!!?"Kinar hanya diam dengan tertunduk, hati nya benar benar lelah dan ingin menyerah dengan semua ini, dengan kasar Irsyad menarik pergelangan tangan kinar dengan kasar, begitu sampai kamar Irsyad melemparkan Kinar hingga terjatuh dan terduduk di sofa
"Apa pun yang ingin kau lakukan, aku tidak perduli Kinar, tidak!!"kata irsyad dengan berlari menuju kamar nya, Kinar menangis tersedu sedu di atas lutut nya dengan kedua tangan sebagai penyangga kepala nya
"Aku menyerah ma, aku menyerah"tangis Kinar"Suami macam apa yang telah menikahi ku? Dan calon ayah seperti apa yang akan dimiliki anak ku"Kinar merasakan sakit dan perih di pergelangan tangan nya yang berwarna merah dan kebiruan, ia tidak menyadari sudah berapa jam dia menangis, ia berdiri berjalan ke pantry ketika rasa haus mendera nya, di tuangkan nya air dingin di dalam gelas dan ia pun duduk di kursi pantry, tenggorokan nya benar benar terasa sangat kering, di teguk nya air di gelas hingga menyisakan sedikit pun, di mainkan nya gelas yang berada di tangan nya dengan memandang tangan nya yang masih terasa sakit.
"Kenapa kau belum tidur?"Kinar melihat ke arah Irsyad tanpa bicara, setelah itu dia memainkan kembali gelas yang berada di tangan nya
"Aku sedang bicara pada mu, kau tau Kinar selama ini tidak ada yang menentang ku bahkan kedua orang tua ku sekali pun, tapi kau,,, kau membuat ku seakan aku sedang bicara dengan patung bahkan batu!!"Kinar tetap diam tanpa bergerak sedikit pun,ia beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju sofa depan tv, di sana ia kembali menangis tersedu sedu. Irsyad mendekati nya dan berdiri tepat di depan nya
"Jangan seperti anak kecil Kinar"kata Irsyad"Kau sudah membuat ku merasa Jengah"lanjut Irsyad"Aku tidak perduli dengan mu, dan apapun yang akan kau lakukan"dengan berjalan menuju kamar nya
Sedikit pun Kinar tidak bisa memejamkan mata nya, bahkan mata nya terlihat begitu sembab, kepala nya terasa pusing dan badan nya terasa lemas seperti tidak memiliki tulang, namun ia menyempatkan diri membuatkan sarapan untuk Irsyad, sarapan telah tersedia dengan secangkir kopi dan roti isian steak daging,
"Jemput aku jam 06.00"pesan terkirim ke Nina, setelah memastikan pesan singkat nya terkirim Kinar menuju kamar mandi bawah, dan bergegas menuju kantor, bagaimana mungkin Kinar ke kantor sementara waktu masih menunjukan pukul 06.00
"Aku sudah di bawa, buruan turun"pesan masuk dari Nina, sebelum berangkat Kinar mematikan semua lampu, lalu dia turun ke bawah menggunakan lift, Nina sudah menunggunya
"Hai kenapa dengan mata mu?t"anya Nina dengan penuh curiga"Kalian habis bertengkar"Kinar hanya diam dengan masuk ke dalam mobil dan menurun kan kursi mobil agar sedikit tiduran, karena Kinar merasa badan nya terasa lemas dan kepala nya juga terasa pusing
"Kamu sakit Kin?"tanya Nina"Dan kenapa dengan tangan mu?"begitu terkejut nya Nina melihat pergelangan tangan kinar yang merah kebiruan dan sedikit bengkak, Kinar mengambil ponsel nya dan mengirimkan pesan
"Kita mau kemana kin?"
"Ke klinik"
"Apa telah terjadi sesuatu?"tanya Nina dengan wajah penuh khawatir
"Aku hanya lemas, jangan khawatir"
"Bagaimana aku tidak khawatir melihat kondisi mu seperti ini, lihat mata mu yang sembab, rambut yang berantakan, dan pergelangan tangan seperti ini"
"Kamu konsentrasi saja menyetir"Nina memandang Kinar yang berada di sebelah nya, kelihatan sekali kalau dia sedang tidak baik baik saja, mata nya terpejam dengan memegang pergelangan tangan nya. Sungguh Kinar seperti habis terkena KDRT.
"Antarkan aku ke klinik Nin"suara Kinar begitu lemah dan mengeluarkan air mata, ia memegang ponsel nya dan mengirimkan pesan kepada cika
"Kamu baik baik saja kan Kin?"suara Nina terlihat jelas kalau dia sedang khawatir, Kinar menganggukkan kepala, tanpa aba aba Nina melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi
Sementara dikamar apartemen Irsyad baru bangun dan mencari keberadaan Kinar,
"Kenapa gelap?"Irsyad berbicara pada diri nya sendiri dan menyalahkan lampu"Dimana Kinar?"Irsyad tidak menemukan keberadaan Kinar, baik di kamar mandi bawah, di sofa ruangan TV ,bahkan di pantry, tapi Irsyad hanya menemukan segelas kopi dan sepotong roti, di sentuh nya kopi tidak panas hanya sedikit hangat
"Jam berapa dia membuatkan kopi? Kemana dia sepagi ini?"pikiran nya nya berkecamuk, selesai semua nya Irsyad pergi ke kantor tapi Irsyad juga tidak menemukan Kinar
"Cika"
"Iya pak"
"Apa kah kamu tau, kemana Kinar maksud saya, istri saya?"
"Oh, Bu Kinar izin pak kata nya ada urusan mendadak yang tidak bisa di tinggalkan pak, dan Bu Kinar agak siang baru bisa kembali ke kantor"
"Dia bersama dengan Nina?
"Betul pak"
Irsyad berjalan menuju ruangan pribadi nya dan menghempaskan pantat nya dengan kasar
"Apa aku sudah terlalu keras dan kasar terhadap nya? Tapi jika itu semua benar kenapa dia tidak berusaha melawan ku? Kenapa dia hanya diam saja"Irsyad memandangi ponsel nya dan sesekali melirik jam yang tergantung di dinding ruangan nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Enung Samsiah
dasar suami kejam hrs d racun
2023-09-21
0
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-07-13
0
Y_이14
Tidak peduli tapi tanya trus, sehat pak?
2023-05-26
0