Begitu selesai mandi Kinar langsung tidur di sofa, ia menutup tubuh nya dengan selimut, aroma wangi tubuh nya menimbulkan syahwat siapapun yang mencium nya. Bukan niat untuk menimbulkan syahwat Irsyad, tapi ini lah aroma tubuh nya ketika akan tidur. Pintu kamar terbuka Irsyad masuk dan sejenak menatap ke arah Kinar
"Aku tau kau belum tidur"
"Apa yang ingin kamu tanyakan?"
"Aku lapar"
"Apa hubungan nya dengan ku?"
"Kau istri ku"Kinar tersenyum mendengar kata istri, Kinar duduk dengan memandang ke arah suami nya
"Aku memang istri mu, tapi sebelum kita pindah di istana mu ini, bibi mengatakan kalau kamu jarang makan di rumah, lalu kenapa kamu ingin makan di rumah?"
"Bukan berarti aku tidak makan di rumah"
"kamu bisa makan di luar dengan Susan, karena hari ini aku benar benar sangat lelah"
"Hati mu yang lelah atau"Kinar berdiri dan berjalan ke arah Irsyad
"Hati ku begitu kuat, bahkan sekarang hati ku lebih kuat karena memiliki suami seperti mu"
"Kau mengejek ku?"suara nya memang datar tapi terdengar sangat dingin
"Aku tidak sedang mengejek mu, tapi aku bicara yang sebenar nya"
"Kalau itu mau mu baik, aku akan keluar"
"Kamu memiliki hak sepenuh nya"sahut Kinar dengan keluar dari kamar menuju ruang TV, ia akan tidur dibawah, karena di ruang TV ada karpet yang tebal juga bantal yang empuk, dengan sedikit kesal di baringkan tubuh nya yang benar benar letih, dalam waktu singkat ia pun sudah masuk ke alam mimpi
Kinar terbangun ketika ia merasakan sebuah sentuhan dan kecupan dan bibir nya, ternyata meskipun ia sedang letih, suami nya tetap memaksa nya untuk melayani nya, dengan cepat dia menyatukan tubuhnya di tubuh istri nya, seperti malam sebelum nya dia tidak akan membiarkan Kinar tidur dengan tenang, terlihat sebuah senyuman puas di bibir nya. Hanya tarikan nafas berat yang dapat Kinar lakukan
Waktu masih menunjukan pukul 05.00wib, Kinar menuju kamar mandi di bawah untuk mengguyur tubuh nya yang terasa sangat lelah dan lengket, begitu selesai mandi ia menyiapkan sarapan pagi, hanya secangkir kopi dan sepotong roti sandwich sudah tersedia di meja makan, setelah menyiapkan sarapan, Kinar masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaian nya dengan pakaian kerja, dia menatap Kinar yang sedang memakai bedak, Kinar memegang leher nya yang penuh dengan tato berwarna merah kehitaman, tato nya tidak akan mudah hilang karena dia terus menambahkan warna di leher Istri nya
"Hari ini aku akan pulang terlambat"
"Kau tidak perlu minta izin pada ku"sahut nya
Sungguh aneh ketika dia menyatukan tubuh nya di tubuh Kinar rasa nya begitu lembut, tidak seperti malam pertama, lalu kenapa setelah itu dia begitu dingin
"Kalau itu mau mu baiklah"jawab Kinar dengan beranjak pergi dan turun kebawah menuju parkiran, di sana ia melihat Susan dengan penampilan menarik, rok model dress di atas lutut berwarna hitam begitu serasi, tapi tidak kalah cantik nya dengan Kinar
"Hai Kinar"sapa nya
"Hai"
"Di mana kekasih ku?"ciih, rasa nya Kinar ingin meludah di wajah nya yang centil
"Masih di atas, kamu bisa menunggu nya atau kamu bisa langsung ke atas"
"Tawaran yang menarik"Kinar langsung masuk ke dalam mobil nya, meninggalkan apartemen Irsyad, apa peduli ku bukan kah dia kekasih suami ku? Sebelum menikah dengan ku dia sudah menjadi kekasih nya? Kinar mengendari mobil agak sedikit lamban karena hari masih begitu pagi
"Hai sayang"sapa Susan kepada Irsyad
"Hai, hari masih begitu pagi dan kamu sudah kemari?"Irsyad masih menikmati kopi dan roti sandwich nya
"Kamu tidak suka dengan kehadiran ku?"
"bukan begitu, tapi ini masih terlalu pagi untuk berkunjung, sayang"
"Aku ingin berdua dengan mu sayang"
"Tapi aku harus ke kantor"Susan bergelayut mesra di bahu Irsyad
"Aku tadi ketemu dengan istri mu?"
"Lalu?
"Tadi nya aku ingin menunggu mu di bawah, tapi dia mengatakan pada ku, kalau aku bisa naik ke atas"Susan tersenyum"Istri kamu itu ramah dan baik ya, pada hal dia tau kalau aku pacar suami nya, tapi dia mengizinkan aku tanpa melarang ku untuk bertemu dengan mu"
Irsyad saja yang belum mengenal baik tentang istri nya, kalau istri nya memang baik, dia tidak pernah marah, tidak pernah menuntut apa pun pada nya. Sebenar nya Kinar istri yang sempurna, tapi Irsyad belum bisa menerima keberadaan Kinar di kehidupan nya
"Kamu ingin kemana?"
"Aku ingin shopping sebelum aku ke Jogja"
"Kamu akan ke Jogja?
"Ada pemotretan"Irsyad memandang Susan
"Kalau begitu aku akan ke kantor"Irsyad mengusap mulut nya dengan tisu, setelah itu ia berdiri, dengan manja Susan menggandeng tangan Irsyad turun menuju parkiran
"Kamu naik apa?"
"Aku bawa mobil, jadi sampai ketemu"sebelum berpisah Susan mengecup bibir irsyad, sungguh pemandangan yang sangat miris, mereka seperti pasangan suami istri yang begitu romantis
Kinar sibuk mengerjakan laporan yang harus ia email kan ke beberapa perusahaan untuk kerja sama. seharusnya ini di kerjakan oleh sekretaris Ica, tapi Irsyad menyuruh nya untuk mengerjakan semua nya, sekitar jam 10 semua nya harus sudah selesai, dan harus di antar ke ruangan Irsyad, suatu hal yang paling malas ia lakukan untuk saat ini, tapi apa yang bisa ia lakukan,
tok,,tok,,tok,
"Masuk"Kinar memutar handle pintu dan langsung masuk
"Ini laporan yang kamu minta"Kinar menyerah kan map warna putih tanpa menatap ke arah Irsyad
"Cepat sekali?"tanya nya, tapi Kinar tidak menghiraukan nya
"Kalau tidak ada lagi, aku boleh keluar?"
"Silahkan"
Di hempaskan pantat nya di kursi ruangan nya, kepala nya benar benar terasa berat, baru satu bulan ia menjadi istri Irsyad, bagaimana kalau seumur hidup menjadi istri nya? Tidak pernah ia bayangkan sebelum nya
Waktu nya jam pulang, seperti biasa Kinar pulang selalu belakangan, karena ia tidak mau berhimpitan dengan yang pegawai lain nya, apa lagi satu lift dengan suami nya, tapi Kinar ingin ke rumah mama nya, ia ingin tidur tanpa ada gangguan apa pun, di putar handle pintu dan bersamaan ia dan Irsyad keluar dari pintu ruangan masing masing, mereka saling melempar pandangan
"Kamu udah pulang sayang?"tanya Susan dengan memeluk Irsyad, Irsyad menatap ke arah Kinar sebelum dia membalas pelukan Susan. Kinar berusaha tidak menghiraukan nya, ia berjalan menuju pintu lift, tapi sayang semua lift terpakai mau tidak mau dia harus bersebelahan dengan mereka, sesekali ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya
"Kamu kelihatan buru buru Kinar?"kekasih suami menyapa nya
"Ya"jawab Kinar singkat , dan tep pintu lift terbuka dan ia langsung masuk di ikuti dengan mereka berdua, Kinar berusaha sedikit menjauh, karena ia tidak ingin melihat mereka yang begitu menjijikan, bahkan lebih jijik dari sampah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trussabar
2023-07-13
0
ani surani
suami macam itu ?
aku pingin nonjokin irsyad boleh gk thor ? 😡😡
2023-03-05
0
Ida Ida
hadeeh fotoin kali nar
2023-02-21
0