Begitu sampai Kinar langsung turun dengan membawa barang nya, ia mengikuti langkah Irsyad menuju apartemen nya, mereka tidak ada saling buka suara, itu lebih baik, karena mereka bukan kawin kontrak atau sejenis nya, sehingga tidak memiliki perjanjian apa pun, tapi yang masih ingat di kepala nya kalau dia tidak ingin berbagi ranjang dan lemari tapi dia mau berbagi tubuh dengan nya
Pintu lift terbuka dan mereka berdua sama sama masuk ke dalam nya menuju lantai 23, pintu lift terbuka, Kinar masih setia mengikuti langkah suami nya, pintu apartemen terbuka sejenak Kinar melihat kedalam dari luar, kelihatan kecil sekali apartemen ini tapi nampak mewah, ia masih diam mematung karena hanya ada satu kamar, dia sebenar nya niat tidak sih mengajak Istri nya tinggal bersama.
"Kenapa kamu diam di situ!!?"membuat Kinar tersentak, ia tetap diam menatap nya
"Kamu dengar?"
"Aku tidak tuli"
"Lalu kenapa diam?"
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Kemasi barang mu"
"Kemasi?"tanya Kinar dengan tersenyum"Bukan kah kamu tidak ingin berbagi lemari dan ranjang pada ku?"dia menatap ke arah Kinar dengan tatapan sinis
"Kalau kamu memang tidak berniat mengajak ku tinggal bersama, lebih baik aku ngontrak saja"
"Kemasi, dan ingat jangan senang dulu karena aku terpaksa"Kinar tersenyum
"Sudah aku duga"sahut Kinar dengan masuk ke dalam kamar menyusun barang nya
"Dan ingat, jangan pernah menyentuh barang ku"
"Kalau kamu tidak ingin barang kamu di sentuh, maka kamu jangan menyentuh barang ku"
"Aku tidak pernah menyentuh barang mu"Jawab nya
"Kamu yakin tidak pernah menyentuh barang ku"
"Aku sangat yakin"
"Lalu ini?"kata Kinar dengan menunjuk leher nya yang penuh dengan tato, dia menatap Kinar tanpa berbicara
Bel berbunyi, dengan cepat dia melangkah menuju pintu dan membuka nya, ternyata Susan, mereka berpelukan tanpa menghiraukan Kinar yang berdiri dengan melihat sepasang kekasih yang tengah melepas rindu, ini yang kedua kali nya ia merasa tidak di hargai, ia tersenyum melihat suami dan kekasih nya, mereka langsung melepaskan pelukan nya dengan tatapan tidak suka Susan menatap leher Kinar
"Kamu bohong beb, kamu bilang gak akan tidur dengan nya, tapi leher nya?"kata nya dengan menunjuk ke arah Kinar
"Leher nya kenapa?"tanya Irsyad dengan lembut"Itu bukan perbuatan ku beb, percayalah"kata nya dengan memegang kedua pipi kekasih nya, Kinar hanya tersenyum, ia tidak ingin melihat semua nya, dengan langkah cepat ia meninggalkan suami nya, mungkin ini lebih baik bagi nya
"Dia kenapa yang, marah?"
"Jangan kamu pikirkan"
"Lalu kalian satu ranjang?
"Tidak, dari pertama kami menikah kami tidak pernah satu ranjang, dia tidur di sofa"bohong nya, bagaimana mungkin Irsyad membiarkan tubuh indah Kinar di biarkan begitu saja, sementara terpampang nyata di hadapan Irsyad
"Sayang"suara nya begitu manja kesan nya seperti wanita binal anggap saja seperti itu.
"Jika kamu tinggal di sini, aku akan lebih bebas menemui mu kapan saja"
"Jangan terlalu sering menemui ku di sini?"
"Kenapa, kamu tidak suka dengan kehadiran ku?"
"Bukan begitu maksud ku sayang?"
"Lalu?"
"Aku takut kedua orang tua ku dan kedua orang tua nya melihat keberadaan mu di sini, apa kata mereka nanti?"
"Kamu takut?"
"Aku tidak takut, yang aku takutkan mereka akan membuat kamu tidak tenang"Susan tersenyum manja
Sementara Kinar sedang duduk di lobi memainkan ponsel nya, seharusnya ia ke kantor saja jadi ia tidak seperti tamu yang berkunjung di rumah nya sendiri, ia menuju lift dan langsung masuk untuk meninggalkan apartemen. Ia tidak perduli apa yang sedang mereka lakukan, saat ini yang ingin ia lakukan adalah pergi dari apartemen. Istri mana perasaan nya yang tidak hancur ketika melihat suaminya berselingkuh di depan nya.
Kantor adalah tempat paling nyaman bagi Kinar untuk saat ini, ia melangkah kan kakinya dengan pelan menuju kamar, dan menyalin pakaian nya dengan pakaian kantor, rambut nya di ikat asal saja dan tidak lupa memakai lipstik sehingga menambah kecantikan di wajah nya, ia dengan langkah terburu buru keluar dan menuju parkiran, karena ia tidak ingin bertemu dengan suami nya, tapi sayang, sebelum ia masuk ke mobil, ia bertemu dengan suami bersama kekasih nya. Kinar ingat mulai hari ini kamu harus terbiasa dengan pemandangan seperti itu, karena itu akan menjadi sarapan, makan siang dan makan malam mu,
"Hai Kinar!!"sahabat satu satu nya yang paling dekat dengan nya, karena Kinar tidak suka bergaul, sehingga hanya beberapa teman yang ia punya, bahkan hanya hitungan jari
"Kamu membuat ku terkejut?"
"Kirain kagak masuk lo?"
"Tidak ada alasan untuk tidak masuk kantor"
"Ada"
"Apa?"
"Santai neng, alasan nya karena kamu sedang menikmati masa masa pengantin baru"
"Basi tau"
"kok basi sih?"
"Aku nikah sudah dua minggu loh, berarti sudah basi"Kinar tersenyum dengan mencubit pipi sahabat nya yang semok"Sakit tau Kin"
"Mana laki kamu Kin?"
"Lagi di rumah sedang beres beres"
"Yakin laki Lo sedang beres beres?
"Kenapa? kamu tidak percaya pada ku Nin? udah ah aku kerja dulu"
"Telat udah jam sebelas bentar lagi juga istirahat"
"Maka nya sebelum jam istirahat aku kerja dulu sayang, buruan ah keluar aku mau konsen dulu dengan kerjaan ku"
"Sejak kapan?"
"Hari ini,,, buruan ah"Kinan Tidak ingin mengatakan kalau saat ini diri nya sedang dilema, karena ia tau pasti akan banyak pertanyaan yang membuat ia tambah dilema, waktu berjalan begitu cepat, rasanya Kinar malas untuk meninggalkan kantor
"Kamu tidak pulang kin?"
"Bentar lagi Nin, kamu duluan aja"
"Oke"suara tawa dan canda terdengar begitu ramai, akhir nya jam pulang pun tiba, tidak dengan Kinar, jika ia pulang sekarang ia bukan takut, tapi malas melihat mereka berdua masih di rumah
Jam sudah menunjukan angka 19.00wib, Kinar masih malas beranjak dari kursi nya, ia masih sibuk menyelesaikan pekerjaan nya
Kling pesan dari wa
"Kamu kenapa belum pulang? Aku lapar"pesan masuk dari Irsyad melalui aplikasi wa
"Kenapa hanya kamu read dan kenapa tidak kamu balas?"
Cerewet banget sih ini orang
"Aku bukan pembantu mu, jika ingin makan delivery saja atau makan di luar, tapi bukan nya kamu masih bersama dengan Susan? Jika iya kenapa kalian tidak makan di luar saja?" kirim
Tidak ada balasan, berarti dugaan Kinar benar kalau mereka masih bersama, nafas Kinar tiba tiba serasa sangat berat, ia bisa mati dengan cepat kalau seperti ini.
Sebenar nya ia masih betah tinggal di kantor, tapi Kinar harus pulang, jam sudah menunjukan pukul 21.00. Dengan langkah malas ia meninggalkan kantor dan menuju rumah, di putar handle pintu ternyata tidak di kunci
"Apa yang kamu lakukan di kantor sehingga kamu baru pulang jam segini?"tanya nya, tapi Kinar tidak menjawab dan berjalan menuju kamar
"Aku sedang bertanya!? Oh aku tau pasti kamu marah, kecewa dan sakit hati melihat kami berdua sedang bermesraan"Kinar hanya tersenyum
"Aku ingin mandi"pamit Kinar, ia masuk ke kamar mandi dan mengguyur kepala nya yang benar benar terasa sangat berat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus Sehat
2023-07-13
0
maya ummu ihsan
bingung banyak typo
2023-05-19
0
Rasipah
bodoh jadi istri
2023-04-07
0