Pagi ini Kinar pergi ke kantor, begitu juga dengan Irsyad suami nya, meski pun mereka satu kantor, tapi mereka mengendarai mobil masing masing. Kinar tau mungkin dia juga tidak ingin berbagi kursi mobil pada nya. Mungkin awal nya Kinar sulit untuk menerima Irsyad menjadi suami nya, tapi lama kelamaan mungkin Kinar akan terbiasa, ia hanya butuh waktu untuk menerima semua ini. Tapa bagaimana dengan Irsyad? Begitu sampai kantor Kinar langsung masuk dan
"Kinar!!!"suara sahabat nya yang cempreng, dan ia begitu sangat mengenal nya dan, Kinar menoleh dan benar sekali, dia berjalan mendekati nya
"Eh kenapa dengan leher mu?"Kinar langsung membungkam mulut nya dengan tangan, tapi terlambat mereka semua memandang ke arah Kinar
"Kamu kalau bicara bisa pelan tidak?"
"Ah,,,"dia menghembuskan nafas nya"kamu ingin membunuh ku?"tanya nya"Kamu menikah dengan manusia atau dengan serigala?"tanya nya dengan memegang leher Kina yang jenjang"Ganas bener laki Lo"
"Aku menikah dengan manusia setengah serigala"
"Pantas"dia tersenyum"Leher kamu sampai sebegini nya, bagaimana dengan malam pertama mu? Pasti sangat indah? Lagak Lo kata nya kagak cinta, bukti nya leher kamu gambar mawar mulai gugur semua"kata nya dengan tersenyum
"Udah ah jangan bahas leher ku"
"Kenapa? Aku kan juga ingin tau malam pertama kamu itu gimana?"
"Kalau kamu ingin tau malam pertama ku, maka kamu menikah dulu baru aku kasih tau"
"Itu sama aja kali Kin,,, tanpa kamu kasih tau aku juga sudah tau"ke berdua nya tertawa, dan mereka menatap kearah Kinar dan Nina, tadi nya Kinar merasa malu dengan leher nya yang seperti ini, tapi ia sekarang percaya diri nya sudah muncul, Kinar masuk keruangan nya di ikuti oleh Nina sahabat terbaik nya
"Kamu ngapain?"
"Aku ingin tau?
"Kepo banget seh Lo"
"Biarin"
"Aku kerja dulu ya sayang, setelah itu baru aku cerita"bahasa Kinar secara tidak langsung ingin mengusir nya
"Oke"sahut nya dengan menyolek dagu Kinar
Kinar duduk termenung di ruangan nya, ia bekerja sebagai manager di kantor ini, dan suami nya sebagai dewan direksi. Ia memijit pelipis nya yang terasa pusing, sebelum menikah ia tidak pernah mengalami hal seperti ini, ia selalu bahagia dengan kehidupan nya, tapi ketika sudah menikah ia mulai merasakan hal hal yang ia rasa membuat kepala nya menjadi pusing.
"Kamu keruangan ku sebentar"deg Irsyad masuk keruangan nya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
"Bisa tidak kalau masuk itu ketuk pintu dulu?"
"Aku atasan kamu dan aku berhak"
"Tidak punya etika banget"dia menatap Kinar dengan tajam"Jangan lebar lebar menatap ku, nanti biji mata kamu bisa keluar"tatapan nya begitu dingin, setelah itu dia pergi
"Hadeh punya suami seperti dia aku harus benar benar streng"dan Kinar bangkit sedikit merapikan rambut dan baju nya, dengan santai ia menuju ruangan Irsyad
tok,,tok,,tok,,
"Masuk"suara mas Irsyad, Kinar memutar handle pintu dan masuk, ternyata di dalam ruangan Irsyad ada beberapa tamu penting
"Perkenalkan pak Sam, pak Hardi dan pak Ram, ini Kinar manager di sini sekaligus istri saya"
ha alangkah terkejut nya Kinar, dia memperkenalkan diri nya kepada rekan bisnis nya, kalau ia adalah istri nya, Kinar berjabatan tangan dengan tersenyum, dan ia langsung duduk di sebelah mereka
"Pilihan anda tidak salah pak Irsyad"
"Maksud bapak?"
"Istri anda begitu sempurna"dia tersenyum
"Kami siap bekerja sama dengan anda"
ternyata dia kemari hanya memperkenalkan Kinar sebagai istri nya, haruskah Kinar merasa bahagia karena dia menganggap nya sebagai istri kepada rekan rekan nya, setidak nya saat ini Kinar tidak seperti wanita simpanan nya. Mereka keluar dari ruangan nya begitu juga dengan Kinar, tapi sebelum tangan keluar tangan nya di tarik oleh Irsyad
"Jangan pergi dulu"Kinar menatap nya dengan menarik tangan nya
"Kenapa? Kamu akan mengatakan, kalau aku jangan gr karena kamu sudah memperkenalkan ku pada mereka? Jangan khawatir mas aku tau diri kok"jawab Kinar dengan berlalu dari hadapan nya dan keluar dari ruangan Irsyad
"Kalau memang dia tidak mau mengaggap ku istri nya, kenapa dia harus memperkenalkan ku pada mereka?"batin Kinar
Tdak terasa waktu sudah menunjuk kan pukul 16.30 wib waktu nya pulang, Kinar akan menunggu beberapa saat agar tidak mengantri di depan pintu lift, ia menyelesaikan pekerjaan nya dulu yang tinggal sedikit, setidak nya ia tidak merasa bosan menunggu mereka yang menunggu di depan pintu lift. Akhir nya selesai juga, sebelum pulang ia mengambil tas dan tidak lupa dengan ponsel nya, dengan santai ia berjalan menuju pintu lift, tapi langkah nya terhenti ketika melihat suami dingin nya sedang bercumbu dengan kekasih nya
"Ehem,,,"Kinar berdehem dengan menutup mulut nya, dan benar mereka terkejut dengan melepaskan ciuman mereka
"Apakah tidak ada tempat untuk kalian bercumbu? Sehingga kalian melakukan nya di kantor?"Irsyad menatap Kinar dengan malu
"Maaf,, maaf tadi nya aku tidak ingin perduli tapi aku merasa malu, carilah tempat agar orang lain tidak bisa melihat kalian bercumbu"
"Kamu cemburu?"pertanyaan bodoh
"Cemburu?"tanya Kinar"Sedikit pun aku tidak cemburu, tapi apakah kamu tidak tau kalau di ruangan ini juga ada CCTV nya?"mereka celingukan mencari tempat dimana CCTV berada tepat Irsyad melihat nya
"Pergilah dan hapus rekaman itu sebelum besok pagi beredar video kalian berdua"kata Kinae dengan berlalu dari hadapan nya
"Tunggu,,,,"Irsyad menarik tangan Kinar
"Bisa tidak kalau ingin bicara itu tidak perlu menarik tangan ku"dengan cepat Irsyad menepis kan tangan Kinar dengan kasar
"Kamu pikir aku takut dengan ancaman mu"
"Ha,,,,"Kinar tertawa"aku tidak memiliki hak untuk mengancam mu, jadi untuk apa aku melakukan nya"jawab Kinar dengan meninggalkan mereka dan menuju lift, dengan jalan terburu buru ia menuju parkiran, begitu sampai ia langsung masuk mobil dan menancap gas mobil nya, hanya butuh waktu tiga puluh menit ia sampai dan langsung masuk ke dalam rumah
"kamu sudah pulang sayang?"suara Tatit
"Iya tante"Jawab Kinar pelan
"Suami kamu mana?"
"m?Masih ada urusan Tan, aku ke atas dulu ya tan?"
"Jangan lupa turun untuk makan malam"Kinar menjawab dengan mengancungkan jempol nya, pintu kamar ia buka dan meletakkan ponsel dan tas nya di atas meja sofa, sedikit menarik nafas ia menuju kamar mandi, setelah selesai ia memakai baju kaos oblong dengan lengan pendek dan celana panjang, tidak lupa menyisir rambut dan membaringkan tubuh nya di sofa sambil memainkan ponsel
Pintu kamar terbuka, Kinar yakin kalau itu Irsyad dan benar dugaan nya, sebelum dia masuk Kinar bangkit dan dia berjalan menuju nakas untuk meletakan dompet ponsel nya, sedangkan Kinar keluar, karena itu akan lebih baik. Sesaat dia melirik kearah Kinar tapi ia tidak memperdulikan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berkarya
2023-07-13
0