Terasa begitu nikmat rasa nya tidur di kasur empuk, sungguh tragis nasib kinar, pulang ke rumah orang tua nya hanya rindu dengan kasur empuk nya, karena di apartemen suami nya, Irsyad tidak mau berbagi kasur dengan nya
"Kinar,,,,!!!!"panggil Astri dengan suara lantang, Kinar membuka mata nya dan memijit pelipis nya yang terasa sangat pusing
"Iya ma, sebentar"sahut Kinar dan berjalan pelan membuka pintu kamar nya
"Kamu bilang rindu dengan masakan mama, tapi kesini kamu hanya numpang tidur"ketika melihat Kinar mata nya memerah dan rambut nya berantakan sehabis tidur, Kinar hanya tersenyum"Buruan turun waktu masih sore Kinar"
"Iya ma"jawab Kinar pelan dengan menuruni anak tangga, Astri menatap nya begitu dalam, melihat perubahan bentuk tubuh Kinar dan wajah nya juga kelihatan pucat"Kamu lagi ngidam sayang"bisik Astri ketika Kinar sudah berdiri di sebelah mama nya
"Tidak"
"Tapi bentuk tubuh mu mengatakan iya"Kinar tersenyum melihat Astri, ternyata mama nya tidak bisa di bohongi
Astri menyendok kan nasi ke piring Kinar dan beberapa potong lauk
"Ma ini banyak sekali"
"Biar kamu memiliki tenaga untuk melayani suami mu"
"Mama"panggil Kinar dengan melirik ke arah Arifin, papa nya
"Mama yakin suami kamu itu pasti ganas banget? Sampai tanda di leher kamu tidak hilang? Jangan kan hilang berkurang warna nya saja tidak"Astri sungguh merasa puas dapat menggoda Kinar
"Sudah ah ma"kata Kinar merasakan wajah nya terasa panas, begitu selesai makan Kinar langsung masuk ke dalam kamar dan tidur
"Mama keterlaluan sekali"
"Mama senang menggoda nya pa, apa lagi tanda merah di leher nya, mengingat kan waktu Mama muda dulu"Astri dan Arifin saling pandang dan tersenyum"Mama sangat mencintai kamu pa"di usia nya yang sudah tidak muda lagi, namun cinta mereka berdua begitu besar dan semakin besar.
Jam sudah menunjukan angka 01.00 dini hari, tetapi Irsyad masih belum bisa memejamkan mata nya sedikit pun, di lihat nya selimut di depan tv, biasa nya Kinar berada di sana tapi malam ini tidak, kenapa Irsyad merindukan nya? Bukan kah Irsyad begitu mencintai Susan? Sehingga Irsyad tidak ingin berbagi apapun terkecuali tubuh nya. Tapi kenapa Irsyad sangat merindukan Kinar
Dengan langkah tergesa gesa Kinar memasuki ruangan nya, dan memandang tumpukan berkas yang berada di meja nya, baru satu hari tidak masuk, Irsyad langsung memberikan pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini juga
"Baiklah Irsyad kalau ini memang mau mu"kata Kinar dalam hati, baru beberapa menit Kinar mengerjakan pekerjaan nya pintu ruangan nya terbuka dan ternyata Irsyad yang masuk
"Kenapa kau tidak membalas pesan ku?"tanya nya begitu dingin
"Apa kah kamu benar benar kena penyakit pikun?"tanya Kinar tanpa menatap Irsyad
"Kenapa? Kau akan menjawab karena aku tidak perlu izin, cukup Kinar!!!!"bentak nya, Kinar sudah terbiasa dengan hal itu
"Apa masalah mu? Bukan kah kau merasa senang jika aku tidak pulang? Lalu kenapa kamu harus marah marah?"suara Kinar begitu pelan, dan Kinar masih pada posisi nya duduk dan menghadap komputer, Irsyad hanya diam"Salah jika aku merindukan masakan mamaku?"kata Kinar ketika irsyad membalikan badan nya"Maafkan aku"ucap Kinar lirih"seharusnya aku tidak seperti anak kecil"sebuah senyuman mengembang di bibir sombong nya, sungguh Irsyad tidak menduga kalau kinar akan meminta maaf pada nya, dengan gaya sombong nya ia meninggalkan Kinar yang masih terpaku di depan komputer nya
Waktu nya jam istirahat, Kinar ingin minum es buah, tapi selera nya hilang ketika ia akan masuk pintu kantin Kinar melihat Susan yang bergelayut mesra di tangan Irsyad. Dengan buru buru Irsyad melepas kan tangan Susan, karena dilepaskan dengan paksa membuat Susan memandang sinis ke arah Kinar
Kinar hanya tersenyum tanpa berbicara, sehingga membuat kecewa di hati Irsyad, tadi nya Irsyad berharap hubungan mereka akan membaik setelah Kinar meminta maaf pada nya namun kenyataan nya berbeda
"Kenapa kita gak makan bareng aja"ajak Susan
"Ah tidak terima kasih"
"Tentu tidak"Susan berjalan duluan baru di belakang nya Kinar, posisi Irsyad berjalan di belakang Kinar, tanpa sengaja Irsyad melihat ke kaki Kinar, sejak kapan Kinar memiliki hobi pakai sendal rumahan? Bukan kah selama ini Kinar selalu pakai heels,apa perduli nya
Mereka duduk di pojok, Kinar duduk tepat di hadapan irsyad sementara Susan di samping nya, sesekali Kinar celingukan karena Kinar seperti kambing congek melihat kemesraan suami nya dengan kekasih nya,
"Bodoh nya aku, kenapa aku menerima tawaran Susan? aAa yang harus aku lakukan"batin Kinar dengan mengusap wajah nya yang sedikit pucat, Irsyad memandang iba pada kinar sekarang rasa bersalah menghampiri hati nya
"Maaf Susan aku ke toilet sebentar ya"pamit Kinar dengan berdiri dan Irsyad memandang nya
"Iya"Kinar pun berjalan ke toilet dia jongkok dan memukul kepala nya sendiri
"Kenapa aku bisa sebodoh ini, kenapa aku berharap mas Irsyad akan,, ah tidak aku sungguh terlalu bodoh, lebih baik aku kembali ke kantor dan nelpon Nina agar membelikan ku es buah"
Jam istirahat hampir selesai Susan dan Irsyad menunggu Kinar tapi yang di tunggu tidak datang juga, akhirnya Irsyad memutuskan kembali ke kantor sementara Susan sudah pulang, begitu sampai di kantor Irsyad melihat Kinar sudah berada di kantor sibuk dengan komputer nya
"Kenapa kau pergi?"Kinar melihat ke arah suara ternyata Irsyad, Kinar sibuk kembali dengan pekerjaan nya
"Maaf ya Kin, lama pesanan nya datang"kata Nina yang tidak melihat kehadiran Irsyad
"Tidak, pelan kan bicara mu ada mas Irsyad"Nina terkejut dan melihat ke arah Irsyad, Kinar mulai memakan buah yang ada di es, Irsyad memandangi nya begitu serius
"Bapak mau es buah?"Nina menawari Irsyad
"Tidak terima kasih"jawab nya dan meninggalkan ruangan Kinar, Irsyad sedang berpikir ada yang berubah pada diri Kinar,,, atau ini hanya perasaan nya saja.
Sampai di rumah Irsyad masih memikirkan Kinar, di lirik nya Kinar yang sedang memasak di pantry, sedikit pun Kinar tidak merasa lelah, pada hal Irsyad di kantor memberikan pekerjaan begitu banyak, tapi Kinar tidak pernah menolak nya. dengan lihai Kinar mencuci piring sambil memasak,sesekali Kinar menyeka keringat nya dengan lengan. Begitu selesai Kinar menyusun piring pada tempat nya dan menyusun makanan di atas meja, baru ia membuat kan teh untuk Irsyad, badan nya terasa lengket sehingga ia memutuskan untuk mandi setelah menyiapkan makan malam dan membaringkan tubuh nya di sofa, tubuh nya benar benar letih di tambah kepala nya pusing sehingga Kinar pun tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Siti Jufrah
kasian km kinar sabar y
2021-07-10
0