Cuek

Tatit mendekati suami nya,dan duduk tepat di sebelah suami nya

"Pi, papi"

"Masih pagi mi, memang nya ada apa?"Tatit tersenyum"Kenapa kamu tersenyum mi?"

"Mami bahagia Pi"

"Bahagia kenapa mi? Jangan bilang kalau mami hamil lagi?" Irfan bingung melihat sikap istri nya

"Apaan sih papi" kata Tatit dengan menepuk dada suami nya

"Tapi ini beda Pi"

"Beda gimana mi?"

"Kinar datang Pi"

"Kenapa kalau Kinar datang kemari? Inikan rumah suami dan mertua nya mi"

"Leher nya merah semua pi"

"Maksud mami kena gigit serangga?"

"Ya ampunnnn Pi, kok serangga?"

"Lalu apa?"

"Mereka sudah menghabiskan malam pertama mereka Pi"

"Mami tau dari mana?"tanya Irfan dengan menarik selimut nya

"Mami bertanya langsung dengan Kinar"

"Ya ampun mi, plis mi jangan kepo"Tatit Tidka perduli dengan ucapan suami nya

Sementara Kinar masuk ke dalam kamar irsyad, dan ia terkejut ketika melihat begitu banyak foto kekasih suami nya yang di pajang kan di seluruh kamar

"Begitu istimewa kah dia? Sampai semua kamar hanya ada foto diri nya? Sungguh aku merasa mual melihat semua ini"gerutu Kinar"tapi apa perduli ku, bukan kah ini kamar nya? Dan seharusnya nya aku tidak ikut campur dalam hal ini"Kinar membanting tubuh nya di kasur empuk milik suami nya, ia ingin tidur menghilang kan rasa lelah, karena suami nya memainkan nya tanpa ampun. Kinar masih merasakan nyeri di kedua pangkal paha nya

"Eh pengantin baru sudah pulang"

"Udah deh mi"jawab nya"itu mobil nya?kemana dia?"

"Siapa? Dia itu istri kamu Irsyad, dan dia juga punya nama, bahkan sekarang dia menyandang nama mu"

"Iya,,iya,, sekarang dimana Kinar mi?"

"Ada sekarang Kinar sesadang berasa dikamar kamu"

"Mgapain dia di kamar ku?"tanya nya sambil berlari kecil menaiki tangga dan

"Brak"Irsyad membanting pintu"Bangun!!!"teriak nya dengan kasar menarik selimut dari tubuh Kinar, sehingga membuat nya hampir terjatuh"Siapa memberi mu hak untuk tidur di kamar ku?!!!"bentak nya

"Tidak ada"jawab Kinar santai dan membaringkan tubuh nya kembali

"Aku bilang bangun!!"

"bisa tidak kalau bicara itu gak pakai nada tinggi, kamu ingin struk?"dia menarik nafas begitu dalam"Bangun dan turun dari ranjang ku"dengan malas Kinar bangkit dan pindah di sofa panjang, di sana ia membaringkan tubuh nya

"Jangan pernah sekali kali kamu menyentuh ranjang ku"

"Kalau itu mau mu, aku tidak akan menyentuh nya"dia membaringkan tubuh nya di ranjang kesayangan nya, sementara Kinar di sofa, karena ia masih merasaa lelah, dan Kinar benar benar tertidur pulas

Dan Kinar di kejutkan dengan suara Tatit yang membangun kan nya

"Kin,, Kinar"panggil Tatit dengan mengusap tangan Kinar dengan lembut

"Hmm"Kinarbergumam dengan menggeliat

"Kamu kenapa tidur di sofa"begitu mendengar kata sopa Kinar langsung terduduk dengan mengusap kepala nya yang sedikit pusing

"Apa Irsyad tidak membagi ranjang nya dengan mu?"Tatit memandang Kinar dengan penuh curiga

"Tidak Tante, aku ketiduran di sofa"

"Kamu gak bohong kan sama mami?"Tatit masih begitu ragu

"Percaya sama aku Tante"Kinar meyakinkan nya

"Baik lah kalau begitu, mandilah dan segera turun"

"Baik Tante"

"Aduh Kinar!!!jerit nya membuat Kinar terkejut dan langsung berdiri

"Ada apa Tante"

"Kamu masih manggil dengan sebutan Tante, saya ini mami mertua kamu Kinar"

"Ya ampun Tante, aku pikir ada apa?"

"Ada apa kamu bikang?"dengan spontan Tante mencubit lengan Kinar

"Sakit Tante"dia malah tersenyum

"Sakitkan, mami suka lihat tato di leher kamu"

"Apaan sih"Kinar berusaha membalas cubitan nya Tante nya, tapi keburu keluar, ada ya mami mertua seperti Tatit? Tidak mungkin seorang tante akan menjadi ibu mertua yang sangat kejam, karena Kinar tau, ketika mama melahirkan nya, Tatit ikut andil dalam menolong diri nya,,setidak nya Kinar sangat bersyukur ketika Tatit yang menjadi mertua nya, tapi bagaimana dengan Irsyad? Apakah sedikit pun tidak ada ruang di hatinya untuk Kinar? Kenapa ia begitu berharap? Kinar hanya ingin menikah untuk seumur hidup sekali.

"Kinar,,,,,,!!!!"suara lantang mengangetkan nya"Buruan turun"

"Iya Tante"jawab Kinar

Kinar langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya dan turun, ya ampun suami dingin nya juga sedang duduk di meja makan untuk menunggu nya, Kinar terlalu percaya diri, dia begitu cuek atau dia lupa kalau Kinar kini bukan sepupu nya lagi, tapi istri nya, apa dia juga lupa malam tadi apa yang sudah dia perbuat pada istri nya

"Buruan sarapan kenapa diam aja"suara Tatit mengagetkan nya

"Iya tan"

"Mami Kinar, mami bukan tante"

"Iya mi"

"Nah begitu kan bagus"Kinar hanya tersenyum canggung"kamu setelah sarapan mau kemana Kinar?"

"Kerumah mama Tan"

"Hadeh"suara Tatit serasa memikul beban berat, dengan memukul kening nya"Terserah deh Kin, kamu panggil saya apa"Kinar langsung terdiam

"Maaf mi, Maaf"

"Udah buruan, Irsyad akan mengantar kamu ke rumah mama kamu"

"Kok aku mi? Dia sudah besar bahkan sudah cukup dewasa, jadi kemana pun dia pergi aku tidak perlu mengantar nya"

"Kamu lupa kalau Kinar itu istri kamu Irsyad"Tatit begitu menyayangi nya, karena Irsyad anak sulung dari tiga bersaudara, dan dia juga anak laki satu satu nya.

"Bukan berarti dia istri ku bisa mengatur aku mi!!"

"Aku tidak mengatur kamu, kalau kamu memang tidak mau mengantar ku, ya sudah gak usah pakai bentak bentak Tante. Lagian kamu jadi anak gak ada sopan banget sama orang tua"

"Janganikut campur!!"

"Aku akan ikut campur kalau masalah ini, biar kamu tau bagaimana cara menghormati orang tua"

"Jangan sok baik kamu, kamu pikir aku akan terpesona dengan ini semua"

"Aku,,,"belum lagi selesai bicara Tatit sudah memotong kata kata Kinar"Tidak baik bertengkar di meja makan, pamali"dengan kasar Irsyad membanting sendok nya dan berdiri meninggalkan Kinar dan mama nya, Kinar melihat kesedihan di wajah Tatit, anak macam apa dia? Dan suami seperti apa dia?

"Jngan khawatir Tante, aku akan merubah sifat nya"

"Tidak semudah itu Kinar"

"Percayalah pada ku Tan, dan serahkan semua nya pada ku"kata Kinar sambil menyusun piring kotor dan mengangkat nya di tempat cucian piring

"Biar simbok aja non"

"Gak papa mbok"jawab Kinar dengan tersenyum, Tatit tersenyum melihat ke arah Kinar, ia sudah terbiasa mengerjakan hal ini apalagi di rumah Tatit, karena Tatit sudah menganggap rumah ini sudah seperti rumahnya sendiri.

"Tan,,,aku mau ke rumah mama ngambil baju ku"

"Kamu pernah berfikir tidak?" Apakah Tatit lagi marah sampai dia bertanya seperti itu, ia hanya terdiam dengan menatapnya, karena dari dulu Tatit tidak pernah marah dengan nya

"Tante iri sama mama kamu"

"Kenapa Tante?"

"Pokok nya kamu harus panggil Tante dengan sebutan mami, paham?"Kinar tersenyum dan berhambur memeluk Tatit

"Pasti mami"bisik Kinar yang terasa canggung

"Mami gak mau cucu mami menganggap mami orang lain"muka ku langsung merah padam

"Mami bisa aja"sahut Kinar dengan melepaskan pelukan nya"aku pamit dulu Tan, eh mami maksud aku"dan Kinar langsung pergi ke rumah orang tua nya

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-07-13

0

Firtrian Delli

Firtrian Delli

iklan tak bermutu

2023-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Sah
3 Cuek
4 Menyesal
5 Menatap Ku
6 Seperti Biasa
7 Rumah Baru
8 Masih Rumah Baru
9 Menginap di Rumah Mama
10 Tanda Tanda
11 Makan Mie Ayam
12 Diam
13 Masih Diam
14 Infus
15 Kehadiran Mami Nya
16 Masih Kehadiran Mami nya
17 Sedikit Kecewa
18 Masih Sedikit Kecewa
19 Ada Yang Berubah
20 Masih Ada yang Berubah
21 Istirahat
22 Bertengkar
23 Masih Bertengkar
24 Makan Bersama
25 Cemburu
26 Ketahuan
27 Masih Ketahuan
28 Merasa Bersalah
29 Masih Merasa Bersalah
30 Benarkah
31 Masih Benarkah
32 Marah Besar
33 Kecewa
34 Masih Kecewa
35 Masih Kecewa
36 Khawatir
37 Di Jenguk
38 Pulang
39 Masih Pulang
40 Lelah
41 Masih lelah
42 Menghindar
43 Masih Menghindar
44 Masih Menghindar
45 Masih Menghindar
46 Takut Kehilangan
47 Di izin kan pulang
48 Masuk Kantor
49 Bertemu klien
50 Masih Bertemu Klien
51 Menamparnya
52 Marah Besar
53 Merasa Iri
54 Begitu Khawatir
55 Masih Begitu Khawatir
56 Mengatakan Semuanya
57 Bingung
58 Merasa Lebih Baik
59 Mulai Dari Awal
60 Menangis
61 Masih Menangis
62 Penyesalan Yang Begitu Dalam
63 Keadaan Telah Berubah
64 Merasa Heran
65 Masih Merasa Heran
66 Jangan Menyerah
67 Masih Jangan Menyerah
68 Kebiasaan Baru
69 Resign
70 Kembali ke Jogja
71 Hotel
72 Berkunjung
73 Hilangkan Rasa Ego
74 Penyesalan
75 Jatuh
76 Masih Jatuh
77 Merawat
78 Masih Merawat
79 Gelisah
80 Masih Gelisah
81 Masih Gelisah
82 Masih Gelisah
83 Marah nya Seorang Ibu
84 Ada Yang Berbeda
85 Terkejut
86 Masih Terkejut
87 Masih Terkejut
88 Penyesalan Terdalam
89 Cinta Yang Tumbuh
90 Terlalu Mual
91 Begitu Marah
92 Tidak Sengaja
93 Emosi
94 Terheran Heran
95 Senyum Kemenangan
96 Kasih Sayang Seorang Ibu
97 Keegoisan Seorang Ayah
98 Menyerah
99 Belum Cukup Puas
100 Terasa Sesak
101 Bahagia
102 Rasa Penyesalan
103 Pertemuan
104 Masih Pertemuan
105 Mulai Berani
106 Rasa Takut
107 Rasa Khawatir
108 Masih Rasa Khawatir
109 Penasaran
110 Mimpi
111 Menyesal
112 Rindu
113 Masih Rindu
114 Belajar Ikhlas
115 Berusaha Menerima
116 Tentang Takdir
117 Iba
118 Rasa Bahagia
119 Masih Tidak Percaya
120 Masih Tidak Percaya
121 Merajuk
122 Cemburu
123 Masih Cemburu
124 Sensitif
125 Masih Sensitif
126 Masih Sensitif
127 Cemburu
128 Bertengkar
129 Ini lah
130 Takdir
131 Wajah Bahagia
132 Kabar Bahagia
133 Khawatir
134 Takut
135 Sakit Hati Kembali
136 Masih Sakit Hati Kembali
137 Masih Sakit Hati Kembali
138 Berusaha Untuk Percaya
139 Rindu Tak Sampai
140 Masih Meragukan nya
141 Rasa Bahagia itu Indah
142 Di Goda
143 Terharu dan Bahagia
144 Masih Terharu dan Bahagia
145 Bahagia atau sedih
146 Iri
147 Hari Bahagia
148 Masih Hari Bahagia
149 Rasa Bahagia
150 Marah, Kecewa dan sakit hati
151 Bucin
152 Terharu
153 Sangat Khawatir
154 Masih sangat khawatir
155 Khawatir Bercampur Marah
156 Terluka
157 Tidak Sabar
158 Masih Tidak Sabar
159 Menahan Rindu
160 Marah Besar
161 Masih Marah Besar
162 Kecewa, Terluka, Sakit hati
163 Tidak akan sanggup
164 Masih Tidak Akan Sanggup
165 Terharu
166 Nyesak
167 Masih nyesak
168 Candu
169 Iba
170 Masih Iba
171 Rindu
172 Geram Plus Emosi
173 Malu
174 Bahagia atau Sedih
175 Masih Bahagia atau Sedih
176 Curhat
177 Berkunjung
178 Benarkah selingkuh
179 Memberikan Penjelasan
180 Merasa Iri
181 Cemburu
182 Masih Cemburu
183 Cemburu Tak Jelas
184 Merasa Malu
185 Gelisah
186 Seperti Mimpi
187 Masih Seperti Mimpi
188 Memberikan semangat
189 Satu Nasib
190 Berusaha kuat
191 Terkejut
192 Masih Terkejut
193 Tidak Percaya
194 Antrian Panjang
195 Yang kedua kali nya
196 Masih yang kedua kali nya
197 Terlalu sakit
198 Penasaran
199 Tidak Menyangka
200 Bingung
201 Antara sedih dan bahagia
202 Rasa Cemas dan khawatir
203 Tidak Rela
204 Masih Tidak Rela
205 Telah Kembali
206 Mertua yang posesif
207 Masih Mertua Yang Posesif
208 Pernikahan Hanna
209 Masih Pernikahan Hanna
210 Masih Pernikahan Hanna
211 Terkejut
212 Minta Talak
213 Marah Besar
214 Kontraksi
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Menolak
2
Sah
3
Cuek
4
Menyesal
5
Menatap Ku
6
Seperti Biasa
7
Rumah Baru
8
Masih Rumah Baru
9
Menginap di Rumah Mama
10
Tanda Tanda
11
Makan Mie Ayam
12
Diam
13
Masih Diam
14
Infus
15
Kehadiran Mami Nya
16
Masih Kehadiran Mami nya
17
Sedikit Kecewa
18
Masih Sedikit Kecewa
19
Ada Yang Berubah
20
Masih Ada yang Berubah
21
Istirahat
22
Bertengkar
23
Masih Bertengkar
24
Makan Bersama
25
Cemburu
26
Ketahuan
27
Masih Ketahuan
28
Merasa Bersalah
29
Masih Merasa Bersalah
30
Benarkah
31
Masih Benarkah
32
Marah Besar
33
Kecewa
34
Masih Kecewa
35
Masih Kecewa
36
Khawatir
37
Di Jenguk
38
Pulang
39
Masih Pulang
40
Lelah
41
Masih lelah
42
Menghindar
43
Masih Menghindar
44
Masih Menghindar
45
Masih Menghindar
46
Takut Kehilangan
47
Di izin kan pulang
48
Masuk Kantor
49
Bertemu klien
50
Masih Bertemu Klien
51
Menamparnya
52
Marah Besar
53
Merasa Iri
54
Begitu Khawatir
55
Masih Begitu Khawatir
56
Mengatakan Semuanya
57
Bingung
58
Merasa Lebih Baik
59
Mulai Dari Awal
60
Menangis
61
Masih Menangis
62
Penyesalan Yang Begitu Dalam
63
Keadaan Telah Berubah
64
Merasa Heran
65
Masih Merasa Heran
66
Jangan Menyerah
67
Masih Jangan Menyerah
68
Kebiasaan Baru
69
Resign
70
Kembali ke Jogja
71
Hotel
72
Berkunjung
73
Hilangkan Rasa Ego
74
Penyesalan
75
Jatuh
76
Masih Jatuh
77
Merawat
78
Masih Merawat
79
Gelisah
80
Masih Gelisah
81
Masih Gelisah
82
Masih Gelisah
83
Marah nya Seorang Ibu
84
Ada Yang Berbeda
85
Terkejut
86
Masih Terkejut
87
Masih Terkejut
88
Penyesalan Terdalam
89
Cinta Yang Tumbuh
90
Terlalu Mual
91
Begitu Marah
92
Tidak Sengaja
93
Emosi
94
Terheran Heran
95
Senyum Kemenangan
96
Kasih Sayang Seorang Ibu
97
Keegoisan Seorang Ayah
98
Menyerah
99
Belum Cukup Puas
100
Terasa Sesak
101
Bahagia
102
Rasa Penyesalan
103
Pertemuan
104
Masih Pertemuan
105
Mulai Berani
106
Rasa Takut
107
Rasa Khawatir
108
Masih Rasa Khawatir
109
Penasaran
110
Mimpi
111
Menyesal
112
Rindu
113
Masih Rindu
114
Belajar Ikhlas
115
Berusaha Menerima
116
Tentang Takdir
117
Iba
118
Rasa Bahagia
119
Masih Tidak Percaya
120
Masih Tidak Percaya
121
Merajuk
122
Cemburu
123
Masih Cemburu
124
Sensitif
125
Masih Sensitif
126
Masih Sensitif
127
Cemburu
128
Bertengkar
129
Ini lah
130
Takdir
131
Wajah Bahagia
132
Kabar Bahagia
133
Khawatir
134
Takut
135
Sakit Hati Kembali
136
Masih Sakit Hati Kembali
137
Masih Sakit Hati Kembali
138
Berusaha Untuk Percaya
139
Rindu Tak Sampai
140
Masih Meragukan nya
141
Rasa Bahagia itu Indah
142
Di Goda
143
Terharu dan Bahagia
144
Masih Terharu dan Bahagia
145
Bahagia atau sedih
146
Iri
147
Hari Bahagia
148
Masih Hari Bahagia
149
Rasa Bahagia
150
Marah, Kecewa dan sakit hati
151
Bucin
152
Terharu
153
Sangat Khawatir
154
Masih sangat khawatir
155
Khawatir Bercampur Marah
156
Terluka
157
Tidak Sabar
158
Masih Tidak Sabar
159
Menahan Rindu
160
Marah Besar
161
Masih Marah Besar
162
Kecewa, Terluka, Sakit hati
163
Tidak akan sanggup
164
Masih Tidak Akan Sanggup
165
Terharu
166
Nyesak
167
Masih nyesak
168
Candu
169
Iba
170
Masih Iba
171
Rindu
172
Geram Plus Emosi
173
Malu
174
Bahagia atau Sedih
175
Masih Bahagia atau Sedih
176
Curhat
177
Berkunjung
178
Benarkah selingkuh
179
Memberikan Penjelasan
180
Merasa Iri
181
Cemburu
182
Masih Cemburu
183
Cemburu Tak Jelas
184
Merasa Malu
185
Gelisah
186
Seperti Mimpi
187
Masih Seperti Mimpi
188
Memberikan semangat
189
Satu Nasib
190
Berusaha kuat
191
Terkejut
192
Masih Terkejut
193
Tidak Percaya
194
Antrian Panjang
195
Yang kedua kali nya
196
Masih yang kedua kali nya
197
Terlalu sakit
198
Penasaran
199
Tidak Menyangka
200
Bingung
201
Antara sedih dan bahagia
202
Rasa Cemas dan khawatir
203
Tidak Rela
204
Masih Tidak Rela
205
Telah Kembali
206
Mertua yang posesif
207
Masih Mertua Yang Posesif
208
Pernikahan Hanna
209
Masih Pernikahan Hanna
210
Masih Pernikahan Hanna
211
Terkejut
212
Minta Talak
213
Marah Besar
214
Kontraksi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!