Kinar menuju lantai bawa untuk menemui Tatit sang mertua, tapi beliau tidak ada
"Bi,,,"panggil nya
"Ya non"
"Tante kemana?"
"Ada di taman belakang non"Kinar manggut manggut sambil berjalan menuju taman belakang, ia melihat Tatit sedang asik menyiram bunga anggrek ke sayangan nya
"Udah sore tan"
"Mami Kinar, mami"
"Iya"
"Dimana suami kamu?"
"ada di kamar tan"sahut nya sambil duduk di ayunan, ia benar benar ingin menghindari nya saat ini, karena ia masih ingat gimana dia bercumbu di kantor dengan kekasih nya, sungguh jika ia mengingat nya, ia benar benar merasa jijik
"Kamu kenapa?"
"Ah tidak ada Tante"
"Kalau tidak ada kenapa melamun?"Kinar hanya tersenyum
"Bunga itu sudah begitu subur, kenapa Tante masih saja merawat nya?"
"Maka nya kamu buruan hamil jadi ada kegiatan baru mami"lagi dan lagi Kinar tersenyum, untuk saat ini ia benar benar malas memikirkan itu semua
"Mami sudah sudah selesai, masuk yuk?"
"Oh tante duluan aja tan, nanti aku menyusul"
Tatit meninggalkan nya, karena ia masih menikmati udara segar di taman belakang, karena bunga yang begitu indah menyejukkan mata dan otak nya yang sedang stres, ah apa kah Kinar stres karena melihat suami bercumbu dengan kekasih nya? Ah tidak apa urusan nya? Itu bukan urusan nya, tapi ia tetap teringat karena yang bercumbu adalah suami nya
"Kamu menghindari ku?"Kinar di kejutkan dengan suara suami nya
"Tidak"
"Lalu kenapa kamu menghindari ku?"
"Itu hanya perasaan kamu"
"Aku merasakan"Kinar tersenyum tanpa melihat nya
"Besok kita akan pindah ke apartemen ku"Kinar menarik nafas nya
"Ya"
"Kamu tidak suka?"
"Aku tidak mengatakan tidak suka"
"Tapi wajah mu mengatakan kalau kamu tidak suka"
"Apa aku boleh mengatakan kalau aku tidak suka?"
"Kamu tidak ada hak mengatakan itu"
"Lalu kenapa kamu bertanya, kalau aku tidak suka?"
"Wajah kamu tidak bisa di bohongi"
"Terserah kamu mas"jawab Kinar sambil berjalan meninggalkan nya, dia mengikuti nya dari belakang, makan malam sudah tersedia Kinar mendekati asisten rumah tangga mertua nya
"Non Kinar mau apa?"
"a?Aku hanya ingin membantu Bi"
"Tidak usah non, semua sudah siap"
"Syukurlah"semua sudah berada di meja makan, dan Kinar pun menyusul untuk bergabung di meja makan
"Mi, pi"panggil l Irsyad, kedua orang tua nya menatap nya
"aAu ingin bicara"
"Bicaralah"Kinar tidak bersuara, karena ia sibuk menikmati makan malam nya
"Kami akan pindah ke apartemen ku"
"Kenapa kalian harus pindah?"tanya Tatit
"Kita sudah menikah mi, kami ingin hidup mandiri"
"Papi tidak bisa menghalangi keinginan kalian berdua, yang papi harapkan kamu bisa menjadi suami yang bertanggung jawab"
"Pasti pi"jawab nya dengan menatap Kinar, makan malam telah berlalu dan Kinar masuk ke dalam kamar, sedangkan Irsyad masih ngobrol sama papi nya, Kinar membaringkan tubuh nya di sofa di mana seharusnya ia tidur, kalau tau begini lebih baik ia tidak menikah dengan nya, karena bukan kebahagiaan yang ia dapat tapi sebalik nya. Tidak, Kinar tidak ingin mengecewakan mereka. Pintu kamar terbuka dan Kinar pura pura tidur, sejenak dia menatap ke arah Kinar dan entah apa yang sedang dia pikirkan.
Malam ini begitu dingin karena hujan turun begitu lebat, dan seperti malam kemaren dia membawa nya kedalam pelukan nya untuk mencapai kenikmatan, setelah itu dia meninggalkan Kinar di sofa. Kinar meringkuk, sebenar nya suami seperti apa yang telah menikahi nya, dia tidak mencintai nya tapi dia menginginkan tubuh nya
Waktu masih menunjukan pukul 05.00 pagi, Kinar sudah menuju kamar mandi dan membersihkan diri, setelah itu ia mengeringkan rambut nya dengan memakai handuk, setelah itu ia turun ke bawah dan melihat bibi menyiapkan sarapan
"Masih pagi kenapa bangun non?" tanya bibi dengan tersenyum melihat rambut nya yang gerai karena masih sedikit basah, dan di leher nya tato semakin merah
"Aku hanya ingin belajar masak bi, walau pun terlambat"
"Non Kinar gak perlu repot repot belajar masak, karena den Irsyad jarang makan di rumah"Kinar tersenyum, karena ia tau Irsyad akan makan di luar dengan ke kasih nya
"Benar kah Bi?"tanya Kinar pura pura tidak tau"Kalau begitu aku tidak harus repot repot ke dapur Bi"ada rasa sedikit kecewa di hati nya, karena ia akan tau apa yang akan terjadi ketika pindah rumah"Hmmm,,,, tapi Tidka masalah bi, setidak nya aku masak untuk diri ku sendiri"Bibi tersenyum menatap kearah Kinar dengan sigap ia membantu bibi menyiapkan sarapan di meja makan
"Kamu bangun jam berapa sayang?"tanya Tatit dengan melihat rambut nya yang basah dengan tersenyum
"Jam berapa tadi ya, lupa Tan"
"Aduh Kinar, panggil mami,,, kalau kamu panggil mami dengan sebutan Tante, kesan nya kamu seperti orang asing"Kinar tersenyum dengan memegang pipi nya
"aku sudah berusaha Tante tapi lidah ku susah sekali untuk,,,"
"Alasan"kami tertawa bersama sama, Kinar saat ini merasa tidak sedang bersama mertua nya, tapi dengan teman nya"Hari ini kamu akan pindah pasti sunyi"
"Jangan sedih tan, kami pindah bukan ke luar negri, kita masih tinggal di satu wilayah pasti aku akan sering datang"senyum manis mengembang di wajah cantik nya yang tirus
Tidak berapa lama Irfan dan suami dingin nya turun menuju meja makan dengan pakaian santai nya, karena hari ini Kinar dan Irsyad tidak ke kantor
"Tumben semua nya sudah bangun begitu cepat?"
kedua nya tersenyum, dan langsung menuju meja makan. Setiap hari ini lah kegiatan baru yang akan ia jalani
setelah selesai makan Kinar kembali ke kamar tanpa melihat kearah suami nya
"Kamu sudah siap Kin?
"Sudah tan"dengan langkah cepat ia menuju kamar dan mengambil semua barang barang nya dan membawa nya turun
"Seperti nya kamu yang begitu bersemangat untuk pindahan?"
"Ah bukan begitu om"
"Papi Kinar"Irfan dan Tatit berkata dengan bersamaan, membuat Kinar tertawa
"Kompak banget"
Kini giliran Irsyad masuk ke dalam kamar untuk mengambil barang nya
"Mami dan papi tidak bisa mengantar ya, tapi sore nanti setelah papi pulang kantor akan kesana sama mami"
"Tidak perlu repot repot Pi"
"Kamu tidak suka papi sama mami kesana?"
"Bukan begitu pi"Kinar hanya diam, sebelum berangkat Kinar dan Irsyad berpamitan dan meninggalkan rumah kedua orang tua Irsyad, lagi dan lagi Kinar dan suami nya naik mobil masing masing, karena itu akan lebih baik, dia membawa mobil nya terlebih dahulu, baru Kinar mengikuti nya di belakang, karena Irsyad tidak memberitahu alamat nya, berumah tangga dengan orang yang tidak mencintai kita sama sekali itu benar benar sangat sulit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments
Aisyah Aisyah
iya kak
2023-03-05
0
ani surani
susah ya kalo hidup berrumah tangga spt itu. kasian Kinar 🤔🤔
2023-03-05
0