Ada Yang Berubah

Irsyad turun ke bawah untuk makan, dari kamar Irsyad sudah niat untuk makan malam bersama dengan Kinar, tapi begitu ia sampai bawah ia melihat Kinar sudah tertidur dengan pulas

"Maafkan aku Kin, aku tidak suka melihat sikap mu, kau bisa berbagi cerita dengan Nina tetapi tidak dengan ku, sebenarnya aku dengan Susan bukan karena aku sangat mencintai nya, tapi aku hanya ingin membuat mu cemburu sakit hati, ternyata aku salah Kin, kau tetap bersikap baik, kau tetap menjadi istri yang setia, meski aku berkali kali menyakiti mu"gumam Irsyad, di lihat nya makanan yang tersedia di meja semua hanya untuk diri nya

Malam ini begitu Irsyad selesai makan dia mencuci piring bekas makan dan gelas teh nya, Irsyad mencoba meringankan pekerjaan Kinar.

Setiap pagi Kinar tidak lupa selalu membuatkan sarapan untuk Irsyad, setelah selesai Kinar merapikan rumah, karena hari ini week end Kinar ingin setelah pekerjaan nya selesai ia ingin ke rumah mami mertua nya.

Irsyad memandangi Kinar yang sedang merapikan rumah, terlihat jelas wajah lelah Kinar, tapi itu tidak membuat nya berhenti, begitu selesai ia mandi, semenjak tinggal di apartemen ini, ia hanya dua kali masuk kamar irsyad, karena ia tidak mau Irsyad akan berkata menyakitkan terhadap diri nya.

Kinar sedang bersiap siap untuk pergi, tapi mood nya jadi hilang ketika susan datang menemui suami nya, ia tidak menyalahkan Susan sepenuhnya, tapi ini kesalahan Irsyad, dia bisa menolak nya atau dia bisa menemui kekasih nya di luar, tapi Kinar tidak memiliki hak

Kinar keluar menuju pintu, Irsyad hanya memandang punggung Kinar

"Kemana dia akan pergi? Kalau di lihat dari penampilanya seperti nya dia akan keluar untuk membeli sesuatu, karena ia hanya memakai kaos oblong dan celana panjang model kolor, kenapa aku perduli terhadapnya, tidak aku memang perduli karena Kinar sudah baik pada ku selama ini"batin Irsyad

"Kamu kenapa sayang? Kenapa kamu memperhatikan istri mu begitu dalam? Kamu mulai menyukainya?"

"Ah tidak,,"jawab Irsyad gugup"kita akan kemana?"

"Kita jalan keluar aja ya sayang"

"Boleh, aku ingin makan es krim,pasti seru"kata susan dengan manja, dan mereka pergi keluar berdua, sampai di lobi ternyata Kinar sedang duduk di sofa, begitu melihat Irsyad dan Susan sudah keluar dari apartemen, Kinar ingin masuk ke dalam apartemen

"Kau belum pergi?"tanya Irsyad memandang wajah Kinar yang memang akhir akhir ini pucat dan tidak bersemangat

"Aku lupa membawa dompet ku"sahut Kinar sambil berjalan menuju lift

"Ambilah"kata irsyad dengan menyerahkan uang seratus ribuan beberapa lembar, membuat Kinar terkejut

"Ini terlalu banyak, aku hanya butuh untuk ongkos"

"Ambilah, seharusnya kau berterima kasih pada ku, karena aku sudah memberi mu uang"

"Jika kamu tidak ikhlas memberi ku uang tidak masalah, tapi jangan kata kan seperti itu"kata Kinar dengan menarik kasar uang dari tangan Irsyad dan langsung berlalu dari hadapan mereka berdua

"Sayang itu banyak sekali, dia hanya butuh buat ongkos"kata Susan merasa tidak senang jika kekasih nya memberikan uang pada istri nya

"Aku suami nya Susan, bahkan aku tidak pernah memberinya uang, dan ternyata dia ingin menolak nya"

"Tetapi aku tidak suka"Irsyad hanya menarik nafas nya

"Itu sama saja"Susan menggandeng tangan Irsyad sambil melipat wajah nya

Di dalam taksi, Kinar menghitung uang yang di berikan Irsyad pada nya, ternyata dua juta rupiah ah lumayan

"Sayang kamu tau tidak nak? Ini pertama kali nya ayah kamu memberikan uang pada ibu mu, sebaiknya uang ini kita guna kan untuk apa ya?"tanya Kinar kepada bayi nya yang di dalam perut sambil membelainya"Kita guna kan untuk ke dokter ya sayang?"Kinar tersenyum"Kamu jangan marah ya sama ibu, karena ibu belum memberitahukan ayah mu tentang kehadiran mu di perut ibu"Kinar benar benar merasa bahagia karena sekarang Kinar tidak lagi merasa kesepian, tidak lagi merasa tidak memiliki teman ketika berada di rumah, karena sekarang sudah ada teman untuk di ajak nya bicara

Taksi berhenti tepat di depan rumah mertua nya, tidak lupa membayar taksi, setelah itu Kinar berjalan menuju rumah Tatit, rumah yang memiliki pagar begitu tinggi dan begitu megah

"Eh non Kinar,,, masuk non"ternyata pak Kasim ramah banget orang nya

"Iya pak, mami ada pak?"

"Ada non di dalam"Kinar masuk tanpa menekan bel atau pun mengetuk pintu

"Mam,,, mam"panggil Kinar

"Iya sayang, mami lagi di dapur"sahut Tatit ,Kinar berjalan menuju dapur

"Mam masak apa?"

"Lagi masak apa ya,,, kamu mau makan apa?"

"apa saja mam"jawab Kinar, memperhatikan Tatit yang sedang memotong sayur

"Gimana kabar calon cucu mami sayang?"

"baik mam"

"Non Kinar mau minum apa?

"Apa saja bi"bibi begitu suka dengan Kinar, karena Kinar ia tidak pemilih dan tidak suka merepot kan orang lain

"Suami kamu tidak ikut?"tanya Tatit

"Ada urusan mam"

"Kamu kemari naik apa?"

"Taksi mam"

"Mami tidak pernah lihat mobil kamu?"tanya Tatit dengan memandang Kinar"mobil nya kamu jual"Kinar tersenyum

"Tidak mam, mobil nya sama Nina"

"Kok bisa?"

"Nina takut kalau aku bawa mobil sendiri mam"

"mami suka dengan Nina"Kinar hanya tersenyum dengan menyeruput jus jeruk

"Apa Irsyad sudah membawa orang yang membantu mu membersihkan rumah?"

"Belum mam"jawab Kinar dengan menggelengkan kepala

"Kenapa Irsyad tidak mendengar kan mami?"

"Bukan mas Irsyad yang tidak mau mam, tapi aku"

"Kenapa"

"Aku masih kuat mam"

"Tapi mami khawatir sayang"

"Mami jangan khawatir"Kinar buru buru berjalan menuju wastafel, karena tiba tiba Kinar merasa perut nya sedang mual

"Hoek,Hoek"Tatit mendekati Kinar dan membantu dengan memijit tengkuknya

"Kamu mual?

"Sedikit mam"jawab Kinar dengan kumur kumur"Kalau ngidam memang seperti ini ya mam?"

"Tentu sayang, tapi ini terjadi di awal awal kehamilan atau di semester pertama, setelah itu akan hilang sendiri, apa kamu juga merasa pusing?"tanya Tatit dengan penuh perhatian, ia melihat wajah Kinar yang pucat

"Hm"jawab Kinar

"Kamu istirahat saja ya, nanti kalau mami sudah selesai mami panggil"

"Terima kasih mam"Kinar berjalan menuju kamar Irsyad, tapi langkah nya terhenti ketika mengingat di kamar Irsyad semua nya penuh dengan foto Susan"Lebih baik aku ke kamar, tapi tidak"gumam Kinar, akhir nya Kinar tidur di kamar Irsyad, dia tidak perduli dinding kamar Irsyad penuh dengan foto Susan.

Entah sudah berapa lama Kinar tertidur, ketika ia bangun jam sudah menunjukan pukul12.30, ah selama itu Kinar tidur

"Kenapa mami tidak membangun kan ku?"tanya Kinar pada diri nya sendiri, semenjak hamil Kinar hobi banget yang nama nya tidur.

Terpopuler

Comments

Nurhayati

Nurhayati

Semoga debay sehat dan kuat ya Kinar......
Tetaplah jadi istri yang baik dan setia.....
Suatu saat mata hati Irsyad akan terbuka agar bisa membedakan kerikil dengan berlian.

2023-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Sah
3 Cuek
4 Menyesal
5 Menatap Ku
6 Seperti Biasa
7 Rumah Baru
8 Masih Rumah Baru
9 Menginap di Rumah Mama
10 Tanda Tanda
11 Makan Mie Ayam
12 Diam
13 Masih Diam
14 Infus
15 Kehadiran Mami Nya
16 Masih Kehadiran Mami nya
17 Sedikit Kecewa
18 Masih Sedikit Kecewa
19 Ada Yang Berubah
20 Masih Ada yang Berubah
21 Istirahat
22 Bertengkar
23 Masih Bertengkar
24 Makan Bersama
25 Cemburu
26 Ketahuan
27 Masih Ketahuan
28 Merasa Bersalah
29 Masih Merasa Bersalah
30 Benarkah
31 Masih Benarkah
32 Marah Besar
33 Kecewa
34 Masih Kecewa
35 Masih Kecewa
36 Khawatir
37 Di Jenguk
38 Pulang
39 Masih Pulang
40 Lelah
41 Masih lelah
42 Menghindar
43 Masih Menghindar
44 Masih Menghindar
45 Masih Menghindar
46 Takut Kehilangan
47 Di izin kan pulang
48 Masuk Kantor
49 Bertemu klien
50 Masih Bertemu Klien
51 Menamparnya
52 Marah Besar
53 Merasa Iri
54 Begitu Khawatir
55 Masih Begitu Khawatir
56 Mengatakan Semuanya
57 Bingung
58 Merasa Lebih Baik
59 Mulai Dari Awal
60 Menangis
61 Masih Menangis
62 Penyesalan Yang Begitu Dalam
63 Keadaan Telah Berubah
64 Merasa Heran
65 Masih Merasa Heran
66 Jangan Menyerah
67 Masih Jangan Menyerah
68 Kebiasaan Baru
69 Resign
70 Kembali ke Jogja
71 Hotel
72 Berkunjung
73 Hilangkan Rasa Ego
74 Penyesalan
75 Jatuh
76 Masih Jatuh
77 Merawat
78 Masih Merawat
79 Gelisah
80 Masih Gelisah
81 Masih Gelisah
82 Masih Gelisah
83 Marah nya Seorang Ibu
84 Ada Yang Berbeda
85 Terkejut
86 Masih Terkejut
87 Masih Terkejut
88 Penyesalan Terdalam
89 Cinta Yang Tumbuh
90 Terlalu Mual
91 Begitu Marah
92 Tidak Sengaja
93 Emosi
94 Terheran Heran
95 Senyum Kemenangan
96 Kasih Sayang Seorang Ibu
97 Keegoisan Seorang Ayah
98 Menyerah
99 Belum Cukup Puas
100 Terasa Sesak
101 Bahagia
102 Rasa Penyesalan
103 Pertemuan
104 Masih Pertemuan
105 Mulai Berani
106 Rasa Takut
107 Rasa Khawatir
108 Masih Rasa Khawatir
109 Penasaran
110 Mimpi
111 Menyesal
112 Rindu
113 Masih Rindu
114 Belajar Ikhlas
115 Berusaha Menerima
116 Tentang Takdir
117 Iba
118 Rasa Bahagia
119 Masih Tidak Percaya
120 Masih Tidak Percaya
121 Merajuk
122 Cemburu
123 Masih Cemburu
124 Sensitif
125 Masih Sensitif
126 Masih Sensitif
127 Cemburu
128 Bertengkar
129 Ini lah
130 Takdir
131 Wajah Bahagia
132 Kabar Bahagia
133 Khawatir
134 Takut
135 Sakit Hati Kembali
136 Masih Sakit Hati Kembali
137 Masih Sakit Hati Kembali
138 Berusaha Untuk Percaya
139 Rindu Tak Sampai
140 Masih Meragukan nya
141 Rasa Bahagia itu Indah
142 Di Goda
143 Terharu dan Bahagia
144 Masih Terharu dan Bahagia
145 Bahagia atau sedih
146 Iri
147 Hari Bahagia
148 Masih Hari Bahagia
149 Rasa Bahagia
150 Marah, Kecewa dan sakit hati
151 Bucin
152 Terharu
153 Sangat Khawatir
154 Masih sangat khawatir
155 Khawatir Bercampur Marah
156 Terluka
157 Tidak Sabar
158 Masih Tidak Sabar
159 Menahan Rindu
160 Marah Besar
161 Masih Marah Besar
162 Kecewa, Terluka, Sakit hati
163 Tidak akan sanggup
164 Masih Tidak Akan Sanggup
165 Terharu
166 Nyesak
167 Masih nyesak
168 Candu
169 Iba
170 Masih Iba
171 Rindu
172 Geram Plus Emosi
173 Malu
174 Bahagia atau Sedih
175 Masih Bahagia atau Sedih
176 Curhat
177 Berkunjung
178 Benarkah selingkuh
179 Memberikan Penjelasan
180 Merasa Iri
181 Cemburu
182 Masih Cemburu
183 Cemburu Tak Jelas
184 Merasa Malu
185 Gelisah
186 Seperti Mimpi
187 Masih Seperti Mimpi
188 Memberikan semangat
189 Satu Nasib
190 Berusaha kuat
191 Terkejut
192 Masih Terkejut
193 Tidak Percaya
194 Antrian Panjang
195 Yang kedua kali nya
196 Masih yang kedua kali nya
197 Terlalu sakit
198 Penasaran
199 Tidak Menyangka
200 Bingung
201 Antara sedih dan bahagia
202 Rasa Cemas dan khawatir
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Menolak
2
Sah
3
Cuek
4
Menyesal
5
Menatap Ku
6
Seperti Biasa
7
Rumah Baru
8
Masih Rumah Baru
9
Menginap di Rumah Mama
10
Tanda Tanda
11
Makan Mie Ayam
12
Diam
13
Masih Diam
14
Infus
15
Kehadiran Mami Nya
16
Masih Kehadiran Mami nya
17
Sedikit Kecewa
18
Masih Sedikit Kecewa
19
Ada Yang Berubah
20
Masih Ada yang Berubah
21
Istirahat
22
Bertengkar
23
Masih Bertengkar
24
Makan Bersama
25
Cemburu
26
Ketahuan
27
Masih Ketahuan
28
Merasa Bersalah
29
Masih Merasa Bersalah
30
Benarkah
31
Masih Benarkah
32
Marah Besar
33
Kecewa
34
Masih Kecewa
35
Masih Kecewa
36
Khawatir
37
Di Jenguk
38
Pulang
39
Masih Pulang
40
Lelah
41
Masih lelah
42
Menghindar
43
Masih Menghindar
44
Masih Menghindar
45
Masih Menghindar
46
Takut Kehilangan
47
Di izin kan pulang
48
Masuk Kantor
49
Bertemu klien
50
Masih Bertemu Klien
51
Menamparnya
52
Marah Besar
53
Merasa Iri
54
Begitu Khawatir
55
Masih Begitu Khawatir
56
Mengatakan Semuanya
57
Bingung
58
Merasa Lebih Baik
59
Mulai Dari Awal
60
Menangis
61
Masih Menangis
62
Penyesalan Yang Begitu Dalam
63
Keadaan Telah Berubah
64
Merasa Heran
65
Masih Merasa Heran
66
Jangan Menyerah
67
Masih Jangan Menyerah
68
Kebiasaan Baru
69
Resign
70
Kembali ke Jogja
71
Hotel
72
Berkunjung
73
Hilangkan Rasa Ego
74
Penyesalan
75
Jatuh
76
Masih Jatuh
77
Merawat
78
Masih Merawat
79
Gelisah
80
Masih Gelisah
81
Masih Gelisah
82
Masih Gelisah
83
Marah nya Seorang Ibu
84
Ada Yang Berbeda
85
Terkejut
86
Masih Terkejut
87
Masih Terkejut
88
Penyesalan Terdalam
89
Cinta Yang Tumbuh
90
Terlalu Mual
91
Begitu Marah
92
Tidak Sengaja
93
Emosi
94
Terheran Heran
95
Senyum Kemenangan
96
Kasih Sayang Seorang Ibu
97
Keegoisan Seorang Ayah
98
Menyerah
99
Belum Cukup Puas
100
Terasa Sesak
101
Bahagia
102
Rasa Penyesalan
103
Pertemuan
104
Masih Pertemuan
105
Mulai Berani
106
Rasa Takut
107
Rasa Khawatir
108
Masih Rasa Khawatir
109
Penasaran
110
Mimpi
111
Menyesal
112
Rindu
113
Masih Rindu
114
Belajar Ikhlas
115
Berusaha Menerima
116
Tentang Takdir
117
Iba
118
Rasa Bahagia
119
Masih Tidak Percaya
120
Masih Tidak Percaya
121
Merajuk
122
Cemburu
123
Masih Cemburu
124
Sensitif
125
Masih Sensitif
126
Masih Sensitif
127
Cemburu
128
Bertengkar
129
Ini lah
130
Takdir
131
Wajah Bahagia
132
Kabar Bahagia
133
Khawatir
134
Takut
135
Sakit Hati Kembali
136
Masih Sakit Hati Kembali
137
Masih Sakit Hati Kembali
138
Berusaha Untuk Percaya
139
Rindu Tak Sampai
140
Masih Meragukan nya
141
Rasa Bahagia itu Indah
142
Di Goda
143
Terharu dan Bahagia
144
Masih Terharu dan Bahagia
145
Bahagia atau sedih
146
Iri
147
Hari Bahagia
148
Masih Hari Bahagia
149
Rasa Bahagia
150
Marah, Kecewa dan sakit hati
151
Bucin
152
Terharu
153
Sangat Khawatir
154
Masih sangat khawatir
155
Khawatir Bercampur Marah
156
Terluka
157
Tidak Sabar
158
Masih Tidak Sabar
159
Menahan Rindu
160
Marah Besar
161
Masih Marah Besar
162
Kecewa, Terluka, Sakit hati
163
Tidak akan sanggup
164
Masih Tidak Akan Sanggup
165
Terharu
166
Nyesak
167
Masih nyesak
168
Candu
169
Iba
170
Masih Iba
171
Rindu
172
Geram Plus Emosi
173
Malu
174
Bahagia atau Sedih
175
Masih Bahagia atau Sedih
176
Curhat
177
Berkunjung
178
Benarkah selingkuh
179
Memberikan Penjelasan
180
Merasa Iri
181
Cemburu
182
Masih Cemburu
183
Cemburu Tak Jelas
184
Merasa Malu
185
Gelisah
186
Seperti Mimpi
187
Masih Seperti Mimpi
188
Memberikan semangat
189
Satu Nasib
190
Berusaha kuat
191
Terkejut
192
Masih Terkejut
193
Tidak Percaya
194
Antrian Panjang
195
Yang kedua kali nya
196
Masih yang kedua kali nya
197
Terlalu sakit
198
Penasaran
199
Tidak Menyangka
200
Bingung
201
Antara sedih dan bahagia
202
Rasa Cemas dan khawatir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!