Sah

Akhir nya hari yang Kinar takut kan terjadi juga, dengan lantang Irsyad mengucapkan ijab qobul tanpa salah. Seluruh tubuh Kinar terasa lemas sudah mengingat kini status nya menjadi nyonya Irsyad Hermawan, setelah menanda tangani berkas pernikahan, kedua nya saling menukar kan cincin, wajah Kinar kelihatan begitu gugup ketika memasang kan cincin di jari Irsyad, Tidka dengan Irsyad, ia begitu santai, dan tanpa ragu dia mengecup kening Kinar yang kini telah resmi menjadi istri nya, sungguh kedua nya kelihatan sangat bahagia atas pernikahan ini. Benar benar drama yang luar biasa, dengan gaya santai nya Irsyad memeluk Kinar di depan kamera dan senyum bahagia menghiasi bibir nya, Kinar heran kenapa dia bisa sesantai ini, bukankah pernikahan ini atas perjodohan? Kenapa dia bisa terlihat bahagia?

tamu undangan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, semua karyawan dan kerabat dari kedua nya juga turut di undang, mata Kinar menatap wanita yang sedang menatap nya. Tidak salah lagi wanita itu adalah kekasih suami nya, begitu tamu undangan selesai mengucapkan selamat, Irsyad berjalan menuju ke arah ke kasih nya, dan ia menarik tangan wanita nya, kenapa Kinar harus marah dan kenapa ia harus cemburu. Dan kenapa Kinar tidak suka melihat semua itu bukan kah ia tidak memiliki rasa sedikit pun terhadap nya? Bodoh nya Kinar

"Sayang"

"Kamu jangan pernah cemburu dengan Kinar, meskipun aku sudah menikah dengan nya, sedikit pun aku tidak memiliki rasa terhadap nya"

"Sekarang kamu bicara seperti itu, tapi aku yakin kalau kamu akan mencintai nya?"air mata jatuh dari pelupuk mata nya

"Percaya sama aku ya beb"

"Kamu janji tidak akan pernah jatuh cinta pada nya? Ataupun menghabiskan malam pertama dengan nya"

"Aku janji"pelukan Irsyad begitu mesra"Pulanglah waktu sudah malam besok kita akan bertemu"

"Kamu janji sayang?"

"ya"dengan mencium pipi nya

Kinar masuk kedalam kamar hotel duluan, dan membersihkan diri nya di kamar mandi, setelah itu ia langsung tidur karena ia merasa tubuh nya begitu lelah, dan ia tidak tau kapan Irsyad masuk ke dalam kamar, Kinar terbangun ketika ia merasa ada seseorang yang sedang mencium bibir nya, betapa terkejut nya ia ternyata Irsyad yang sedang mencium nya, spontan ia mendorong tubuh suami nya

"Apa yang kamu lakukan mas?" dia tersenyum

"Kamu bertanya apa yang aku lakukan?"senyum sinis tersungging di bibir nya"Aku laki laki normal dan kamu istri ku, bagaimana mungkin aku melewatkan malam pertama kita begitu saja"

"Tidak!!"

"Kenapa?"

"Bukan kah kamu terpaksa menikah dengan ku? Lalu mengapa kamu menginginkan malam pertama ini?"

"Kinar, Kinar, kamu itu bodoh atau lugu?" tanya nya"Tunggu bukan kah lugu dan bodoh itu hanya beda tipis?"

"Apa maksud kamu?"dia tidak menjawab pertanyaan Kinar dan ia langsung menindih tubuh kecil istri nya. Dengan kasar dia merenggut kesucian Kinar yang ia jaga selama 33 tahun, dia melakukan nya seperti binatang buas tanpa perasaan, rasa nya tubuh Kinar remuk redam, ia menarik selimut dengan menangis, suami macam apa dia sedikit pun tidak ada lembut nya, apa dia tidak tau kalau Istrinya masih virgin?

"Aku tidak menyangka di usia 33 tahun kamu masih original"Kinar tidak menjawab perkataan nya karena hati nya sungguh sakit atas perlakuan nya.

Pagi masih begitu gelap Kinar berjalan ke arah kamar mandi, ia merasakan nyeri di antara kedua pangkal paha nya, ia berusaha menahan nya. Begitu selesai mandi ia bercermin dan alangkah terkejut nya ketika dia melihat seluruh leher nya begitu banyak tato berwarna merah buatan suaminya, bagaimana ia menutupi nya, apa kata kedua orang tuanya? Pasti mereka beranggapan Kinar tidak menginginkan perjodohan ini tapi justru ia menikmati malam pertama nya.

"Apa yang kamu lihat?"pertanyaan bodoh, Kinar tidak menjawab nya dan keluar dari kamar

"Dasar lelaki egois"gerutu Kinar"Apa dia sudah gila membuat tato begitu banyak di leher ku, apa tidak ada tempat lain selain di leher? Atau dia sengaja membuat ku malu di depan kedua orang tua ku dan juga orang tua nya, dan aku pasti mendapat ejekan dari semua karyawan dan juga teman teman ku, kalau seperti ini aku bisa malu"

"Bangunlah dan segera mandi"kata Kinar pelan, dia masih santai menikmati tidur nya"Apa kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?"

"Diam lah dan jangan banyak bicara"kalau seperti ini hubungan rumah tangga nya, yang ada Kinar bisa kena serangan jantung bahkan struk mendadak

"Aku ingin kembali kerumah"

"Rumah siapa?"dingin sekali jawaban nya

"Rumah siapa saja asal kan tidak disini"

"Kenapa? Bukan kah kita sedang menikmati sebagai pasangan pengantin baru"ejek nya dengan menatap Kinar sinis

"hmm"Kinar menarik nafas yang terasa sesak"aku ingin pulang, jika kamu tidak ingin pulang, baiklah"kata Kinar dengan berdiri"aku akan pulang sendiri"dia tetap santai

"Kalau kamu ingin pulang duluan silahkan, aku masih menikmati tidur indah ku"dengan langkah kasar Kinar keluar dari kamar dan menuju parkiran, semua karyawan menunduk kan badan nya ketika ia melewati nya

"Ada yang bisa saya bantu nona?"

"Tidak terima kasih"semua tersenyum ke arah Kinar

Namun Kinar tidak perduli, mungkin dia sedang menertawakan leher nya yang banyak tato, dasar Irsyad gila, ia tidak memiliki kata kata lagi melihat tingkah dan perbuatan suami nya. Tapi Kinar harus pulang kemana?

"Ya aku ke rumah Tante Tatit saja, karena aku tidak ingin ke dua orang tua ku membulyku karena semua ini"

Begitu sampai mobil Kinar langsung masuk dan meninggalkan parkiran hotel milik orang tua Irsyad, ah kenapa ia menyebut nama suami nya begitu romantis. Ia melajukan mobil nya sangat kencang dan ia memakirkan mobil nya tepat di depan rumah tante Tatit mami mertua nya

"Kenapa aku ke rumah tante Tatit?" Kinar menarik nafas nya dan berjalan menuju pintu dan menekan bel, beberapa saat kemudian pintu di buka, ah ternyata tante Tatit yang membuka nya

"Kamu sendirian?

"Iya tan"

"dimana suami kamu?"

"Masih di hotel"

"kamu meninggalkan nya?"

"Dia sudah besar Tan"

"Apa! kamu memanggil saya dengan sebutan tan? Kinar Tante sekarang sudah menjadi mertua kamu dan panggil Tante dengan sebutan mami"

"Tante, aku sudah 33 tahun memanggil Tante, susah harus menyebut dengan sebutan yang lain"

"Kamu harus bisa"Kinar langsung masuk ke dalam kamar

"Eh kamu mau kemana?"panggil Tatit

"mau ke kamar Tan"

"Eh tunggu"dengan menarik tangan Kinar"ini kenapa?" Tatit menyentuh leher nya, dengan spontan membuat wajah Kinar menjadi bersemu merah bak tomat di bakar

"Tante,,,"panggil Kinar manja

"Jangan bilang kamu sudah menghabiskan malam pertama kalian?"

"Terpaksa Tante"

"Mami tidak perduli, mau itu terpaksa atau suka rela, yang penting kamu harus cepat hamil"

"Ah Tante"

"Kamu mau kemana?"

"Mau tidur Tan"jawab Kinar dengan berlalu dari hadapan Tatit, Tatit ersenyum bahagia melihat leher menantu nya penuh dengan tanda merah

"Kamu masih seperti dulu Kinar, itu yang Tante suka, eh kok Tante seharusnya mami"Tatit berbicara pada diri nya sendiri, melihat keponakan dan juga menantu sekaligus membuat nya lucu

Terpopuler

Comments

Junaidi Hutapea

Junaidi Hutapea

kasian kinar

2023-10-16

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2023-07-13

0

Siti Jufrah

Siti Jufrah

😊😊😊😊

2021-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak
2 Sah
3 Cuek
4 Menyesal
5 Menatap Ku
6 Seperti Biasa
7 Rumah Baru
8 Masih Rumah Baru
9 Menginap di Rumah Mama
10 Tanda Tanda
11 Makan Mie Ayam
12 Diam
13 Masih Diam
14 Infus
15 Kehadiran Mami Nya
16 Masih Kehadiran Mami nya
17 Sedikit Kecewa
18 Masih Sedikit Kecewa
19 Ada Yang Berubah
20 Masih Ada yang Berubah
21 Istirahat
22 Bertengkar
23 Masih Bertengkar
24 Makan Bersama
25 Cemburu
26 Ketahuan
27 Masih Ketahuan
28 Merasa Bersalah
29 Masih Merasa Bersalah
30 Benarkah
31 Masih Benarkah
32 Marah Besar
33 Kecewa
34 Masih Kecewa
35 Masih Kecewa
36 Khawatir
37 Di Jenguk
38 Pulang
39 Masih Pulang
40 Lelah
41 Masih lelah
42 Menghindar
43 Masih Menghindar
44 Masih Menghindar
45 Masih Menghindar
46 Takut Kehilangan
47 Di izin kan pulang
48 Masuk Kantor
49 Bertemu klien
50 Masih Bertemu Klien
51 Menamparnya
52 Marah Besar
53 Merasa Iri
54 Begitu Khawatir
55 Masih Begitu Khawatir
56 Mengatakan Semuanya
57 Bingung
58 Merasa Lebih Baik
59 Mulai Dari Awal
60 Menangis
61 Masih Menangis
62 Penyesalan Yang Begitu Dalam
63 Keadaan Telah Berubah
64 Merasa Heran
65 Masih Merasa Heran
66 Jangan Menyerah
67 Masih Jangan Menyerah
68 Kebiasaan Baru
69 Resign
70 Kembali ke Jogja
71 Hotel
72 Berkunjung
73 Hilangkan Rasa Ego
74 Penyesalan
75 Jatuh
76 Masih Jatuh
77 Merawat
78 Masih Merawat
79 Gelisah
80 Masih Gelisah
81 Masih Gelisah
82 Masih Gelisah
83 Marah nya Seorang Ibu
84 Ada Yang Berbeda
85 Terkejut
86 Masih Terkejut
87 Masih Terkejut
88 Penyesalan Terdalam
89 Cinta Yang Tumbuh
90 Terlalu Mual
91 Begitu Marah
92 Tidak Sengaja
93 Emosi
94 Terheran Heran
95 Senyum Kemenangan
96 Kasih Sayang Seorang Ibu
97 Keegoisan Seorang Ayah
98 Menyerah
99 Belum Cukup Puas
100 Terasa Sesak
101 Bahagia
102 Rasa Penyesalan
103 Pertemuan
104 Masih Pertemuan
105 Mulai Berani
106 Rasa Takut
107 Rasa Khawatir
108 Masih Rasa Khawatir
109 Penasaran
110 Mimpi
111 Menyesal
112 Rindu
113 Masih Rindu
114 Belajar Ikhlas
115 Berusaha Menerima
116 Tentang Takdir
117 Iba
118 Rasa Bahagia
119 Masih Tidak Percaya
120 Masih Tidak Percaya
121 Merajuk
122 Cemburu
123 Masih Cemburu
124 Sensitif
125 Masih Sensitif
126 Masih Sensitif
127 Cemburu
128 Bertengkar
129 Ini lah
130 Takdir
131 Wajah Bahagia
132 Kabar Bahagia
133 Khawatir
134 Takut
135 Sakit Hati Kembali
136 Masih Sakit Hati Kembali
137 Masih Sakit Hati Kembali
138 Berusaha Untuk Percaya
139 Rindu Tak Sampai
140 Masih Meragukan nya
141 Rasa Bahagia itu Indah
142 Di Goda
143 Terharu dan Bahagia
144 Masih Terharu dan Bahagia
145 Bahagia atau sedih
146 Iri
147 Hari Bahagia
148 Masih Hari Bahagia
149 Rasa Bahagia
150 Marah, Kecewa dan sakit hati
151 Bucin
152 Terharu
153 Sangat Khawatir
154 Masih sangat khawatir
155 Khawatir Bercampur Marah
156 Terluka
157 Tidak Sabar
158 Masih Tidak Sabar
159 Menahan Rindu
160 Marah Besar
161 Masih Marah Besar
162 Kecewa, Terluka, Sakit hati
163 Tidak akan sanggup
164 Masih Tidak Akan Sanggup
165 Terharu
166 Nyesak
167 Masih nyesak
168 Candu
169 Iba
170 Masih Iba
171 Rindu
172 Geram Plus Emosi
173 Malu
174 Bahagia atau Sedih
175 Masih Bahagia atau Sedih
176 Curhat
177 Berkunjung
178 Benarkah selingkuh
179 Memberikan Penjelasan
180 Merasa Iri
181 Cemburu
182 Masih Cemburu
183 Cemburu Tak Jelas
184 Merasa Malu
185 Gelisah
186 Seperti Mimpi
187 Masih Seperti Mimpi
188 Memberikan semangat
189 Satu Nasib
190 Berusaha kuat
191 Terkejut
192 Masih Terkejut
193 Tidak Percaya
194 Antrian Panjang
195 Yang kedua kali nya
196 Masih yang kedua kali nya
197 Terlalu sakit
198 Penasaran
199 Tidak Menyangka
200 Bingung
201 Antara sedih dan bahagia
202 Rasa Cemas dan khawatir
203 Tidak Rela
204 Masih Tidak Rela
205 Telah Kembali
206 Mertua yang posesif
207 Masih Mertua Yang Posesif
208 Pernikahan Hanna
209 Masih Pernikahan Hanna
210 Masih Pernikahan Hanna
211 Terkejut
212 Minta Talak
213 Marah Besar
214 Kontraksi
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Menolak
2
Sah
3
Cuek
4
Menyesal
5
Menatap Ku
6
Seperti Biasa
7
Rumah Baru
8
Masih Rumah Baru
9
Menginap di Rumah Mama
10
Tanda Tanda
11
Makan Mie Ayam
12
Diam
13
Masih Diam
14
Infus
15
Kehadiran Mami Nya
16
Masih Kehadiran Mami nya
17
Sedikit Kecewa
18
Masih Sedikit Kecewa
19
Ada Yang Berubah
20
Masih Ada yang Berubah
21
Istirahat
22
Bertengkar
23
Masih Bertengkar
24
Makan Bersama
25
Cemburu
26
Ketahuan
27
Masih Ketahuan
28
Merasa Bersalah
29
Masih Merasa Bersalah
30
Benarkah
31
Masih Benarkah
32
Marah Besar
33
Kecewa
34
Masih Kecewa
35
Masih Kecewa
36
Khawatir
37
Di Jenguk
38
Pulang
39
Masih Pulang
40
Lelah
41
Masih lelah
42
Menghindar
43
Masih Menghindar
44
Masih Menghindar
45
Masih Menghindar
46
Takut Kehilangan
47
Di izin kan pulang
48
Masuk Kantor
49
Bertemu klien
50
Masih Bertemu Klien
51
Menamparnya
52
Marah Besar
53
Merasa Iri
54
Begitu Khawatir
55
Masih Begitu Khawatir
56
Mengatakan Semuanya
57
Bingung
58
Merasa Lebih Baik
59
Mulai Dari Awal
60
Menangis
61
Masih Menangis
62
Penyesalan Yang Begitu Dalam
63
Keadaan Telah Berubah
64
Merasa Heran
65
Masih Merasa Heran
66
Jangan Menyerah
67
Masih Jangan Menyerah
68
Kebiasaan Baru
69
Resign
70
Kembali ke Jogja
71
Hotel
72
Berkunjung
73
Hilangkan Rasa Ego
74
Penyesalan
75
Jatuh
76
Masih Jatuh
77
Merawat
78
Masih Merawat
79
Gelisah
80
Masih Gelisah
81
Masih Gelisah
82
Masih Gelisah
83
Marah nya Seorang Ibu
84
Ada Yang Berbeda
85
Terkejut
86
Masih Terkejut
87
Masih Terkejut
88
Penyesalan Terdalam
89
Cinta Yang Tumbuh
90
Terlalu Mual
91
Begitu Marah
92
Tidak Sengaja
93
Emosi
94
Terheran Heran
95
Senyum Kemenangan
96
Kasih Sayang Seorang Ibu
97
Keegoisan Seorang Ayah
98
Menyerah
99
Belum Cukup Puas
100
Terasa Sesak
101
Bahagia
102
Rasa Penyesalan
103
Pertemuan
104
Masih Pertemuan
105
Mulai Berani
106
Rasa Takut
107
Rasa Khawatir
108
Masih Rasa Khawatir
109
Penasaran
110
Mimpi
111
Menyesal
112
Rindu
113
Masih Rindu
114
Belajar Ikhlas
115
Berusaha Menerima
116
Tentang Takdir
117
Iba
118
Rasa Bahagia
119
Masih Tidak Percaya
120
Masih Tidak Percaya
121
Merajuk
122
Cemburu
123
Masih Cemburu
124
Sensitif
125
Masih Sensitif
126
Masih Sensitif
127
Cemburu
128
Bertengkar
129
Ini lah
130
Takdir
131
Wajah Bahagia
132
Kabar Bahagia
133
Khawatir
134
Takut
135
Sakit Hati Kembali
136
Masih Sakit Hati Kembali
137
Masih Sakit Hati Kembali
138
Berusaha Untuk Percaya
139
Rindu Tak Sampai
140
Masih Meragukan nya
141
Rasa Bahagia itu Indah
142
Di Goda
143
Terharu dan Bahagia
144
Masih Terharu dan Bahagia
145
Bahagia atau sedih
146
Iri
147
Hari Bahagia
148
Masih Hari Bahagia
149
Rasa Bahagia
150
Marah, Kecewa dan sakit hati
151
Bucin
152
Terharu
153
Sangat Khawatir
154
Masih sangat khawatir
155
Khawatir Bercampur Marah
156
Terluka
157
Tidak Sabar
158
Masih Tidak Sabar
159
Menahan Rindu
160
Marah Besar
161
Masih Marah Besar
162
Kecewa, Terluka, Sakit hati
163
Tidak akan sanggup
164
Masih Tidak Akan Sanggup
165
Terharu
166
Nyesak
167
Masih nyesak
168
Candu
169
Iba
170
Masih Iba
171
Rindu
172
Geram Plus Emosi
173
Malu
174
Bahagia atau Sedih
175
Masih Bahagia atau Sedih
176
Curhat
177
Berkunjung
178
Benarkah selingkuh
179
Memberikan Penjelasan
180
Merasa Iri
181
Cemburu
182
Masih Cemburu
183
Cemburu Tak Jelas
184
Merasa Malu
185
Gelisah
186
Seperti Mimpi
187
Masih Seperti Mimpi
188
Memberikan semangat
189
Satu Nasib
190
Berusaha kuat
191
Terkejut
192
Masih Terkejut
193
Tidak Percaya
194
Antrian Panjang
195
Yang kedua kali nya
196
Masih yang kedua kali nya
197
Terlalu sakit
198
Penasaran
199
Tidak Menyangka
200
Bingung
201
Antara sedih dan bahagia
202
Rasa Cemas dan khawatir
203
Tidak Rela
204
Masih Tidak Rela
205
Telah Kembali
206
Mertua yang posesif
207
Masih Mertua Yang Posesif
208
Pernikahan Hanna
209
Masih Pernikahan Hanna
210
Masih Pernikahan Hanna
211
Terkejut
212
Minta Talak
213
Marah Besar
214
Kontraksi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!