New Ark?

Ujian Semester 1 di SMA Angkasa telah selesai. Mulai Senin ini, ada agenda wajib dari sekolah untuk para siswa, class meeting. Tujuannya tidak lain untuk meregangkan syaraf otak siswa setelah ujian kemarin. Class meeting biasanya diisi dengan berbagai lomba di bidang olahraga dan seni. Divisi Seni dan Olahraga OSIS SMA Angkasa sudah merancang semua jadwalnya.

Maya baru sampai sekolah saat ia melihat kerumunan siswa di papan pengumuman. Sudah pasti mereka mengecek jadwal lomba. Dilihatnya Riana keluar dari kerumunan.

Saat class meeting, Maya akan berjalan santai saat berangkat sehingga sekolah tidak terlalu sepi bila ia sampai, tidak seperti saat belajar maupun ujian. Bila di waktu-waktu tersebut sudah pasti Maya akan melangkah cepat saat berangkat agar memiliki cukup waktu untuk menyiapkan diri sebelum waktunya belajar ataupun ujian.

"Hari ini kelas Hardi tanding voli, May," ucap Riana. Melihat mata sahabatnya yang berbinar, Riana melanjutkan,"melawan kelas Herryl."

Seluruh siswa tahu bahwa kemampuan Herryl dan Hardi dalam voli sepadan. Pertandingan pembuka ini pasti sangat seru. Pastinya penonton akan berdesakan. Memikirkan hal itu, Maya melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

"Lah, dia jalan terus. May, temenin, mau ambil buku absen," pinta Riana. Kedua sahabat itu akhirnya berjalan menuju ruang guru. Buku absen kelas mereka menjadi tujuan.

"Eh, ada Kak Maya," sapa lelaki yang sepekan kemarin mewarnai hari-hari sekolahnya, Herryl. Saat itu Herryl juga akan masuk ke ruang guru.

"Ya," jawab Maya singkat. Matanya masih menatap ke arah Riana yang sedang memilah tumpukan buku absen.

"Eh, ada Herryl," ucap Riana. Ia sudah menemukan buku absen yang dicarinya.

"Hari ini saya tanding, Kak. Kakak berdua nonton, ya," undang Herryl. Maya hanya diam, tidak menjawab. Ia malas sekali berada di tengah kerumunan seperti itu.

"Sip, Ryl. Kita nonton kok nanti. Iya, kan, May?" jawab Riana menjanjikan.

Ngapain, sih, Riana, pakai bilang mau nonton segala? batin Maya. Padahal, ia tidak berminat sama sekali untuk menonton.

"Ya sudah, Ryl, kami duluan, ya," ucap Riana lagi sambil menggandeng tangan Maya.

"Yuk, mau baca Conan, nih," ucap Maya di tengah perjalanan.

"Kamu bawa Conan? Duh, pasti kamu nggak mau ngapa-ngapain setelah absen kalo udah bawa Conan," sahut Riana.

Ya, Riana sudah hapal segala hal tentang sahabatnya ini. Kalau sudah membawa buku, artinya Maya tidak mau melakukan kegiatan lain. Riana melirik tas biru milik Maya dan sudah yakin bahwa tidak hanya satu, tapi beberapa buku yang Maya bawa. Riana mendengus gemas membayangkannya.

"Mau ngapain lagi memang?" tanya Maya. Setahu ia, tidak ada ujian yang harus remedial.

"Suka-suka kamu, deh. Nanti temenin aku dulu nonton voli, sebentar aja," pinta Riana. Ia sudah meletakkan buku absen di meja guru kelas mereka. Tidak banyak siswa yang duduk di kelas karena mereka tidak perlu lagi belajar sementara ini.

"Nggak mau," jawab Maya, kukuh menolak.

...***...

Dan di sinilah ia, duduk berdua Riana di tengah penonton. Sebentar lagi pertandingan akan dimulai. Tampak tim kelas 2-7 dan kelas 3-1 sedang bersiap-siap, mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu. Maya mendengar sebagian siswa meneriakkan nama-nama pemain yang mereka dukung. Maya memegang botol minum biru miliknya, berjaga agar botol tersebut tidak berpindah tempat.

"Eh, Hardi udah masuk lapangan, May," ucap Riana sambil telunjuknya mengarah jam 2. Maya mengikuti arahan Riana dan melihat Hardi dengan seragam olahraganya bersama tim kelas 3-1.

"Eh itu Herryl juga," ucap Riana sambil menunjuk arah jam 10. Maya lagi-lagi mengikuti.

"Herryyyyyl!"

"Hardiiiii!"

Teriakan demi teriakan semakin menggema. Maya mulai tidak nyaman. Baru saja ingin berdiri, ia mendengar suara si cantik, Thalita.

"Herryl sayaaang, kamu bisa!" teriak Thalita. Maya memutar bola matanya dan berdiri sambil memegang botolnya.

"Eh, ada si culun. Mau nonton Herryl? Jangan, deh. Nanti orang-orang bisa muntah kalo lo di sini, hahahaha," celetuk Thalita begitu Maya melewatinya. Maya hanya diam, fokus untuk mencari jalan keluar dari bangku penonton ini. Riana kesal mendengarnya tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya mengikuti Maya saja.

Maya terbebas dari kerumunan penonton, menuju kelas. Tanpa ia sadari, dua pasang mata menatap kecewa karena permainan mereka tidak jadi ditonton oleh Maya.

Sampai di kelas, Maya membaca komik Detektif Conan. Riana yang bosan akhirnya mengobrol dengan Ramdan dan yang lainnya.

...***...

"May, nomor 95 udah rilis, kemarin gue beli," ujar Adrian bersemangat. Di tangannya sudah teracung komik karya Aoyama Gosho bercover sosok Conan Edogawa memakai setelan jas dan latar belakangnya berupa taman khas Jepang yang diambil dari sudut rumah tradisional. Adrian duduk manis di kursinya, tepat di belakang Maya. Maya kemudian menoleh dan matanya berbinar menatap buku **i**tu.

"Kamu update banget tanggal rilisnya, ya? Pinjaaaaam," ucap Maya tanpa malu, mengingat mereka sering ribut.

"Gue dulu. Ntar gue pinjemin kalo gue udahan," jawab Adrian mengelak. Maya cemberut mendengarnya sementara Adrian tertawa karena merasa sudah berhasil menjahili Maya. Selalu begitu.

Memang, sih, itu hak Adrian. Tapi, kan, bisa, nggak usah pamer kalau belum mau pinjemin, rutuk Maya dalam hati.

Tiba-tiba sebuah buku disodorkan di depannya. Itu komik yang baru saja ia bicarakan dengan Adrian. Maya menatap tangan yang memegang buku itu lalu mendongak. Ada wajah Adrian tersenyum di sana.

"Nih, gue udahan, kok. Kemaren sepupu gue beliin gue, yang ini buat lo aja," ujar Adrian lagi.

"Kok?" tanya Maya heran. Perasaannya tidak enak.

"Orang yang suka Detektif Conan sampe freak gitu baru lo, May. Anggap aja ini hadiah dari gue. Nggak ada lagi yang sesuka itu sama Conan selain kita di sekolah ini," jawab Adrian.

"Kayak bukan Adrian, kamu," ujar Maya sambil menerima buku itu dan berterima kasih. Adrian meningkahi dengan tertawa.

"Kapan lagi, kan, gue baik?" ucap Adrian bangga.

"Sombong," celetuk Maya sambil tertawa kecil.

...***...

Di sinilah ia, memegang buku dari Adrian, kenangan yang ia genggam.

Ya, jarang banget kenangan yang baik-baik sama dia, batin Maya.

Bel istirahat berbunyi. Riana segera berdiri.

"May, kita ke kantin, yuk. Katanya ada sandwich baru di Bu Ntin," ajak Riana. Maya mengangguk. Sepertinya hari ini ia harus merelakan uang sakunya untuk membeli sandwich baru itu. Tidak lupa digenggamnya komik yang tadi ia baca.

"Mumpung lagi class meeting," ujar Maya. Ya, di SMA Angkasa hanya saat class meeting dibolehkan membawa buku komik. Selain pekan tersebut, sangat dilarang. Jika kalian didapati membawanya saat razia, silakan masuk ke ruang konseling.

Saat melewati toilet, Maya berpapasan dengan Hardi yang baru selesai berganti baju.

"Conan, ya?" tanya Hardi sambil menatap buku yang dipegang Maya. Maya mengangguk. "Jadi inget Adrian," lanjut Hardi lagi. Maya hanya diam. "Duluan, ya," ucap Hardi pamit sambil menepuk kepala Maya, lalu pergi ke arah berlawanan.

Hardi tidak tahu bahwa sikapnya membuat pipi Maya merona dan jantungnya berdegup cepat. Dilangkahkan kakinya menuju kantin bersama Riana.

...-bersambung-...

Finally, sudah update lagi. New Ark sebentar lagi, yaaa. Kalau di seri super hero, New Ark itu mengarah ke babak baru, segmen baru. Kayak apa, ya, New Ark versi juara sekolah dan ketua OSIS? Stay tune di cerita ini 😊

Terpopuler

Comments

sry rahayu

sry rahayu

masa2 SMA ❤️❤️

2022-05-31

0

Een Suhaeni

Een Suhaeni

Detektive Conan, my favorite kartun. jadi inget zaman dulu ...

2021-09-27

0

Neno

Neno

jadi ingat waktu sekolh,jam pelajaran fisika malah bc komik,gurunya killer banget lagi..
Untung g di sita komiknya, soalnya pinjaman 😅😅😅

2021-08-15

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Ujian Semester 1
3 Kenalan Baru
4 Ujian Hari Ke-2
5 Masa Lalu?
6 Bertemu Geng Red Hot
7 Buah Bibir?
8 New Ark?
9 New Ark
10 Impian Ada di Tengah Peluh
11 Senyum yang Penting Bagiku
12 Percaya pada Mimpi Terbaik
13 Kegembiraan yang Misterius
14 Bertarunglah! Musuh terhebat adalah diri sendiri
15 Kekuatan Penuh Luka
16 Bangkitlah dan Terus Belajar
17 Never Ending Dream
18 By Your Side
19 Kencan?
20 Masa Depan yang Mendekat
21 I Lay My Love on You
22 Shape of My Heart
23 Drowning
24 Dari Balik Benua
25 Adrian van Coen
26 Kriminologi?
27 The Uneasiness I Feel
28 Karena Aku Ingin Menghapus Ketidaknyamanan Ini
29 Seperti Musim yang Meluap
30 Burung Hantu Kesayangan
31 Born to Make You Happy
32 More Than Words
33 Riana Gemas
34 Ke Oxford?
35 Puzzle of My Heart
36 Tak Membiarkanmu Sendirian
37 Hari Esok: Alasan untuk Berada di Sisinya
38 Hal Penting yang Disebut "Tujuan"
39 Tak Takut Apapun?
40 Feelings in My Heart
41 I Do Miss You
42 Reaching for A Love That Seems So Far
43 Apakah Sesuatu yang Penting itu Hancur?
44 Three Little Words
45 Bersama Keberanian dan Senyuman yang Kupeluk
46 Terus Berjuang dengan Senyumanmu
47 Menjaga Keyakinanmu
48 Masa Depan yang Ingin Kulindungi
49 My Heart is in Your Hand
50 Hati yang Terhubung Langit Dunia
51 Menuju Hiatus?
52 Lady Oscar?
53 Memantaskan Diri
54 Menjaga dengan Caraku
55 Berhenti Meragu
56 Say it Straight from My Heart
57 Ruang Rindu yang Mengalir Lembut
58 Every Little Thing
59 Genki Desuka?
60 Menapaki Mimpi
61 Mimpi yang Terlihat: Masa Depan Dirimu
62 Suatu Saat Kau Pasti Akan Sampai
63 Will Never Stop It
64 Can't Read the Future
65 Tanpamu: Teraniaya Sunyi
66 Metafora Semangat dan Kesuraman
67 Menyesap Rasa Tanpa
68 Melabuhkan Impian
69 Mengangkasa tanpa sayap?
70 Menyapa Rasa
71 Mencinta Penjaga
72 Banyak Jalan Menuju Roma
73 Toga: Batas Dunia Baru
74 Perjalanan ke Balik Benua?
75 Waktu untuk Hidupmu
76 Makan Malam?
77 Menggenggam Cahaya
78 Bergenggaman Menyatukan Langkah
79 Gerbang Timur: The Cold Summer
80 Menyeruakkan Asa
81 My One and Only
82 Menumpuk Rindu, Awal Sebuah Mimpi
83 Meraba Penyemangat
84 Bersama Keberanian yang Mendebarkan
85 Mencemburui Rasa
86 Luahan Rasa: Senyatanya Impian
87 Mencecap Rengkuhan
88 Menapaki Cita Tiga Masa
89 Meragui Ikatan?
90 Reuni Tak Terduga
91 You Change My World
92 Jamuan Spesial
93 Jaga Punggungku, Ya
94 Kegundahan Tuan Muda
95 Gulana dalam Keterjagaan
96 Mencoba Percayai Keajaiban
97 Show Me The Meaning of Being Lonely
98 Shinjiru Unmei
99 Jelang Puncak Asa
100 Senyatanya Satu Rasa
101 Extra Part: Aku Mau
102 Q n A
103 Herryl Universe?
104 Hari Spesial
105 Selamat Hari Ibu
106 Kapsul Waktu
107 Kisah Baru
108 Tentang Renjanasa dan Herryl
109 Kejutan Setahun
110 Perlakuanmu
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Ujian Semester 1
3
Kenalan Baru
4
Ujian Hari Ke-2
5
Masa Lalu?
6
Bertemu Geng Red Hot
7
Buah Bibir?
8
New Ark?
9
New Ark
10
Impian Ada di Tengah Peluh
11
Senyum yang Penting Bagiku
12
Percaya pada Mimpi Terbaik
13
Kegembiraan yang Misterius
14
Bertarunglah! Musuh terhebat adalah diri sendiri
15
Kekuatan Penuh Luka
16
Bangkitlah dan Terus Belajar
17
Never Ending Dream
18
By Your Side
19
Kencan?
20
Masa Depan yang Mendekat
21
I Lay My Love on You
22
Shape of My Heart
23
Drowning
24
Dari Balik Benua
25
Adrian van Coen
26
Kriminologi?
27
The Uneasiness I Feel
28
Karena Aku Ingin Menghapus Ketidaknyamanan Ini
29
Seperti Musim yang Meluap
30
Burung Hantu Kesayangan
31
Born to Make You Happy
32
More Than Words
33
Riana Gemas
34
Ke Oxford?
35
Puzzle of My Heart
36
Tak Membiarkanmu Sendirian
37
Hari Esok: Alasan untuk Berada di Sisinya
38
Hal Penting yang Disebut "Tujuan"
39
Tak Takut Apapun?
40
Feelings in My Heart
41
I Do Miss You
42
Reaching for A Love That Seems So Far
43
Apakah Sesuatu yang Penting itu Hancur?
44
Three Little Words
45
Bersama Keberanian dan Senyuman yang Kupeluk
46
Terus Berjuang dengan Senyumanmu
47
Menjaga Keyakinanmu
48
Masa Depan yang Ingin Kulindungi
49
My Heart is in Your Hand
50
Hati yang Terhubung Langit Dunia
51
Menuju Hiatus?
52
Lady Oscar?
53
Memantaskan Diri
54
Menjaga dengan Caraku
55
Berhenti Meragu
56
Say it Straight from My Heart
57
Ruang Rindu yang Mengalir Lembut
58
Every Little Thing
59
Genki Desuka?
60
Menapaki Mimpi
61
Mimpi yang Terlihat: Masa Depan Dirimu
62
Suatu Saat Kau Pasti Akan Sampai
63
Will Never Stop It
64
Can't Read the Future
65
Tanpamu: Teraniaya Sunyi
66
Metafora Semangat dan Kesuraman
67
Menyesap Rasa Tanpa
68
Melabuhkan Impian
69
Mengangkasa tanpa sayap?
70
Menyapa Rasa
71
Mencinta Penjaga
72
Banyak Jalan Menuju Roma
73
Toga: Batas Dunia Baru
74
Perjalanan ke Balik Benua?
75
Waktu untuk Hidupmu
76
Makan Malam?
77
Menggenggam Cahaya
78
Bergenggaman Menyatukan Langkah
79
Gerbang Timur: The Cold Summer
80
Menyeruakkan Asa
81
My One and Only
82
Menumpuk Rindu, Awal Sebuah Mimpi
83
Meraba Penyemangat
84
Bersama Keberanian yang Mendebarkan
85
Mencemburui Rasa
86
Luahan Rasa: Senyatanya Impian
87
Mencecap Rengkuhan
88
Menapaki Cita Tiga Masa
89
Meragui Ikatan?
90
Reuni Tak Terduga
91
You Change My World
92
Jamuan Spesial
93
Jaga Punggungku, Ya
94
Kegundahan Tuan Muda
95
Gulana dalam Keterjagaan
96
Mencoba Percayai Keajaiban
97
Show Me The Meaning of Being Lonely
98
Shinjiru Unmei
99
Jelang Puncak Asa
100
Senyatanya Satu Rasa
101
Extra Part: Aku Mau
102
Q n A
103
Herryl Universe?
104
Hari Spesial
105
Selamat Hari Ibu
106
Kapsul Waktu
107
Kisah Baru
108
Tentang Renjanasa dan Herryl
109
Kejutan Setahun
110
Perlakuanmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!