Matahari mulai tenggelam. Memberikan siluet jingga indah dilangit kota. Sepanjang perjalanan pulang, Felisha hanya diam memandang keluar jendela.
"Ahhh itu dia..." gumam Felisha.
"Ada apa ?" Kevin mendengar gumaman Felisha bertanya.
"Hmm...Kevin.., Bisakah kita balik arah dan melewati jalan tadi sekali lagi ?" Felisha memohon. Kevin memberi kode pada Pak Yaz. Mobil Kevin kembali melewati jalan yang mereka lewati tadi.
"Sebenarnya tadi itu kawasan rumahku, rumah pemberian keluargamu maksudnya" tanpa disuruh Felisha menjelaskan.
"Pak Yaz putar balik lagi, kita ke jalan yang tadi"
Mobil Kevin memasuki area rumah GrandMa Ellen. Sore menjelang malam, seperti biasa banyak muda-mudi yang menghabiskan waktu mereka di danau ataupun sekedar nongkrong di booth makanan dan minuman yang dijajakan ditaman sekitar danau. Kevin dan Felisha memasuki halaman rumah bercat coklat muda itu. Felisha memencet bel dengan semangat.
"Yaaa...Feliii ?" Tyo yang membuka pintu nampak kaget dengan kedatangan Felisha. Dipelukannya Felisha dengan hangat. "Aku rindu padamu"
"Sama. Aku juga" balas Felisha.
Oh ini pacarnya, si Jordyn Jordyn itu. Michael Jordan kali.., batin Kevin.
"Ehemm..., masih ada aku disini loh" kata Kevin memasang muka tak senang.
"Oh iya Yo, ini Tn. Kevin, anak majikanku" kata Felisha memperkenalkan Kevin. Tyo mengulurkan tangannya, tapi Kevin hanya menatap tangan itu lalu melangkah masuk kedalam rumah.
"Sombong sekali" gerutu Tyo.
"Tidak usah ambil hati, dia memang begitu, rada-rada"
Tyo tertawa kecil mendengar perkataan Felisha.
"Silahkan duduk, Tn.Kevin.." Tyo mempersilahkan Kevin duduk.
Felisha mencari GrandMa hingga kedapur, tapi sosok wanita tua yang penyayang itu tidak kelihatan.
"GrandMa mana ?" tanya Felisha pada Tyo yang duduk menemani Kevin diruang tamu.
"GrandMa ada keluar bersama Jordyn, jalan-jalan mungkin. Aku tak tahu, aku cuma disuruh menjaga rumah" jelas Tyo.
"Jadi kau bukan Jordyn ?" spontan Kevin bertanya.
Dia mempunyai 2 cowok. Wanita seperti apa dia ?..batin Kevin.
"Aku Tyo, sahabat Felisha" Tyo memperkenalkan diri.
Sahabat ya.., oke.
"Akan kubuatkan minuman untukmu, Kev, tunggu sebentar" kata Felisha.
Kevin memandang Tyo dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tatapan mata Kevin cukup membuat Tyo salah tingkah.
"Kau dan Jordyn sering main kerumah sini ?" tanya Kevin lagi.
"Sering, kalau Jordyn suka menginap jika akhir pekan"
"Menginap ?" mata Kevin terbelalak mendengar perkataan Tyo.
"Iya"
"GrandMa Ellen tidak melarang ?"
"Melarang Jordyn menginap disini ? tidaklah, Jordyn kan tidur bersama Felisha"
"Hahhhh...."
Kevin yang semula bersikap cool berubah jadi gelisah. Ia mulai mondar mandir kesana kemari. Ada rasa cemburu, kesal, semuanya bercampur jadi satu.
Mereka bahkan sudah tidur bersama. Pasti dia berbohong soal ciuman pertama itu. Nyatanya bahkan dia sudah tidur bersama pacarnya.
"Anda kenapa Tn. Kevin, kok gelisah begitu" tanya Tyo yang aneh dengan perubahan sikap Kevin.
"Kapan Jordyn itu akan pulang ?" tanya Kevin lagi dengan nada suara tinggi.
"Sepertinya sebentar lagi" jawab Tyo dengan takut.
Felisha datang membawakan teh hangat dan cemilan. Dia mempersilahkan Kevin untuk minum tapi Kevin tidak mengubrisnya.
"Kau kenapa sih, mau pulang ? Ayok. GrandMa juga sedang tidak dirumah"
"Aku mau menunggu Jordyn"
"Kenapa ?" tanya Felisha.
"Mau menunggunya saja. Jangan banyak tanya" gertak Kevin. Felisha melihat kearah Tyo, Tyo mengangkat bahunya.
"Kami pulang..." tiba-tiba Jordyn menyeruak masuk.
"Mana Jordyn ?" teriak lantang Kevin.
"Aa..aaku Jordyn" ucap Jordyn terbata.
"Kau Jordyn ?" Kevin mengernyitkan dahinya. "Jordyn itu perempuan ?" tanya Kevin lagi, kali ini nada suara mulai tenang kembali.
Felisha, Tyo, dan Jordyn mengangguk mantap. Kevin tertawa kecil.
Dasar aneh..., batin Felisha.
"Saya GrandMa Ellen, Tuan muda Rayden, bagaiman kalau kita makan malam disini, saya akan menyiapkan sup jagung, kesukaan keluarga Rayden" sahut GrandMa Ellen.
"Sup jagung ?" Mata Kevin berbinar.
**
Felisha mengutuk idenya yang datang mengunjungi GrandMa hari ini. Kevin tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk meminta pertanggungjawaban Felisha yang kedua.
"Apa maumu ?" tanya Felisha. Kevin menarik tangan Felisha keluar rumah.
"Aku mau minta pertanggungjawabanmu. Ingat aku masih punya 4" Kevin mengangkat 4 jari tangan kanannya. Felisha mendengus kesal, dia tahu ini akan terjadi. Kevin tidak akan melepasnya begitu saja.
"Aku mau menginap disini" ucap Kevin tegas.
"Hah...? Tidak usah, ayo kita pulang, rumah ini tidak punya AC atau sejenisnya. Pulang saja ya ?" bujuk Felisha.
"Aku mau menginap disini. Titik. Tyo tadi mengajakku main monopoli"
"Benarkah ?" Felisha mengernyitkan dahinya. Ia mendekatkan badannya kearah Kevin. Ditatapnya mata Kevin dalam-dalam. "Kau tidak bohong kan ?"
"Kevin, ayo main.., tak lama lagi Jordyn dan aku akan pulang" teriak Tyo dari depan pintu rumah. Kevin mengangguk lalu berlari meninggalkan Felisha.
"Sejak kapan mereka jadi akrab begitu ?" gumam Felisha penasaran.
Kalau hanya main monopoli, dirumah GreenLand juga bisa. Kata Felisha dalam hati.
Felisha dan GrandMa membersihkan kamar tidur Felisha. Kevin akan tidur disana sementara Felisha tidur bersama GrandMa. Sementara diruang tamu ada Kevin yang berbicara dengan Tyo dan Jordyn. Papan monopoli didepan mereka hanya sebuah hiasan. Mereka tidak benar akan main monopoli.
"Jangan memberi kode dengan Feli, dia tidak akan peka" Tyo mulai bercerita.
"Kau malah terlihat aneh" sambung Jordyn menimpali.
Kevin manggut-manggut tanda mengerti.
"Jadi aku harus bilang padanya kalau aku suka begitu ? Secara frontal ?"
"Betul. Felisha itu luarnya saja terlihat riang dan baik-baik saja, dalamnya dia sangat rapuh dan tak percaya diri. Kau pasti mendengar kisah masa kecilnya, itu membuatnya kadang tak percaya jika menerima kasih sayang dari orang lain" kata Tyo.
"Aku dan Tyo butuh waktu yang lama hingga akhirnya bisa dekat dengannya. Dulu dia lebih tertutup dari sekarang. Ia hanya memikirkan cara untuk mencari uang dan tidak tertarik hal lainnya" jelas Jordyn.
Tyo dan Jordyn memakan cemilan yang disajikan.
"Dia terbiasa akan penolakan ketika masih kecil jadi sebisa mungkin dia tidak mau merasakan itu lagi ketika beranjak dewasa. Temannya ya hanya kami. Dia selalu ingin menyenangkan oranglain tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dirinya sebenarnya kosong" lanjut Jordyn.
"Ibaratnya walaupun kau hujani dia dengan berlian sebanyak apapun, dia tidak akan mengambilnya, kecuali jika kau yang menyuruh mengambilnya. Dia butuh 'izin'mu bukan sekedar kode" Tyo meminum sodanya. "Paham ?" tanya Tyo kepada Kevin.
"Paham..." kata Kevin mengangguk mantap.
"Panggil kami Suhu.." Tyo mengangkat alisnya. Senyum jahil memenuhi wajahnya.
"Terimakasih Suhu" kata Kevin sambil membungkuk memberi hormat kepada Tyo dan Jordyn. Jordyn menahan tawanya, ia tak Menyangka jika Kevin benar-benar memberi hormat kepada mereka.
"Aku menyukaimu Tn. Kevin. Aku akan memberi ekstra informasi untuk dirimu" Kata Jordyn. Pandangan Kevin beralih ke Jordyn, Kevin tersenyum sempurna.
"Sini kubisikkan"
Kevin merapatkan badannya ke arah Jordyn. Tyo hanya terbengong-bengong memandang mereka
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Hendar Novall
brarti aku juga salfok ya thor...kirain jhordyn itu cowok 😅
2020-10-03
1
Inonk_ordinary
Tuan muda dikerjai sama rakyat jelata 😂😂😂😂
2020-07-06
3
Agatha Dewi
keren ceritanya... syukak
2020-05-23
1