"Masuk, Fel" sahut Kevin. "Duduk" Kevin menyuruh Felisha duduk disampingnya.
"Bantu aku memilih konsep untuk tema ulang tahun Rayden Corp" pinta Kevin sembari menyodorkan setumpuk kertas kearah Felisha.
"Tapi saya..."
"Aku tahu kalau kau dulu pernah bekerja sebagai staf EO"
Felisha tertawa, "Aku cuma sebagai staf beres-beres ketika acara selesai hehehe"
Tertawapun dia sangat manis, batin Kevin.
"Aku akan bantu sebisaku. Bagaimana kalau kita ajak Nn. Tasya dan Nathan"
"Jangan. Tak perlu. Mereka juga sedang sibuk" larang Kevin. Padahal alasan sebenarnya ia hanya ingin berduaan saja dengan Felisha.
Mungkin ide untuk berduaan itu menjadi ide yang paling buruk. Benar saja 30 menit kemudian mereka terlibat perdebatan yang sengit.
"Tidak Kevin, konsep ini yang lebih bagus"
"No. Tidak. Ini yang lebih bagus"
"Tema karnaval ini lebih keren. Jadi para karyawan bisa mengajak keluarga mereka untuk bersama-sama menghadiri acara ini. Ada banyak wahana permainan, pasti seru. Jadi karyawan merasa kalau atasan mereka menghargai kerja keras mereka dan memperhatikan keluarga mereka"
"Kan kita juga mengadakan lomba antar karyawan setiap tahun. Itu saja sudah cukup"
"Terserahlah" Felisha mengalah. "Pantas sampai sekarang kau tak punya pacar, dasar keras kepala" gumam Felisha sembari merapikan kertas-kertas yang berhamburan diatas meja.
"Aku mendengarnya. Kenapa jadi menyinggung ke masalah pribadi sih.Biarpun jomblo, tapi yang menyukaiku banyak" Kata Kevin dengan pedenya.
Felisha mendengus kesal. "Tidak semua wanita menyukaimu, ada yang tidak menyukaimu"
"Coba katakan wanita mana yang mampu menolakku ?"
"Pokoknya ada"
"Siapa"
"Kepo"
"Hahahahaha, kau tak berani bilang karena memang tidak ada"
"Ada wanita yang tidak menyukaimu, disini, didepanmu, aku, Felisha" kata Felisha setengah berteriak dengan tegas.
Kevin terdiam. Air mukanya berubah. Semula Felisha merasa bersalah. Ada perasaan GR begitu melihat perubahan mimik wajah Kevin.
"Hahahahahahahahaahaha..., Kau bahkan bukan tipeku. Aku tak merasa rugi jika kau tidak menyukaiku, hahahahahahaha", Kevin tertawa terbahak-bahak menutupi perasaan malunya karena ditolak secara halus oleh wanita yang ia sukai.
"Wah aku sangat tersanjung dengan kenyataan itu. Aku bersyukur aku bukan tipemu" Felisha membela diri tak kalah sengit. Nada dering lagu 2002 - Anne Marie mengalun dari kantong celana Felisha. Felisha mengambil HPnya. Ada nama Jordyn tertulis di sana.
"Siapa ?" Kevin penasaran, membetulkan duduknya lalu mendekat diri kearah Felisha. Felisha menjauhkan HPnya dari Kevin.
"Pacarku, Jordyn" Felisha memperlihatkan layar HPnya. "Ya sayang.., Baik sayang..., Iya besok kita ketemu ya, ajak Tyo juga. Da...love you..muach"
Felisha menutup telpon sambil melirik kearah Kevin. Raut muka Felisha seolah berbicara "lihatlah aku, kevin, aku punya pacar". Kevin mendengus kesal.
**
Jordyn terheran-heran begitu selesai menelpon Felisha. "Feli aneh deh Yo" kata Jordyn kepada Tyo.
"Aneh bagaimana ?"
"Masa dia ngomong sayang-sayang. Sejak kapan Felisha genit begitu. Ada love you dan muach. Aku takut orientasi seksualnya berubah" Kata Jordyn polos, Tyo hanya bisa tertawa dengan analisa awam Jordyn.
***
Jam 01.00 dini hari dan Kevin belum tidur. Tidak terhitung berapa kali ia mondar-mandir dalam kamarnya. TV sengaja ia nyalakan walaupun ia tak menontonnya.
"Dia pasti sudah gila dengan berani menolakku, lihat wajah tampan ini, senyum ini, body atletis ini" Kevin berbicara sendiri depan cermin.
Ada wanita yang tidak menyukaimu, disini, didepanmu, aku, Felisha.
Kevin menggeleng-gelengkan kepalanya begitu kalimat itu terlintas dibenaknya. Ia memegang dada kirinya. Ada perasaan sakit disana.
"Aku butuh sesuatu untuk merefresh isi kepalaku" kata Kevin lalu beranjak keluar kamar.
"Lovely ?" Kevin mendapati Lovely yang akan menuruni tangga.
"Dennis sudah pulang ?" tanya Kevin lagi.
"Tidak Tuan, itu saya mau memanggil teman untuk membawa Feli"
"Feli kenapa ?"
"Anu Tuan, Feli sepertinya mabuk Tuan"
"Hah ? Dimana dia sekarang ?"
"Kamar Nn. Natasya"
Segera Kevin ke kamar Natasya, disana dia mendapati Felisha yang berbicara ngawur dengan tubuh sempoyongan.
"Eitsss..." dengan cepat Kevin menahan tubuh Felisha yang akan jatuh ketika bangkit untuk berdiri.
"Wah..., ada pria yang tak pernah ditolak wanita. Pria tampan hehehehehe" Felisha melingkarkan kedua tangannya keleher Kevin. "ya..ya..ya..aku akui wajahmu sangat tampan Tuan"
"Hei, Feli, kau sangat mabuk. Kenapa dia sendiri yang mabuk sementara kalian berdua tidak" setengah berteriak Kevin bertanya. Memegang tubuh Felisha agar tak jatuh.
"ssstttt...Kakak jangan berteriak nanti semua orang bangun. Sepertinya dia salah ambil minuman dilemari pendinginku. Itu minuman punya Dennis. Dia memang menaruhnya dibotol minuman biasa agar tak menarik perhatian Paman Sam dan Kakak. Maaf Kak"
Anak itu, ternyata ia masih suka mabuk-mabukkan. Dennis...
"Kenapa kalian bertengkar, ayo kita pulang, aku mau tidur, mau tidur, ayo" Felisha mulai menangis, "aku mau pulang, tidur.." Felisha merengek dipelukan Kevin. Beberapa kali ia memukul dada Kevin.
"Tuan, Nona, bisakah Felisha tidur di kamar tamu, saya takut kalau membawanya pulang ke rumah putih dengan keadaan begini, orang-orang akan kembali bergosip tentangnya"
"Bergosip ?" Kevin mengerutkan dahinya mendengar perkataan Lovely.
"Iya Tuan, anu"
"Ahh nanti besok kita bahas. Lovely pulanglah, Feli aman bersama kami. Jangan buka suara. Anggap kau tak melihat apapun" sahut Natasya.
"Baik Tuan, Nona, saya permisi dulu"
"Terus dia ?" Kevin berusaha menyeimbangkan tubuh Felisha yang kini sudah tertidur.
"Bawa kekamar Kakak saja. Kamar Kakak kan punya 2 ruang tidur, taruh saja Feli disana. Aku takut kalau dia kenapa-kenapa jika ditaruh di kamar tamu sendirian"
"Menyusahkan saja, ini semua salahmu, Tasya"
"Tolong aku Kak, please" Natasya memohon.
Kevin merebahkan tubuh Felisha ditempat tidurnya. Ya, tempat tidurnya, bukan tempat tidur di kamar 2.
"Kau berhutang untuk ini semua" Kevin menunjuk Felisha. "Kau tahu badanmu sangat berat, diet sana" Umpat Kevin. Kevin mengibas-ngibaskan bajunya. Menggendong Felisha dari kamar Natasya kesini lumayan membuatnya berkeringat.
"Heiiiiiii....jangan pergi...." Tiba-tiba Felisha bersuara lagi.
"Kau mau apa memangnya, mau diet ? ini sudah malam besok saja" sahut Kevin seenaknya. Ia membungkukkan badannya kearah Felisha.
"Ini angka berapa ?" tiba-tiba muncul ide Kevin untuk mengerjai Felisha.
"Itu...itu...itu..berapa...", Felisha menarik tangan Kevin. Kevin berusaha agar badannya tidak menimpa Felisha tapi...
Cup 💋
Mereka berciuman.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments