Kevin, kau mulai tak waras. Ini tak sungguh-sungguh kan ? Kau menyukai Babysitter itu. Kau menyukai Felisha. Kau menyukai wanita yang menyebutmu bukan tipenya.
Kevin gelagapan begitu tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan. Kenapa dia berteriak ketika Si kembar mencium Felisha. Ia juga merasa marah melihat Nathan memeluk Felisha.
"Kakak ?" Natasya mengerutkan dahinya. "Kakak kenapa ?"
"Aahh..haa...sepertinya aku mabuk laut. Sejak pulang dari pulau tadi badanku tidak enak. Mmmm..aku istirahat dulu. Da.." Kevin beranjak pergi.
"Kev, sandalmu ketinggalan" Yudha menunjuk Sandal Kevin yang terparkir dibawah kursi.
"Oh iya, sandal..." Kevin mengambil sandalnya dan tiba-tiba bbraaakk. Ia menabrak pintu kaca.
"Auwhh.., siapa yang menaruh pintu kaca disini, Yudha besok pindahkan ini..ganti, buang, apa sajalah terserah kau"
Semua orang memandang punggung Kevin yang pergi menjauh dengan tatapan penuh tanya.
"Kenapa dia jadi aneh begitu" gumam Yudha seraya menggelengkan kepalanya.
**
Felisha tidak bisa tidur, ia memutuskan untuk menghirup udara segar di balkon tapi ia kaget begitu tahu ada Nathan disana.
"Nat-nat ? belum tidur ?" tegur Felisha. Nathan berbalik, tersenyum lalu kembali memandang laut yg tepat di depan matanya.
"Belum. Belum mengantuk. Kau ? kenapa belum tidur" Nathan balik bertanya.
"Belum mengantuk juga hehehe" Felisha tertawa kecil. Nathan kembali menyingung senyum dibibirnya.
"Aku suka perpaduan pantai dan bintang, Fel. Selera yang aneh bukan ? Untuk cowok setampan aku" Nathan mulai bercerita. Felisha mendengus kesal.
"Haruskah kau memberi penekanan pada kata 'tampan' itu ?" tanya Felisha diikuti tawa Nathan.
"Kalian bersaudara sama-sama mengidap PDOD ya..., ya aku tahu kalian dianugerahi wajah 100, tapi membanggakan dengan cara kalian sendiri, itu sombong Tuan muda" sambung Felisha. Nathan kian tertawa.
"Apa itu PDOD ?" tanya Nathan
"Percaya Diri Over Dosis" jawab Felisha mantap. Untuk kesekian kalinya Nathan kembali tertawa.
"Kau tahu Fel-fel, kau itu sangat lucu, itu bisa membuatmu gampang disukai orang" kata Nathan sambil memandang Felisha. Eye to eye. Felisha salah tingkah.
"Nat-nat...." Felisha memukul lengan Nathan. Itu membuat Nathan melepaskan pandangannya dari Felisha.
"Aku hanya mencoba menutupi semuanya. Mencoba tegar didepan GrandMa, didepan semuanya padahal tidak disini" Felisha memegang dada kirinya. "disini semuanya tidak baik-baik saja. Ibu yang meninggalkanmu ketika kecil, Ayah yang kerjanya hanya berjudi, berpindah-pindah panti asuhan sampai akhirnya GrandMa merawatku begitu tahu aku ditelantarkan oleh orangtuaku"
Nathan menggenggam tangan Felisha. Felisha tersenyum. Mencoba menahan airmatanya yang akan jatuh.
"Seumur hidupku, aku hanya ingin membahagiakan GrandMa. GrandMa yang rela meninggalkan pekerjaannya dikeluarga Rayden untuk hidup bersamaku. Ayahku menghabiskan uang hasil kerja GrandMa untuk berjudi, ia juga mempunyai hutang dimana-mana dan kami yang harus menanggungnya. Aku bekerja mati-matian untuk GrandMa dan untuk ketenangan hidup kami. Kau tahu apa julukanku, Nat ? perempuan mata duitan, Miss part time, manusia diskon. Huh...aku merasa julukan itu menyanjungku", Felisha tersenyum. "Itu alasanku disini sekarang, Tn. Abraham menjanjikan kebahagiaan kami tanpa gangguan dari Ayah lagi"
"Semua akan baik-baik saja Fel-fel" kata Nathan. Felisha mengangguk.
"Yes. GrandMa kemarin menelponku, Ayah sudah tak pernah ke rumah lagi. Aku bersyukur bisa mengenal Tn. Abraham, dia ingin menyelamatkan GrandMa tapi ikut menyelamatkanku juga"
Felisha menyeka airmatanya. Nathan membantunya.
"Yaaaaaaa...jadi mewek deh" sahut Felisha. Nathan memeluk Felisha hangat.
"Harusnya kau mendengarkan ceritaku ya, kenapa jadi aku yang mendengar ceritamu" kata Nathan. Mereka berdua kembali tertawa.
"Bagaimana denganmu, Nat-nat ? kau tidak ingin meneruskan kisah laki-laki tampan yang menyukai perpaduan pantai dan bintang ? tanya Felisha menggoda. Kembali terdengar tawa di balkon itu.
Tanpa mereka berdua sadar, ada sepasang mata dan telinga yang turut melihat dan memdengar percakapan mereka daritadi. 'Si Olaf' yang membakar dirinya sendiri dengan cemburunya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
@azma@
oh no no no ....
si Olaf kepanasan
2020-11-30
1
nureen reen
sampai part ni aku suka thor cerita yg menarik..
2020-09-01
1
Mira Herliviana
lanjut 😍😙
2020-04-15
1