Siang itu cuaca lumayan panas. Hiruk pikuk suara klakson silih berganti. Jalanan sangat macet. Beberapa kali Pak Yaz mencari jalan alternatif untuk tiba lebih cepat ke kantor.
Dikursi belakang ada Kevin dan Felisha yang duduk bersebelahan. Felisha memandang keluar jendela, memperhatikan pemandangan mobil-mobil yang saling berebut untuk jalan. Sedangkan disebelahnya, Kevin senyum-senyum sendiri, sesekali ia melirik kearah Felisha.
Pak Yaz yang melihat tingkah Tuan Mudanya itu hanya bisa tersenyum. Ia tahu seharian ini bakal menjadi hari menyenangkan untuknya. Mood Tuan Muda sedang bagus.
"Heii...heii..." Kevin menyikut lengan Felisha.
"Auwh..ada apa ?" tanya Felisha tanpa melihat kearah Kevin.
"Lihat apa sih ?" tanya Kevin.
"Kepo !!!!"
Kevin mendengus kesal.
"Hmm, Kevin, bagaimana dengan nasib Pak Ben selanjutnya ? aku penasaran". Felisha balik bertanya pada Kevin. Kevin memperbaiki duduknya. Menyalakan TV didepannya.
"Kepo !!!!" kata Kevin tanpa melihat Felisha.
Felisha manyun.
"Oh hai Felisha" sapa Yudha begitu Kevin dan Felisha masuk ruangan. Kevin segera menuju meja kerjanya. Felisha duduk disofa depan Yudha. Yudha tersenyum kearah Felisha.
"Kev, ada berapa dokumen yang harus kau tandatangani, 15 menit lagi pemotretan akan di mulai di gedung 2"
"Iya aku tahu. Aku menyelesaikan ini dulu"
"Yang di file biru itu yang perlu tanda tanganmu secepatnya. Panitia ingin segera bekerja untuk perayaan ulang tahun perusahaan kita"
"Iya Iya aku tahu"
Kevin larut dalam kerjaanya. 15 menit adalah waktu yang berharga untuk menyelesaikan setengah dari pekerjaan ini. Felisha tak berani untuk mengganggu. Walaupun sebenarnya dia sangat haus. Felisha melirik kesana kemari, ada lemari pendingin yang letaknya tak jauh dari meja Kevin.
Felisha melihat Yudha. Yudha tampak sibuk mengetik sesuatu dilaptop. Felisha mengambil pulpen dan kertas diatas meja. Menulis sesuatu dan menyodorkannya pada Yudha.
Namun, kertas itu langsung direbut Kevin. Yudha dan Felisha terkejut dengan kemunculan Kevin yang tiba-tiba.
Kertas ditangan Kevin sudah tak berbentuk lagi. Felisha dn Yudha cuma saling menatap canggung. Seketika suasana ruangan berubah menjadi horor dan "dingin".
"Ayo kita ke gedung 2" Kevin sudah melangkah keluar ruangan.
"Apa yang kau perbuat tadi, Fel ?" tanya Yudha setengah berbisik.
"Aku hanya meminta izin padamu untuk mengambil minuman dilemari pendingin" Felisha juga berbisik.
"Tinggal ambil saja, apa susahnya. Pasti dia berpikir aneh-aneh lagi"
"Maksudmu apa sih ? aku hanya mencoba untuk tidak seenaknya dikantor orang lain"
Yudha menggaruk kepalanya. Membuat rambutnya berantakan, "Kau tak tahu, Fel"
Dan braakkkk
Pintu masuk ditendang oleh seseorang. Ada lubang yang tembus oleh tendangan itu disisi kiri pintu. Yudha dan Felisha terbelalak begitu tahu siapa yang melakukan itu. Kevin.
"Kalian mau keluar atau tidak ? Atau perlu sepatu ini melayang kearahmu Yudha..." tatapan mata Kevin sangat sinis kearah Yudha.
Felisha dan Yudha segera mengikuti langkah Kevin. Suasana kantor seketika hening, hanya terdengar suara langkah sepatu Kevin, Felisha dan juga Yudha. Para karyawan seperti mematung ditempat mereka masing-masing.
Jangan katakan dia kembali kepengaturan awal lagi. Semoga aku tidak kena imbasnya. Batin Felisha.
(Kau yang membuat Kevin jadi begitu- maaf ya Author ikutan gemesz dengan Felisha hehehe😑😂😁 padahal ini imajinasi Author tapi Author gemesz, gimana dong😂😂😂)
Semua yang ada di studio itu, menundukkan kepala penuh hormat begitu Kevin datang. Set pemotretan sudah selesai didekor. Keira dan bayinya sedari tadi telah selesai didandani. Felisha menggendong bayi Keira, Keira ingin izin ke kamar mandi.
"Titip ya, hmm...lupa, siapa namamu ?", Keira mengulurkan tangannya. Felisha menjabatnya dengan hangat.
"Dia Felisha, sekretaris baruku mulai besok. Ia juga babysitter dikeluarga kami", Natasya tersenyum memperkenalkan Felisha.
"Hmm..sepertinya aku bertemu orang penting dikeluarga Rayden hehehe. Titip Rey sebentar ya..."
"Jangan sungkan, Nn. Keira" sahut Felisha.
"Sudah cocok jadi Mama muda" bisik Nathan ditelinga Felisha.
"Apaan sih" Felisha tersipu malu. "Halo Uncle Nathan", Felisha bersuara imut sambil melambai-lambaikan tangan baby Rey.
"Halo Rey-Rey", Nathan ikut bertingkah imut. Mereka berdua membawa Rey bermain di set.
Kevin memandang Felisha dan Nathan dengan kesal. Dilemparnya minuman botol yang telah kosong kelantai. Seketika semua orang memandang Kevin.
"Lanjutkan kerja kalian, Tn. Kevin hanya banyak pikiran" kata Yudha mencoba membuat suasana jadi cair lagi.
Nathan menghampiri Kevin.
"Kau kenapa ? tenanglah, Natasya sudah bekerja dengan baik untuk proyek ini" kata Nathan. "Tunggulah sedikit lagi, kita akan mulai pemotretannya"
"Jangan berdiri menghalangi pandanganku, aku ingin melihat seluruh pemotretan ini"
Alasan sempurna Kevin agar bisa melihat Felisha yang sedang bermain dengan baby Rey di set. Nathan menyingkir. Dia menghampiri Natasya yang nampak berbincang dengan sang fotografer.
"Mana Keira ? Kakakmu mulai marah-marah tuh" kata Nathan. Natasya tersenyum geli.
"Kakak jangan ikut bertingkah seolah tidak ada apa-apa seperti Kak Kevin. Apa susahnya bagi kalian para pria untuk berterus terang. Aku akan memeriksa Keira diruang ganti"
Jleb. Kata-kata Natasya mengena dihati Nathan. Ya ada sesuatu yang tengah terjadi pada mereka bertiga. Kevin, Nathan, dan Felisha.
"Keira mengalami kecelakaan dikamar mandi" teriak seorang staf. Beberapa orang berlari kedalam ruang ganti.
Keira terpeleset. Kakinya terkilir, nampak wajahnya meringis menahan sakit. Ia duduk bersandar pada asistennya.
"Kayaknya aku tidak bisa lanjut deh Tas, maaf..."
"Tidak apa-apa, tunggu sebentar, paramedis akan segera datang" Natasya mencoba menenangkan Keira.
"Aku akan bersama Baby Rey" kata Felisha.
Natasya melihat Felisha. Pandangan penuh arti yang membuat Felisha takut.
"Rey bersama babysitternya kan, kei ?" tanya Natasya kepada Keira. Keira mengangguk.
"Iya, tadi aku menyuruhnya membeli sesuatu dikantin bawah, kenapa ?"
Natasya tersenyum penuh misterius.
**
"Oke, semuanya siap, kita mulai sekarang" seru Natasya memberi komando. Ia duduk disamping fotografer. "Ambil semua angle"
"Baby Rey dan Feli, masuklah" teriak Natasya lagi.
Mata Kevin langsung tertuju ke pintu ruang ganti. Felisha baru saja keluar dari sana. Ia berdandan cantik sekali dengan Baby Rey dalam gendongannya.
"Yud, kok ? Tasyaaa..., kenapa Feli ?" tanya Kevin kepada Yudha dan Natasya.
"Aku juga tak mau Kev...hmm..Tn. Kevin, tapi Nn. Natasya memaksaku" Felisha mencoba membela diri.
Natasya menghampiri Kakaknya, membisikkan sesuatu. Kevin mengangguk-angguk sambil sesekali melihat Felisha.
"Oke kita mulai..." seru Kevin akhirnya. "Hei tukang lampu, kau, siapa namamu, hmm..tukang apalah, jangan berdiri didepanku" Kata Kevin dingin.
Felisha tampak luwes berpose dengan baby Rey. Natasya pintar mengarahkan gaya.
"Oke keluarkan model prianya" teriak Natasya "sesi kedua dimulai"
"Heiii Tasya, kenapa ada model pria ?" tanya Kevin kepada Natasya. Natasya mendekati Kakaknya.
"Ini kan konsepnya keluarga, Kak.., sesuai dengan sasaran produk kita" Natasya merangkul pundak Kakaknya manja, "Kak Nathan, cepatlah"
"Nat, Nathan ? serius Nathan ? Tasya..."
Natasya menahan senyumnya. Ia kembali dengan tugasnya mengarahkan 'model' yang baru diciptakannya.
"Hmm, Felisha dan Nathan tampak serasi sekali" celetuk Yudha.
"Apanya yang bagus, itu muka Nathan sangat besar, Felisha juga kelihatan gemuk, tidak ada bagus-bagusnya" ejek Kevin.
"Tapi mereka memang serasi kan ?" Natasya kembali bersuara. Para staf kompak mengangguk setuju.
"Aku tak menyangka kalau Tn. Nathan pintar untuk bergaya, Nn. Felisha juga tampak sangat imut dipemotretan ini. Ini akan jadi sesuatu yang hebat" puji salah satu staf dari pihak sponsor.
"Iya benar" ucap Staf yang bernama Manda.
"Aku setuju denganmu", seorang staf dari bagian perlengkapan ikut menimpali. Natasya tersenyum senang kerjaannya dapat apresiasi luar biasa.
Tak terasa 1 jam berlalu, pemotretan kali ini lebih cepat dari yang dibayangkan. Baby Rey dan babysitternya sudah diantar pulang oleh Anneth.
Sementara Kevin belum beranjak dari tempatnya. Natasya sibuk berdiskusi dengan pihak sponsor. Disamping Kevin, ada Yudha yang membuat laporan tentang pemotretan ini.
"Kalian pernah dengar kutukan 5 tahunan Aldi Aldo tidak ?" tiba seorang staf A mulai bercerita. Aldi Aldo adalah fotografer pemotretan kali ini.
"Kutukan apa sih ?" tanya staf B penasaran.
"Kutukan itu biasa mereka sebut kutukan cinta. 5 tahun yang lalu model Gaby dan aktor Reza dipertemukan dalam sesi pemotretan seperti ini, mereka jadi dekat dan akhirnya menikah. Sebelum mereka penyanyi Andre dan istrinya Sandra, juga terlibat pemotretan dengan Aldi Aldo. Rumor kutukan ini sudah sangat melegenda didunia hiburan" jelas staf A.
Kevin berdiri dari kursinya, berjalan ke set. Nathan dan Felisha yang tengah beristirahat dibuat kaget dengan Kevin yang langsung mengambil duduk diantara mereka.
"Tasya, aku mau difoto" sahut Kevin lantang.
Seisi studio terkejut, Natasya mengernyitkan dahinya. Aneh dengan sikap Kevin.
"Dia.., Yudha yang menyuruhku" sahut Kevin menunjuk Yudha yang terbengong-bengong ditempatnya. Pandangan Natasya beralih ke Yudha, Yudha menggeleng-gelengkan kepalanya tanda kalau ia tak mengetahui apa-apa.
"Oke, satu kali saja ya Kak" kata Natasya akhirnya.
"Kau keluar" usir Kevin pada Nathan. Nathan maklum lalu keluar dari set.
Natasya menahan tawanya. Dia tak tahu kalau Kakaknya bakal sebodoh ini karena cinta. Ini seperti bukan Kakaknya. Bahkan dengan Tania, cinta pertama Kakaknya.
Kau benar-benar telah membuatnya tergila-gila padamu, Felisha. Kau membuatnya gila. Batin Natasya sambil melihat Felisha yang sekarang berfoto dengan Kakaknya, Tn. Muda Kevin.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
@azma@
bucin tingkat dewa
🤣🤣🤣🤣🤣
2020-11-30
1
~ Dyan Ramanda ~
🤣😂🤣🤣🤣🤣
2020-05-22
1