Klan Rayden. Siapa yg tak mengenal nama keluarga itu. Salah satu klan terbesar di negara ini yang hampir menguasai semua sektor perekonomian, transportasi, dan hiburan negara ini. Klan ini seperti mesin yang menciptakan pengusaha muda hebat dan sukses.
Rumah besar mereka memiliki julukan GreenLand, terletak didaerah perbukitan disisi utara kota. Dilengkapi oleh keamanan yang super ketat menjadikan tempat ini "terlarang" bagi mereka yang tidak berkepentingan.
Felisha akhirnya sampai digerbang utama rumah keluarga Rayden. Ia turun dari mobil yang mengantarkannya. Menekan bel disebelah kiri gerbang dan berdiri depan layar monitor, mencoba tersenyum.
"Permisi, saya Feli. Felisha. Saya sudah memiliki janji dengan Tn. Abraham", Felisha melambaikan amplop coklat dan memamerkan stempel keluarga Rayden.
Selang berapa menit, gerbang terbuka. Ada golf car yang sudah menunggunya.
Wah pekerja dirumah ini gaul sekali.
Pria muda yang mengendrai golf car ini memakai setelan olahraga, tampan, dan memakai headphone. Dia tersenyum melihat Felisha, selebihnya dia asyik bernyanyi.
Rumah ini sangat luas, pekerja berlalu lalang tak terhitung jumlahnya. Banyak bodyguard yang memakai setelan jas lengkap serta alat komunikasi berjaga-jaga.
"wahhh...benar-benar gila, keluarga seperti apa yang akan kutemui" gumam Felisha
**
"perkenalkan, saya Samuel. Kepala pelayan dirumah ini. Ini istri saya Bertha, dia bertanggung jawab untuk urusan dapur"..., Pria setengah abad itu memperkenalkan diri.
Bertha tersenyum, " kami berdua dulu berteman baik dengan Ellen, jadi jangan sungkan dan anggaplah kami kakek dan nenekmu"
"baik Pak Samuel dan Ibu Bertha" kata Felisha sambil tersenyum.
"panggil Paman Sam dan Bibi Bertha, begitu mereka memanggil kami" ujar Paman Sam. Felisha menggangguk.
"kamu sudah siap Felisha, saya akan mengantarkanmu ke Tuan Besar Abraham"
Felisha mengangguk kemudian mengikuti langkah Paman Sam. Dia agak mempercepat langkahnya. Paman Sam sudah berumur tapi dia sangat lincah dan cekatan. Felisha juga takut tertinggal, karena rumah ini sangat sangat besar, banyak lorong-lorong dan juga pintu. Sepertinya kau membutuhkan G**gl* Map, Fel..hehehehe
***
Lelaki yang duduk didepan Felisha tersenyum mantap. Sementara Felisha ? jangan tanya, sepertinya 2 menit yang lalu dia terkena serangan jantung. Wajahnya pucat pasi seperti salah memakai foundation 😁
"jadi bagaiman, kamu setuju ?"
Belum ada jawaban dari gadis yang hobi menguncir kuda rambutnya itu.
"itu alasan kenapa GrandMa Ellen melarangmu kemari, tapi dirimu berkeras ya sudah, mereka anak-anak yang baik, kamu hanya perlu memastikan semua keperluan mereka tersedia. Mereka juga memiliki asisten masing-masing"
"tapi mereka orang dewasa. 5 orang, kenapa harus memakai jasa pengasuh. Babysitter. Apa mereka masih memakai popok ?"
Terserah-serah merekalah Fel 😅 orang kaya memang aneh.
Tn. Abraham tertawa lepas, "bahkan aku belum pernah mendengar orang bersuara tinggi denganku, ditambah matamu yang melotot itu, aku yakin GrandMa pada akhirnya mengizinkanmu karena alasan ini. Kamu sangat lucu"
Maaf Tn. Abraham, ekspresi orang yang terkejut begini apa menurutmu lucu? fix, keluarga ini aneh.
"maaf Tn. Abraham, bukan maksud saya seperti itu, maafkan perilaku saya"
Tn. Abraham masih tertawa bahkan semakin terbahak mendengar permintaan maaf Felisha tadi.
Apanya yang lucu hey orang kaya.
"jadi apa keputusanmu?"
"maafkan saya Tn. Abraham, saya tidak bisa menerima pekerjaan ini"
"sayang sekali kalau begitu.." Tn. Abraham sedikit kecewa.
"maaf Tuan, kalau begitu saya permisi, terimakasih sudah mengundang saya kesini. Saya akan menyampaikan salam anda kepada Nenek saya"
Felisha menundukkan kepalanya memberi hormat kepada Tn. Abraham, Paman Sam jg begitu. Pam Sam membukakan pintu untuk Felisha,
"tunggu...kalau dirimu menerima pekerjaan ini, semua utang ayahmu akan lunas dan aku pastikan ayahmu tidak akan mengganggu hidupmu dan GrandMa"
Felisha berbalik, Tn. Abraham tersenyum padanya.
Bagaimana Tn. Abraham bisa tahu ?
"sudah lama aku ingin menyelesaikan masalah ini, tapi GrandMa selalu melarang. Dia merasa tidak enak denganku. Lagipula melihatmu bekerja keras sampai dijuluki Gadis mata duitan, Miss Part time, itu jadi hiburan tersendiri untukku. aku suka seorang pekerja keras"
Hiburan sendiri untukku ?
"jadi bagaimana, Felisha ?", Tn. Abraham berdiri dari kursinya, berjalan kearah Felisha. Mengulurkan tangan kanannya.
"deal ?"
"deal" jawab Felisha mantap sambil menerima uluran tangan Tn. Abraham. Matanya berbinar. Ia tersenyum sumringah.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
@azma@
hbis baca yg serius2
baca ini bikin senyum2 sndiri ...
lannjoooot ...
🙃🙃🙃🙃
2020-11-30
1