Bab 17 : Tidak Ada Rasa

...🤗[Beri like dan komen]🤗...

Hansel mengampiri Devan yang sedang berbicara pada Dokter soal fisik Ella yang kurang sehat. Devan agak tak tega mendengarnya dan mengingatkan jika dirinya juga dulu sakit-sakitan waktu kecil dan harus melawan leukemianya dulu.

Setelah berbicara, Dokter pun pamit. Sedangkan Hansel mengeluarkan sebuah dua buku surat nikah.

"Presdir, semuanya berjalan lancar. Ini adalah bukti Presdir dan Nona Aradella sudah menjadi suami istri." kata Hansel memberikan dua buku kecil pada Devan. Devan menerimanya dan melihat foto Ella bersamanya.

"Ck, dia memang tidak cantik," cibir Devan berdiri lalu melirik kamar Ella. Wajahnya sungguh memendam sedikit kekesalan. Sangat jelas Devan memajukan mulutnya sedikit.

"Hmp!" umpat Devan greget lalu berjalan ke arah kamar Ella ingin melihat Ella sebelum pergi ke kantor. Hansel melihat ekspresinya yang lucu barusan hanya bisa menahan tawa.

Klek!

Devan membuka pintu kamar dan mendapati Ella yang masih terbaring di kasur. Terlihat Ella sedang tidur mengumpulkan energinya. Devan pun meletakkan buku nikah milik Ella di atas meja dan membuka laci lalu menulis sebuah peraturan yang harus ditaati oleh Ella jika gadis ini sudah sembuh.

Garisan dan kata perkata tertulis di kertas itu. Setelah beberapa saat memakan waktu, akhirnya peraturan kontrak itu sudah selesai. Devan melihat Ella lalu menyentuh bibirnya.

"Jika kemarin aku benar-benar kemarin melakukan itu padanya, apakah kemarin dia juga mencium bibirku ini?" gumam Devan masih menyentuh bibirnya. Karena rasa penasarannya mulai kambuh, akhirnya Devan mendekatkan wajahnya ke wajah Ella. Begitu dekat dan semakin dekat, bahkan mata Devan tak henti-hentinya memperhatikan wajah Ella dari kening sampai batang hidungnya namun pandangannya sangat tertuju pada bibir Ella.

Suara detak jantung Devan terdengar sedikit, lelaki ini merasa dag dig dug melihat bibirnya Ella. Mungkin rasa penasarannya membuat Devan tergoda. Perlahan-lahan dengan mata tertutup Devan mulai mencium bibir mungil itu.

Sentuhan terasa lembut dari kedua bibir mereka yang menyatu. Tanpa waktu lama, Devan menghentikan tindakannya itu dan melihat Ella yang tertidur.

"Hmp! Bibirnya tidak ada rasa, dia benar-benar bukan tipeku!"

Devan mencibir kembali, lalu melihat wajah Ella yang memerah bukan karena merasakan ciuman tadi, tapi merasa tubuhnya seakan begitu panas. Devan mulai kuatir dan menyentuh dahi Ella.

"Hm, suhu tubuhnya sudah menurun sedikit. Tapi, kenapa wajahnya seperti ini?" pikir Devan menyentuh dagunya.

Tok Tok Tok

Suara ketukan langsung menyadarkan Devan. Devan melihat ke arah pintu dan itu ternyata Hansel.

"Presdir, ini waktunya kita ke kantor," ucap Hansel menunjuk jam tangannya. Devan melirik Ella lalu berjalan mengabaikannya menuju keluar kamar. Sementara Hansel melihat sebentar Ella lalu melihat buku dan sebuah kertas di atas meja. Hansel penasaran apa isi surat itu.

"Hansel, kenapa kamu diam saja di sana. Keluarlah dari sana, kita harus ke kantor sekarang." ujar Devan membuat Hansel mengurungkan niatnya.

"Baik, Presdir." Hansel keluar dari kamar dan menutup pintu lalu berjalan mendekati Devan. Sebelum berangkat ke kantor, Devan memanggil Bu Jeje.

"Bu Jeje!" panggil Devan.

"Ya, Tuan muda. Ada apa?" tanya Bu Jeje menundukkan kepala.

"Aku mau kamu menjaga dan mengawasinya baik-baik. Lalu perhatikan apa saja yang dia lakukan ketika aku belum juga pulang dari kantor." Devan memberi perintah.

"Baik, Tuan muda." Bu Jeje mengerti lalu pergi kembali ke dapur. Kini kedua pria itu pergi dari Villa menuju keluar untuk pergi ke kantornya pagi ini. Mobil pun melaju meninggalkan Villanya.

...💕💕💕...

Beberapa jam kemudian, dentingan jarum jam terdengar selalu di telinga Ella. Ella perlahan-lahan membuka mata dan langsung melihat jam dinding di depannya tergantung alias di atas lemari bajunya. Ella menggeserkan sedikit tubuhnya dan beranjak duduk. Rasa panas di tubuhnya belum turun sepenuhnya. Apalagi ada rasa yang aneh dari bibirnya.

Karena begitu haus, Ella dengan terpaksa beranjak dari kasurnya dan berdiri. Pandangan Ella seketika menangkap buku kecil dan sebuah surat. Ella meraih buku itu meski tangannya sedikit gemeteran.

"Ini? Buku nikah?" Ella sedikit terkejut lalu melihat kertas yang ditinggalkan Devan tadi pagi. Ella mengambilnya dan mulai membacanya. Ella membola ternyata itu adalah aturan-aturan yang harus dikerjakaan untuk memenuhi keperluan Devan kecuali urusan ranjang.

Ella kembali meletakkan kertas itu dan menyimpan buku nikahnya baik-baik di dalam laci mejanya. Ella perlahan keluar ingin mengambil gelas. Setelah menghilangkan rasa hausnya, Ella tidak sengaja bertemu Bu Jeje.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" kata Bu Jeje sedikit membentak.

"Sa-saya hanya ingin minum, Bu Jeje." jawab Ella merasa sedikit gugup lalu pergi kembali ke kamarnya segera. Bu Jeje hanya menatapnya sinis.

"Sepertinya Tuan sudah pergi ke kantor, jika begitu aku harus pikirkan bagaimana caranya berbicara padanya. Moga saja setelah aku jadi istrinya dia mau membantuku," gumam Ella duduk di tepi ranjangnya. Kini pikirannya masih tertuju dengan hubungannya pada Devan yang menikah tanpa adanya cinta.

"Setelah aku mendapatkan harta ayahku, aku juga tidak mau tinggal lama dengannya. Dia terlalu banyak cerewet dan bahkan menyebutku bebek kecil! Memangnya aku ini binatang! Aku kan imut dan cantik, tapi dia malah memanggilku seperti ini!" gerutu Ella sambil menyentuh kepalanya yang mulai pening.

"Aish, ini gara-gara kemarin aku terlalu banyak pikiran. Jadinya aku sakit seperti ini."

Ella mulai membaringkan tubuhnya memejamkan mata untuk melanjutkan istirahatnya. Setelah ini Ella harus melakukan pekerjaannya yang tertera di surat aturannya.

Hanya satu jam saja lewat, Bu Jeje tiba-tiba masuk dengan wajah yang begitu panik. Bu Jeje membangunkan Ella dan menanyakan soal sesuatu.

"Bu Jeje, ada apa membangunkanku?" tanya Ella begitu berbicara kecil dan lemah.

"Apa tadi kamu melihat anak kecil masuk ke kamar ini, Ella?" Bu Jeje malah bertanya balik.

"Eh, anak kecil?"

"Sepertinya tidak ada, Bu. Saya tadi tidur dan tidak melihat adanya anak kecil masuk." jawab Ella melihat sekeliling kamarnya. Kini Bu Jeje semakin panik dan segera mencari anak kecil. Memang saat Ella tidur, ada wanita yang datang ke Villa Devan dan menitipkan anaknya ke Bu Jeje sementara waktu ini. Tapi saat wanita itu pergi, anak kecil yang ia bawa ternyata hilang dari jangkauannya.

Ella kembali merebahkan tubuhnya, namun tiba-tiba ada suara bergesek di dalam lemarinya membuat Ella terkejut. Ella beranjak duduk dan memperhatikan lemarinya. Semakin ditatap, lemari itu semakin bersuara. Ella bukannya takut malah jadi penasaran suara apa yang ada di dalam lemari itu.

Ella beranjak dari kasurnya dan perlahan membukanya. Ada rasa sedikit takut untuk membukanya. Namun suara itu malah semakin menjadi-jadi. Suara gesekan yang membuat Ella ingin segera tahu.

Krek!

Ella langsung membuka lemari itu dan seketika kedua matanya tertuju pada anak kecil perempuan yang sedang menekuk lututnya. Anak kecil ini terkejut dan langsung mendongak.

Ella terdiam melihatnya, begitu imut dan menggemaskan dengan kedua pipi yang tembem. Rambutnya pendek dengan jepitan rambut di dekat telinga kirinya. Kini Ella sadar jika anak kecil inilah yang dicari-cari oleh Bu Jeje. Umurnya nampak sekitar 3-4 tahun.

"Adek, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Ella berjongkok di depan anak kecil itu sambil tersenyum. Bukannya dijawab, anak kecil itu malah keluar dan langsung memeluk Ella membuatnya tersentak.

"Bun-bunna, May-maysa ha-hakut ...." kata anak kecil itu terdengar ketakutan. Cara bicaranya sungguh imut dan lucu membuat Ella jadi tertegun.

"Eh, siapa anak kecil ini sebenarnya?" gumam Ella masih dipeluk dan heran dengan kehadirannya.

..._______...

...Bersambung...

...Beri like dan komen...

...Jangan lupa kasih hadiah jika kalian suka...

...😍😍😍😍...

Terpopuler

Comments

Afazra Denomay

Afazra Denomay

siapa ya🤔

2022-04-04

0

Fadil

Fadil

anak siapa itu

2021-11-29

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

waahh jgan smp kna msalh lgi nih si ella,,,

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!