Bab 9 : Dalam Bahaya

...🌻[Beri like dan vote]🌻...

Pintu restoran dibuka, masuklah Devan ke dalam restoran tersebut. Para pengunjung heran melihat Devan yang berpenampilan keren dengan switer hitamnya dan juga kalung favoritnya. Ternyata lelaki ini malah sempat-sempatnya mengganti pakaian kantornya.

Baru beberapa langkah saja, seseorang berteriak padanya, "Kak Devan!" Seorang wanita yang berambut panjang lurus segera memeluknya dengan gembira.

Pluk!

"Astaga, Viona. Kamu hampir menjatuhkanku," Devan ingin melepaskan kedua tangan yang memeluknya. Tapi Viona dengan manja menggelengkan kepala tidak mau melepaskannya.

"Aku merindukammu, Kak Devan," ungkap Viona tersenyum manis.

Devan segera mencentil kening Viona, "Auw ... sakit Kak Devan," ringis Viona cemberut dan akhirnya melepaskan Devan.

"Jaga tingkahmu jika bertemu denganku, aku tidak ingin ada desas desus tentang diriku yang negatif di kota ini." Devan mulai berjalan ingin duduk disalah satu kursi. Akan tetapi, Viona yang berjalan di dekatnya segera menarik tangan Devan dan menuntunnya ke kursi dekat jendela.

"Kak Devan, kita duduk di sini dulu," Viona duduk terlebih dahulu di kursi. Devan menggelengkan kepala lalu duduk di kursi lain.

"Jadi, bagaimana kabarmu sekarang?" tanya Devan mulai berbasa-basi.

"Baik, Kak Devan. Tapi, hari ini aku benar-benar bosan sendirian di restoran ini. Bagaimana jika Kak Devan menemaniku membuat masakan baru? Aku sudah menemukan resep terbaru hari ini," Wajah Viona begitu berharap Devan bisa menamaninya.

"Baiklah, aku akan menemanimu, anggap saja ini ganti rugi aku tidak mengunjungimu selama dua bulan ini." ucap Devan setuju dan sedikit tersenyum.

Krek!

Viona berdiri begitu bersemangat sudah mendengarnya, Viona segera menarik lengan Devan lalu berkata, "Kalau begitu, ikut denganku ke dapur, kita sudah lama tidak meracik bumbu masakan." ucap Viona tersenyum kembali. Senyuman yang terlihat dipalsukan demi mendekati Devan.

Devan berdiri lalu membelai kepala Viona. "Baiklah, mari kita pergi ke dapur." Devan berjalan duluan ke arah dapur. Vioan yang berjalan di belakang Devan langsung tersenyum licik.

Tiba-tiba Viona tersentak, "Oh ya, tapi aku tidak bisa lama-lama, ada rapat yang harus aku hadiri nanti sore, tidak apa-apa kan?" ucap Devan berbalik melihatnya. Viona mengangguk, "Tidak masalah, kok." jawab Viona tersenyum lagi. Devan pun berjalan kembali masuk ke dapur duluan.

"Tidak, Kak Devan. Aku akan menahanmu sampai rencanaku berjalan lancar. Malam ini Kak Devan haru jadi milikku!" gertak Viona segera menyusul Devan yang mulai mencari bahan-bahan masakan.

🌻

🌻

Pukul 15.34 Sore. Sekretaris Hansel yang lagi berdiri menunggu Devan datang ke kantor malah tidak kunjung muncul kembali. Karena terlalu lama menunggu, akhirnya Hansel pamit sebentar untuk mengecek ke ruangan utama Presdir.

"Kenapa Presdir Devan lama sekali datang ke sini?"

"Apa jangan-jangan bocah ini malah ketiduran di ruangannya."

Hansel mulai kuatir, namun tiba-tiba langkahnya berhenti setelah mendengar deringan ponselnya. Hansel mengambil ponselnya di dalam saku dan melihat siapa yang menghubunginya sore ini. Seketika langkah kaki Hansel terhenti setelah melihatnya.

"Tuan besar?" Hansel segera mengangkat panggilan itu yang berasal dari Ayahnya Devan. Hansel begitu serius dan sopan terhadap Tuan besar ini.

"Baiklah, Tuan besar. Anda tidak usah kuatir dengannya, saya akan menjaga Tuan muda sampai Tuan kembali ke rumah." ucap Hansel sedikit canggung dan begitu menghormatinya.

"Jika begitu, awasi setiap detik, menit, jam atasanmu itu. Jika dia berani berbuat salah, maka suruh dia bertanggung jawab sendiri dan jangan sampai melibatkan namaku!" tegas Tuan besar pada Hansel.

"Baik, Tuan." ucap Hansel lalu mematikan panggilan tersebut. Hansel mengelus dadanya sudah lega bisa mengangkhiri panggilan barusan. Hansel kembali berjalan ke ruangan Devan.

Ceklek!

Pintu terbuka, "Presdir Devan, lebih baik anda segera ...." Hansel terhenti setelah melihat isi ruangan kosong. Hansel mulai kuatir dan segera menghubungi petugas keamanan untuk mengecek CCTV perusahaan. Kedua mata Hansel melebar dan segera pergi dari ruangan dan tak lupa memberitahukan jika rapat kali ini ditunda dulu. Hansel keluar dari perusahaan mencari Presdir Devan.

"Dasar Presdir Devan, bisa-bisanya dia pergi tanpa memberitahuku terlebih dahulu. Jika dia sampai berbuat sesuatu, aku bisa-bisa dilempar ke mulut harimau oleh Ayahnya." umpat Hansel kesal dan segera mengemudi menuju ke Villa.

Brak!

Hansel membuka pintu utama Villa dan melihat Ella yang lagi menyapu di ruang tamu. Hansel segera mendekatinya, "Di mana Presdir Devan?" tanya Hansel.

"Tuan muda?" Ella bertanya balik.

"Benar, dimana dia sekarang?" Hansel mulai melihat ke dalam Villa.

"Itu, Tuan muda belum kembali dari luar," jawab Ella sedikit gugup.

Hansel langsung terkejut, "Apa? Jadi dia tidak ada di sini?" Hansel menepuk kedua lengan Ella. Ella segera mengangguk.

"Astaga, di mana Presdir sekarang?" pikir Hansel. Seketika Hanse ingat sebuah tempat.

"Maaf, Tuan. Aku pamit dulu, permisi." Ella menunduk kepada Hansel dan ingin berbalik tetapi Hansel segera menahannya.

"Ikut denganku sekarang untuk mencarinya!" Hansel menarik tangan Ella menuju ke mobilnya.

"Eh? Kenapa aku harus ikut?" pikir Ella merasa heran. Ella hanya bisa terdiam tidak tahu apa-apa dan langsung saja menurut, ia membuang sapu ke lantai. Ella masuk ke dalam mobil bersama Hansel dan melaju ke sebuah tempat.

"Apa yang sudah terjadi?" gumam Ella melihat Hansel yang terlihat kuatir dan panik seperti seseorang dalam bahaya. Ella pun ingat jika kepribadian Hansel berbeda dari Devan. Ella hanya menunduk saja tak bertanya apa-apa lagi.

..._______...

...Instagram : @asti.amanda24...

...YouTube : Aran Channel...

...🌷•|| Semoga suka ya ||•🌷...

Terpopuler

Comments

Kimyumi

Kimyumi

saingan

2021-12-31

0

Fadil

Fadil

uwala awas nanti di marahi sama tua muda

2021-11-29

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

hhmmm smoga aja viona cpat trbongkar klicikany,,

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!