Cekreman kuat yang diberikan oleh Kalista membuat Ella kesakitan. Ella kini paham, jika selama ini kehadirannya hanyalah beban dan cuma dipermainkan oleh wanita paruh baya yang sangat gila harta.
"Ahaha, sayang. Kamu mau bilang apa, ha?" Kalista berkata lembut. Akan tetapi dirinya tak henti-hantinya menarik paksa rambut Ella.
"Aaa ... oo .. aaa." Itulah yang keluar dari mulut Ella. Gadis tak berdosa itu telah bisu akibat obat yang diberikan oleh Kalista.
"Akh!" rintih Kalista terjatuh ke lantai setelah dirinya di dorong oleh seseorang yang muncul tiba-tiba dari belakang Ella. Dialah Hansel sekretarinya Devan yang berhasil menemukan tempat tinggal Ella.
"Arg! Siapa kamu?!" bentak Kalista berdiri geram tak terima perlakuan lelaki yang lumayan tampan berdiri di dekat Ella.
"Maaf. Saya tidak ada urusan dengan anda. Saya ke sini diperintahkan untuk membawa Nona Aradella." Hansel melihat Ella lalu melihat rambutnya yang acak-acakkan. Hansel kini mengerti, gadis yang dibeli oleh Presdirnya ternyata hasil dari perlakuan Wanita di depannya.
"Maaf, Nona. Anda seharusnya tidak meninggalkan, Tuan Devan. Lebih baik, Nona ikut saya kembali." Kata Hansel berbalik. Ella melihat Ibu tirinya lalu mengepal tangan.
"Aku akan rebut kembali apa yang seharusnya aku milikki." Itulah yang ada dilubuk hati Ella lalu dirinya pun berbalik ingin pergi dengan Hansel.
"Tunggu dulu. Apa-apaan ini, dia anakku. Bagaimana kau bisa-bisanya membawa dia bersamamu!" Kalista tak terima Ella pergi dengan lelaki yang tidak dia kenali.
Hansel berbalik kembali lalu menatap Kalista dengan tatapan sinis dan tajam kemudian berkata, "Mulai sekarang, Nona Aradella tidak memiliki hubungan lagi dengan anda." Tegas Hansel berbalik segera keluar dari rumah itu.
Jeddar!
Bagaikan suara petir menggelegar di telinga Aradella dan juga Kalista. Ucapan Hansel membuat hati Ella sakit mendengar dirinya tak punya hubungan apa-apa lagi dengan Kalista. Begitupun Kalista geram bisa-bisanya lelaki biasa itu memutuskan hubungannya dengan Ella semudah itu.
"Hei, sialan! Kembali ke sini! Dasar anak haram!" teriak Kalista melihat Ella berjalan di belakang Hansel. Ella menutup matanya sudah tak kuat lagi mendengar diri dicaci maki oleh Kalista. Dengan fisiknya yang lemah, Ella akhirnya pingsan dan Hansel segera menahannya agar tak jatuh ke tanah.
Hansel merasa kasihan, tetapi dirinya tak mau berurusan dengan gadis menyedihkan seperti Ella. Hansel pun mengangkat Ella dan membawanya ke arah mobil miliknya.
Pintu mobil terbuka, Hansel meletakkan Ella di kursi tengah di mana Presdir Devan duduk juga. Devan melirik Ella. Lelaki itu tahu apa yang sudah terjadi dengan keluarga Ella karena dia sudah menyelidiki latar belakang Ella yang hanya sebagai anak tiri tanpa seorang Ibu kandung di sampingnya.
"Presdir, kemana tujuan kali ini?" tanya Hansel duduk di kursi pengemudi.
"Pulang ke Vila milikku," jawab Devan datar dan melihat ke arah luar jendela.
"Baik, Presdir." Hansel mulai menyalakan mesin dan melaju ke Villa Devan. Dalam perjalan, tiba-tiba Ella menggeliat terlihat gelisah dengan butiran air mata yang jatuh ke wajahnya. Gadis itu bermimpi buruk. Mimpi dimana Ella dibuang oleh Ibu kandungnya sendiri. Sungguh malang nasib gadis muda ini.
Devan kembali melihat ke arah jendela tak peduli. Tetapi, kepala Ella malah bersandar di bahu Devan membuat Hansel yang mengemudi terkejut melihatnya dari kaca spion. Baru kali ini ada wanita yang menyentuh Presdirnya. Dalam benak Hansel, ia kuatir jika Ella akan dilempar ke jalanan oleh Devan.
Akan tetapi, dugaannya salah. Devan malah tak bergerak sedikitpun dan bahkan tak sama sekali peduli. Sungguh Presdirnya ini begitu cuek terhadap wanita.
"Ada apa, Hansel?" tanya Devan melirik Hansel.
"Tidak ada apa-apa, Presdir." Hansel kembali mengemudi takut mengganggu suasana hati Presdirnya. Devan mendecak lalu melirik wajah Ella. "Jika dilihat dari dekat lumayan cantik juga."
Devan menggelengkan kepalanya menyingkirkan pikiran bodohnya telah melirik gadis lemah di sampingnya. Devan mendorong kepala Ella dan menyandarkannya ke lain sisi.
"Dia menyusahkanku, saja."
Devan kembali melihat ke arah luar jendela.
"Hansel, siapa nama gadis ini?" tanya Devan tanpa melihat Hansel.
"Aradella, Presdir." jawab Hansel.
"Oh jadi begitu, namanya sangat jelek. Tetapi cocok dengan wajahnya yang bodoh dan menyedihkan."
Hansel hanya terdiam mendengar ucapan Devan. Meski dirinya terlihat pendiam. Akan tetapi, sekali dia berucap maka ucapan itu seakan menyakitkan. Untung saja Ella tidak mendengarnya. Jika dia mendengarnya, mungkin hati Ella semakin sakit. Mobil Hansel pun mulai dekat menuju ke Villa Devan.
...____...
...🌷•|| Semoga suka ya ||•🌷...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Mariana Frutty
✔
2023-03-16
0
Tina febria
awas aja kalo nantinya jadi bucin akut😁
2021-12-02
0
Istri Pertama Seungcheol
Hey !
Anak anak nya Papa Mertua Bule dan Anak Bule, Serta Wanita Sunset nya Suami Bule...
Yuk, Baca Cerita aku, 🙏
Istri Simpanan Tuan Jeremy ❤️
Ada Juga Bang Brian loh anak nya Papa BerUang 🐻
Terjebak Cinta Pria Beristri S, 2 ( Brian Love Story )
Follow juga akun ige ibuk @amelia_falisha1511 ❤️
Love Love Sekebon Buah 🍓🍇🍊
2021-10-24
0