Bab 8 : Semakin Kesal

...🌻[Beri like dan Vote]🌻...

Pagi telah tiba. Aradella bangun dari ranjang begitu pagi-pagi dan segera mandi. Setelah dirinya sudah siap, Aradella duduk di kursi riasnya sambil memandang pantulan dirinya.

"Huftt ...." Ella menghela nafas sebentar masih terbayang-bayang pikiran kotornya untuk tidur dengan Presdir Devan. Ella mulai menyadari suaranya kembali normal.

Ella menyentuh bibirnya dan mulai berbicara. "Aku-aku ... bisa bicara lagi?" Seketika wajah Ella berseri-seri mendengar suaranya kembali. Dari kemarin Ella sangat menyedihkan. Tapi sekarang, gadis muda ini akan mencoba mencari cara untuk memperbaiki dirinya.

Ella melihat jam dinding sudah pukul 07.55 Pagi. Ella segera keluar dari kamarnya yang kecil dan tanpa sengaja bertemu dengan Bu Jeje. Bu Jeje berdiri tepat dihadapannya, Bu Jeje datang ingin membangunkan Ella agar bisa bekerja kembali.

"Selamat pagi, Bu." Sapa Ella menunduk. Kening Bu Jeje mengerut heran mendengar Ella bisa bicara. Entah, tiba-tiba saja wajah Bu Jeje merah bukan karena malu tapi sepertinya dia marah pada Ella.

"Aah!" ringis Ella dicengkram lengannya pada Bu Jeje.

"Kamu ... beraninya berbohong padaku!" bentak Bu Jeje melototi Ella.

"Kamu mengatakan padaku kemarin jika dirimu tidak bisa bicara dan sekarang kamu malah bisa bicara di depanku, apa kamu sedang mempermainkanku, ha!" Bu Jeje kembali membentak.

Ella mulai sadar lalu meringis kesakitan dan berkata, "Saya tidak bermaksud untuk mempermainkan, Bu Jeje. Saya kemarin dijebak dan benar-benar tidak bisa bicara. Bu Jeje jangan salah paham padaku," mohon Ella agar Bu Jeje melepaskan cengkramnya. Bu Jeje menatap serius Ella lalu menjatuhkannya ke lantai.

"Ah!" jerit Ella kesakitan. Bu Jeje tersenyum miring melihat Ella menunduk di hadapannya.

"Ada apa ini ribut-ribut?" Suara lelaki mengagetkan Bu Jeje. Bu Jeje segera menunduk kepada Presdir Devan yang tak sengaja melewati mereka berdua.

"Maaf-maaf, Tuan muda. Saya hanya memberi arahan pada gadis ini. Dia begitu berani berbicara kasar kepadaku." Bu Jeje berbohong menyembunyikan fakta. Seluruh tubuh Bu Jeje gemeteran takut dengan amarah Presdir Devan.

Devan melihat Ella yang masih duduk di lantai dan berkata, "Berdirilah, jangan membuat keributan di sini!" tegas Devan. Ella segera berdiri di samping Bu Jeje dan menunduk ketakutan.

Devan mendecak sebentar lalu pergi dari Villanya ingin ke perusahaannya. Devan sebenarnya tahu jika Bu Jeje berbohong, akan tetapi Devan memiliki rencana untuk memecat suatu saat nanti pelayan Bu Jeje.

Bu Jeje mengelus dadanya merasa terselamatkan. Akan tetapi, dirinya kembali menarik Ella dengan paksa untuk kembali bekerja. Ella hanya bisa pasrah diperlakukan oleh Bu Jeje.

Para pelayan gadis di ruang dapur merasa marah besar. Dari raut wajah mereka sepertinya ada kekesalan terhadap Ella.

"Hei, lihatlah dia. Aku tidak sengaja melihatnya kemarin keluar dari kamar Tuan muda." Tunjuk salah satu pelayan yang rambutnya diikat ke belakang kepada Ella yang lagi menyapu lantai.

"Apa? Kamu yakin?" Teman pelayan itu terkejut mendengarnya.

"Aku yakin. Tapi, dia dikeluarkan oleh Tuan muda. Tuan muda sangat marah mendapatinya di dalam kamarnya. Dia pasti sudah punya niat jahat untuk tidur dengan Tuan muda," jelas pelayan itu mendecak.

"Cih, bisa-bisanya dia masih tinggal di sini. Jika aku anggota keluarga Tuan muda, aku sudah menendangnya keluar dari rumah ini."

Itulah obrolan dari mereka untuk Ella. Ella cuma bisa menutup matanya, obrolan seperti ini sudah terbiasa Ella dengar dari cacian adik tirinya. Meski begitu hatinya tetap merasa sakit.

"Huft, sabar. Aku harus sabar, pasti ada jalan untukku mengubah semua ini." Ella mengelus dadanya dan segera mempercepat pekerjaannya.

💝

💝

Sementara di kantor. Presdir Devan sedang duduk sambil membaca dokumen-dokumen di depannya. Pikirannya masih terbayang-bayang dengan Ella. Apalagi wajah menyedihkan Ella malah sudah mengerat di pikirannya.

Plak!

Devan menutup dokumennya dan mendesis tak karuan lagi. Deva menyandarkan pungungnya lalu menutup kedua matanya untuk berpikir jernih.

Akan tetapi, seseorang membuka pintu ruangannya hingga kosentrasi Devan buyar. Devan membuka kedua matanya dan melihat Sekretaris Hansel berdiri di depan mejanya.

"Ada apa?" tanya Devan singkat. Sekretaris Hansel tersenyum lalu bertanya balik.

"Bagaimana kabar, Presdir?"

"Baik, sangat-sangat baik." jawab Devan meski ada sedikit kerutan di pinggir matanya merasa kesal dengan senyuman Hansel seperti ingin menertawainya.

"Tapi, dari hasil pengamatanku, sepertinya Presdir dalam kondisi berantakan sekarang." Ucap Hansel menebaknya.

"Ck, aku tahu maksudmu datang kemari. Jika ingin menertawaiku, lebih baik keluarlah. Aku tidak ingin membahasnya lagi." Devan melambai tangannya mengusir Hansel.

"Baiklah, karena aku sudah tahu kondisi, Presdir. Aku pamit, permisi ...." ucap Hansel menunduk lalu berbalik. Baru mau melangkah ingin pergi, Devan kembali memanggilnya.

"Hansel, tunggu,"

Hansel berbalik, "Ada apa, Presdir?" Hansel melihat Devan.

"Lebih baik, kamu bawa pulang saja gadis yang aku beli. Aku tidak ingin menampungnya di Villaku, jadi ...." Devan terhenti akibat Hansel segera memutuskannya.

"Maaf, Presdir. Saya tidak bisa, gadis ini dibeli oleh anda. Saya tidak bisa membawanya bersamaku. Permisi." ucap Hansel menunduk dan segera pergi keluar.

Mendengar ucapan Hansel, Devan jadi semakin kesal. Tidak sangka sekretarisnya ini menyebalkan juga. "Apa dia sudah tidak menganggapku sebagai atasannya?"

Devan berbalik melihat ke jendela. Devan mengepal tangannya melihat sebuah gedung berjarak tidak jauh terpampang di depannya.

"Aish, dia pasti akan merepotkan tinggal di Villaku," desis Devan menutup keduanya matanya mulai berpikir tentang Ella.

Baru saja mau melepaskan beban pikirannya, Hansel malah menghubunginya dan mengatakan jika nanti sore Devan harus menghadiri rapat. Devan hanya mengiyakannya lalu mematikan panggilan itu. Akan tetapi, ponselnya kembali berdering. Devan mulai kesal merasa Hansel sedang mempermainkannya.

"Halo, ada apa lagi, Hansel!" ucap Devan bernada tinggi.

"Kakak Devan, ini aku Viona. Kakak Deva kenapa marah?" tanya seorang gadis muda lebih tua dari Ella. Gadis ini sedang duduk di sebuah restoran milik ayahnya. Sifatnya manja, lembut dan juga sangat menyukai Devan. Memiliki paras yang cantik juga. Meski begitu, Viona memiliki kelicikan terhadap Devan.

Devan terperanjak sudah berbicara kasar. "Ah, Viona. Ada apa menghubungiku?" tanya Devan begitu lembut. Jujur Devan sedikit menyukai Viona, tapi Devan sudah menganggapnya sebagai adik.

"Kak Devan, sudah lama tidak ke sini. Bisakah hari ini Kak Devan menemaniku, ada resep masakan terbaru yang bisa kita coba bersama di restoran Ayahku." mohon Viona terdengar manja. Devan tentu akan setuju jika soal resep masakan. Lelaki ini segera mengiyakan lalu mematikan panggilan itu. Devan menghepaskan kemejanya lalu pergi bermaksud ke restoran Viona.

Viona yang lagi duduk di kursi, ada senyuman licik dari bibirnya. "Hari ini aku tidak akan melepaskanmu, Kak Devan. Aku ingin kamu menjadi milikku dan tidak ingin menjadi adik angkatmu saja." Viona serius dengan ucapannya. Gadis muda ini berdiri dan pergi mengatur sebuah rencana.

...______...

...🌻🌻🌻...

...Instagram : @asti.amanda24...

...YouTube : Aran Channel...

...•|| Semoga suka ya ||•...

Terpopuler

Comments

Kimyumi

Kimyumi

lanjut

2021-12-31

0

Mazree Gati

Mazree Gati

males isinya kekerasan fisik

2021-09-25

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

past mau dijabk nih dasar ulet bulu,,

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!