Bab 11 : Memberontak

...🌻[Beri like dan vote]🌻...

Mobil Hansel berhenti di depan Villa Devan. Presdir Devan yang masih pingsan langsung dipapah oleh Hansel dan segera turun dari mobil lalu dibawa masuk ke dalam Villa diikuti oleh Ella dari belakang.

Hansel berhenti dan melihat Ella, "Pergilah ke dapur dan masak sup penghilang mabuk untuknya, cepatlah." ucap Hansel pada Ella.

"Baiklah." Ella segera pergi ke dapur. Hansel menaiki tangga dan membawa Presdir Devan ke dalam kamar.

Bruk! Hansel menjatuhkan tubuh Devan ke atas kasur. Hansel membuka sepatu Devan dan memperbaiki posisi tidur Devan.

Sungguh tidak habis pikir Hansel melihat Viona ingin menjebak Devan. Untung saja ia datang tepat waktu. Jika tidak, mungkin keperjakaan Devan yang dijaga selama ini pasti telah direnggut oleh Viona hari ini.

"Fiuh, benar-benar sangat merepotkan harus mengawasi Presdir Devan tiap hari dan ternyata dia ini masih saja berhubungan dengan Viona. Sudah aku katakan untuk tidak menemuinya, tapi masih saja bersikeras untuk bertemu dengan Viona." Kesal Hansel duduk di kursi menunggu Devan sadar.

Tuut Tuut

Suara ponsel Hansel terdengar dibalik saku celananya. Hansel segera mengambil ponselnya dan mengangkat sebuah panggilan.

"Apa?"

Hansel berdiri terlihat kaget. "Baiklah, aku akan kembali ke sana." ucap Hansel berjalan ke arah pintu lalu mematikan panggilannya.

"Astaga, ada apa lagi yang terjadi di kantor sekarang," Hansel menuruni tangga begitu terburu-buru dan tidak sengaja bertemu Ella.

"Anda mau kemana?" tanya Ella dengan semangkuk sup ditangannya sambil melihat Hansel.

"Aku ingin ke kantor dulu, pergilah ke atas membawa sup itu. Jika dia bangun, berikan segera sup itu padanya." jawab Hansel segera pergi keluar rumah. Ella melihat sup ditangannya lalu mendongak ke lantai dua. Ada rasa ragu-ragu di dalam hati Ella untuk membawa sup ini.

"Lebih baik segera membawa ke kamar, Tuan." Ella menaiki tangga dan langsung pergi ke kamar Devan.

Tok Tok Tok

Ella mengetuk pintu, "Permisi, Tuan. Saya datang membawa sup," ucap Ella berdiri di depan pintu. Tidak ada suara yang menjawab Ella, melainkan keheningan di sekitarnya di sore ini.

"Apa lebih baik aku, masuk?" pikir Ella.

"Tapi, nanti aku ditendang lagi seperti kemarin." Ella semakin gelisah untuk masuk ke dalam.

Glug!

Ella menelan ludahnya dengan tangan gemeteran meraih gagang pintu kamar dan perlahan membukanya. Ella mengintip sebentar dan melihat Devan masih tidur di atas kasurnya.

"Sepertinya Tuan muda masih pingsan," pikir Ella masuk ke dalam dan perlahan-lahan meletakkan mangkuk sup buatannya. Ella menoleh dan melihat Devan yang tengkurap. Ella tertawa kecil melihat posisi tidurnya.

Ella segera berbalik dan seketika tangannya ditahan oleh seseorang. Ella kembali berbalik dan terkejut melihat Devan berdiri di depannya.

Aaah!

Ella menjerit ditarik dan dijatuhkan ke atas kasur. Kedua mata Ella melebar setelah tubuhnya ditindih oleh Devan. Ella gemeteran melihat Devan menatapnya, "Tu-tuan," Ella terbata-bata dan mencoba ingin lepas. Namun, kedua tangannya dikunci ke atas oleh tangan kanan Devan.

Suara nafas Devan terdengar memburu, kesadaran lelaki ini mulai diluar kendalinya. Ella tersentak, melihat kepala Devan turun mendekati lehernya.

"Tidak ... tidak, dia masih mabuk. Aku harus menghubungi sekretarisnya untuk kembali kemari,"

Ella mencoba mendorong kepala Devan agar tidak melakukan sesuatu padanya, Ella berhasil melepaskan tangan kanannya pada genggaman Devan dan mencoba meraih ponsel yang ada di atas meja.

"Ayolah, aku harus menghubungi ...."

Aaaah!

Ella menjerit tangannya kembali dikunci, jantung Ella berdegub kencang mulai tidak beraturan menatap Devan, wajahnya memerah dan melihat Ella. "To-tolong, cium aku," lirih Devan serasa mulai tidak tahan. Ella menggelengkan kepala tidak bisa meladeni orang mabuk seperti Devan.

"Tidak, Tuan. Anda harus lepaskan saya, saya akan menghubunginya dan membantu, Tuan." mohon Ella mencoba lepas dan memberontak. Nafas Devan seakan terasa semakin panas. Keringat di keningnya mulai bercucuran menetes ke wajah Ella.

Bukannya melepaskan Ella, Devan malah langsung mencium bibir Ella. Sontak Ella terkejut dan merasakan hawa aneh berpindah ke seluruh tubuhnya.

"Ah, hentikan,"

Ella berhasil mendorong Devan lepas dari ciuman yang membuat tubuhnya seakan melemah. Kedua nafas mereka menyatu dengan jarak begitu dekat. Wajah Ella memerah begitupun Devan.

"A-aku tidak boleh seperti ini, dia sudah mengambil ciuman pertamaku dan sekarang aku tidak boleh memberikan keperawananku padanya,"

Ella kembali berusaha mendorong tubuh Devan, namun Devan yang semakin terkendali obat bertambah kuat malah langsung membuka bajunya, sontak kedua mata Ella membola setelah tangan Devan merobek kasar baju miliknya juga.

Srek!

Ella mulai menangis kedua buah oppainya terpampang di depan wajah Devan, tubuh Ella seakan tidak bisa lagi melawan. Tetesan air mata perlahan membasahi matanya. Ella seperti melihat Devan yang sedang ingin melecehkannya.

"Ku mohon, Tuan. Saya minta maaf, jangan lakukan ini padaku,"

Ella mulai menyesal, rasanya sungguh mengerikan harus melihat dirinya menyembuhkan Devan yang terkendali obat.

Deg!

Devan mencium kembali Ella, bahkan mulai memainkan oppai Ella bagian kiri. Ella mulai sesugukan tidak berdaya, nafasnya mulai sesak dengan permainan Devan. Dengan sekuat tenaga agar tidak berlanjut makin jauh, Ella segera membenturkan kepalanya ke kepala Devan.

Bugh!

Suara benturan terdengar keras, Devan mengangkat kepalanya dan melihat Ella, tatapan Devan sungguh mengrikan dan seketika itupun Devan terjatuh menindih tubuh Ella dan kembali tidak sadarkan diri. Benturan yang cukup keras berhasil membuat lelaki ini dapat menghentikan aksinya.

Hiks...

Tangisan Ella pecah akhirnya berhasil lolos, Ella segera mendorong tubuh Devan yang berat dari atas tubuhnya, Ella segera duduk dan melihat bajunya yang sudah robek-robek memperlihatkan kedua buah dadanya yang ranum, bahkan penampilan Ella bagaikan habis dilecehkan.

Ella terisak-isak karena telapak tangannya tergores saat memberontak, ditambah lagi rasa pening di kepalanya langsung membuatnya kesakitan. Pandangan Ella mulai buram, tapi Ella tidak puduli dan mencoba berdiri. Namun, denyutan hebat semakin menjadi-jadi di kepalanya.

Bruk!

Ella akhirnya terjatuh dan menindih Devan. Perlahan-lahan kedua matanya tertutup dengan gorasan tangan yang berdarah menetes ke kasur putih. Ella akhirnya ikut pingsan didekapan Devan.

..._______...

...🌻Bersambung🌻...

Terpopuler

Comments

Choi Seungcheol🍒

Choi Seungcheol🍒

Hoi !

Kuy lah yuk, Baca cerita aku 😍
Istri Simpanan Tuan Jeremy ❤️

Dan Juga bang Brian di...

Terjebak Cinta Pria Beristri 2 ( Brian Love Story ) ❤️

Follow juga akun ige ku @amelia_falisha1511 🍓

Love Love Sekebon buah 🍓🍇🍊

2021-10-25

0

Atik Daniarti

Atik Daniarti

kok jd pada pingsan 😁

2021-08-15

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

smoga aja blum smp trjd,,

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!