Bab 12 : Dibuang

...[Beri like dan vote]...

Kedua mata Devan terbuka langsung melihat jam dinding sudah pukul 20.34 malam. Rasa pening di kepalanya membuat penglihatan Devan jadi buram. Ketika mau duduk, Devan tersentak merasakan ada sesuatu yang menindihnya. Devan pun melihat apa yang sudah menindihnya.

Deg!

Jantung Devan seakan ingin berhenti melihat ada gadis dengan pakaiannya yang sudah disobek-sobek. Devan perlahan ingin meraih wajah gadis ini untuk melihat siapakah yang menindihnya. Sontak, kedua mata Devan melebar mengenal wanita ini.

"Aaaaa!" teriak Devan segera mendorong Ella menjauh darinya. Devan lalu berdiri dari ranjang dan merasa jantungnya masih berdetak tidak menentu. Begitu terkejutnya melihat Ella pingsan dalam dekapannya tadi.

"Oh, tidak! Apa yang sudah terjadi di sini?" gumam Devan meremas rambutnya tidak ingat sesuatu, lalu ia melihat pantulan dirinya di cermin yang terlihat tidak memakai baju dan cuma bermodal celana saja.

Pandangan Devan tiba-tiba menangkap sebuah noda merah di kasur putihnya dan sekali lagi Devan terkejut membola langsung melihat Ella yang tertidur.

"OMG, apa yang telah aku lakukan padanya? Ah benar, jika ada noda merah di kasur dan menemukan wanita tidur di dekatmu, itu-itu artinya aku sudah melakukan hal bodoh itu dong?" pikir Devan mulai berpikir dirinya sudah melecehkan gadis itu.

Devan segera melihat ke bagian bawahnya dan mulai mengepal tangannya. Marah karena sudah dinodai juga.

Tok Tok Tok

Pintu tiba-tiba diketuk, Devan terkejut lagi dan segera menutupi Ella dan noda merah itu menggunakan sepreinya. Takut jika itu adalah pelayan yang jika melihat Ella di kamarnya akan berdampak buruk baginya.

Devan menghela nafas lalu berjalan dan membuka pintu. Sontak Devan kembali kaget melihat Sekretaris Hansel sudah ada di depannya.

"Syukurlah ... anda sudah sadar, Presdir." ucap Hansel menyentuh dadanya. Tapi Devan tidak berbicara dan malah menunduk.

"Presdir, anda baik-baik saja?" tanya Sekretaris Hansel sambil menepuk bahu Devan. Devan mengepal tangan lalu menatap Hansel dan langsung meraih kerah baju sekretarinya itu membuat Hansel terkejut dengan tindakan Devan.

"Kau! Ini gara-gara kau, Hansel! Gara-gara gadis yang aku beli itu sekarang keperjakaanku hilang!" bentak Devan tidak terima dirinya sudah kehilangan apa yang telah dia jaga selama ini. Tatapan Devan tidaklah main-main seperti ingin memukul Hansel.

Deg!

Hansel mundur setelah mendengarnya, Hansel segera masuk untuk melihat apa yang sudah terjadi hingga Devan seperti itu. Hansel berjalan ke arah ranjang di mana terlihat sebuah ada seseorang dibalik selimut. Hansel langsung menarik sprai itu dan sontak kedua matanya membola melihat Ella tertidur dengan noda merah di kasur putih Devan. Hansel melihat Devan yang berjalan ke arahnya lalu melihat Ella, sungguh keduanya nampak sudah melakukan manta-mantap.

"Ini-ini bagaimana bisa begini," gumam Hansel masih melihat Ella.

"Sudah, jangan dilihat terus!" Devan menutup tubuh Ella kembali lalu menatap sinis ke Hansel.

"Hansel, kamu dari mana saja, ha! Kenapa kamu bisa-bisanya membiarkan gadis ini masuk ke dalam kamarku! Kau harus tau, Hansel! Aku ini sudah sangat marah padamu, tubuhku sudah diambil oleh gadis ink apalagi keperjakaanku!" Devan membentak Hansel mulai marah-marah. Devan duduk di tepi ranjang lalu melihat noda merah itu bagaikan darah perawan milik Ella.

"Huft, bahkan dia sudah menodai kasurku yang empuk ini!" Devan kembali mengepal tangannya sedikit kecewa.

"Saya-saya minta maaf, Presdir. Tadi saya pergi untuk melihat perusahaan jadi saya benar-benar tidak tahu akan terjadi seperti ini." ucap Hansel sedikit gemeteran tapi tetap berusaha tenang.

"Ck, apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah aku berada di restoran?" decak Devan masih belum ingat. Sepertinya pengaruh obat itu membuat ingatan Devan jadi tidak stabil.

"Maaf, Presdir. Sebenarnya anda hampir diracuni oleh Nona Viona. Untungnya saya datang tepat waktu membawa anda kembali ke sini." ucap Hansel menjawabnya. Devan langsung berdiri dan sedikit demi sedikit ia mulai ingat jika Viona telah memasukkan sesuatu pada makanannya dan ingin melecehkannya.

"Aaargh! Wanita sama saja! Dia datang kepadaku agar bisa meniduriku!" racau Devan menjambak rambutnya kesal dengan Viona.

"Aku menghindari Viona, tapi malah gadis ini yang meniduriku, sialan!" umpat Devan mulai kesal juga pada Ella. Karena merasa Ella mungkin sengaja dalam kesempatan ini bisa tidur dengannya.

Ella perlahan membuka mata dan langsung menangkap dua sosok orang di depannya. Ella terperanjak lalu bangun duduk menjauh dari Devan. Ella terkejut mulai sadar jika dirinya hampir diperkosa. Tapi melihat penampilannya sungguh amat menyedihkan.

Melihat Ella sudah bangun, Devan berdiri lalu melihat sinis ke Ella. Ella menelan ludah melihat kemarahan Devan. Begitupun Hansel hanya bisa diam.

"Aaakh!" rintih Ella kesakitan pada pergelangan tangannya yang malah ditarik oleh Devan keluar dari kamar lalu menuntunya turun dari tangga dan membuka pintu utama Vilanya.

Brak!

"Aakh!"

Ella dijatuhkan ke lantai tepat di depan pintu dan melihat Devan menutup kasar pintu untuknya.

"Pergi dari sini! Aku tidak ingin melihat wajah menyedihkanmu itu di Villaku ini lagi!" bentak Devan di balik pintu begitu marah pada Ella. Devan menaiki tangga menuju ke kamarnya lagi. Para pelayan sungguh terkejut melihat Ella diusir dan malah dibuang begitu saja. Terutama Sekretaris Hansel juga kaget melihat Devan yang sedikit kejam pada Ella.

Ella menunduk dan mulai menangis. Pergelangan tangannya begitu sakit terasa ingin putus bagaikan hidupnya yang tidak bisa bertahan. Ella bagaikan sampah yang dibuang begitu saja.

"Ya, Tuhan. Apa salahku, hiks." Tangis Ella berdiri lalu perlahan pergi dari Villa Devan. Langkah kaki gadis ini tidak tahu kemana ia harus pergi lagi. Hanya tangisan yang menemaninya di malam ini disertai rintikan hujan mulai ingin membasahi malam ini. Ella berjalan sendirian menyusuri tepi jalan yang sunyi bagaikan hatinya yang sepi.

Tiba-tiba saja, suara klakson mobil terdengar dari belakangnya. Ella berhenti lalu berbalik siapa yang telah membunyikan klakson untuknya. Silauan mobil membuat kedua mata Ella jadi tidak bisa melihat siapa pengemudi ini.

"Ahaha, bukankah ini saudariku yang menyedihkan?" tawa seorang gadis yang tidak lain adalah Aline.

"Aline?" ucap Ella melihat pengemudi mobil itu adalah saudari tirinya.

Aline keluar lalu melihat Ella yang amat menyedihkan seperti habis dibuang setelah dilecehkan. Aline tersenyum picik merasa puas melihat Ella.

Ella yang melihat Aline sepertinya ingin menertawainya lagi, Ella pun berbalik dan berjalan kembali.

"Sepertinya anak ini dicampakkan oleh lelaki yang berurusan dengan Ibu kemarin pagi," gumam Aline. Melihat keteguhan Ella, membuat Aline mulai kesal dan langsung menahan Ella.

"Tunggu, El. Ibu mencarimu dari tadi, dia sangat mengkhwatirkanmu." ucap Aline membuat Ella langsung berbalik melihatnya.

"Benarkah itu?" Ella nampak sedikit senang mendengarnya.

"Benar, El. Jadi sini ikut aku pulang." Aline menarik tangan Ella. Ella malah diam dan menurut begitu saja. Kini dia hanya bisa berharap ucapan adiknya bisa dipercaya. Ella pun masuk ke dalam mobil dan pergi bersama Aline.

Sementara di Villa Devan, Presdir ini masih marah-marah terhadap Hansel.

...________...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ayyu Odong

Ayyu Odong

thor ngapa jadi ell , balikke emaknya

2022-11-26

0

Afazra Denomay

Afazra Denomay

malah lbih trsiksa deh tar ella di bwa sm aline🤔

2022-04-03

0

Fadil

Fadil

sala sediri mara sama orang

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!