Bab 16 : Perhatian + Visual

...[Beri like dan komen]...

Keesokan harinya tentunya di pagi hari. Devan bangun seakan tubuhnya remuk telah berurusan dengan Aradella kemarin. Devan yang masih setengah sadar langsung menjambak rambutnya sendiri. Kini ia bimbang apakah ini jalan yang baik telah menjadikan Ella sebagai istrinya. Apalagi dari raut wajahnya saja Devan masih belum terima Ella berada di Villanya.

"Aaargh! Aku ingin menghilang saja!" racau Devan semakin tidak karuan. Devan menganggap dirinya bodoh telah membawa pulang Ella dari pelelangan dan kini beranggapan jika ini sudah diatur oleh Ella agar ia bisa menjadi Istrinya.

"Hufft, tidak masalah. Aku akan buat dia seperti bebek yang tidak tahu jalan pulang! Tempat ini akan menjadi tempat dirimu kujadikan budak, ahahaha ...." tawa Devan terlihat setengah gila.

"Huk ... huk, astaga. Di mana hati nuraniku jika aku menyiksanya. Aku ini seorang lelaki yang baik-baik dan sangat menghargai kemanusiaan. Aku bukanlah binatang yang suka menyiksa, tapi aku adalah lelaki tampan yang membahana, bahkan mengalahkan ketampanan Ayahku sendiri!"

Devan menyiringai tipis berangan-angan dapat mengalahkan pria di kotanya terutama Ayahnya sendiri dan mulai memuji-muji dirinya sendiri. Tapi wajah Ella yang terbayang-bayang di kepala Devan membuatnya kembali meracau.

Devan melihat jam tangannya yang sudah pukul 07.23 pagi. Devan beranjak berdiri lalu siap-siap mandi untuk ke perusahaannya.

Setelah mandi, Devan merasa tubuhnya yang tadi mau remuk sekarang sudah menjadi bugar. Bahkan kotak-kotak di tubuhnya mulai menampakkan kharismanya.

Devan segera memakai pakaiannya dan setelah itu pergi ke kamar Ella. Devan kini berdiri dan mulai mengetuk pintu.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pertama masih belum bisa membukakan pintu untuknya. Devan kembali mengetuknya dan kembali lagi tak dibukakan pintu oleh Ella. Devan akhirnya kesal dan berteriak.

"Hei, gadis! Apa kau masih tidur di dalam, ha!"

"Kau pikir setelah tanda tangan surat pernikahan kemarin kau sudah mau enak-enaknya tidur di dalam sana, ha!"

Devan teriak-teriak sudah tidak terima dirinya berdiri di depan pintu. Devan mengepal tangannya mulai hilang kesabarannya merasa telah dipermainkan oleh Ella.

Klek!

"Hei, bebek!" teriak Devan langsung masuk dan terkejut tidak menemukan siapa-pun. Bahkan ranjang Ella saja terlihat berantakan.

"Di mana gadis ini?"

Devan mulai kesal lagi, ia pun ingin keluar tapi tiba-tiba saja suara benda jatuh terdengar di dalam kamar mandi. Kini Devan was-was jika terjadi sesuatu pada Ella. Devan pun segera membuka pintu kamar mandi dan kembali lagi terkejut Ella berusaha berdiri nampak menyedihkan. Memang Ella tadi sedang mau mencuci muka tapi tubuhnya seakan tidak bisa ia kendalikan hingga akhirnya terjatuh ke lantai.

Devan mendecak, lalu berjalan ke arahnya dan mulai ingin memapah Ella.

"Hei, kamu baik-baik saja?" tanya Devan mencoba membantu Ella berdiri tapi Ella malah menolaknya.

"Maaf, Tuan. Saya bisa berdiri sendiri, anda tidak usah membantu saya. Pakaian anda akan basah jika membantu saya," kata Ella mencoba berdiri tanpa bantuan Devan. Devan menyinglangkan tangan merasa tak karuan Ella mulai sok jual mahal padanya.

Namun Ella tidak bisa menahan tubuhnya hingga ia hampir terjatuh kembali. Untung saja Devan segera menahannya. Seketika kedua matanya melebar merasa tubuh Ella terasa panas sedang sakit.

"Ck, kau ini. Jika kau tidak bisa berdiri tidak usah memaksakan dirimu!" ujar Devan langsung menggendong Ella keluar dari kamar mandi. Wajah Ella memerah bukan karena tersipu melainkan dirinya merasakan hawa panas menyelimuti tubuhnya. Itulah Ella, memiliki tubuh yang lemah sehingga ia mudah sakit. Apalagi kemarin dirinya habis berjalan di malam hari sendirian setelah diusir oleh Devan.

Devan meletakkan Ella ke atas ranjang dan menyentuh kepala Ella. Benar-benar terasa panas dengan nafasnya yang memburu.

"Ck, belum juga aku siksa, dia sudah sakit. Benar-benar menyusahkan saja!" umpat Devan membelakangi Ella dan menghubungi Hansel. Ella melirik Devan, pandangannya seakan tidak jelas dan mulai berhalusinasi.

"Ay ... ayah," lirih Ella begitu kecil. Matanya berkaca-kaca memanggil ayahnya. Hanya ayahnya yang dulu ikhlas merawatnya jika dirinya sakit.

Devan berbalik dan terkejut melihat Ella menangis. Sekarang hati nuraninya benar-benar tergerak tak tega melihat Ella.

Devan pun kembali menghubungi Hansel.

Ting!

"Halo, Hansel. Kamu sekarang ada di mana?" tanya Devan berbicara duluan.

"Saya sedang di perjalan ke perusahaan, Presdir,"

"Kalau begitu, bawakan aku Dokter sekarang," ucap Devan sambil melihat Ella.

"Eh, Dokter? Presdir, sedang sakit?" tanya Hansel heran.

"Bukan, ini si bebek kecilku sakit! Jadi pergi bawakan Dokter ke Villaku sekarang!" pinta Devan pada panggilan itu.

Hansel mengiyakan lalu mematikan panggilan itu. Hansel hanya bisa menggelengkan kepala mendengar Devan masih saja memanggil Ella bebek. Padahal Ella yang cantik-cantik dan imutnya malah disamakan dengan bebek. Hansel pun menuju ke rumah Dokter yang ia tahu.

Sementara Devan kini menunggu Hansel di kursi sambil melihat Ella yang terus menerus memanggil ayahnya.

"Aissh," desis Devan tidak tahan dan akhirnya keluar memanggil Bu Jeje menyiapkan kompres untuk Ella. Hanya beberapa saat saja Bu Jeje sudah membawa baskom kecil dan handuk kecil.

Devan pun menyuruh Bu Jeje masuk membuat Bu Jeje agak terkejut melihat Ella sakit begitupun melihat Devan peduli padanya.

"Tuan muda, saya sudah mengkompresnya," Bu Jeje menunduk.

"Ya sudah, keluarlah. Siapkan sarapan untukku!" ujar Devan menunjuk ke arah pintu. Bu Jeje pun pergi keluar menyiapkan sarapan untuk Devan.

"Hei, bebek. Apa kau mendengarku?" tanya Devan berdiri di dekat tepi ranjang. Ella tidak menjawabnya dan malah semakin menyedihkan memanggil ayahnya.

"Iiis, di mana Hansel! Kenapa dia belum datang juga!" gerutu Devan. Devan takut jika Ella semakin terpuruk dan malah akan merepotkannya.

"Baru juga satu hari jadi istriku, sudah sakit-sakitan!" Ketus Devan jadi greget. Padahal lelaki ini mau menyuruh Ella sendiri yang menyiapkan kebutuhannya. Tapi dirinya yang malah menyiapkan keperluan Ella yang lagi sakit.

Tak lama kemudian, Hansel datang bersama Dokter. Devan pun menyuruh Dokter memeriksa Ella.

"Presdir, sepertinya anda lebih baik bersikap lembut padanya. Kasian dia sudah menderita selama lima tahun ini." ucap Hansel memberi masukan pada Devan yang lagi berdiri di dekatnya.

"Ha? Kenapa aku harus bersikap lembut padanya?" Devan menunjuk Ella.

"Itu karena Presdir sudah sah menjadi suaminya. Jadi ...."

"Cukup! Dia itu cuma akan menjadi istri kontrak! Dan tidak ada kata lembut di kamusku! Dengarkan itu!" kata Devan tegas dan langsung keluar pergi dari kamar Ella menuju ke arah dapur untuk mengisi perutnya di pagi ini.

Hansel sungguh ingin sekali menjambak rambut Presdirnya. Apalagi tingkah Devan malah makin ngelunjak setelah kejadian kemarin. Kini Dokter sudah memeriksa Ella dan memberi keterangan jika Ella sangat mudah sakit dan tidak boleh terlalu kelelahan apalagi memikirkan hal-hal yang berat.

Hansel mengerti dan berterima kasih pada Dokter. Dokter pun keluar untuk menemui Devan. Sedangkan Hansel duduk di tepi ranjang melihat Ella.

"Kasihan juga, Nona Aradella. Dia tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Baiklah, aku sebagai kakak angkatmu mulai sekarang akan menjagamu. Lagian ada Presdir biawak itu yang akan mengurusmu juga." gumam Hansel ingin sekali menyentuh kepala Ella tapi ia tidak mau karena sangat menghargai Devan. Hansel pun keluar dari kamar Ella untuk menemui Devan.

..._______...

...Bersambung...

...Wah, kalian lebih suka yang mana nih?...

...Presdir Devan atau Hansel?...

...😂😂...

Jangan lupa kasih like dan vote serta hadiahnya ya. Biar author semangat bikin ceritanya🤗terima kasih sudah mampir di cerita ini. maaf kalau telat update...

...Moga suka ya...

...🤗🤗🤗...

Terpopuler

Comments

Ayyu Odong

Ayyu Odong

komodo vs bebek kecil🤣

2022-11-26

0

A..S..J

A..S..J

biawak 4 kaki bebek 2 kaki klo moncong sama² punya ,,,tar anaknya jdi ya kepala bebek badan biawak berbulu + bersayap 😂

2022-10-14

0

Mychai

Mychai

burung puyuh
burung tutut... kadang cantik kadang imuut... kdng mirip2 biawaaak...

2022-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!