Bab 6 : Dibentak-bentak

...🌷•|| Beri like dan vote ||•🌷...

Kedua mata Aradella terbuka perlahan-lahan. Ada rasa pusing pada kepalanya. Ella segera beranjak duduk dan mengerutkan sedikit keningnya merasa heran dirinya berada di kamar asing lagi. Ella menyentuh kepalanya dan seketika kedua matanya melebar sudah ingat kejadian yang terjadi padanya.

Ella memeluk kedua lutut dan membenamkan kepalanya. Ella diam-diam menangis kembali. Kini dia sudah memakai pakaian tidak seperti tadi yang hanya dibalut dengan kain putih.

"Ibu ... ibu tega sekali memperlakukan aku seperti ini. Padahal aku selalu baik padanya dan sangat patuh padanya. Aku pikir Ibu akan menyayangiku setelah Ayah meninggal. Ternyata, Ibu malah berubah secepat itu padaku."

Tangisan Ella tak jelas. Suaranya seakan tidak bisa di dengar pasti. Ella mencoba mengeluarkan suaranya untuk berbicara. Tapi, ternyata masih saja bisu seperti tadi siang. Ella dulu berpikir jika Bu Kalista adalah wanita yang baik dan bisa menjadi Ibu tiri yang akan memberinya kasih sayang dan berbeda dari cerita-cerita diluar sana soal Ibu tiri. Tapi ternyata ini bukanlah keberuntungan untuknya, Ella harus hidup selama lima tahun bersama wanita yang serakah.

Ella pun celingak-celinguk melihat sekeliling kamar, tak ada satu pun orang selain dirinya. Ella pun berdiri dari ranjang lalu berjalan ke arah jendela. Ella membuka tirai melihat hari sudah malam.

Asik memandang ke arah luar. Tiba-tiba saja, Ella dikejutkan dengan suara dobrakan pintu terbuka di belakangnya. Ella berbalik dan seketika itupun dirinya digampar oleh wanita tua gemuk dengan pakaian ala pelayan.

"Dasar pemalas!" pekik wanita itu bernama Bu Jeje.

"Aaakh!" Ella terjatuh ke lantai menahan sakitnya perlakuan wanita itu. Bu Jeje adalah kepala asisten yang galak dan sangat ketat mengawasi para pelayan yang ada di Villa Devan.

"Siapa dia?" Ella bertanya dalam hatinya sambil mendongak melihat Bu Jeje.

"Hei! Kenapa diam saja! Kamu punya mulutkan!" bentakan Bu Jeje terlalu keras membuat Ella menutup kedua telinganya.

Ella menggelengkan kepala lalu menunjuk mulutnya jika dirinya tidak bisa berbicara. Bu Jeje mengangkat sebelah alisnya.

"Jadi kamu tidak bisa bicara?" tanya Bu Jeje masih bernada suara tinggi. Elle segera mengangguk dengan raut wajah sedih.

Bukannya kasihan pada Ella. Bu Jeje malah menarik lengan Ella agar bisa berdiri dan menatapnya serius.

"Mau kamu tidak bisa bicara atau tidak bisa melihat. Sekarang, ikut denganku. Mulai sekarang, kamu bekerja di Villa ini!" Bu Jeje menarik paksa Ella keluar dari kamar. Ella kesakitan dan pasrah dirinya ditarik begitu saja.

Bruk!

Ella kembali meringis kesakitan dijatuhkan ke lantai oleh Bu Jeje. Para pelayan gadis yang melihatnya terkejut dan sedikit tertawa melihat Ella yang menyedihkan.

"Lihat, bukan kah itu gadis yang dipungut oleh Tuan muda?"

"Iih, kasihan banget."

"Pasti dibuang oleh kekasihnya terus datang menggoda Tuan muda agar bisa tinggal di sini."

"Hm, betul. Dasar gadis tidak tahu malu."

Itulah obrolan-obrolan para pelayan terhadap Ella. Mereka berpikir aneh-aneh terhadap Ella. Padahal bukan itu yang telah terjadi sekarang. Ella melirik sedikit para pelayan, dirinya begitu rendah di mata orang lain.

"Sekarang, kamu masak yang enak dan lezat. Tidak akan lama lagi Tuan muda akan pulang malam ini." pinta Bu Jeje menunjuk kompor.

Ella tidak bergerak, takut dengan mereka yang bisa saja menyakitinya. Sungguh malang, Ella pikir dia akan baik-baik saja ikut dengan Hansel. Tapi ternyata ini lebih parah dari apa yang dia bayangkan. Dirinya seperti jadi pelayan di Vila ini.

"Kenapa diam saja! Cepat berdiri dan pergi memasak!" bentak Bu Jeje menarik Ella berdiri lalu mendorongnya ke arah kompor.

Ella hanya menunduk saja dan dengan tangan bergetar ia mengambil panci untuk mulai memasak. Bu Jeje berdiri di dekat pintu mulai mengawasi para pelayan yang menyiapkan makan malam untuk Tuan mereka.

"Aku ... apa yang telah ku perbuat hingga harus bernasib begini. Kenapa aku bisa-bisanya menempatkan diriku kepada kematianku sendiri," batin Ella masih tidak percaya.

"Aku harus lakukan sesuatu. Aku tidak boleh ditindas terus-menerus seperti ini. Tapi, apa yang harus aku lakukan, aku tidak tahu bagaimana caranya untuk mengubah nasibku apalagi merebut harta Ayahku."

Ella terdiam masih mengerjakan tugasnya. Setelah kematian Ayahnya, Ella tidak pernah lagi melanjutkan sekolahnya hingga dirinya tidak tahu apa-apa. Ella hanyalah gadis biasa yang cuma tahu soal pekerjaan rumah apalagi soal dapur dia sangat ahli dalam meracik bumbu masakan.

Beberapa saat saja, hidangan makan malam telah selesai. Ella pamit kepada Bu Jeje dengan cara menunduk dan menunjuk ke arah kamarnya. Akan tetapi, Bu Jeje menahannya dan melototinya.

"Tetaplah di sini atau dirimu akan dipenjara di ruang bawah tanah oleh Tuan muda." bisik Bu Jeje lalu menunjuk ke arah para pelayan yang berdiri berjejeran.

Ella menunduk saja dan segera berdiri di dekat pelayan wanita yang juga terlihat galak. Akan tetapi, pelayan itu mendorong sedikit Ella agar tidak berdekatan.

"Dasar gadis miskin." Hina pelayan itu. Ella hanya bisa mencengkram celemaknya setelah mendengar hinaan itu.

Tap tap tap

Suara langkah kaki langsung terdengar memenuhi ruang dapur. Para pelayan menunduk atas kepulangan Tuan mereka. Ella yang tidak tahu apa-apa cuma ikut menunduk tanpa melihat Presdir Devan.

"Selamat datang, Tuan." Para pelayan menunduk bersamaan kecuali Ella.

Devan tidak melirik mereka. Devan hanya duduk di kursinya seorang diri dan melihat berbagai masakan di atas meja. Devan mulai mengambil makanan memenuhi piringnya sedikit kecuali mangkuk berisi sup tidak diambil oleh Devan.

Ella mengangkat sedikit wajahnya melihat Devan. Melihat dengan cermat lelaki yang membelinya di pelelangan. Ella sedikit terkejut baru sadar jika Devanlah sendiri yang membawanya pulang ke Villa ini. Hanya saja tidak ada Hansel di samping Devan sekarang. Karena Devan merasa risih ditatap oleh Ella, Devan pun menoleh melihat Ella. Seketika itupun Ella menunduk kembali.

Devan mendecak tak karuan dan tiba-tiba hidungnya mencium aroma sesuatu yang asing, Devan pun melihat mangkuk sup buatan Ella. Devan ragu-ragu untuk mengambilnya, karena takut jika sup itu terdapat racun. Karena baru kali ini Devan melihat sup itu di atas meja.

Karena penasaran ingin mencobanya, Devan mengambilnya membuat para pelayan melihatnya ingin mencicipi sup Ella. Begitupun Ella deg-degan jika supnya tidak disukai oleh Devan.

"Ini ...." Devan terhenti dengan raut wajah terkejut setelah merasakan satu sendok sup itu membuat para pelayan ikut kaget begitupun Ella. Para pelayan langsung menatap tajam Ella dan beranggapan jika sup Ella berisi sesuatu.

Ella menelan ludah dan menunduk gemeteran.

"Ya, Tuhan. Semoga aku baik-baik saja." Mohon Ella berharap.

..._______...

...Beri like (👍) komen dan favoritkan (❤) ya readers 😍Supaya author semangat!! Terima kasih sudah mampir di ceritaku ini...

...•|| Semoga suka ya ||•...

Terpopuler

Comments

kiwicream

kiwicream

la emang kalau g jadi pelayan mau jadi apa? udah ditolong kok ngelunjak. dari awal agak gemes sama FL nya sih

2023-03-16

0

Opung Boru Caroline

Opung Boru Caroline

aduh pelayannya kenapa galak" ta padahal mereka senasib.semoga devan menyadari sikap pelayannya

2022-02-03

1

Ira Suryanie

Ira Suryanie

Lanjut lagi kakak

2021-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!