Bab 15 : Menyebalkan

...[Beri like dan vote]...

Kini fotografer akhirnya tiba juga. Fotografer profesional ini sedikit kesal karena malam-malam begini harus memotret Presdir Devan yang terkenal dengan sikap menyebalkannya.

"Hei, Hansel!" panggil Devan pada Hansel yang lagi berdiri di dekat fotografer lelaki di sampingnya.

"Ya, Presdir. Ada apa?" Hansel berjalan mendekati Presdirnya yang lagi berdiri sendirian.

"Di mana bebek kecil milikku? Kenapa dia tidak keluar-keluar juga!" Devan mulai emosi sudah lama menunggu Aradella.

"Bebek? Maksudnya Nona Ella, Presdir?" tanya Hansel sedikit kaget mendengar sebutan baru untuk Ella.

"Ya, di mana bebek kecil itu?"

"E-e, mungkin masih belum siap-siap Presdir. Tapi, kenapa Presdir memanggilnya BEBEK?" tanya Hansel lagi.

"Heh, dia itu kecil seperti bebek, dan juga jalannya sangat lambat bahkan kedua oppainya saja tepos tidak sesuai dengan tipeku. Dia sangat jauh dengan tipe calon istriku. Jika saja dia tidak mengambil keperjakaanku, aku juga tak mau berurusan dengannya! Tapi, sekarang aku harus pastikan jika benih-benihku tidak tumbuh di dalam perut krempengnya itu!"

Itulah ucapan Devan yang sedikit kejam menyayat hati. Begitu rendahnya Devan memandang Ella di matanya. Hansel kini mengerti, jika Devan adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab meski sedikit menyebalkan dan ucapannya amat sadis.

"Kalau begitu, saya permisi dulu mau memanggilnya." Hansel berbalik ingin ke kamar Ella. Namun malah dikejutkan dengan Ella yang sudah siap dan rapi dengan pemotretan ini.

"Maaf, Tuan pasti menunggu saya," ucap Ella kini berdiri di depan Hansel dan Devan. Devan terdiam bukan karena terpana melainkan ingin sekali menggigit gadis kecil ini yang banyak tingkahnya.

Devan berjalan ke arah Ella dan mulai menatapnya sinis lalu berpindah menatap perut Ella dan mulai membisikkan sesuatu padanya.

"Setelah aku pastikan kau tidak hamil, aku akan menendangmu keluar dari Villaku ini! Jadi, jangan harap kau bisa tinggal lama di sisiku!" bisik Devan pada Ella.

Ella sedikit kaget dan tertekan, sepertinya inilah alasan mengapa ia harus menikahi Devan karena ingin membuktikan dirinya tidak boleh hamil. Kini Ella mengarti jika Devan sudah salah paham dan mengira jika dirinya benar-benar telah dilecehkan padahal hanya hampir dilecehkan saja.

Ella hanya diam mendengar ucapan Devan. Gadis ini mulai berjalan di samping Devan dan berdiri untuk pemotretan.

"Hei, Devan! Bisakah kamu senyum sedikit. Wajahmu terlalu datar untuk dipotret!" ujar Fotorgrafer susah untuk mengambil foto yang bagus. Devan mendecak dan tidak mau tersenyum. Sementara Ella begitu riangnya tersenyum membuat Hansel yang memperhatikannya jadi tersenyum kecil juga. Melihat Hansel, Devan jadi risih.

"Eh, aku ini tanpa senyum pun sudah ganteng. Jadi potret saja! Jangan protes di depanku!" tegas Devan menatap sinis ke fotografer.

"Astaga, ini kamu sebenarnya niat gak sih berfoto dengan kekasihmu itu," cibir Fotografer mulai kesal. Ella terdiam dan sedikit merona mendengar dirinya dianggap kekasihnya Devan.

"Hmp! Cepatlah potret! Aku tidak mau lama-lama berdiri dengan bebek sepertinya!" ujar Devan mulai serius. Ella tersentak disebut bebek. Ella hanya bisa menahan kekesalannya. Devan yang ganteng-ganteng begini ternyata banyak celoteh juga.

Fotografer pun mengambil beberapa foto untuk mereka. Meski sebenarnya wajah Devan yang menyebalkan membuat Fotografer ingin sekali melempar kameranya.

Cekrek!

Foto terakhir berhasil diambil sempurna. Fotografer pun menyerahkan foto itu ke Hansel.

"Gue pulang dulu, ini foto Presdir Devan yang terbaik. Kepala gue sudah sakit ngelihat mukanya itu." Tunjuk Fotografer pada Devan lalu ia langsung pergi begitu saja. Hansel tertawa kecil dalam hati melihatnya pergi.

Sementara Ella merasa mulutnya keram akibat tersenyum terus. Sedangkan Devan masih saja dengan muka datarnya yang sok gantengnya.

"Apa lihat-lihat!" bentak Devan pada Ella yang terus menerus melihatnya.

"Ma-maaf, Tuan." Kata Ella gelagapan segera menunduk.

"Ck," Devan mendecak lalu pergi ke kamarnya ingin segera meluapkan emosinya.

Aradella kini akhirnya bisa bernafas bebas. Tatapan Devan sungguh tajam kepadanya. Ella pun mendekati Hansel lalu berbicara soal surat pernikahan itu.

"Itu-itu, aku tidak tahu mau berkata apa, apalagi memanggil apa. Jadi bisakah anda memberitahuku bagaimana aku harus memanggilmu?" Ella gelagapan dan bingung mau memanggil Hansel apa.

"Pfft, Nona panggil saya, sekretaris Hansel." ucap Hansel sedikit tertawa merasa Ella sangatlah lucu.

"Tapi, boleh aku panggil kamu, Kak Hansel?"

"Hm, kak Hansel?" ucap Hansel sedikit terkejut ada gadis yang mau memanggilnya Kakak. Padahal mereka tidak memiliki hubungan apa-pun.

"Boleh, kah? Aku-aku dulu, pernah berharap bisa memiliki seorang Kakak yang bisa melindungiku," lirih Ella sedikit canggung.

"Oooh, begitu. Kasihan juga sih,"

"Baiklah, Nona boleh memanggilku seperti itu." ucap Hansel menerima permintaan Ella. Ella sontak melihatnya lalu meraih tangan Hansel.

"Ter-terima kasih, Kak Hansel." Kata Ella tersenyum manis membuat Hansel terdiam dan wajahnya mulai merona.

"Ya, tidak apa-apa. Kalau begitu, saya permisi dulu mau pulang. Besok Nona tunggu saja keputusan dari Presdir Devan." ucap Hansel ingin menyentuh kepala Ella tapi dia segera urungkan takut akan menjadi salah paham nantinya. Hansel pun pergi dari rumah untuk mengatur surat agar lebih jelas.

Kini Ella tersenyum, bukan karena senang berhasil menjadi Istri Devan melainkan senang ia bisa menjadikan Hansel sebagai Kakaknya agar kelak dirinya bisa dilindungi oleh Hansel jika Devan berbuat aneh-aneh padanya. Ella pun dengan hati riang berjalan ke arah kamarnya. Sementara di lantai atas terlihat Devan kesal dengan Ella yang tersenyum pada Hansel.

"Ck, aku lebih keren dari Hansel! Tidak ada wanita yang tidak pernah berhenti menatapku apalagi tersenyum. Tapi gadis ini kenapa aku malah jadi semakin kesal melihat mukanya yang ngeselin itu!" gerutu Devan memukul tembok lalu pergi ke arah kamarnya.

"Tunggu saja, besok. Aku akan membuatmu tidak betah tinggal di sini dan akan membuatmu memohon padaku!" Devan menyeringai tipis lalu masuk ke dalam kamarnya dan kemudian merebahkan tubuhnya.

"Tapi, bagaimana ya tadi aku melecehkannya? Apa aku benar-benar sudah tidur dengannya dan melakukan itu?" pikir Devan melihat celananya alias jhonynya.

"Cih, aku benar-benar jadi korban di sini. Padahal aku mau melakukan itu di hari malam pertamaku dengan wanita yang aku cintai. Tapi si bebek itu malah yang tidur denganku!" umpat Devan mulai tak sabar menunggu hari esok. Devan pun memejamkan matanya mulai tidur.

Sedangkan di kamar Ella, gadis ini juga sedang rebahan santuy di atas kasurnya. Ella senyum-senyum akhirnya bisa memiliki kesempatan untuk memanfaatkan kekuasaan Devan merebut peninggalan Ayahnya.

"Hmp! Tuan bagaikan komodo! Mukanya yang datar tapi bisa memikat hati para wanita dan berhasil membuatku hampir juga terhipnotis. Kata-katanya tadi di rumah Ayah hampir membuatku tertipu. Dia bisa dicap sebagai komodo! Reptil yang berbahaya!" umpat Ella juga kesal dengan tingkah Devan meski wajahnya sedikit merona mengingat Devan memanggilnya Istri kecilku.

"Ayah, tunggu saja aku akan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku. Sekarang Ayah tidak usah lagi kuatir padaku, aku sudah punya trik untuk merebut harta Ayah dari Bu Kalista kejam itu! Ayah tenang saja di sana," desis Ella mencoba untuk menahan emosinya lalu perlahan memejamkan mata menunggu hari esok menjadi lebih baik lagi. Malam ini terasa begitu panjang dilalui oleh Ella. Perlahan-lahan mungkin hidupnya akan berubah jika berada di samping Presdir Devan atau mungkin saja sebaliknya.

..._________...

...Maaf ya kalau telat update😅...

...Jangan lupa like dan hadiahnya ya...

...💕💕💕💕💕...

Terpopuler

Comments

Vanessa Jouvelle

Vanessa Jouvelle

Pede bgt sihh anjj!!!!

2022-11-20

2

Fadil

Fadil

jangan mehayal dulu ella

2021-11-29

0

Fidella Della

Fidella Della

mulai seru nih

2021-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!