...🌷•|| Beri like dan vote ||•🌷...
"Ahahaha," tawa Kalista puas dengan beberapa uang yang ada di tangannya. Mengibaskan uang sebanyak itu ke wajahnya. Wanita paruh baya tersebut sangat senang telah menyingkirkan anak tirinya dari rumahnya. Sungguh tidak ada rasa bersalah sedikitpun terbesit di dalam hatinya. Begitu teganya Kalista menjual Aradella kepada pria hidung belang yang dia temui hari ini.
"Wah, Bu. Ibu dapat uang sebanyak itu dari mana?" Aline terkejut melihat Ibunya dari luar dengan uang yang masih dikibaskan.
"Eh, Aline sayang. Lihatlah Ibu punya uang banyak untuk kita pakai bersenang-senang." ucap Bu Kalista pamer.
"Ibu kenapa pulang sendiri? Dimana Ella?" tanya Aline mencari saudari tirinya sambil duduk di sofa.
"Ck, Ella sudah Ibu singkirkan. Kamu tenang saja, di rumah ini tak ada lagi yang mengganggu anak kesayangan Ibu." jawab Kalista duduk di dekat Aline dan menyentuh wajahnya.
"Apa? Ibu singkirkan Ella? Ibu ngebunuh Ella?" tebak Aline tak percaya. Kalista sontak mencentil kening putrinya yang sudah menuduhnya telah membunuh Ella.
"Dasar anak bodoh, mana mungkin Ibu seberani itu membunuhnya. Ibu cuma menjualnya kepada pria hidung belang diluar sana." Kalista menyeringai tipis mengingat anak tirinya itu dibius olehnya.
"Kalau begitu, Ibu berikan aku uang dong. Aku mau keluar bareng teman-temanku. Masa' aku pergi dengan mereka tanpa selembar uang sedikitpun." rayu Aline tergoda dengan uang yang ada ditangan Ibunya.
"Ck, kamu ini. Ibu baru saja menikmatinya. Tapi kamu malah langsung memintanya." Bu Kalista jadi risih.
"Yaelah, Bu. Cuma lima ratus doang kok." rengek Aline manja pada Ibunya. Sikap manjanya membuat Kalista akhirnya mengalah dan memberikan beberapa lembar pada putri kesayangannya itu.
Aline sangat senang mendapatkan uang. Padahal uang itu adalah hasil dari penjualan Aradella. Akan tetapi, Aline tetap saja kesenangan dan tak peduli dengan perasaan Ella sekarang.
Aline mencium pipi Ibunya lalu keluar dengan tas mininya. Kalista geleng-geleng kepala lalu berdiri pergi ke kamarnya menyimpan uang tersebut. Dasar anak maupun Ibu tak bisa menghargai perasaan Ella yang hancur sekarang.
•
•
Kini dilain tempat, Presdir Devan sangat geram kehilangan Gadis yang dia beli barusan. Presdir Devan segera menyuruh Hansel untuk mencari dan menangkap gadis yang belum dia kenali.
"Hansel, cari dia hari ini juga. Bawa dia ke hadapanku sekarang!" Tunjuk Devan marah besar ke arah seluruh kota. Hansel menunduk lalu menelepon anak buahnya mencari Aradella yang berhasil kabur dari pengawasannya.
"Aagh, sialan!" umpat Devan duduk di dalam mobil merasa kecewa telah dipermainkan.
"Sudah aku duga. Dia sama halnya dengan wanita-wanita di club malam yang hanya ingin uangku saja!" gertak Devan menyandarkan dirinya dengan raut wajah tak karuan lagi. Ingin sekali dirinya mengamuk. Lima ratus juta terbuang sia-sia demi membeli seorang gadis yang berani mempermainkannya.
"Hah ... hah ... ha ...."
Suara nafas memburu terdengar dari seorang gadis yang berlari sejauh mungkin. Masih dalam tangis dengan suara yang mulai serak. Ella pergi karena takut juga ikut dengan lelaki yang membelinya.
"Aku benci ... benci kalian semua!" Ella ingin berteriak tetapi efek bius Ibu tirinya membuatnya tak bisa bersuara. Ella sangat hancur telah dipermainkan oleh kedua wanita yang telah rela menjualnya.
"Apa salahku kepada kalian, hiks." Tangis Ella masih berlari ingin ke rumahnya dan menanyakan apa alasan Ibu tirinya memberikan dirinya kepada dua pria yang hampir melecehkannya sebelum pelelangan dimulai.
Brak!
Pintu didobrak keras dari luar. Aradella akhirnya tiba di rumahnya dengan raut wajah sendu tak lagi menangis. Air matanya sudah habis untuk menangisi nasibnya. Hatinya sakit melihat Ibu tirinya di lantai atas sedang berjalan ingin turun.
Kalista turun melihat siapa yang telah berani mendobrak pintunya. Kalista terkejut melihat anak tirinya yang pulang dengan keadaan sangat-sangat menyedihkan. Hanya bermodal kain putih dan kemeja hitam.
"Ibu, kenapa Ibu lakukan ini padaku?" Ella berusaha berbicara tapi ucapannya tak bisa keluar dari mulutnya.
Kalista menyeringai tipis tak mengerti maksud dari pergerakan mulut Ella. Kalista berjalan ke arah Ella.
"Ella, apa yang terjadi padamu?" tanya Kalista penuh perhatian ingin menyentuh kepala Ella.
Plak!
Ella menampar tangan Kalista dan menatapnya serius meski raut wajahnya sungguh menyedihkan dengan rambut yang berantakan.
"Ella, kamu bicara apa, Nak? Ibu tidak paham." Sekali lagi Kalista berbicara, tetapi ucapannya seperti menyindir Ella yang tak dapat bicara lagi.
"Dasar anak sialan. Berani sekali dia menepisku barusan," gumam Kalista dalam hati.
"Aa ... aaa ...." Ella berusaha ingin bicara, akan tetapi suaranya seakan hilang. Kalista mulai gemas ingin mempermaikan anak tirinya yang bodoh sudah kembali ke rumah ini.
"Akan aku buat dirimu menderita, Ella." Cengkram Kalista pada rambut Ella yang sudah kusut. Ella mengerang kesakitan merasa rambutnya ingin tercabut dari kepalanya.
..._____...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ibelmizzel
Ella kelewat bodoh.😭
2022-05-27
0
Opung Boru Caroline
cari devan sampai ketemu
2022-02-03
0
Liliyana Ana
bodoh udah tau ibu nya menjual dia ke pria hidung belang saat bisa lepas eh malah balik lagi ini mah kebodohan yg hakiki nama nya lebih bodoh dari keledai
2022-01-16
0