Bab 10 : Kegagalan

...🌻[Beri like dan vote]🌻...

"Ahahaha, Kak Devan apa yang terjadi padamu?" tawa Viona melihat Devan sedang mengiris bawang merah untuk tumisan dan kedua matanya malah mengelurkan air mata.

"Aku-aku sepertinya kelilipan, Viona. Bisakah kamu menggantikanku, aku ingin masuk ke toilet membasuhnya dulu." Devan meletakkan pisaunya dan segera masuk ke dalam toilet. Viona pun meraih pisau dan melihat ke arah pintu toilet yang tertutup.

"Maaf, Kak Devan. Aku terpaksa melakukan ini," Viona merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah botol. Senyuman kecil merekah dari bibir Viona setelah melihat botol yang bisa membuat rencananya berhasil.

Viona dengan cepat menuangkan isi cairan botol yang bisa meningkatkan gairah seseorang. Terasan cairan tersebut dituangkan ke dalam minuman jus milik Devan. Sekarang, Viona hanya tinggal menunggu Devan meminum jusnya nanti.

Klek!

Pintu toilet terbuka, Devan keluar dengan handuk sambil mengusap wajahnya. Seakan perasaan Devan yang tadi merasa perih di matanya sudah hilang sedikit. Devan kembali ke arah Viona dan saat itulah masakan yang tadi ingin ditiriskan sudah siap untuk dihidangkan disertai jus buatan Viona barusan.

"Kak Devan bagaimana dengan matamu? Apakah baik-baik saja?"

Viona mulai berbasa-basi dulu sambil meletakkan sepiring ayam bakar ke atas meja dengan fariasi berbagai sayuran untuk hiasannya. Alis kanan Devan terangkat melihatnya lalu melihat Viona.

"Lho, kenapa ayam ini yang jadi? Bukannya kita membuat makanan baru? Di mana makanan yang tadi kita buat?" tanya Devan duduk di kursi melihat ayam bakar dan jus di atas meja.

Viona cengengesan lalu duduk di kursi, "Itu-itu, aku sudah membuangnya," jawab Viona sedikit gelagapan.

"Eh, kenapa dibuang?" tanya Devan langsung menatapnya. Ada sedikit rasa terkejut dan kecewa mendengarnya.

"Ah itu, sepertinya bumbunya tidak terlalu enak jadi aku buang saja dari pada nanti perut Kak Devan bermasalah, aku tidak ingin disalahlan nantinya," jawab Viona tersenyum.

"Dan juga, ayam bakar ini aku yang buat sendiri, lho." lanjut Viona bertingkah lucu.

"Pfft, ya sudahlah. Aku makan saja yang ada." tawa Devan melihat Viona. Devan mengambil pisau kecil dan garpu untuk mencobanya tanpa ada rasa curiga sedikitpun. Sementara Viona hanya menatapnya dan menunggu Devan untuk mencoba jus di dekat tangan kanannya. Devan mulai mengunyah sambil mendengar cerita-cerita Viona, namun karena terlalu serius mendengarnya, tiba-tiba saja Devan tersedak sampai terbatuk-batuk.

Huk ... uhuk

"Astaga, Kak Devan minumlah dulu," Viona segera meraih gelas jus dan memberikannya kepada Devan. Devan sudah tidak tahan dan langsung meminumnya. Saat inilah Viona tersenyum licik melihat jus itu dihabiskan.

"Ekhm," Devan mendehem menyentuh lehernya. Sepertinya ada sesuatu yang dirasakan oleh Devan setelah meminum jus itu.

"Kak Devan, baik-baik saja, kan?" tanya Viona berpura-pura cemas.

"Aku baik-baik, saja." jawab Devan tersenyum. Viona mengelus dadanya lalu kembali duduk dan melihat Devan yang ingin kembali memakan ayamnya. Akan tetapi, baru saja ingin memasukkan potongan ayam, tiba-tiba saja hawa panas mulai merasuki Devan. Seluruh tubuhnya terasa aneh dengan nafas memburu.

"Agh, apa yang terjadi padaku?"

Devan melihat Viona. Viona segera berdiri. "Kak Devan, kenapa?" tanya Viona mulai berpura-pura panik.

"Vi-viona, apa yang kamu masukkan ke dalam jusku?" Devan berdiri mulai menyadarinya sambil menunjuk gelas kosongnya. Viona sedikit terkejut, "Maksud Kak Devan, apa? Aku tidak mengerti ucapan Kak Devan," ucap Viona meraih lengan Devan.

Plak!

Devan menampar tangan Viona dan menatapnya tajam. Ada sedikit rasa kekesalan terlihat di wajahnya. Viona terperanjak tangannya ditepis.

"Viona, aku tidak tahu apa maksudmu ini, beraninya ... beraninya ...." Devan mulai kehilangan kesadarannya. Hawa panas mulai semakin meningkat di dalam tubuhnya.

"Argh, sial. Viona pasti sudah memasukkan sesuatu pada jusku tadi." umpat Devan dalam hati segera ingin pergi. Namun Viona langsung menahannya.

"Kak Devan, kamu mau kemana?" tanya Viona dengan raut wajah polosnya bagaikan anak kecil yang tidak bersalah.

"Argh, jangan menyentuhku!" Tepis Devan kesal dan menatapnya sinis. Viona kini sadar jika niatnya sudah diketahui.

Bruk!

Devan terjatuh ke lantai mulai hilang kendali dan mulai hilang kesadarannya. "To-tolong, arg ...," ringis Devan dengan nafas memburu. Viona menyeringi tipis dan segera memapahnya.

"Kak Devan, aku akan membawamu pergi. Aku akan mengobatimu," ucap Viona berjalan sambil berusaha memapah Devan. Seketika, Devan yang sudah tidak tahan langsung memojokkan Viona ke tembok. Mengunci kedua tangan Viona dan menatapnya dengan wajah memerah.

"Argh, tidak, sial." Devan mengumpat dan mulai mendekatkan wajahnya seperti ingin mencium Viona. Inilah yang ditunggu-tunggu Viona. Ingin sekali mendapatkan ciuman dari lelaki yang terjebak oleh obat perangsan miliknya.

"Kak Devan, bertahanlah. Kita tidak boleh berada di sini." Viona mendorong tubuh Devan dan kembali memapahnya ingin ke lantai dua. Tujuannya untuk pergi dari dapur agar tidak ada orang lain yang mengganggunya. Akan tetapi, baru saja melangkah satu anak tangga. Bahu Viona ditepuk dari belakang. Viona tersentak dan langsung berbalik.

"Ha? Ha-hansel?" Viona terkejut dan mundur sedikit melihat Hansel dan Ella datang memergokinya ingin membawa Devan ke lantai atas ke dalam kamar.

"Dasar brensek kau, Viona!" Hansel segera merebut Devan dan memberinya ke Ella. Ella sontak segera memapah Devan yang seakan ingin memeluknya.

"Astaga, sepertinya Tuan muda diracuni," gumam Ella melirik wajah Devan yang memerah kepanasan.

"Apa-apaan ini, Viona!" bentak Hansel meraih tangannya dan mencengkram kuat Viona.

"Argh, kau menyakitiku, Hansel!" ringis Viona berusaha lepas dan sedikit ketakutan melihat Hansel yang marah besar.

"Sial, sekretarisnya ini menyusahkanku saja, rencanaku gagal karena dirinya, dan siapa lagi gadis bodoh ini?!" umpat Viona kesal dalam hati.

Hansel melirik Devan yang memeluk Ella, terlihat Ella sedang berusaha lepas dari pelukan Devan. Hansel pun melepaskan cengkramnya pada Viona dan menepuk keras pundak Devan hingga akhirnya atasannya itu langsung pingsan. Ella terkejut melihatnya begitupun Viona.

"Ella, bawa dia ke mobil. Tunggu aku di sana." Suruh Hansel pada Ella.

"Ba-baiklah," ucap Ella menurut saja dan melihat sebentar Viona.

"Tidak, kau tidak boleh membawanya!" Viona ingin menerobos untuk merebut Devan. Namun Hansel segera menghalanginya. Ella kemudian memapah Devan dan pergi dari tempatnya.

"Nona, Viona. Urusan kita belum selesai." Tatapan Hansel seakan menekan Viona.

"Ck, minggirlah! Ini restoranku, tidak ada yang boleh menggangguku! Apalagi sekretaris rendahan sepertimu tidak ada urusanmu datang kemari!" Tunjuk Viona pada Hansel dengan nada tinggi.

"Tentu ada, Nona. Presdir Devan adalah atasanku. Dan saya telah ditugaskan juga untuk mengawasi Presdir Devan dan ini langsung dari Ayahnya!" Jelas Hansel langsung mencengkram kuat dagu Viona. Viona terkejut melihat keberanian Hansel.

"Dengar baik-baik, Nona. Saya sangat menghargai tugas ini, jika Presdir sampai berbuat salah, maka dampaknya tentu akan terjadi padaku juga. Karena itulah, saya sangat ketat mengawasi Presdir Devan agar tidak selalu mendekati gadis licik sepertimu yang hanya menginginkan hartanya semata."

Hansel melepaskan cengkramannya lalu menatap sinis ke Viona dan kemudian pergi menyusul Ella. Memang Hansel sangat membenci Viona dari dulu.

"Ck, jadi dialah kenapa dua bulan ini Devan tidak menemuiku. Dasar kamvret! Sekretaris bajinan!" umpat Viona memukul meja sangat marah dengan Hansel. Rencananya akhirnya gagal untuk menjebak Devan.

"Aku sudah tidak tahu bagaimana lagi untuk ke depannya. Sepertinya Devan akan membenciku dan malah akan memutuskan hubunganku dengannya. Sial, ini gara-gara Hansel dan siapa lagi gadis yang ikut dengannya?" pikir Viona duduk di kursi dan mengepal tangan. Viona menjambak rambutnya dengan kegagalannya tidak bisa tidur dengan lelaki yang dia sukai dari dulu.

..._________...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Opung Boru Caroline

Opung Boru Caroline

ella nanti pelampiasannya

2022-02-03

0

Kimyumi

Kimyumi

gagal maning

2021-12-31

0

Fadil

Fadil

baru tau rasa

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Rencana Jahat
2 Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3 Bab 3 : Gadis 500 Juta
4 Bab 4 : Butiran Air Mata
5 Bab 5 : Dibawa Pulang
6 Bab 6 : Dibentak-bentak
7 Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8 Bab 8 : Semakin Kesal
9 Bab 9 : Dalam Bahaya
10 Bab 10 : Kegagalan
11 Bab 11 : Memberontak
12 Bab 12 : Dibuang
13 Bab 13 : Istri Kecilku
14 Bab 14 : Surat Pernikahan
15 Bab 15 : Menyebalkan
16 Bab 16 : Perhatian + Visual
17 Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18 Bab 18 : Marah Besar
19 Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20 Bab 20 : Devan T-Rex
21 Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22 Bab 22 : Memeluk Devan
23 Bab 23 : Dicium Devan
24 Bab 24 : Memberi Kode
25 Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26 Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27 Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Ciuman Hangat
29 Bab 29 : Malu-malu Kucing
30 Bab 30 : Mulai Bimbang!
31 Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32 Bab 32 : Mati Lampu!
33 Bab 33 : Sungguh Menggoda
34 Bab 34 : Tak Berdaya
35 Bab 35 : Dipeluk Devan
36 Bab 36 : Tunangan Devan
37 Bab 37 : Menangislah
38 Bab 38 : Berhentilah Menangis
39 Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40 Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41 Bab 41 : Mari Bercerai
42 Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43 Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44 Bab 44 : Maafkan Aku
45 Bab 45 : Menyesal Juga
46 Bab 46 : Semanis Biawak
47 Bab 47 : Keputusan Devan
48 Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49 Bab 49 : Berhak Dicintai
50 Bab 50 : Bertengkar
51 Bab 51 : Bertengkar (2)
52 Bab 52 : Ini Salahku
53 Bab 53 : Pulang Ke Villa
54 Bab 54 : Menahan Sakit
55 Bab 55 : Cuma Pembantu
56 Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57 Bab 57 : Tanggung Jawabku
58 Bab 58 : Aku Mencintaimu
59 Bab 59 : Ella Menghilang?
60 Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61 Bab 61 : Bikin Debay
62 Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63 Bab 63 : Gadis Penggoda
64 Bab 64 : Bukan Salahmu
65 Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66 Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67 Bab 67 : Sedikit Kecewa
68 Bab 68 : Ceraikan Dia!
69 Bab 69 : Foto Keluarga
70 Bab 70 : Ingatan Aradella
71 Bab 71 : Kurang Tinggi!
72 Bab 72 : Berani Merayu
73 Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74 Bab 74 : Rafandra
75 Bab 75 : Mencari Devan
76 Bab 76 : Kebenaran
77 Bab 77 : Kau Cintaku
78 Bab 78 : Pergilah Jauh
79 Bab 79 : Kehilangan
80 Bab 80 : Come On Baby!
81 Bab 81 : Istri Idaman
82 Bab 82 : Devan Mengamuk
83 Bab 83 : Saling Membutuhkan
84 Bab 84 : Calon Istri
85 Bab 85 : Derita Aradella
86 Bab 86 : Senyum Bahagia
87 Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88 Bab 88 : Buah Hati
89 Bab 89 : Restui Kami
90 Bab 90 : Akhir Pilu
91 Bab 91 : Tangis Bahagia
92 Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93 Bab 93 : Hari Pernikahan
94 Bab 94 : Dua belas Debay
95 Bab 95 : Belum Dianggap
96 Bab 96 : Diculik Viona
97 Bab 97 : Jadi Buronan
98 Bab 98 : Tertembak
99 Bab 99 : Kita Keluarga
100 Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101 Bab 101. IKSP musim 2
102 Bab 102 : Berita Gembira!!
103 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 : Rencana Jahat
2
Bab 2 : Dijual Oleh Ibu Tiri
3
Bab 3 : Gadis 500 Juta
4
Bab 4 : Butiran Air Mata
5
Bab 5 : Dibawa Pulang
6
Bab 6 : Dibentak-bentak
7
Bab 7 : Masuk Ke Kamar
8
Bab 8 : Semakin Kesal
9
Bab 9 : Dalam Bahaya
10
Bab 10 : Kegagalan
11
Bab 11 : Memberontak
12
Bab 12 : Dibuang
13
Bab 13 : Istri Kecilku
14
Bab 14 : Surat Pernikahan
15
Bab 15 : Menyebalkan
16
Bab 16 : Perhatian + Visual
17
Bab 17 : Tidak Ada Rasa
18
Bab 18 : Marah Besar
19
Bab 19 : Patuhi dan Ingat!
20
Bab 20 : Devan T-Rex
21
Bab 21 : Bergelut Di Ranjang?
22
Bab 22 : Memeluk Devan
23
Bab 23 : Dicium Devan
24
Bab 24 : Memberi Kode
25
Bab 25 : Takut Jatuh Cinta
26
Bab 26 : Lirik-lirikan mata
27
Bab 27: Benar Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Ciuman Hangat
29
Bab 29 : Malu-malu Kucing
30
Bab 30 : Mulai Bimbang!
31
Bab 31 : Layani aku, Istriku!
32
Bab 32 : Mati Lampu!
33
Bab 33 : Sungguh Menggoda
34
Bab 34 : Tak Berdaya
35
Bab 35 : Dipeluk Devan
36
Bab 36 : Tunangan Devan
37
Bab 37 : Menangislah
38
Bab 38 : Berhentilah Menangis
39
Bab 39 : Maafkan Bun-nah
40
Bab 40 : Bawa Aku Pergi
41
Bab 41 : Mari Bercerai
42
Bab 42 : Biarkan Aku Pergi
43
Bab 43 : Aku Ingin Pulang
44
Bab 44 : Maafkan Aku
45
Bab 45 : Menyesal Juga
46
Bab 46 : Semanis Biawak
47
Bab 47 : Keputusan Devan
48
Bab 48 : Kejutan Untuk Ella
49
Bab 49 : Berhak Dicintai
50
Bab 50 : Bertengkar
51
Bab 51 : Bertengkar (2)
52
Bab 52 : Ini Salahku
53
Bab 53 : Pulang Ke Villa
54
Bab 54 : Menahan Sakit
55
Bab 55 : Cuma Pembantu
56
Bab 56 : Istri Vs Tunangan
57
Bab 57 : Tanggung Jawabku
58
Bab 58 : Aku Mencintaimu
59
Bab 59 : Ella Menghilang?
60
Bab 60 : Jatuh Ke Kasur
61
Bab 61 : Bikin Debay
62
Bab 62 : Surat Kontrak Hilang
63
Bab 63 : Gadis Penggoda
64
Bab 64 : Bukan Salahmu
65
Bab 65 : Mencoba Ikhlas
66
Bab 66 : Ke Panti Asuhan
67
Bab 67 : Sedikit Kecewa
68
Bab 68 : Ceraikan Dia!
69
Bab 69 : Foto Keluarga
70
Bab 70 : Ingatan Aradella
71
Bab 71 : Kurang Tinggi!
72
Bab 72 : Berani Merayu
73
Bab 73 : Bikin Debay Lagi
74
Bab 74 : Rafandra
75
Bab 75 : Mencari Devan
76
Bab 76 : Kebenaran
77
Bab 77 : Kau Cintaku
78
Bab 78 : Pergilah Jauh
79
Bab 79 : Kehilangan
80
Bab 80 : Come On Baby!
81
Bab 81 : Istri Idaman
82
Bab 82 : Devan Mengamuk
83
Bab 83 : Saling Membutuhkan
84
Bab 84 : Calon Istri
85
Bab 85 : Derita Aradella
86
Bab 86 : Senyum Bahagia
87
Bab 87 : Akhirnya Bertemu
88
Bab 88 : Buah Hati
89
Bab 89 : Restui Kami
90
Bab 90 : Akhir Pilu
91
Bab 91 : Tangis Bahagia
92
Bab 92 : Buat Debay, Sayang
93
Bab 93 : Hari Pernikahan
94
Bab 94 : Dua belas Debay
95
Bab 95 : Belum Dianggap
96
Bab 96 : Diculik Viona
97
Bab 97 : Jadi Buronan
98
Bab 98 : Tertembak
99
Bab 99 : Kita Keluarga
100
Bab 100 : Debay Twins [Tamat]
101
Bab 101. IKSP musim 2
102
Bab 102 : Berita Gembira!!
103
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!