Let's Me Know That You Loved Me

Hampir semua hadirin yang ada di ruangan berhias bunga tulip dan mawar itu meneteskan air mata, tak terbendung rasa haru itu benar-benar terpancar tak tertahankan. Biasanya seorang gadis akan berjalan menuju altar dalam gandengan sang ayah. Tapi kini, gadis dalam balutan gaun pengantin broken white itu berjalan dengan mendorong kursi roda sang ayah. Walaupun dari wajah keduanya terus terpasang sebuah senyuman indah, tapi wajah pucat sang ayah dan tubuhnya yang terlihat sedikit lemah itu tidak dapat disembunyikan.

Hyoriin sangat anggun dan cantik berjalan mendorong kursi roda ayahnya yang tak melepaskan sentuhan dari punggung tangan putri cantiknya itu. Sementara itu, Lee Mong Ryong menunggu bersama pendeta yang akan segera menikahkan mereka. Ia berdiri dengan sebuah senyuman yang tak pernah lepas, hatinya berbunga-bunga sekaligus sedih berbaur sempurna dalam penantian langsung Hyoriin yang semakin mendekatinya.

" Appaji .. ", desisnya sambil merangkul pria yang duduk di kursi roda itu. " Aku akan memanggilmu begitu mulai sekarang .... aku sangat berterimakasih padamu ".

" Anakku ... ". Teddy yang semakin lemah karena penyakitnya membalas pelukan pemuda itu dengan hangat. " Ini .... kuserahkan harta ku yang paling berharga untuk mu ".

Dan Teddy pun menyatukan tangan Lee dan Hyoriin. Kemudian pasangan itupun lalu berhadapan dengan seorang pendeta yang bersiap menjadi saksi penyatuan janji suci dua insan itu. Sementara itu air mata Teddy perlahan bergulir, ia menangis dalam diam. Bahagia dan haru saling bergandengan di hatinya.

' Putri kecil ayah..... kau cantik sekali. Nak, ayah tahu kau hanya ingin bahagia. Tapi sebenarnya hatimu kini bersedih dan lara. Putri ku tercinta...... cinta ayah ada pada cinta pria yang kini tengah berjanji itu. Lihatlah, ia berjanji pada semesta dan Tuhannya. Ia sangat mencintai mu, seperti ayah mencintai mu. Walaupun kini kau belum menyadarinya ..... kelak kau akan jatuh cinta pada pria ini. Ayah mendoakan kebahagiaan untuk kalian. Kalian akan berbahagia, serta hidup dan mati dalam cinta. Ayah berterimakasih padamu ..... ayah menyayangi mu '.

Teddy, seorang ayah yang penuh haru menyaksikannya janji suci itu terucap dari mulut seorang pemuda. Kini ia bisa tenang melepas gadis kecil itu dalam pelukannya. Anak wanita, selamanya akan tetap menjadi seorang gadis kecil bagi ayahnya. Pria paruh baya itu tersenyum, menahan rasa sakit yang terkadang tiba-tiba datang menghujam seluruh sel tubuhnya. Walaupun demikian ia sungguh bahagia.

Saat ini berkumpul orang-orang yang sangat menyayangi dan disayanginya. Ada Keluarga, kerabat dan juga sahabat-sahabat yang paling di rindukan. Sepertinya Tuhan telah mengirim secuil surga untuknya.

' Tuhan ..... aku telah siap menghadapmu. Namun jika diperkenankan, berikan aku waktu sedikit lagi..... sedikit lagi saja , Tuhan '. Teddy mendekap dadanya sendiri seolah-olah kebahagiaan penuh rasa haru itu meluap, hingga ia harus menggunakan kedua telapak tangannya untuk menahan.

Seluruh rangkaian prosesi pemberkatan pernikahan itu berjalan dengan khidmat, syahdu dan mengharu biru. Pada akhirnya, sang mempelai pria memberikan ciuman di kening sang mempelai wanita. Kecupan yang panjang dan penuh kasih sayang. Tidak seperti biasanya dimana para pria mengecup dalam bibir wanita yang baru saja resmi menjadi miliknya. Lee lebih memilih mengungkapkan cinta kasihnya dengan halus dan santun. Sebisa mungkin untuk membuat Hyoriin merasa nyaman.

" Kau tahu.... sebenarnya bukan pria ini yang awalnya akan dinikahi sepupuku itu ", bisik Namu pada Cinta yang berdiri sedikit di depannya.

" Hah ? bagaimana bisa ", Cinta pun penasaran.

" Lee adalah tetangga dan sahabat Hyoriin sejak kecil. Ia dengan suka rela menggantikan posisi kekasih Hyoriin yang pergi begitu saja, saat diminta menikah ".

" Ooh.... jadi ini pernikahan kontrak ? ".

" Kau ini .... terlalu banyak baca roman picisan. Tentu karena Lee sudah mencintai Hyoriin sejak dulu. Dan Hyoriin melakukannya demi kebahagiaan ayahnya ".

" Oooh.... ", Cinta manggut-manggut tanda dia mulai memahami.

Sementara itu kini kedua mempelai berjalan menuruni altar sambil mengulas senyum. Tepuk tangan riuh bergemuruh, ucapan selamat pun membahana. Hujan kelopak mawar pun luruh mengikuti langkah dua insan itu. Sesekali Hyoriin terlihat sekilas menghapus sesudut air matanya. Tapi senyumnya terlihat begitu tulus, pasti karena keinginannya yang besar untuk bisa membuat sang ayah bahagia.

Tidak terlalu banyak ragam dalam acara pernikahan ini. Mengingat kondisi sang ayah mempelai wanita yang tidak sehat. Bahkan Teddy tidak banyak berkata-kata saat memberikan wejangan untuk anak dan menantunya itu. Ia hanya banyak memberikan doa untuk kesehatan dan kebahagiaan pasangan pengantin. Satu pelukan yang kuat dan hangat diberikan mengakhiri kalimatnya. Lee menyambut pelukan itu dengan erat juga. Sepertinya kedua pria sedang saling berjanji tanpa kata, tapi hati mereka sangat memahami.

" Kau tidak ikut ? ", Namu kembali menyenggol Cinta yang nampak cuek. Saat itu hampir semua gadis-gadis berebut berjajar di sisi panggung. Wajah ceria mereka terlihat begitu mengharapkan lemparan buket bunga dari sang mempelai wanita.

" Ayooo .... ikutlah, tuh Hyoriin melambaikan tangan padamu ".

Cinta hanya tersenyum saja, membuat Namu semakin gemas. Lalu ia pun menarik Cinta untuk ikut masuk ke dalam kerumunan.

Kedatangan Namu ternyata diikuti juga oleh beberapa pemuda lainnya. Membuat master ceremony tertawa lalu mempersilahkan pada semua saja yang masih lajang untuk ikut berbaris di sesi acara lempar bunga.

Akhirnya.... para gadis dan para pemuda pun berjejal menunggu aksi sang mempelai wanita. Beberapa aksi tipuan lemparan itu mengecoh para gadis, yang kemudian bersambung dengan huuuuuu panjang penuh kekecewaan dan kekesalan. Tapi tawa tak lepas dari mereka semua. Hingga ........

' Syuuuut.... ', satu lemparan itu terjadi. Beriringan dengan teriakan histeris para gadis yang merasa tertipu dan belum siap. Namun tidak demikian dengan seorang pria muda yang berdiri di barisan belakang kerumunan. Tingginya yang sangat memadai membuatnya cukup mengangkat satu tangan saja, dan ..... 'tap'. Buket bunga yang meluncur deras melampaui tinggi jangkauan para gadis yang kini melengking histeris, mendarat manis dalam genggamannya.

Para gadis menjerit iri, karena bukan salah satu dari mereka yang mendapatkan buket bunga itu. Sementara sang pemuda hanya tersenyum saja, sebenarnya ia sama sekali tak berniat untuk ambil bagian dalam perebutan wedding buket. Hanya saja instingnya sebagai pecinta olahraga bola basket, dengan tepat menganalisa kemungkinan untuk mendapatkan lemparan hanya dengan sedikit berjinjit sambil mengangkat tangan.

Tapi kini ia bingung mau diapakan buket bunga itu. Sementara kerumunan para gadis menatapnya dengan pandangan penuh pengharapan. Ada satu gadis yang menertawakannnya dengan geli. Ia sangat cantik dan bersinar dengan gaun warna ungu lavendernya.

Pemuda itupun mutuskan untuk mendekat, berjalan dengan pasti pada sosok jelita di hadapannya Berdiri terdiam sesaat sebelum akhirnya ia mengulurkan kuntuman white Lilly yang berbaur dengan rose jingga itu pada sang gadis.

Cinta melongo, ia terpaku, pikirannya kosong. Pemuda dihadapannya ini dengan tegas memberikan bunga itu padanya. Sepasang matanya yang coklat bersinar redup, dan ia tidak mengerti makna dari semua itu. Tapi kemudian Cinta memutuskan untuk menerimanya dengan sebuah senyuman.

" Terimakasih ... ", pelan Cinta mengucapkannya.

" Untuk mu ". Namu pun balas tersenyum saat Cinta menerima buket bunga yang di dapatkannya.

" Kau yang bersemangat mendorongku tadi... ternyata kau sendiri yang mendapatkan ini ". Cinta membenamkan wajahnya diantara kuntum-kuntum bunya yang wangi itu.

" Kau lebih pantas dengan bunga itu .... terlihat serasi .... cantik ".

itu adalah yang sejujurnya ungkapan perasaan dari seorang pemuda untuk seorang gadis yang kini bersinar indah dihadapannya. Gadis yang sejak dulu menghangatkan relung-relung hatinya. Kata-kata tulus itu adalah kejujuran yang diungkapkannya dengan sepenuh hati. Tapi ada satu kalimat yang terbelit oleh rasa takut dan terikat oleh rasa sayang yang membuat lidahnya menjadi kelu.

Mudah saja sebenarnya, ia hanya tinggal menarik pinggang ramping itu. Membawa tubuh berlekuk indah itu mendekat padanya. Membawa gadis itu berputar dalam ayunan dansa yang mesra dan menghanyutkan. Lalu menyibakkan anak rambut yang jatuh di pipi si jelita. Kemudian mendekatkan bibirnya pada telinga diatas leher jenjang yang pasti beraroma wangi lembut.

' Cinta .... aku mencintaimu '.

Sederhana sekali bukan ?. Namu tersenyum miris seolah mengejek kepengecutannya sendiri.

Kini ia berdiri terdiam menatap Cinta di seberang sana.. Seperti sebuah adegan dalam film yang diputar perlahan, begitulah otak Namu menerjemahkan setiap gerakan si jelita itu. Ia menatap tak lepas menikmatinya secara rahasia. Sesekali mengalihkan pandangannya ke tempat lain, tapi segera kembali berotasi pada satu titik yang indah itu.

" Kau tidak mendekati nya ? ". Sebuah suara mengagetkan, menyadarkan Namu dari lamunan panjangnya. Pria ini tersenyum menoleh pada asal suara. Sang mempelai pria kini berdiri menyebelahinya dengan satu senyuman penuh pengertian.

" Dulu...... aku nyaris putus asa. Entah bagaimana caranya mengungkapkan perasaan ini. Seperti orang gila saja.... begitu mendambanya, tapi juga sangat takut untuk jujur karena tidak mau kehilangan. Benarkan ? ". Lee bertanya sambil menyesap minuman di gelas yang dibawanya.

" Hemh ... ", Namu tersenyum kecil. " Kau ini bicara apa ? ".

" Hei hyungnim Namu yaa.... aku pernah ada di posisi seperti mu ". Lee lalu menepuk-nepuk pundak pemuda di sampingnya. " Harnya saja, sepertinya Tuhan lebih berpihak padaku ..... tenang saja rahasia mu aman bersama ku ".

Namu menoleh menatap Lee yang juga menatapnya dengan pandangan begitu bersahabat. Pria ini adalah orang pertama yang mengetahui rahasia terdalamnya. Namu lalu tersenyum dan kembali menatap Cinta di seberang sana.

" Dia ......... sudah seperti partikel-partikel kecil yang ikut mengalir dalam darahku ", gumam Namu dalam sendu.

" Ya .... aku tahu ".

" Mungkin lebih baik aku tetap merahasiakannya ..... agar aku bisa tetap berada didekat nya ".

" Aku sangat mengerti ..... untuk semua cinta yang kau simpan itu. Aku hanya bisa membantu mu dengan doa. Semoga gadis di sana itu memang jodohmu, hyungnim ".

" Terimakasih Lee..... tolong rahasiakan ini ".

" Pasti ", Lee mengangguk dengan yakin. Lalu keduanya berjabat tangan untuk menegaskan janji.

" Kau orang pertama yang tahu Lee.... kau juga akan jadi orang pertama yang tahu nanti ".

" Aku tunggu .... ". Dan Lee pun memeluk Namu, memberikan dukungan dengan tepukan ala pria.

" Hei.... kau harus menemani isteri mu first waltz ". Namu menyadarkan Lee.

" Ayo !!!... kau harus menemaniku juga. Ajak si cantik itu ".

Namu hanya tertawa lebar, iapun menggunakannya kesempatan itu untuk kembali berdiri di samping Cinta. Kemudian satu lagu yang lembut mengalun mengiringi tarian yang dibawakan pasangan pengantin itu. Perlahan Namu menyentuhkan ujung jemarinya pada Cinta, membuat gadis itu menoleh.

" Jadi pasangan ku malam ini.... ", pinta Namu setengah berbisik.

" Hah ?! ".

" Itu ... ", dengan ujung dagunya Namu menunjuk beberapa pasangan yang mulai turun melantai. " Jadi pasangan dansa ku... atau gerombolan pria diujung sana yang akan menarikmu ".

" Baiklaaaaah..... ", Cinta mengangkat bahunya. " Tidak ada pilihan lain ... ", ia pun tertawa kecil.

Namu mulai menarik tangan Cinta membawa gadis itu masuk dalam rangkaian gerakan senada yang sudah di dahului oleh beberapa pasangan lain. Cinta tertawa saat Namu mulai melingkari pinggangnya dengan tangan kanan. Sementara tangan kiri pemuda menggenggamnya jemarinya dengan hangat.

" Sstt.... berpura-pura mesralah, kau ingin aman bukan ?. Kalau perlu kau peluk saja leherku ".

" Ooh... kakakku .... kita benar-benar seperti sepasang kekasih ya... good acting ". Dan Cinta pun menuruti permintaan Namu dengan senyuman yang cantik.

Lampu tiba-tiba meredup dan musik pun berganti. Irama dan nada yang begitu lembut, sangat familiar di telinga banyak orang. Sebuah wedding song yang sangat ternama. Cinta pun bersenandung kecil mengikuti lagu itu, seirama dengan langkahnya bersama Namu.

...If there were no words...

...No way to speak...

...I would still hear you...

...If there were no tears...

...No way to feel inside...

...I'd still feel for you...

...And even if the sun refuse to shine...

...Even if romance ran out of rhyme...

...You would still have my heart...

...Until the end of time...

...You're all i need...

...My love, my valentine...

...All of my life...

...I have been waiting for...

...All you give to me...

...You've opened my eyes...

...And showed me how to love unselfishly...

...I've dreamed of this a thousand times before...

...In my dreams i couldnt love you more...

...I will give you my heart ...

...Until the end of time...

...You're all i need...

...My love, my valentine...

...(Song by : Martina Mc.Bride - My Valentine)...

Baskara Namu Perkasa, tiba-tiba saja merasakan ada yang mendesak dari hatinya. Begitu kuat hingga membuat nafasnya terasa sesak. Sesuatu yang meronta-ronta berusaha membebaskan diri dari hatinya. Ia pun memejamkan mata, menarik nafas panjang berusaha memenjarakan kembali sesuatu itu.

Cinta menyadari jika pria yang merangkulnya ini terhenti dalam bait dan langkah. Ia sedikit menengadah dan mendapati sepasang mata itu tengah terpejam. Dalam suasana yang temaram, wajah pria ini seperti berpendar. Kenapa ia begitu tampan ?. Dan Cinta pun sedikit memalingkan mukanya, menghindari desiran halus yang tiba-tiba saja menyusup ke dalam hatinya.

'Splash ..', lampu di ruangan itupun kembali benderang, menyadarkan Namu yang tenggelam dalam peperangan di hatinya sendiri. Suara tepuk tangan yang riuh bergemuruh pada akhirnya benar-benar mengembalikannya pada kenyataan.

Terasa berat saat ia harus melepaskan lengan kirinya dari pinggang ramping sang Cinta, seperti halnya perasaan sedih karena kehilangan sesuatu. Terlebih ketika Cinta pun akhirnya melepaskan tautan jemari mereka. Namu membeku dalam diam, hanya menatap sepasang mata indah itu. Sayang .... sang pemilik sepasang kejora diufuk timur itupun kini menghindar.

' Apakah kau bisa merasakan debaran hatiku ?', seru Namu dalam bisu.

Ia hanya bisa terus menatap sang Cinta yang beringsut meninggalkannya. Dan berharap ada sejuta malaikat yang membantunya, menyampaikan perasaan ini dengan lembut. Agar sang Cinta tidak terluka.

......................

...Dari sudut hatiku yang tersembunyi, aku berharap engkau mengerti yang kurasakan...

...Tapi aku hanya bisa menunggu dan berharap engkau memberi isyarat itu...

...Seperti biasanya, kau hanya selalu tersenyum...

...Tidak tahukah kau, bahwa itu sangat menyiksaku...

...Aku tidak mengerti akan sampai kapan seperti ini...

...Seandainya kau tidak merasakan hal yang sama dengan ku pun...

...Ku pastikan, kau tetap bisa memiliki hatiku selamanya...

...Sesungguhnya aku berharap.... kau membiarkan ku mengetahui bahwa kau juga mencintai ku ..... Cinta...

Terpopuler

Comments

Zeeylaa To Zila

Zeeylaa To Zila

seperti kisah ayaah dan ibu cinta..

2022-01-23

0

ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ

ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ

484
🥀🥀

2021-11-16

0

Maya Kitajima

Maya Kitajima

aku sempet deg degan dengn pria tinggi penerima buket bunga,kukira mas alend,ternyata namu oppa...😊😊

2021-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Cerita Si Sulung
2 Cerita Si Sulung (2)
3 Cerita Si Sulung (3)
4 Cerita Si Sulung (4)
5 If My Heart Was Torn In Two
6 If My Heart Was Torn In Two (2)
7 If My Heart Was Torn In Two (3)
8 If My Heart Was Torn In Two (4)
9 If My Heart Was Torn In Two (5)
10 Let's Me Know That You Loved Me
11 Let's Me Know That You Loved Me (2)
12 Let's Me Know That You Loved Me (3)
13 Let's Me Know That You Loved Me (4)
14 The end of the season that I don't know if I loved you
15 The end of the season that I don't know if I loved you (2)
16 PENGUMUMAN
17 The end of the season that I don't know if I loved you (3)
18 The end of the season that I don't know if I loved you (4)
19 The end of the season that I don't know if I loved you (5)
20 The Silent White Knight
21 The Silent White Knight (2)
22 The Silent White Knight (3)
23 The Silent White Knight (4)
24 Sebuah Janji
25 Sebuah Janji (2)
26 Sebuah Janji (3)
27 Sebuah Janji (4)
28 Sebuah Janji (5)
29 Sebuah Janji (6)
30 Sebuah Janji (7)
31 Mengurai Masai, Menggenapi Janji
32 Mengurai Masai, Menggenapi Janji (2)
33 Mengurai Masai, Menggenapi Janji (3)
34 Mengurai Masai, Menggenapi Janji (4)
35 Mengurai Masai, Menggenapi Janji (5)
36 Mengurai Masai, Menggenapi Janji (6)
37 Mengurai Masai, Menggenapi Janji (7)
38 Dua Pria Yang Saling Bercerita
39 Dua Pria Yang Saling Bercerita (2)
40 Dua Pria Yang Saling Bercerita (3)
41 Melukis Pelangi
42 Melukis Pelangi (2)
43 Melukis Pelangi (3)
44 Melukis Pelangi (4)
45 Melukis Pelangi (5)
46 Melukis Pelangi (6)
47 Kita Harus Bicara
48 Kita Harus Bicara (2)
49 Kita Harus Bicara (3)
50 Kita Harus Bicara (4)
51 Kita Harus Bicara (5)
52 Involved & Entangled
53 Involved & Entangled (2)
54 Involved & Entangled (3)
55 Involved & Entangled (4)
56 Envolved & Entangled (5)
57 Envolved & Entangled (6)
58 RELUNG
59 Relung (2)
60 Relung (3)
61 Relung (4)
62 Relung (5)
63 Relung (6)
64 If The Time Has Come
65 If The Time Has Come (2)
66 If The Time Has Come (3)
67 If The Time Has Come (4)
68 If The Time Has Come (5)
69 Merenda Romansa
70 Merenda Romansa (2)
71 Merenda Romansa (3)
72 Merenda Romansa (4)
73 Merenda Romansa (5)
74 Merenda Romansa (6)
75 Merenda Romansa (7)
76 Merenda Romansa (8)
77 Belantara Rasa
78 Belantara Rasa (2)
79 Belantara Rasa (3)
80 Belantara Rasa (4)
81 Belantara Rasa (5)
82 Belantara Rasa (6)
83 Belantara Rasa (7)
84 Belantara Rasa (8)
85 Belantara Rasa (9)
86 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace
87 In Your Eyes I See The Missing Piece of Peace (2)
88 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (3)
89 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (4)
90 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (5)
91 In Your Eyes I See The Missing Piece of Peace (6)
92 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (7)
93 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (8)
94 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (9)
95 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (10)
96 In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (11)
97 Bagaimana Dengan Cemburu ?
98 Bagaimana Dengan Cemburu (2)
99 Bagaiamana Dengan Cemburu (3)
100 Bagaimana Dengan Cemburu (4)
101 Bagaimana Dengan Cemburu (5)
102 Bagaimana Dengan Cemburu (6)
103 Bagaimana Dengan Cemburu (7)
104 Bagaimana Dengan Cemburu (8)
105 Cinta Itu .........
106 Cinta Itu ........... (2)
107 Cinta Itu ..... (3).
108 Cinta Itu.......... (4)
109 Cinta Itu ...... (5)
110 Cinta Itu ....... (6)
111 Cinta Itu ........ (7)
112 Cinta Itu ........ (8)
113 Merajut Pelangi Musim Gugur
114 Merajut Pelangi Musim Gugur (2)
115 Merajut Pelangi Musim Gugur (3)
116 Merajut Pelangi Musim Gugur (4)
117 Merajut Pelangi Musim Gugur (5)
118 Merajut Pelangi Musim Gugur (6)
119 Merajut Pelangi Musim Gugur (7)
120 Merangkai Rasa Menjembatani Cinta
121 Merangkai Rasa Menjembatani Cinta (2)
122 Merangkai Rasa Menjembatani Cinta (3)
123 Than You Look At Me (1)
124 Than You Look At Me (2)
125 Than You Look At Me (3)
126 Than You Look At Me (4)
127 Than You Look At Me (5)
128 Than You Look At Me (6)
129 Than You Look At Me (7)
130 Than You Look At Me (8)
131 Than You Look At Me (9)
132 Rentang Biru
133 Rentang Biru (2)
134 Rentang Biru (3)
135 Rentang Biru (4)
136 Rentang Biru (5)
137 Rentang Biru (5)
138 Rentang Biru (6)
139 Rentang Biru (7)
140 Rentang Biru (8)
141 Aral Yang Mengeratkan
142 Aral Yang Mengeratkan (2)
143 Aral Yang Mengeratkan (3)
144 Aral Yang Mengeratkan (4)
145 Aral Yang Mengeratkan (5)
146 Aral Yang Mengeratkan (6)
147 Aral Yang Mengeratkan (7)
148 Aral Yang Mengeratkan (8)
149 Aral Yang Mengeratkan (9)
150 Aral Yang Mengeratkan (10)
151 Aral Yang Mengeratkan (11)
152 Variable
153 Variabel (2)
154 Variabel (3)
155 Variable (4)
156 Variabel (5)
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Cerita Si Sulung
2
Cerita Si Sulung (2)
3
Cerita Si Sulung (3)
4
Cerita Si Sulung (4)
5
If My Heart Was Torn In Two
6
If My Heart Was Torn In Two (2)
7
If My Heart Was Torn In Two (3)
8
If My Heart Was Torn In Two (4)
9
If My Heart Was Torn In Two (5)
10
Let's Me Know That You Loved Me
11
Let's Me Know That You Loved Me (2)
12
Let's Me Know That You Loved Me (3)
13
Let's Me Know That You Loved Me (4)
14
The end of the season that I don't know if I loved you
15
The end of the season that I don't know if I loved you (2)
16
PENGUMUMAN
17
The end of the season that I don't know if I loved you (3)
18
The end of the season that I don't know if I loved you (4)
19
The end of the season that I don't know if I loved you (5)
20
The Silent White Knight
21
The Silent White Knight (2)
22
The Silent White Knight (3)
23
The Silent White Knight (4)
24
Sebuah Janji
25
Sebuah Janji (2)
26
Sebuah Janji (3)
27
Sebuah Janji (4)
28
Sebuah Janji (5)
29
Sebuah Janji (6)
30
Sebuah Janji (7)
31
Mengurai Masai, Menggenapi Janji
32
Mengurai Masai, Menggenapi Janji (2)
33
Mengurai Masai, Menggenapi Janji (3)
34
Mengurai Masai, Menggenapi Janji (4)
35
Mengurai Masai, Menggenapi Janji (5)
36
Mengurai Masai, Menggenapi Janji (6)
37
Mengurai Masai, Menggenapi Janji (7)
38
Dua Pria Yang Saling Bercerita
39
Dua Pria Yang Saling Bercerita (2)
40
Dua Pria Yang Saling Bercerita (3)
41
Melukis Pelangi
42
Melukis Pelangi (2)
43
Melukis Pelangi (3)
44
Melukis Pelangi (4)
45
Melukis Pelangi (5)
46
Melukis Pelangi (6)
47
Kita Harus Bicara
48
Kita Harus Bicara (2)
49
Kita Harus Bicara (3)
50
Kita Harus Bicara (4)
51
Kita Harus Bicara (5)
52
Involved & Entangled
53
Involved & Entangled (2)
54
Involved & Entangled (3)
55
Involved & Entangled (4)
56
Envolved & Entangled (5)
57
Envolved & Entangled (6)
58
RELUNG
59
Relung (2)
60
Relung (3)
61
Relung (4)
62
Relung (5)
63
Relung (6)
64
If The Time Has Come
65
If The Time Has Come (2)
66
If The Time Has Come (3)
67
If The Time Has Come (4)
68
If The Time Has Come (5)
69
Merenda Romansa
70
Merenda Romansa (2)
71
Merenda Romansa (3)
72
Merenda Romansa (4)
73
Merenda Romansa (5)
74
Merenda Romansa (6)
75
Merenda Romansa (7)
76
Merenda Romansa (8)
77
Belantara Rasa
78
Belantara Rasa (2)
79
Belantara Rasa (3)
80
Belantara Rasa (4)
81
Belantara Rasa (5)
82
Belantara Rasa (6)
83
Belantara Rasa (7)
84
Belantara Rasa (8)
85
Belantara Rasa (9)
86
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace
87
In Your Eyes I See The Missing Piece of Peace (2)
88
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (3)
89
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (4)
90
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (5)
91
In Your Eyes I See The Missing Piece of Peace (6)
92
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (7)
93
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (8)
94
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (9)
95
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (10)
96
In Your Eyes I See The Missing Piece Of Peace (11)
97
Bagaimana Dengan Cemburu ?
98
Bagaimana Dengan Cemburu (2)
99
Bagaiamana Dengan Cemburu (3)
100
Bagaimana Dengan Cemburu (4)
101
Bagaimana Dengan Cemburu (5)
102
Bagaimana Dengan Cemburu (6)
103
Bagaimana Dengan Cemburu (7)
104
Bagaimana Dengan Cemburu (8)
105
Cinta Itu .........
106
Cinta Itu ........... (2)
107
Cinta Itu ..... (3).
108
Cinta Itu.......... (4)
109
Cinta Itu ...... (5)
110
Cinta Itu ....... (6)
111
Cinta Itu ........ (7)
112
Cinta Itu ........ (8)
113
Merajut Pelangi Musim Gugur
114
Merajut Pelangi Musim Gugur (2)
115
Merajut Pelangi Musim Gugur (3)
116
Merajut Pelangi Musim Gugur (4)
117
Merajut Pelangi Musim Gugur (5)
118
Merajut Pelangi Musim Gugur (6)
119
Merajut Pelangi Musim Gugur (7)
120
Merangkai Rasa Menjembatani Cinta
121
Merangkai Rasa Menjembatani Cinta (2)
122
Merangkai Rasa Menjembatani Cinta (3)
123
Than You Look At Me (1)
124
Than You Look At Me (2)
125
Than You Look At Me (3)
126
Than You Look At Me (4)
127
Than You Look At Me (5)
128
Than You Look At Me (6)
129
Than You Look At Me (7)
130
Than You Look At Me (8)
131
Than You Look At Me (9)
132
Rentang Biru
133
Rentang Biru (2)
134
Rentang Biru (3)
135
Rentang Biru (4)
136
Rentang Biru (5)
137
Rentang Biru (5)
138
Rentang Biru (6)
139
Rentang Biru (7)
140
Rentang Biru (8)
141
Aral Yang Mengeratkan
142
Aral Yang Mengeratkan (2)
143
Aral Yang Mengeratkan (3)
144
Aral Yang Mengeratkan (4)
145
Aral Yang Mengeratkan (5)
146
Aral Yang Mengeratkan (6)
147
Aral Yang Mengeratkan (7)
148
Aral Yang Mengeratkan (8)
149
Aral Yang Mengeratkan (9)
150
Aral Yang Mengeratkan (10)
151
Aral Yang Mengeratkan (11)
152
Variable
153
Variabel (2)
154
Variabel (3)
155
Variable (4)
156
Variabel (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!