Pertarungan antara pria itu dan monster kelalawar semakin sengit, terlihat yang lebih menguntungkan adalah pria itu, meskipun belum membunuh monster kelalawar siapa saja bisa melihat bahwa dia sedang bermain-main.
"Sialan, dasar pencuri!" Ujar monster kelalawar menyerang pria itu dengan api hitam.
"Kau kan tahu, api seperti ini tidak mempan bagiku." Ujar pria itu dingin.
Aku mengamatinya, tampak sangat mengagumkan, cara dia menghindar, menyerang sangat berbeda dengan apa yang di ajarkan profesor.
Arseanik Leonardo Ravnos adalah tokoh yang tidak ku kenal, penjelasannya juga hanya secara singkat, tidak di ketahui batas mana kekuatannya, punya elemen apa atau perjalanan hidupnya bagaimana, dia hanya muncul sekali saat jumlah monster meningkat dan para kiklops keluar.
Di informasikan bahwa dia adalah seorang pemimpin pasukan Tiger dan satu-satunya orang yang mempunyai tanda lahir bulan bintang berwarna hitam di punggungnya, dia juga satu-satunya orang yang bisa menggunakan kekuatan iblis secara sempurna.
Banyak rumor yang beredar tentang pangeran ke-empat ini, ada yang bilang sewaktu ibunya mengandung, dia menjual jiwanya pada Lord demon sehingga anaknya seperti itu.
Ada juga yang bilang bahwa Lord Demon sendiri adalah Arseanik Leonardo Ravnos yang menyamar sebagai pangeran kekaisaran Ravnos.
Crashh
Pria itu mengakhiri pertarungannya dengan monster kelalawar menggunakan pedang dengan suara spirit pearls yang melengking.
Itu benar-benar spirit pearls. Mutiara roh paling langka di dunia, sangat mengejutkan! Sebenarnya seberapa berkuasa dia?
Kelalawar kecil lainnya mati begitu saja karena inangnya telah di bunuh, orang-orang berjubah pun melepaskan sihirnya dan kembali berkumpul.
"Terimakasih untuk pasukan Tiger karena sudah membantu kami membunuh monster kelalawar." Ujar kaisar sopan.
Sangat mengejutkan, bahkan kaisar pun harus menundukkan kepalanya kepada pasukan Tiger, memang sih siapa yang mau menjadi musuh pasukan terkuat di benua ini.
"Tidak masalah, tujuan kami memang membunuh hal seperti itu." Balas salah seorang pria dengan tubuh tegap berwarna coklat matang yang terlihat eksotis.
Aku tidak tahu, tapi sepertinya mereka membutuhkan inti monster itu, karena setelah Pangeran ke-empat Ravnos membunuh monster kelalawar, anak buahnya yang lain memungut sejenis bola kristal yang muncul saat monster mati.
"Apakah kalian tidak keberatan jika saya mengundang kalian untuk tinggal disini sementara?" Tanya kaisar.
Heh benar-benar cara yang bagus, menawarkan tempat tinggal kepada mereka dan mereka membantu mengalahkan para monster.
Pria itu melihatku, aku terkejut dan tanpa sadar mengalihkan pandanganku ke arah putra mahkota yang sedang menatapku.
Sial! Kenapa mereka harus menatapku terus sih, bikin tidak nyaman dan membuatku ingin keluar dari situasi ini.
"Kebetulan saya akan disini sampai festival bintang berakhir." Ujar pria itu sambil tersenyum dan mentapku, tengkukku dingin merasakan sesuatu yang tidak enak.
"Syukurlah, aku akan menyiapkan kediaman kalian di istana." Ujar kaisar bahagia.
"Bukankah tamu selain keluarga kekaisaran harus berada di kediaman duke?" Pria itu menatap kaisar sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Eh?" Kaisar otomatis mengalihkan pandangannya pada ayahku yang melotot horor, kemudian dia memandangku. Ah aku tahu mungkin dia khawatir pria itu mendekatiku.
"Baik." Ujar ayahku sopan dan membungkuk seolah mengerti arti tatapan kaisar, meskipun nada suaranya agak sedikit terpaksa.
Masalah hari ini beres begitu saja, para peneliti istana mengambil bangkai kelalawar setelah minta izin pada kaisar dan pemimpin pasukan Tiger untuk di teliti.
Lalu kekacauan pun telah di bersihkan dan pesta berakhir begitu saja, karena semua orang lelah sekaligus terkejut.
"Kalian hati-hati, aku akan pulang dengan ayahku. Aku akan mengirim surat." Ujarku pada teman-temanku.
Mereka mengangguk dan saling mengucapkan selamat tinggal, sebenarnya aku ingin cepat masuk akademi karena jika di kastil aku tidak tahu harus apa, seperti pengangguran kaya.
Libur akademi akan berakhir saat festival bintang ini selesai, cukup lama!
Di kereta suasana hening, aku benar-benar lelah ingin mandi dan tidur, ku lihat kearah belakang memang benar banyak kuda yang mengikuti kami, sangat tidak nyaman.
Kamar untuk mereka sudah di siapkan karena ayahku yang mengirim surat pada butler dengan cepat.
Pria itu melihat kearahku yang sedang menatap mereka, lalu tersenyum dan melambaikan tangannya, aku membalas senyum dengan kaku dan tidak melihat ke arah mereka lagi.
Kereta telah sampai, ayahku turun terlebih dahulu kemudian kedua kakakku dan terakhir aku yang dibantu Alex.
Terlihat para pelayan berjajar dan butler yang menyambut kami, memang ya pelayan setingkat bangsawan sangat profesional meskipun sudah larut malam, mereka masih menyambut kami dengan baik.
Ayahku mengantar pasukan Tiger langsung, tidak membiarkanku ikut dan menyuruhku untuk tidur.
Ngomong-ngomong saat di pesta tadi entah siapa yang menyebarkan rumor bahwa aku mengabaikan seseorang yang berniat baik padaku.
Katanya putri duke hanya berteman dengan orang-orang yang mempunyai status tinggi, dia tidak mau berteman dengan bangsawan kampung.
Mungkin itu merujuk pada aku saat menghindari Cecilia, mereka tidak mengerti! Lagi pula aku tidak terlalu peduli, rumor tak berdasar memang sudah biasa bagiku.
Aku mandi, berganti pakaian dan tertidur, rasa nyaman ini benar-benar merilekskan ototku yang kaku.
Tuk
Aku terbangun rasanya baru tertidur sekejap, siapa orang sialan yang membangunkan ku di saat lelah begini.
"Kita bertemu lagi." Ujar pria itu tersenyum dan sedang duduk di tempat tidurku.
Aku menatapnya kaget, mengapa pria ini disini? Aku mundur dengan waspada, siapapun akan salah paham melihat seorang gadis dan pria asing di kamar yang sama.
"Aku menagih bom yang kau rakit." Ujarnya tanpa peduli rasa waspadaku.
Aku mengambilnya dari nakas yang terkunci dengan sihirku, menyerahkan dua buah bom rakitan padanya.
"Sudahkan, jadi silahkan pergi!" Usirku kejam.
"Benar-benar tidak ingat ya Aletta?" Tanyanya menatapku dalam, aku terkejut sangat terkejut!
Mengapa dia mengenalku? Aku tidak tahu kenapa, memang rasanya familiar saat pertama kali bertemu dan hari ini juga rasanya ada sesuatu yang ku lupakan.
"Tidak apa-apa." Ujarnya menepuk kepalaku seperti menepuk hewan peliharaan, aku menepisnya, walau begitu entah kenapa aku tidak merasa membencinya.
"Aku akan pergi, besok kita akan bertemu lagi." Katanya lagi, sambil membaringkan ku di tempat tidur dan mengecup keningku lembut dan sialnya aku hanya menatap kosong seperti orang bodoh.
Dia terkekeh dan membenarkan selimutku lalu keluar dari kamarku, sial aku sudah dimanfaatkan! Aku menutupi wajahku yang panas dengan selimut, entah kenapa aku tersenyum.
Dasar bodoh!
Bonus pict cogan, alias karakternya sean. please ganteng banget😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
dani
kenpa mlh menurutku gantengan putra mahkota
2024-02-28
0
Renata maharani
kok dia tau nama asli aletta? apa dia sma2, dri masa depan ?😱🤔
2022-12-23
1
D'vee
dia yg dicium aku yg bapeeer... acuuuh...😄😁🤣
2022-04-18
1