Lima

Kami tiba di sebuah desa kecil dekat dengan perbatasan, ramai orang berlalu-lalang, meskipun banyak monster tapi para monster tidak bisa semudah itu mengacaukan perkampungan.

Itu karena sihir perlindungan dari kekaisaran, setiap enam bulan sekali para penyihir akan memperbaiki sihir perlindungan di setiap daerah.

Para masyarakat menatap kami dengan penuh kebanggaan, mungkin karena kami bertugas memberantas para monster.

Monster semakin banyak karena jumlah mereka yang terus bertambah akibat reproduksi yang terlalu cepat.

Tidak di ketahui penyebabnya, ada anggapan bahwa dark mage mempraktekan sihir terlarang yang mempercepat laju pertumbuhan para monster.

"Kita akan tiba di penginapan Anetos, jangan berjauhan." Peringat seorang knight.

Kami semua tiba di sebuah penginapan sederhana yang tampak nyaman, ukurannya lumayan bisa menampung seratus orang dalam satu waktu.

Setiap kamar berisi dua orang, tentu saja aku dengan prasina, Cecilia seperti ingin mengajakku sekamar namun aku menghindar dan menyeret prasina.

"Kau membenci murid jenius itu?" Tanya sina menatapku dengan kepala di miringkan.

"Tidak, hanya saja aku tidak nyaman." Balasku sambil tersenyum.

"Kau selalu ramah pada orang lain, tapi sikap tidak nyamanmu benar-benar terlihat jelas, Aku kira kau punya semacam kebencian."

"Tidak, lupakan saja mari beristirahat."

Kami tidak mengobrol lagi dan memutuskan untuk beristirahat, benar-benar hari yang melelahkan.

Ini di sebut desa proposo, desa di tepi perbatasan, sangat damai dan menyejukan.

***

Setelah kami beristirahat, aku mengajak Prasina, Elios, Arthur dan Luther berjalan-jalan di sekitar pasar.

Membeli barang yang di rasa berguna untuk ekspedisi kali ini.

Seperti biasa aku membeli rempah-rempah karena biasanya makan hasil buruan tanpa bumbu benar-benar tidak enak dan hambar.

Kita juga membeli roti dan makanan yang expired nya lumayan lama.

"Itu toko apa? Terlihat sepi." Luther menunjuk ke arah toko bobrok yang tampak usang.

"Mari pergi." Ujar Arthur dan Prasina antusias, padahal toko itu cukup menyeramkan seperti rumah hantu di pasar malam.

Kami semua sepakat dan pergi kesana, suara pintu berderak dan debu langsung berterbangan membuat kami semua terbatuk.

"Tempat apa ini? Apakah tidak ada orang?" Tanya Elios.

Kami semua menggeleng dan masuk lebih dalam, banyak buku-buku usang, batu sihir yang sudah kehilangan kekuatannya dan barang aneh lainnya.

"Hihihihi."

Sial suaranya sangat mirip dengan film hantu yang ku tonton saat di kehidupanku yang dulu.

"Menarik, selamat datang anak-anak muda yang berani." Katanya.

Ku lihat seorang wanita yang mirip dengan sadako, berwajah pucat dengan bola mata hitam memakai tudung berwarna ungu dengan seringai di bibirnya.

"Permisi, ini tempat apa ya?" Tanyaku dengan hati-hati.

"Ini tempat untuk meramal, dan aku adalah seorang seer hihihi." Ujarnya dengan akhiran ketawa yang membuat merinding.

"Ah kita akan pergi saja, maaf sudah mengganggu dan terimakasih." Elios mengajak kami untuk pergi, aku pun tidak melawan.

"Heh sungguh polos, sekali datang jangan harap untuk pergi hihihi."

Menyeramkan, ku lihat lidahnya memanjang, bibirnya jadi sobek persis seperti hantu Jepang Kuchisake onna!

"Iwhh apa itu?" Teriak prasina ketakutan.

Semua orang menjadi waspada, benar-benar hantu jepang Kuchisake onna, padahal tadi dia mirip dengan sadako!

"Dia seperti Kuchisake onna!" Ujarku.

"Hah? Kau kenal padaku?" Kuchisake onna bertanya dengan bingung melihat kearahku dengan darah menetes dari mulutnya yang robek.

"Aneh sekali, padahal aku tidak di kenali disini. Siapa kau?" Tanyanya dengan tajam.

Aku tidak menjawab, dia tampak marah dan mengeluarkan energi hantu yang pekat itu gelap dan membuat semua orang merinding.

Dia membawa gunting sambil tertawa dan tersenyum dengan lebar, menakutkan!

"Hii apa yang akan dia lakukan?" Tanya Luther dengan wajah pucat.

Kuchisake onna terbang ke arah prasina yang gemetar, mungkin karena prasina baru pertama kali melihat makhluk seperti itu dia ketakutan.

Kuchisake onna tertawa sambil memegang gunting berniat merobek bibir prasina dengan semangat.

Aku berlari dan menendangnya hingga menabrak dinding, ku lihat kepalanya terbentur sampai berdarah.

"Sialan manusia, aku akan membunuhmu dan merobek bibirmu!" Ucapnya dengan marah.

Ada angin yang entah dari mana bertiup kencang, untung saja Luther seorang defender dia melindungi kami dengan perisai sihirnya.

"Sial energi anginnya terlalu pekat karena di campur dengan kegelapan." Luther mengumpat sambil menahan perisainya.

"Kita harus memikirkan cara agar bisa kabur, atau membunuhnya." Aku menatap teman-temanku dengan serius, terlihat Luther sudah tidak mampu lagi menahan energi gelap dan angin.

"Bunuh dia menggunakan pedangmu, obati Luther terlebih dahulu agar mananya terisi kembali, kemudian aku, Arthur dan sina akan mengecoh Kuchisake onna dan aktifkan mantra perlindungan yang di ajari profesor sarache tempo lalu." Elios menjelaskan.

Kami mengangguk, aku mengobati dan mengisi mana Luther menggunakan ramuan yang ku bawa.

Mantra perlindungan sudah di aktifkan, meskipun efektivitasnya cukup namun untuk bertahan dari energi gelap hanya bisa di lakukan dengan cepat.

Elios, Arthur dan Prasina menyerang Kuchisake onna, aku mendekati belakang kepalanya dengan perlindungan dari perisai Luther.

"Manusia mati! Kalian semua mati!" Kuchisake onna mengamuk, energi gelap lebih pekat dan menyesakkan.

"Cepat." Teriak Elios, Luther juga sudah pucat kembali.

Aku mengalirkan manaku, dan menebas kepala Kuchisake onna dengan pedang.

Namun tidak kena, dia malah mengarahkan Gunting ke arahku, aku menghindar dan punggungku menabrak dinding.

"Liona! Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Elios khawatir, aku hanya memberikan jempol.

Aku benar-benar ingin bangun, namun energi gelap menahanku. Teman-temanku batuk darah karena energi gelap yang sangat pekat.

Sial!

"Hihihi, mati!" Kuchisake onna mengarahkan guntingnya tepat pada mulutku.

Aku memaksakan diri untuk bergerak, dan menendang perutnya sampai guntingnya lepas dari tangan Kuchisake onna.

Energi gelap tampak goyah, aku mengaktifkan mantra perlindungan dan mengambil gunting dengan cepat.

Berlari menuju Kuchisake onna yang agak limbung, aku menusuknya tempat di mulutnya.

Dia memelotiku, lalu aku menusuk letak jantungnya dan menggunakan pedangku untuk menebas kepalanya.

Darah berceceran kemana-mana berbau bangkai menjijikan, Kuchisake onna berubah menjadi debu dan menghilang.

Aku dan teman-temanku terdiam, kemudian menghela nafas dengan lemas. Aku mengeluarkan ramuan dan memberikannya pada teman-temanku.

Tidak ada apa-apa lagi disana, ternyata itu Kuchisake onna yang menyamar menjadi seer, pantas saja sangat sepi disini.

"Kita pulang saja, sudah lama berada di luar."

Kami pergi dari sana, dan kembali menuju penginapan, karena berkeringat kami tidak melakukan apa-apa dulu dan langsung mandi.

"Tadi sangat hebat tapi benar-benar menyeramkan." Prasina berujar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Kau benar." Ucapku.

"Oh, bagaimana kau tahu itu adalah Kuchisake onna? Aku baru pertama kali lihat ada makhluk semacam itu." Tanya Prasina.

"Ah aku tidak sengaja membaca dari buku kuno." Aku berbohong tanpa berkedip.

"Benarkah?"

"Tentu, mari tidur besok kita akan melanjutkan perjalanan."

Terpopuler

Comments

KooKie💜🐰

KooKie💜🐰

kuchisake onna kek nya ikut pindah dimensi deh😂

2022-02-14

3

Aqila Chayanx Aina

Aqila Chayanx Aina

hantu indo ada g...mbak Kun, kakek cangkul, kuyang dkk gitu...😂

2021-12-30

0

Frando Kanan

Frando Kanan

kuchisake onna? kek nma jepang deh hantu itu 🤔

2021-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua belas
13 Tiga belas
14 Empat belas
15 Lima belas
16 Enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 Sembilan belas
20 Dua puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Story from Sean
36 Tiga puluh lima
37 Tiga puluh enam
38 Tiga puluh tujuh
39 Tiga puluh delapan
40 Tiga puluh sembilan
41 Empat puluh
42 Empat puluh satu
43 Empat puluh dua
44 Empat puluh tiga
45 Empat puluh Empat
46 Empat puluh lima
47 Empat puluh enam
48 Empat puluh tujuh
49 Empat puluh delapan
50 Empat puluh sembilan
51 Lima puluh
52 Lima puluh satu
53 Lima puluh dua
54 Lima puluh tiga
55 Lima puluh empat
56 Lima puluh lima
57 Lima puluh enam
58 Story from Cecilia
59 Lima puluh tujuh
60 Lima puluh delapan
61 Lima puluh sembilan
62 Enam puluh
63 Enam puluh satu
64 Enam puluh dua
65 Enam puluh tiga
66 Enam puluh empat
67 Enam puluh lima
68 Enam puluh enam
69 Enam puluh tujuh
70 Enam puluh delapan
71 Enam puluh sembilan
72 Tujuh puluh
73 Tujuh puluh satu
74 Tujuh puluh dua
75 Tujuh puluh tiga
76 Tujuh puluh empat
77 Tujuh puluh lima
78 Tujuh puluh enam
79 Tujuh puluh tujuh
80 Tujuh puluh delapan
81 Tujuh puluh sembilan
82 Delapan puluh
83 Delapan puluh satu
84 Delapan puluh dua
85 Delapan puluh tiga
86 Delapan puluh empat
87 Delapan puluh lima
88 Delapan puluh enam
89 Delapan puluh tujuh
90 Delapan puluh delapan
91 Delapan puluh sembilan
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua belas
13
Tiga belas
14
Empat belas
15
Lima belas
16
Enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
Sembilan belas
20
Dua puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Story from Sean
36
Tiga puluh lima
37
Tiga puluh enam
38
Tiga puluh tujuh
39
Tiga puluh delapan
40
Tiga puluh sembilan
41
Empat puluh
42
Empat puluh satu
43
Empat puluh dua
44
Empat puluh tiga
45
Empat puluh Empat
46
Empat puluh lima
47
Empat puluh enam
48
Empat puluh tujuh
49
Empat puluh delapan
50
Empat puluh sembilan
51
Lima puluh
52
Lima puluh satu
53
Lima puluh dua
54
Lima puluh tiga
55
Lima puluh empat
56
Lima puluh lima
57
Lima puluh enam
58
Story from Cecilia
59
Lima puluh tujuh
60
Lima puluh delapan
61
Lima puluh sembilan
62
Enam puluh
63
Enam puluh satu
64
Enam puluh dua
65
Enam puluh tiga
66
Enam puluh empat
67
Enam puluh lima
68
Enam puluh enam
69
Enam puluh tujuh
70
Enam puluh delapan
71
Enam puluh sembilan
72
Tujuh puluh
73
Tujuh puluh satu
74
Tujuh puluh dua
75
Tujuh puluh tiga
76
Tujuh puluh empat
77
Tujuh puluh lima
78
Tujuh puluh enam
79
Tujuh puluh tujuh
80
Tujuh puluh delapan
81
Tujuh puluh sembilan
82
Delapan puluh
83
Delapan puluh satu
84
Delapan puluh dua
85
Delapan puluh tiga
86
Delapan puluh empat
87
Delapan puluh lima
88
Delapan puluh enam
89
Delapan puluh tujuh
90
Delapan puluh delapan
91
Delapan puluh sembilan
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!