"Ugh."
Rintihan Luther membuatku teralihkan, ku lihat wajah Luther semakin pucat dan tubuhnya lemas.
Aku tetap memegang tangannya dan membaca doa, mengalirkan pengobatan padanya.
"Jangan habiskan mana dirimu, aku baik-baik saja sungguh." Ujarnya dengan lemah, aku menatapnya khawatir, aku juga tidak bisa bilang kalau mana ku luar biasa besar dan tak terbatas.
Namun jika aku terus memaksakan megobatinya Luther akan curiga, sebelumnya ketika aku bertemu dengan Falaina dia mengingatkan ku agar aku tidak sembarang omong tentang mana atau kemampuanku.
"Arthur." Bisikku kepada Arthur yang sedang mengawasi sekitar.
Arthur melihat kearah ku dan mengangguk, artinya memang dia sangat paham apa yang ku perintahkan.
"Biarkan aku menjaganya, kau bergabunglah dengan Elios dan Prasina." Katanya sambil mendorongku pelan, aku mengangguk dan memberi intrupsi agar dia hati-hati.
Sebenarnya tidak ada yang tahu kalau Arthur adalah keturunan elf, dia bisa menjaga vitalitas manusia agar tidak semakin berkurang dengan energi berwarna hijau namun itu bukan elemen angin.
Cukup berbahaya jika ini di ketahui orang luar, bahkan diantara kami berlima hanya aku sendiri yang tahu, itu karena aku sensitif! Awalnya Arthur waspada terhadapku dan dia menjadi temanku untuk mengawasiku.
Namun lama-kelamaan dia tulus berteman denganku, aku juga bersumpah aku tidak akan membiarkan siapapun tahu di depan dewa.
Jika identitas Arthur sebagai keturuan elf tersebar, dia bisa saja di buru, di manfaatkan untuk menjaga vitalitas orang lain, bahkan aku dengar para elf bisa menyelematkan orang yang hidupnya setipis benang.
Aku pergi menghampiri Elios yang bersiap untuk bertarung, ku lihat Arthur yang menjaga Luther dengan tertutup tanpa di ketahui, itu membuatku sedikit lega.
"Kau diam saja di belakang, aku tidak ingin kau berada dalam bahaya lagi." Kata Elios yang melihatku menghampirinya.
"Tidak bisa, aku harus bertarung." Ujarku sambil mengamati monster kelalawar yang diam seperti sedang memperhitungkan sesuatu.
Terdengar helaan nafas pasrah dari Elios, dia tidak memaksaku lagi untuk diam, memang aku keras kepala sekali memutuskan susah untuk mengubahnya lagi.
"Hati-hati." Katanya pelan, aku mengangguk.
"Cih masa aku harus melawan manusia lemah ini, sekali serang mereka akan hancur menjadi debu, kenapa Lord Diavolos memerintahkan ku sih bukannya anak buah lemah lainnya." Ujar monster kelalawar itu.
Tampak sebagian besar orang terkejut, monster yang bisa berbicara hanya mitos menurut mereka, tapi bagi kita yang sudah pernah bertemu itu tidak terlalu mengejutkan.
"Hancurkan!" Perintahnya dengan malas, lalu dia diam ke sudut ruangan paling gelap dan tertidur.
Para banisher mengucapkan doa-doa suci yang tidak ku pahami, memang itu mempan untuk monster kelalawar yang berukuran paling kecil, namun untuk yang kuat efeknya bahkan tidak sampai setengahnya.
Aku teringat pada ucapan pria yang waktu itu muncul tiba-tiba, yang kecil ini hanyalah perantara sedangkan induknya pasti yang bisa berbicara.
Tapi bagaimana? Bagaimana caranya aku bisa mengalahkan monster yang bahkan bisa menembus batas suci dari mantra perlindungan yang khusus ini.
"Elios, kau tahu apa yang aku pikirkan?" Tanyaku sambil memotong sayap kelalawar yang menyerangku.
"Yah ini hanya perantara, jadi kita harus membunuh induknya." Jawab Elios.
"Namun jika kita yang melakukan itu bukankah kita akan jadi pusat perhatian? Bisa saja kaisar menaruh minat pada kita dan memaksa kita untuk jadi bagian dari kekuatannya."
Aku dan Elios terdiam, memang perang batin sangat sulit, antara menyelamatkan banyak orang atau menjadi egois.
Sebenarnya menjadi egois pun tidak masalah, hanya keluargaku juga ada disini, bertarung melawan monster-monster itu jadi jika aku ingin menyelamatkan keluargaku otomatis aku juga harus menyelamatkan yang lain.
Bukannya aku kejam, tapi mereka lebih kejam, saling menjatuhkan dengan senyuman dan pujian.
"Ugh, aku benar-benar tidak ingin menyelamatkan mereka karena itu tidak ada hubungannya denganku. Namun tetap saja ada keluargamu dan yang lainnya." Bisiknya frustasi.
"Minggir." Tiba-tiba suara ribut datang dari arah kerumunan, terlihat pasukan berjubah hitam memakai topeng dengan pola pedang dan naga, mereka melindungi kami semua menggunakan sihir yang sangat kuat, bahkan sihir menara suci kalah.
Pasukan berjubah itu menebas satu persatu kelalawar yang terus-menerus menyerang kami, ada seseorang yang familiar diantara orang berjubah itu.
Tidak salah lagi itu adalah pria misterius yang tiba-tiba muncul waktu itu, dia melihatku dengan mata rubbynya yang cantik.
Kulihat matanya tersenyum dan dia melambaikan tangannya kearahku, entah kenapa wajahku terasa panas. Aku sudah gila bukannya memikirkan nasib orang-orang yang berada di pesta dan keluargaku, aku malah memperhatikan orang asing yang tampak menarik.
"Huh huh, sepertinya aku pernah melihat pria itu." Ujar prasina yang datang dari arah depan dengan nafas terengah-engah, karena dia seorang banisher tentu saja jika ada makhluk jahat dia harus siap siaga di barisan paling depan.
"Itu pria yang menebas monster sotong waktu itu." Bisikku, Elios melihat kearahnya yang sibuk memperhatikan pasukan berjubah lain yang sedang bertarung.
"Ternyata pria tidak sopan itu." Gumam Elios sambil menatap pria misterius dengan tajam.
"Ngomong-ngomong apakah kita harus diam saja seperti ini?" Tanya Prasina.
"Yah, biarkan mereka yang mengurus atau kita akan merepotkan mereka jika kita ikut bertempur."* Balas Elios.
Aku menangguk setuju dan melihat pertarungan orang lain dengan penuh minat, seperti menonton film genre action fantasy secara nyata walaupun memang nyata.
Memang menonton keributan dan perkelahian adalah suatu kenikmatan dan kesenangan yang tidak boleh di sia-siakan.
"Sialan pasukan Tiger, kalian selalu mengganggu rencana Lord Diavolos dimana pun itu berada." Ujar monster kelalawar yang dari tadi diam di sudut.
Bahkan keberadaanya hampir ku lupakan jika dia tidak berbicara.
Tapi tunggu!
Sepertinya aku pernah membaca tentang pasukan Tiger di novel.
Ah aku ingat, bukannya pasukan Tiger adalah pasukan terkuat di benua yang pemimpinnya bahkan tidak di ketahui, katanya mereka merekrut orang-orang berbakat dari setiap kekaisaran dan desa kecil mau bangsawan ataupun orang miskin.
Namun aku tahu siapa pemimpin yang berada di belakang pasukan terkuat di benua itu, dia adalah salah satu dari pangeran kekaisaran Ravnos dari utara yang terkenal dingin dan misterius.
Apa jangan-jangan pria misterius kemarin dan hari ini yang sedang bertarung dengan monster kelalawar adalah pangeran ke-empat kekasiaran Ravnos?
Arseanik Leonardo Ravnos?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
tie
apa sih,, namanya susah bener...😭😭😭
2021-12-23
2
DNK • SLOTH SINN
next chapter
2021-06-22
0
Amlyfau
kannnn kannnn gue emng dari awal pas baca tentang kekaisaran itu ada daerah dingin entah kenapa punya feeling klo bakalan dapet pemeran utama cowo dari sanaa eh, ternyata betullll wkwkwkwkw
2021-05-03
16