Sebelas

Akhirnya kami tiba di istana afrontis, para knight dan paladin serta para siswa mencari kami yang menghilang seharian ini, apalagi ada putra mahkota yang keamanannya adalah hal utama.

"Kami hanya tersesat lebih dalam, maaf sudah khawatir. Apakah ada yang terluka?" Tanya putra mahkota.

"Ada banyak monster yang bereproduksi tahun ini, bahkan semut pemakan daging yang hampir punah menjadi dua kali lipat dari biasanya, kalajengking pasir mengalami peningkatan jumlah di lihat dari sarangnya ada beberapa yang kami semua temui." Jelas paladin.

Semut dan kalajengking bentuknya bukan seperti semut dan kalajengking biasa, pasti ada suatu bagian tubuh yang mirip dengan hewan lain, atau tambahan tubuh yang tidak di ketahui.

Putra mahkota menyuruh kami untuk beristirahat, jujur saja kami semua sudah lelah, kami pulang pada hari kedua di sore hari.

"Apakah para medusa itu benar-benar tidak akan bisa keluar?" Prasina bertanya padaku yang tengah memakan roti.

"Mungkin, segel itu masih kuat." Ujarku tidak yakin.

"Aku akan tidur saja, aku lelah! Rasanya semua tubuhku remuk." Keluhnya dengan suara yang mengecil.

Terdengar suara dengkuran halus Prasina, aku terkekeh dan membenarkan selimutnya, lalu aku bermeditasi melihat warna putih dan hijau yang pak tua ariel berikan.

Itu kekuatan yang sangat luar biasa besar, apalagi kekuatan cahayanya lebih besar, mungkin aku bisa memahami itikad baik pak tua ariel karena ada warna hitam pada kekuatanku.

Jika warna hitam tidak di tekan oleh kekuatan yang lain, atau tidak di buat seimbang maka akan berbahaya bagi tubuh. Warna hitam bukan elemen iblis, hanya saja elemen warna hitam terlalu kuat untuk di tampung tubuh orang biasa.

Segera aku menyeimbangkan sihir cahaya dan angin yang ku dapat dengan baik, aku mengalirkan warna mereka pada pembuluh darahku, menemukan titik inti dari sihir di tubuhku.

Kadang aku sendiri sangat takut dengan kekuatanku, mana yang besar dan gumpalan kekuatan yang tak berujung seperti galaksi.

Berhasil! Aku berhasil menempatkan sihir baruku di pusat sihir dalam tubuhku, aku membuka mataku dan terkejut.

Penglihatanku terasa lebih tajam dan jelas, bahkan aku bisa melihat struktur tembok sampai sarang semut tersembunyi di kamar ini.

Tok tok tok

Aku melihat ke arah pintu dan bangkit, membuka pintu kamar dan terlihatlah teman seangkatan yang sedang tersenyum.

"Liona, pemimpin knight memanggilmu untuk menemuinya." Katanya.

"Untuk apa?" Tanyaku sambil mengernyit, bukannya masih jam istirahat, aku lelah!

"Aku tidak tahu, jika kamu ingin tahu temui saja dia." Balasnya dengan polos.

Aku menatap datar orang itu dan mengangguk, aku menutup pintu dan berjalan kearah tempat peristirahatan para knight.

"Permisi." Aku mengetuk pintu yang terbuat dari kayu cendana tersebut.

"Masuk." Suara yang dalam mengintrupsi ku, aku membuka pintu dengan hati-hati, melihat sekeliling kamar yang bisa di katakan elegan, kamar putra mahkota memang berbeda.

"Anda memanggil saya." Aku berujar dan berdiri menunggu perintah, sungguh aku ingin cepat kembali, kenapa dia memanggilku sih?

"Duduklah, dan bersikaplah seperti biasa."

Dia pikir aku bisa bersikap santai kepada putra mahkota? Are you kidding me? Maaf saja aku masih ingin melindungi kehidupan kecilku.

"Saya tidak bisa begitu." Aku menjawab dengan kepala tertunduk dan dia hanya menghela nafas.

"Duduklah." Katanya menepuk kursi yang tepat berada disisinya.

Aku menghela nafas dan duduk di depannya, tampak dia mengernyit tidak suka.

"Saya tidak bisa bersikap kurang ajar." Aku berkata dengan nada datar.

"Baiklah, kau begitu keras kepala aku tidak bisa memaksamu. Aku memanggilmu kesini karena kita tidak akan pergi ke hutan kaktus lagi, menurut knight dan paladin, meskipun reproduksi monster telah meningkat namun semuanya telah di hancurkan.

Jadi di hutan kaktus monster sudah berkurang, kami tidak membasmi semuanya karena memang mereka bersembunyi lebih dalam dan itu tidak bisa kami temukan." Jelasnya melihat kearahku.

Aku mendengarkannya dan berfikir kenapa dia harus memberitahuku? Aku ini hanya siswa dan mengikuti pemimpin untuk segalanya, jadi tidak ada alasan kenapa dia harus memberitahuku.

"Mungkin kamu berfikir kenapa aku memberitahukan ini padamu, sepanjang perjalanan kamu banyak membantu dan aku tertarik pada bakatmu.

Jadi untuk besok kita akan pergi ke daerah lembah seperti yang kaisar perintahkan." Jelasnya lagi.

Aku hanya mengangguk berbasa-basi dan jujur aku tidak terlalu peduli untuk pergi kemana, karena aku hanya ikut serta saja!

"Baiklah jika kau sudah paham, tolong kasih tahu teman-temanmu. Kita akan berangkat lusa, dan bawa ini." Kata putra mahkota sambil menyodorkan bunga Lily.

Aku menatapnya dengan aneh, kenapa dia?

"Ehem, jangan salah paham bunga ini berfungsi agar kamu tidak kelelahan, ini sudah diisi dengan sihir jadi bawalah." Katanya dengan wajah memerah malu, tampak lucu namun itu menjijikan.

Aku menerimanya dan berterima kasih, setelah pergi dari ruangan itu aku menghela nafas lega sikapnya benar-benar aneh, bukannya dalam novel putra mahkota mempunyai permusuhan dengan Liona sampai tak bisa di damaikan meskipun Liona mencintainya?

Tidak peduli, aku berniat kembali ke tempatku ingin mengistirahatkan tubuh dan otakku, namun di tengah perjalanan aku bertemu dengan Cecilia yang matanya menatap kosong.

Aku menghindarinya dan tidak ingin berurusan dengannya, namun dia tiba-tiba memegang tanganku dengan keras sampai membuatku mengernyit.

"Kenapa ya? Padahal sudah sempurna." Katanya dengan mata kosong melihat kearahku.

"Apa maksudmu?" Tanyaku sambil menepis tangannya karena menyakitkan.

"Tidak, aku hanya berbicara saja. Maafkan aku." Tanpa berkata-kata lagi dia pergi dengan langkah gontai.

Ada aura hitam yang menyelimuti dirinya seolah jiwanya tersedot sesuatu, bahkan tatapan matanya seperti tidak ada kehidupan.

"Orang aneh." Gumamku.

Aku melihat sekeliling yang sedang berbisik, mungkin aku terlihat jahat karena menepis tangannya.

"Liona!"

Aku berbalik dan memandang Arthur yang sedang membawa sup daging.

"Kenapa kau berkeliaran, ayo ikut denganku ada tempat yang sangat cantik disini." Ujarnya menarikku.

"Tapi prasina tidur."

"Dia sedang di panggil Luther, disana sudah ada Elios yang menyiapkan segalanya ayo!"

Tanpa bisa berkata-kata, aku mengikuti Arthur ke tempat yang dia maksud, padahal aku ingin tidur dan istirahat.

"Lelahmu akan hilang jika kau ikut, jika tidak kau benar-benar akan menyesalinya."

Arthur mengajakku ke sebuah loteng yang cukup sepi, disana sudah ada Elios, Luther dan Prasina yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya.

Aku duduk di sebelah Elios yang sedang menikmati coklat panas, dia menunjuk ke arah langit.

"Lihat, indah bukan?"

Aku mendongak, benar-benar indah aku sampai terpesona.

Langit malam yang begitu cerah dengan taburan bintang, aku tidak menyadarinya beberapa hari ini, tapi itu benar-benar indah.

Sangat menyesal bila tadi aku menolak, rasanya tidak bisa di gambarkan, meskipun padang pasir ini cuacanya berubah-ubah namun saat malam langit benar-benar cantik.

"Aku ingin pulang."

Chapter dua belas nanti siang atau sore aku up ya, mentok banget wkwk males mikir aku tu. Btw makasih yang udah baca, jangan lupa vote♥️

Terpopuler

Comments

Nurul Nuraini

Nurul Nuraini

sangat menarik sekali ....

2022-02-10

0

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next up

2021-06-22

1

zilaaaaaa

zilaaaaaa

kok 11nya gk ada🤔

2021-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua belas
13 Tiga belas
14 Empat belas
15 Lima belas
16 Enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 Sembilan belas
20 Dua puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Story from Sean
36 Tiga puluh lima
37 Tiga puluh enam
38 Tiga puluh tujuh
39 Tiga puluh delapan
40 Tiga puluh sembilan
41 Empat puluh
42 Empat puluh satu
43 Empat puluh dua
44 Empat puluh tiga
45 Empat puluh Empat
46 Empat puluh lima
47 Empat puluh enam
48 Empat puluh tujuh
49 Empat puluh delapan
50 Empat puluh sembilan
51 Lima puluh
52 Lima puluh satu
53 Lima puluh dua
54 Lima puluh tiga
55 Lima puluh empat
56 Lima puluh lima
57 Lima puluh enam
58 Story from Cecilia
59 Lima puluh tujuh
60 Lima puluh delapan
61 Lima puluh sembilan
62 Enam puluh
63 Enam puluh satu
64 Enam puluh dua
65 Enam puluh tiga
66 Enam puluh empat
67 Enam puluh lima
68 Enam puluh enam
69 Enam puluh tujuh
70 Enam puluh delapan
71 Enam puluh sembilan
72 Tujuh puluh
73 Tujuh puluh satu
74 Tujuh puluh dua
75 Tujuh puluh tiga
76 Tujuh puluh empat
77 Tujuh puluh lima
78 Tujuh puluh enam
79 Tujuh puluh tujuh
80 Tujuh puluh delapan
81 Tujuh puluh sembilan
82 Delapan puluh
83 Delapan puluh satu
84 Delapan puluh dua
85 Delapan puluh tiga
86 Delapan puluh empat
87 Delapan puluh lima
88 Delapan puluh enam
89 Delapan puluh tujuh
90 Delapan puluh delapan
91 Delapan puluh sembilan
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua belas
13
Tiga belas
14
Empat belas
15
Lima belas
16
Enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
Sembilan belas
20
Dua puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Story from Sean
36
Tiga puluh lima
37
Tiga puluh enam
38
Tiga puluh tujuh
39
Tiga puluh delapan
40
Tiga puluh sembilan
41
Empat puluh
42
Empat puluh satu
43
Empat puluh dua
44
Empat puluh tiga
45
Empat puluh Empat
46
Empat puluh lima
47
Empat puluh enam
48
Empat puluh tujuh
49
Empat puluh delapan
50
Empat puluh sembilan
51
Lima puluh
52
Lima puluh satu
53
Lima puluh dua
54
Lima puluh tiga
55
Lima puluh empat
56
Lima puluh lima
57
Lima puluh enam
58
Story from Cecilia
59
Lima puluh tujuh
60
Lima puluh delapan
61
Lima puluh sembilan
62
Enam puluh
63
Enam puluh satu
64
Enam puluh dua
65
Enam puluh tiga
66
Enam puluh empat
67
Enam puluh lima
68
Enam puluh enam
69
Enam puluh tujuh
70
Enam puluh delapan
71
Enam puluh sembilan
72
Tujuh puluh
73
Tujuh puluh satu
74
Tujuh puluh dua
75
Tujuh puluh tiga
76
Tujuh puluh empat
77
Tujuh puluh lima
78
Tujuh puluh enam
79
Tujuh puluh tujuh
80
Tujuh puluh delapan
81
Tujuh puluh sembilan
82
Delapan puluh
83
Delapan puluh satu
84
Delapan puluh dua
85
Delapan puluh tiga
86
Delapan puluh empat
87
Delapan puluh lima
88
Delapan puluh enam
89
Delapan puluh tujuh
90
Delapan puluh delapan
91
Delapan puluh sembilan
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!