Pagi hari yang biasa...
Semalam aku bermimpi, aku berada di sebuah kuil yang letaknya entah berada dimana, kuil itu indah dan tenang.
Lalu aku menemui patung yang mirip dengan dewa athanatos, bukan mirip tapi itu memang dewa athanatos dalam Alkitab.
Rasanya aku ingin menangis, seperti dalam pelukan ibu, padahal di kehidupan ku yang sebelumnya aku tidak terlalu mempercayai keberadaan para dewa.
Karena menurutku jika kita melakukan hal baik maka kebaikan akan datang kepada kita, jika kita melakukan hal jahat maka kejahatan akan menghampiri kita.
Namun setelah aku masuk ke dunia ini, aku merasa bahwa dewa itu benar-benar ada, jika tidak ada, siapa yang membantuku berpindah jiwa? Harusnya aku menemui hades di dunia bawah, namun untungnya dewa menyayangiku yah meskipun aku sempat tidak percaya padanya.
(Aduh Liona padahal hades juga dewa-_-)
Meskipun aku masuk ke dunia yang berada dalam novel, namun rasanya ini terlalu nyata untuk di sebut sebuah kehidupan, siapa yang menulis novel itu sehingga dunianya benar-benar ada.
Aku ingat, novel "The Happiest Princess" tidak ada nama pengarangnya, di sampul buku hanya tertulis "Lord."
Mungkin aku cukup nyaman berada di dunia ini, sehingga aku melupakan fakta bahwa keluargaku akan di eksekusi dengan alasan yang bahkan kejelasannya pun di pertanyakan.
Padahal ayahku seorang pedang aura yang sangat langka, Alex seorang Assasin dan Xavier seorang sniper, harusnya itu membantu kekaisaran tapi mengapa keluarga Asteria semuanya harus di musnahkan?
Aku masih berfikir di meja belajarku, tidak ada petunjuk ataupun celah yang ada, siapa yang memusuhi keluargaku?
Apakah karena aku yang menyerang Cecilia atau karena aku wanita jahat yang suka berbuat onar dan secara tidak sengaja membuat keluarga ku dalam bahaya?
Tapi, aku masih tidak paham!
Aku mengacak-acak rambutku, tidak ingin terlalu memikirkannya jika apa yang dikatakan Falaina benar bahwa jiwaku ini di berkati dewa, maka dewa pun harus melindungi keluargaku yang menyayangiku.
"Nona, duke memerintahkan anda segera turun untuk sarapan bersama." Ujar Maria.
Aku mengangguk mengerti, memang aku bangun pada jam 5 pagi, sebuah prestasi yang besar untuk aku yang suka tidur.
"Selamat pagi." Sapa ku tanpa basa-basi.
Aku tidak mau menatap Pangeran ke-empat, rasanya masih malu! Wajahku tiba-tiba panas karena mengingat kejadian semalam, jika boleh aku ingin menggali lubang untuk bersembunyi.
Di meja makan hanya ada ayahku, aku, kedua kakakku, Arseanik, pria yang sebelah matanya terluka dan orang tua bijak, aku sangat ingin mengobrol dengan ayahku, namun canggung dan suasana pun menjadi aneh.
"Duke, apakah boleh saya meminjam putri anda sebentar?" Ujar pangeran ke-empat Arseanik di tengah sarapan.
"Uhuk uhuk." Aku terbatuk karena terkejut, Maria memberikanku air dan menepuk punggung ku pelan.
Ayahku menatapku dan menatap pria itu dengan penuh selidik, aku hanya berkedip polos tak berdosa.
"Apakah anda punya sesuatu yang harus didiskusikan dengan putri saya?" Tanya ayahku menekankan setiap kata perkata.
"Benar." Balas Arseanik santai.
"Kenapa? Anda tidak mengenal putri saya. Apakah anda punya motif pribadi?" Duke semakin dingin, bahkan kedua kakakku menatap Arseanik tajam.
"Ah, ya saya pernah bertemu dengannya di sungai murim, kemampuan putri anda sangat luar biasa dan saya sangat tertarik, jangan salah paham saya tidak akan menyakiti putri anda, anda tidak perlu khawatir."
Aku ingin pergi dan bersembunyi dengan cepat, kenapa pria ini seperti itu sih, semalam membuatku malu, sekarang ingin bertemu secara pribadi, mungkin aku hanya terlalu percaya diri beranggapan bahwa dia menyukaiku, namun aku benar-benar tidak nyaman.
"Baiklah, tapi anda tidak boleh macam-macam." Ujar Ayahku tajam, meskipun ayahku akan menolak tapi Arseanik pasti akan tetap menemuiku.
"Tenang saja duke, saya tidak akan macam-macam dengan putri anda." Katanya sambil melirik ke arahku yang berusaha makan dengan tenang.
Suasana kembali hening, namun auranya semakin berat apalagi ku lihat wajah ayahku yang suram dan kedua kakakku yang seperti menahan sakit perut.
***
Kami berjalan berdua di taman, dia tampak sedang berfikir, entah apa yang dia fikirkan ekspresinya susah sekali untuk di tebak.
"Aletta!"
"Namaku Liona." Ujarku menyela.
Dia menghela nafas dan berhenti, lalu duduk di bangku putih disana, dia menyuruhku untuk duduk di sebelahnya dan aku benar-benar menurut!
"Liona, bagaimana kalau kita membuat kontrak?" Tanya Arseanik.
"Apa maksud anda?" Tanyaku mengerutkan kening.
"Sean!"
"Apa?"
"Panggil aku Sean! Jangan berbicara formal padaku." Katanya yang membuatku menatap dia penuh dengan selidik.
Dia bergumam, namun aku tidak mendengarnya, lalu dia menatapku dalam dan mendekatkan bibirnya pada bibirku.
Cup
Sialan! Pria sialan! Dia sudah memanfaatkan ku lagi, aku ingin memukulnya namun tubuhku mematung, aku berdiri dengan gerakan patah-patah seperti robot tampak dia menyeringai geli melihatku.
Aku memelototinya dengan kejam dengan ekspresi cemberut, ingin berbalik dan meninggalkannya sendirian disini.
"Hey!" Dia memegang tanganku dan memelukku erat, aku bisa mendengar detak jantungnya yang keras.
Harusnya aku mendorongnya! Harusnya aku memakinya karena sudah melakukan tindakan pelecehan, namun aku tidak bisa! Rasanya sesak, entah kenapa.
"Kenapa?" Tanyaku tanpa sadar dengan buliran air mata yang tiba-tiba saja keluar, padahal aku tidak ingin menangis. Dia tampak terkejut dan mengecup kedua mataku.
"Maaf, maafkan aku." Ujarnya menatapku dengan rasa bersalah.
"Kenapa kau meminta maaf padaku?" Dia terdiam, tidak menjawab dan hanya menatapku selama beberapa menit.
"Buatlah kontrak denganku." Katanya lembut mengalihkan pembicaraan kami, dia menyalipkan rambut hitamku pada belakang telinga.
"Aku tidak mengerti." Ujarku pelan sambil menunduk, aku tahu dia tidak ingin aku membicarakan kenapa dia minta maaf padaku, aku pun tidak mempermasalahkan dia yang berusaha menghindari topik, namun kenapa hatiku sangat sakit?
"Kau mempunyai elemen kegelapan dan mana yang besar, namun kau tidak berkontrak dengan roh kegelapan karena itu sangat langka, jadi biarkan aku berkontrak denganmu."
"Apakah kau roh?" Tanyaku menatapnya terkejut, dia menyentil dahiku dan tersenyum.
"Bukan, jika aku roh maka kaki ku tidak akan menyentuh tanah." Katanya.
"Lalu?"
"Aku membutuhkan elemen gelapmu dan mana tak terbatasmu, dan timbal baliknya kamu bisa menggunakan elemen kegelapan, kau tahu elemen kegelapan adalah elemen terkuat diantara semua elemen, makanya elemen cahaya di ciptakan untuk menekan elemen kegelapan." Jelas Sean.
"Mungkin aku akan di cap sebagai penyihir sesat jika menggunakan elemen gelap." Aku menatapnya dalam.
"Tidak akan, karena ada roh! Jika itu penyihir sesat, yang muncul adalah iblis bukan roh." Jelasnya lagi sambil menunjukkan roh nya yang lucu.
"Kau memberikannya padaku?" Aku mengangkat alis dan menatapnya.
"Bisa di bilang begitu, namun kita berbagi roh yang sama, ketahui saja roh kegelapan sangat kuat meskipun dibagi menjadi sepuluh juga."
Aku berfikir, memang itu tidak merugikan dan aku tidak akan di cap sebagai penyihir sesat, lagi pula mana ku tak terbatas dan elemen gelap pun meletup-letup.
"Baiklah." Ujarku.
Dia mengiris jarinya dan mengiris jariku, lalu dia membaca mantra yang aneh dan menyatukan darah di jari kita.
Dia meminum sedikit darahku, begitupun aku yang meminum sedikit darah darinya.
Terasa hubungan yang aneh, rasanya seperti mempunyai kehidupan lain dalam tubuhku, roh kegelapan sean pun muncul di tanganku.
"Aku tenebris." Roh itu berbicara.
Aku terkejut dan menatap sean yang sedang tersenyum, dia menjelaskan bahwa roh kegelapannya sangat spesial jadi jangan terlalu terkejut.
Ngomong-ngomong Thor update chapter sekarang aja deh, jadi besok tinggal satu chapter lagi. Oh iya, jangan lupa like sama vote ya, itu sebagai bentuk dukungan buat author biar lebih semangat lagi buat ceritanya, satu like dari kalian bener-bener berarti banget buat Thor. Terimakasih sudah membaca♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Renata maharani
iya SMA klo q giliran libur bngun subuh terus tapi giliran kerja bngun JM 6 pun mata masih lengket 🤣🤣🤣
2022-12-23
1
Chieko
sepertinya mc nya masih mengandalkan dan mempercayai alur dari buku nya :). pdhl dia seharusnya menyadari bahwa semenjak kedatangan nya ke dunia tersebut.alur nya sudah berubah,dan sudah diberitahu juga sama (paus chap sblumnya) jangan terlalu mempercayai apa yg dibaca tpi.dahlah....tanpa peristiwa tersebuf cerita ini tak akan lama :)
2022-12-17
2
Putri Adilamyska
hades itu saudra zeus liona🤣
2022-07-02
1