Delapan

Hari ini kami akan ekspedisi kembali, perlu diketahui meskipun ini Padang pasir, namun ada hutan yang sangat luas.

Memang aneh karena itu hutan yang di penuhi dengan kaktus setinggi dua meter dengan duri-duri tajam.

Kami semua akan pergi kesana, dari 70 orang hanya tersisa 67 orang karena 3 orang lainnya tewas akibat racun kalajengking.

Jadi kelompok yang beranggota 8 orang ada 4 kelompok, dan yang beranggota 7 orang ada 5 kelompok, kami akan berpisah saat mencapai hutan kaktus.

Tentu saja kita berlima tidak bisa di pisahkan, dan ada 2 ksatria kekaisaran dan paladin yang menemani kita.

"Untung kita tidak dengan wanita itu." Bisik Elios kearahku, aku hanya tersenyum dan mengangguk.

"Di hutan kaktus biasanya selalu ada ilusi, aktifkan mantra perlindungan dan berpegangan tangan, meskipun jarang sekali ada hujan namun kaktus disana tumbuh dengan baik, jadi kalian harus ekstra hati-hati." Seorang ksatria mengingatkan kita sambil membawa tongkat kayu.

"Baik." Jawab kami serempak.

"Bagus, jika sudah siap semua mari kita berangkat, tidak usah terburu-buru."

***

Setiap kelompok memasuki wilayah kaktus yang sudah di tentukan, dilihat dari jauh hutan kaktus berwarna ungu, tapi setelah mendekat itu sangat hijau dan indah.

Di tengah perjalanan putra mahkota yang menyamar berganti posisi dengan seorang ksatria yang berada di tim Liona.

"Kenapa putra mahkota disini?" Bisik Prasina kepada Liona yang membeku.

"Entahlah, jangan pedulikan dia, kita lakukan saja tugas kita." Liona balik berbisik.

Mereka semua masuk lebih dalam, tidak lupa berpegangan tangan untuk menghindari ilusi, meskipun begitu tetap saja mereka terperangkap pada ilusi.

Hanya Liona saja yang tersadar, melihat kearah teman-temannya yang berhalusinasi, Liona hanya melirik kesana kemari dengan bingung, tidak tahu harus apa.

Dia hanya memperhatikan teman-temannya yang meracau bebas atau bertarung sendiri, sungguh jika bukan sedang ekspedisi mungkin Liona akan tertawa terbahak-bahak sambil merekam aksi mereka dan mengancam teman-temannya bila mengganggunya.

"Jangan ganggu Liona, dasar kadal!" Racau Luther sambil menghunuskan pedang pada ketiadaan.

"Jangan ambil semua makananku atau aku akan memasakmu menjadi sup daging!" Arthur berteriak sambil menunjuk-nunjuk entah pada siapa.

"Syalala aku putri cantik, dududuu oh indahnya diriku, aku tercantik hulalala I will be an angel haha i'm so happy." Apalagi Prasina yang sudah berhayal dengan berlebihan.

Liona tidak memperhatikan mereka lagi, dia hanya berjalan mengamati situasi dengan teliti, yang perlu dia lakukan adalah memecahkan efek halusinasinya karena hanya dia sendiri yang tersadar.

Biasanya ada orang-orang bermental kuat yang cepat tersadar, tapi Liona tidak mau menunggu sia-sia seperti itu.

"Jika diperhatikan pola kaktus ini mirip dengan sebuah segitiga siku-siku, membentang sudut 90°. Apakah aku harus memecahkannya menggunakan rumus pitagoras? Yang benar saja." Gumamnya rancu.

"Ah aku tidak mengerti, aku harus apa? Sialan yang menciptakan ilusi disini sungguh merepotkan jika aku bertemu dengannya aku akan memukulnya menggunakan kursi." Ujar Liona sambil mengacak-acak rambutnya.

Bukk

Tanpa sengaja Liona menyenggol sebuah kaca transparan yang jika diperhatikan lagi telah mengalami retakan.

Dia melihat kearah teman-temannya, yang pertama tersadar adalah putra mahkota.

"Ah, apa yang terjadi?" Tanya putra mahkota melihat ke arah Liona yang sedang mengepalkan tinjunya dengan rambut acak-acakan.

"Kita terkena ilusi, untung aku tersadar lebih dulu dan menemukan inti dari ilusi." Liona berbohong tanpa berkedip.

Putra mahkota hanya mengangguk dan menggunakan sihir tanah untuk menghancurkan inti dari ilusi.

Segera semua orang tersadar dan teringat apa yang mereka lakukan, mereka hanya bisa berdehem malu dan berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kalian semua baik-baik saja?" Tanya putra mahkota, semuanya hanya membalas dengan anggukan.

Tim itu kembali berjalan, meskipun di penuhi dengan kaktus, namun jarak antar pohon kaktus lumayan jauh, itu memudahkan mereka untuk bergerak bebas dan berhenti untuk beristirahat.

"Kami sama sekali belum menemukan monster." Keluh seorang ksatria.

Srakk

Semua orang saling berpandangan, berdiri dan mengendap-ngendap untuk melihat suara yang berasal tidak jauh dari mereka.

"Iww apa itu?" Tanya Prasina menahan mual.

Wajah semua orang berubah menjadi pucat, bagaimanapun ada adegan menjijikan di hadapan mereka.

"Itu kikan, makhluk kegelapan. Kenapa dia berada disini?" Jelas putra mahkota.

Kikan adalah makhluk kegelapan yang gemar memakan organ dalam manusia dan hewan, kikan disebut juga sebagai makhluk terkutuk yang di benci semua makhluk hidup.

Kikan tidak mempunyai tubuh bagian perut kebawah, hanya bagian atas yang bertubuh kera dan berwajah joker.

Bagian bawahnya hanya memperlihatkan organnya yang menjijikan dan berbau busuk, kikan sebenarnya makhluk neraka namun kenapa bisa ada disini?

"Kikikik manusia, aku akan makan sepuasnya." Katanya dengan seringai lebar yang tampak menakutkan.

"Menjijikan sekali." Luther bergidik ngeri.

Kikan berlari menuju ke arah Liona yang sedang mengatur nafasnya karena mual melihat tubuh menjijikan kikan.

Liona reflek menebas tangan kikan dengan belati yang dia beli, namun segera belati berubah menjadi berkarat karena racun korosif pada tubuh kikan.

"Kikik manusia yang menarik." Kikan berkata sambil menjilati kukunya yang hitam.

Kikan menyemprotkan semacam tinta cumi-cumi yang berbau busuk, segera Luther memasang perisai sihir untuk menghindarinya.

"Bagaimana ini?" Tanya knight pada pangeran mahkota.

"Paladin, tahan dia menggunakan mantra suci menara sihir." Perintah putra mahkota pada paladin yang sedari tadi diam saja.

"Maaf komandan, namun sihir paladin disini tidak berfungsi, saya tidak tahu mengapa ini bisa terjadi." Paladin berkata dengan penuh rasa bersalah.

"Sial, perisai tidak akan bisa bertahan lama. Kita harus memikirkan strategi, Elios apakah kau punya ide?" Putra mahkota melihat ke arah Elios.

Elios tampak berfikir dan melihat ke arah Prasina yang mengigit bibirnya dengan wajah pucat.

"Bisakah kau menggunakan kemampuan banisher mu sina?" Semua orang menatap sina.

"Mu-mungkin aku bisa, namun kemampuanku masih lemah aku hanya bisa menahannya." Prasina menjelaskan dengan berani.

"Kalau begitu Liona seperti biasa alirkan manamu pada pedang dan aku akan membantumu dengan sihir angin.

Sedangkan yang lain, tahan menggunakan sihir bayangan agar tidak terlalu banyak menguras energi sina dan Luther lindungi prasina dengan perisaimu."

Saran Elios di terima semua orang, Liona bersiap dengan pedangnya dan Elios mendukungnya dari belakang.

Sedangkan Prasina mendekati kikan yang sedang terkikik dilindungi oleh perisai dari Luther.

"Θεέ με βοηθήστε, συντρίψτε αυτό το πλάσμα στη σκόνη." Prasina membaca mantra untuk melawan kikan.

(Ini menggunakan bahasa Yunani, artinya "Tuhan tolong aku, hancurkan makhluk ini menjadi debu.")

Mantranya sangat lemah hanya bisa menahan, Kikan tidak bergerak dan menggeram dengan amarah apalagi dia di ikat dengan sihir bayangan.

"MATI!" Kikan menjerit penuh amarah.

"Liona sekarang!" Teriak Elios.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

di part ini bisa ketawa 😂😂😂

2021-11-18

0

...

...

Liona bilike: eh si goblok baru beli cok

2021-09-14

0

Anita Jenius

Anita Jenius

Hadir kak..
8 like buatmu.
Mari kita saling dukung.
Semangat up terus ya..

2021-03-19

2

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua belas
13 Tiga belas
14 Empat belas
15 Lima belas
16 Enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 Sembilan belas
20 Dua puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Story from Sean
36 Tiga puluh lima
37 Tiga puluh enam
38 Tiga puluh tujuh
39 Tiga puluh delapan
40 Tiga puluh sembilan
41 Empat puluh
42 Empat puluh satu
43 Empat puluh dua
44 Empat puluh tiga
45 Empat puluh Empat
46 Empat puluh lima
47 Empat puluh enam
48 Empat puluh tujuh
49 Empat puluh delapan
50 Empat puluh sembilan
51 Lima puluh
52 Lima puluh satu
53 Lima puluh dua
54 Lima puluh tiga
55 Lima puluh empat
56 Lima puluh lima
57 Lima puluh enam
58 Story from Cecilia
59 Lima puluh tujuh
60 Lima puluh delapan
61 Lima puluh sembilan
62 Enam puluh
63 Enam puluh satu
64 Enam puluh dua
65 Enam puluh tiga
66 Enam puluh empat
67 Enam puluh lima
68 Enam puluh enam
69 Enam puluh tujuh
70 Enam puluh delapan
71 Enam puluh sembilan
72 Tujuh puluh
73 Tujuh puluh satu
74 Tujuh puluh dua
75 Tujuh puluh tiga
76 Tujuh puluh empat
77 Tujuh puluh lima
78 Tujuh puluh enam
79 Tujuh puluh tujuh
80 Tujuh puluh delapan
81 Tujuh puluh sembilan
82 Delapan puluh
83 Delapan puluh satu
84 Delapan puluh dua
85 Delapan puluh tiga
86 Delapan puluh empat
87 Delapan puluh lima
88 Delapan puluh enam
89 Delapan puluh tujuh
90 Delapan puluh delapan
91 Delapan puluh sembilan
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua belas
13
Tiga belas
14
Empat belas
15
Lima belas
16
Enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
Sembilan belas
20
Dua puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Story from Sean
36
Tiga puluh lima
37
Tiga puluh enam
38
Tiga puluh tujuh
39
Tiga puluh delapan
40
Tiga puluh sembilan
41
Empat puluh
42
Empat puluh satu
43
Empat puluh dua
44
Empat puluh tiga
45
Empat puluh Empat
46
Empat puluh lima
47
Empat puluh enam
48
Empat puluh tujuh
49
Empat puluh delapan
50
Empat puluh sembilan
51
Lima puluh
52
Lima puluh satu
53
Lima puluh dua
54
Lima puluh tiga
55
Lima puluh empat
56
Lima puluh lima
57
Lima puluh enam
58
Story from Cecilia
59
Lima puluh tujuh
60
Lima puluh delapan
61
Lima puluh sembilan
62
Enam puluh
63
Enam puluh satu
64
Enam puluh dua
65
Enam puluh tiga
66
Enam puluh empat
67
Enam puluh lima
68
Enam puluh enam
69
Enam puluh tujuh
70
Enam puluh delapan
71
Enam puluh sembilan
72
Tujuh puluh
73
Tujuh puluh satu
74
Tujuh puluh dua
75
Tujuh puluh tiga
76
Tujuh puluh empat
77
Tujuh puluh lima
78
Tujuh puluh enam
79
Tujuh puluh tujuh
80
Tujuh puluh delapan
81
Tujuh puluh sembilan
82
Delapan puluh
83
Delapan puluh satu
84
Delapan puluh dua
85
Delapan puluh tiga
86
Delapan puluh empat
87
Delapan puluh lima
88
Delapan puluh enam
89
Delapan puluh tujuh
90
Delapan puluh delapan
91
Delapan puluh sembilan
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!